LAPORAN BACA
(RINGKASAN)
SEJARAH MUSIK 1 DAN 2
Oleh : Rhoderick J. McNeill
Nama : Roy Damanik
SEKOLAH TINGGI
THEOLOGIA BASOM
BAB 1 - MUSIK DI YUNANI KUNO DAN DI ROMAWI KUNO
A. MUSIK DI YUNANI KUNO
Tradisi
kebudayaan Yunani kuno adalah suatu kebudayaan pemikiran Eropa barat selama
2000 tahun silam. Menurut mitos Yunani kuno, musik dianggap sebagai ciptaan
dewa atau setengah dewa atau Apollo, Amphion, dan Orpheus. Musik tidak dapat
dipisahkan dari acara keagamaan, misalnya alat musik yang terkait dalam aliran
Apollo dalam agama Yunani kuno adalah lyra (sejenis harpa kecil); sebuah alat
yang ada hubungannya dengan aliran Dionysus yaitu aulos. Lyra dan kithara
merupakan alat musik ketik dan mempunyai tali senar lima sampai tujuh. Keduanya
digunakan untuk mengiringi musik epik (seperti Illiad, ciptaan Homer dari abad
ke-8 SM) dan juga sebagai alat musik solo. Aulos adalah sebuah alat musik tiup
yang terbuat dari kayu yang terdiri dari dua pipa, masing-masing mempunyai reed
ganda dan lubang jaring, suaranya keras dan nyaring. Aulos dipakai untuk
mengiringi sajian Dithyramb, suatu jenis musik yang spesifik yang
diperdengarkan dalam ibadah Dionysus. Bentuk puisi ini merupakan sumber dari
drama Yunani. Aulos juga mengiringi sekelompok paduan suara dan musik bagian
lain yang dibutuhkan drama-drama agung yang diciptakan oleh Sophcles dan
Euripides. Lyra dan Aulos banyak digambarkan pada sisi keramik Yunani kuno yang
masih ada sampai sekarang. Keduanya juga dimainkan secara solo pada pekan
olahraga, kemungkinan besar dengan cara mengimprovisasikan. Pada abad ke-4
seorang filosof yang bernama Aristoteles (tahun 384-322 SM) mengkritik
kecenderungan virtuoso yang berhubungan dengan pendidikan musik.
Contoh
notasi musik pada Yunani kuno yang masih ada masa kini adalah dua lagu pujian
kepada Apollo (sekitar tahun 150 SM), sebuah lagu untuk acara minum pada tahun
yang sama dan tiga lagu dari Mesomedes, kreta, yang diciptakan pada abad ke-2
M. Meskipun pengetahuan kita tentang musik Yunani terbatas, perkiraan para
musikolog tentang ciri-ciri musik ini adalah sebagai berikut :
1.
Menurut Grout,
musiknya bersifat monofonis dengan heterofoni (melodi asli yang disuarakan
sekaligus dengan sebuah, atau beberapa variasi melodi yang sama) pada waktu
alat musik mengikuti suara. Curt Sachs berpendapat bahwa polifoni terdapat
dalam musik Yunani, baik pada masa awal maupun pada masa akhir. Sebagai buktui
ia menyebutkan teori Yunani tentang interval konsonan dan disonan, dengan
oktaf, kuin, kuart dianggap konsonan dan sekonda. Terts, seksta, septim
dianggap disonan.
2.
Improvisasi telah
dipraktekkan, namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya pemakaian
beberapa pola melodi yang mendasar.
3.
Ada hubungan yang
erat antara teks dan musik. Serta melodi ucapan dan irama dan puisi yang
menentukan cara menyusunnya dalam musik.
B. TEORI MUSIK YUNANI KUNO
Musik
Yunani kuno sangat berpengaruh pada masa selanjutnya melalui teori musiknya,
secara khusus pada teori musik Islam dan juga pada musik Eropa barat selama
abad pertengahan. Teori musik ini dapat dikelompokkan kedalam : Ide-ide tentang
sifat musik : peranannnya di alam semesta, efek-efeknya, dan gunanya dalam
masyarakat; Penjelasan tentang interval-interval, modus-modus, dan komposisi
musik. Banyak diantara wawasan dan prinsip Yunani kuno tentang filsafat dan
ilmu musik masih berpengaruh sampai sekarang. Suatu risalah berisi teori musik
yang tertua adalah harmonics, karya Aristoxenus (sekitar tahun 330 SM). Plato
(sekitar tahun 427 SM) dan Aristotle menguraikan teori tentang ethos, atau
sifat moral dan efek yang dihasilkan oleh musik. Menurut Aristotle, musik
menirukan dan menggambarkan emosi dan keadaaan manusia. Plato dan Aristotle
berpendapat beberapa jenis musik tertentu harus di kontrol demi kebaikan masyarakat.
Isu ini masih relevan pada masa kini misalnya :
1.
Para diktator, baik
fasis maupun komunis, barusaha mengontrol kegiatan musik dari masyarakatnya
demi tujuan sosial politik;
2.
Gereja- gereja
biasanya menciptakan norma-norma tentang musik yang dipakai dalam ibadah;
3.
Para pendidik
merasa prihatin tentang jenis musik (juga gambar-gambar dan tulisan) yang
didengar oleh anak-anak dan pemuda-pemudi.
C. MUSIK DI ROMAWI KUNO.
Selama
lebih dari 5 abad, Roma memerintah sebagian besar budaya (tetapi daerah jerman tidak),
Inggris, Afrika Utara dan daerah Turki. Stabilitas yang dihasilkan oleh Roma
banyak membantu perkembangan kesenian. Pada umunya, kebudayaan Romawi di
pengaruhi daerah Italia dan Yunani. Alat-alat musik yang diciptakan dan
dikembangkan oleh para pemusik Roma termasuk beberapa alat tiup logam dan jenis
terompet dan horn sebuah organ (hydraulis) dengan papan tuts yang di tiup
dengan tekanan air memperlihatkan pemakaian teknologi tinggi. Organ-organ itu
dipakai dalam teater-teater terbuka untuk mengiringi pertempuran gladiator
(budak-budak atau tawanan yang disuruh berkelahi dalam tontonan umum) atau
hiburan massal lain. Kemerosotan kekuasaan Roma menyebabkan terhentinya
kegiatan musik yang setelah abad ke-5, hampir semua naskah tentang musik
sekuler lenyap. Yunani dan Romawi mewariskan budaya Islam dan budaya barat pada
abad pertengahan :
1.
Ide tentang melodi
yang terkait dengan teks, khususnya dari segi irama dan metrum;
2.
Tradisi penyajian
musik berdasarkan improvisasi;
3.
Filsafat tenatang
musik sebagai : Sistem yang teratur dan yang berhubungan dengan hukum alam; Suatu
kekuatan yang sanggup unutuk mempengaruhi pemikiran dn kelakuan manusia;
4.
Teori akustik yang
dihasilkan secara ilmiah;
5.
Sistem untuk
membentuk tangga yang berdasarkan tetrakord-tetrakord;
6.
Terminologi
musikal.
BAB 2
MUSIK MONOFONIK – SAKRAL DAN SEKULER ( 0 – 1200)
A. LATAR BELAKANG
Setelah
kejatuhan bagian kekaisaran barat pada abad ke-5. Tradisi tinggi dari Yunani
Roma hanya dilanjutkan di pusat kebudayaan Keltik di Irlandia dan kekaisaran Romawi
bagian timur yang di pusatkan di Byzantium (Konstantinopel). Kekaisaran timur
kemudian diancam oleh kekuasaan Islam mulai abad ke-7. Dengan takluknya kota
Konstantinopel oleh Turki pada tahun 1453, maka tidak ada kekaisaran timur lagi.
Warisan kebudayaan yang tinggi dari Yunani/Roma kuno menjadi milik dunia Arab
sehingga daerah Timur Tengah dan negara-negara Islam menjadi pusat intelektual
sepanjang abad pertengahan.
B. SUATU MASALAH BESAR TENTANG SUMBER-SUMBER NASKAH
Pada
mulanya kita menyadari bahwa dokumen sejarah yang merupakan bukti mengenai
perkembangan musik gerejawi secara umum dan Cantus Planus secara spesifik
sangat kurang. Ada suatu bagian naskah dari akhir abad ke-3, yaitu beberapa
baris notasi musik yang dituliskan dalam huruf Yunani. Tidak ada naskah-naskah
notasi musik lain sampai tahun 875-925. Jadi ada satu kekosongan besar dari
naskah-naskah bersejarah. Sesudah awal abad ke-10, ada banyak bahan sebagai
sumber utama untuk penelitian. Ini berarti bahwa kita tidak bisa menceritakan
dengan pasti bagaimana terjadi perkembangan tradisi Cantus Planus Gregoria.
C. SUMBER-SUMBER CANTUS PLANUS YANG AWAL
Dalam
hal ini para sarjana musik abad pertengahan merasa pasti bahwa proses
pemindahan dari tradisi Yahudi ke tradisi Kristen, abad ke-1 sampai abad ke-3
berkesinambungan. Ciri-ciri ini terlihat dalam kedua tradisi tersebut :
1.
Kantilasi
(bernyanyi pada satu nada saja yang dimulai dan diakhiri dengan frase dan
terdiri dari beberapa nada lain) dipakai untuk membaca Alkitab;
2.
Mazmur
Responsorial, ketika jemaat mengulangi salah satu ayat dari Mazmur sebagi
refrein atau respon terhadap ayat-ayat lain yang dinyanyikan oleh seorang
penyanyi solo. Sebuah contoh PL adalah Mazmur 136;
3.
Mazmur Alleluia,
yang dinyanyikan jemaat ”Alleluia” artinya ( puji Tuhan) diantara setiap ayat
Mazmur yang dinyanyikan oleh solois;
4.
Mazmur Anthiphonal,
yang dinyanyikan solois dan jemaat bergantian setiap ayat secara
bersahut-sahutan;
5.
Tractus, mazmur
renungan yang dinyanyikan sesudah pembacaan Alkitab;
6.
Jubilius, sebuah
melodi melismatik tanpa kata-kata yang dinyanyikan dengan riang. “Jubilius”
disinggung oleh Agustinus (354-430) dan beberapa sumber lain dari masa itu.
Munkin ada hubungan dengan ide tentang sorak-sorakan kemenangan dari Kitab
Mazmur
1.
BYZANTIUM
Musik gerejawi Byzantium, khususnya repertoar hymne dan
mazmur responsorial terus berpengaruh di Eropa Barat sampai terjadinya
perpecahan agung antara gereja timur dan gereja barat pada tahun 1054.
2.
EROPA BARAT
Kemungkinan yang paling besar adalah dokumentasi gaya-gaya
daerah yang masih ada memperlihatkan taraf yang kedua (termasuk tradisi Cantus
Planus Ambrosia, yang dulu dianggap sebagai musik yang lebih tua daripada
Cantus Planus Gregoria.
3.
ROMA
Kita tidak tahu secara pasti bagaimana peranan Paus Gregorius I (590-604)
dalam proses standarisasi musik gerejawi ini. Dari tulisannya sendiri tidak ada
perintah-peritah spesifik.
D. CANTUS PLANUS GREGORIA
1.
PERKEMBANGAN NOTASI MUSIK
Jenis notasi musik mulai diciptakan supaya lagu dapat
ditransmisikan dengan tepat pada setiap wilayah. Ritme Cantus Planus Gregoria
sudah lama menjadi pusat pembicaraan diantara para ahli dengan beberapa
pendapat. Anggapan yang paling kuat bahwa pada umumnya tidak ada perasaan
metrum, dengan irama yang bebas disusun menurut irama teks.
2.
TATA IBADAH GEREJA ROMA DAN TEKS CANTUS PLANUS GREGORIA
Untuk mengerti kebesaran repertoar Cantus Planus
Gregoria, yang setelah tahun 800 sampai dengan Konsilli Vatikan II, pada awal
tahun 1960 menjadi musik gerejawi yang utama baik gereja Roma Katolik, kita perlu
memperhatikan tata ibadah Roma.
3.
CIRI-CIRI CANTUS PLANUS GREGORIA
Ada tiga jenis Cantus Planus Gregoria :
a.
Gaya Syllabik atau
bersuku kata dengan setiap suku kata dari teks disusun pada satu nada masing-masing.
b.
Gaya-gaya neumatik
dengan melisma-melisma pendek yang terdiri dari dua sampai empat nada pada
setiap suku kata dipakai lebih sering daripada gaya Syllabik.
c.
Gaya melismatik
dengan adamya melisma-melisma yang panjang yaitu 10-20 nada atau lebih, yang
dinyanyikan pada satu suku kata.
4. PERKEMBANGAN
SELANJUTNYA DALAM CANTUS PLANUS Reportoar
Cantus Planus Gregoria yang disebut klasik mungkin sudah menjadi standar pada
awal abad ke-10. Namun bentuk baru dikembangkan antara tahun 900 sampai dengan
1300. Lagu ini termasuk trope, yang sudah standar dalam buku tata ibadah. Akhirnya
trope ini menjadi seperti sandiwara singkat. Salah satu drama liturgis yang
terkenal adalah Ludus Danielis (sebuah sandiwara musik tentang cerita Daniel
dari Perjanjian Lama). Yang terdiri hampir 50 melodi dari setiap segi tradisi
Cantus Planus Gregoria.
E. MUSIK SEKULER
Selama
abad pertengahan tidak ada suatu perbedaan yang dibuat antara hal sakral dan
sekuler. Musik gerejawi menjadi biasa dalam kehidupan sehari hari. Banyak lagu
rakyat dari abad pertengahan dan lagu sekuler adalah adaptasi dari melodi-melodi
Gregoria. Naskah berisi lagu sekuler yang paling tua dituliskan pada abad
ke-12. Teksnya dalam bahasa Latin. Yang paling awal disebut lagu Golliard.
BAB 3 - AWAL MUSIK POLIFONIK DAN PERKEMBANGANNYA
Sebelum
ada notasi yang tepat untuk musik polifonik, ada kemunkinan besar bahwa
keterampilan bernyanyi dalam polifonik merupakan suatu tradisi yang berkembang
melalui improvisasi. Musik Willaert merupakan suatu dasar dalam ketentuan
istilah prima prattica pada akhir abad ke-16, pada saat konvensi-konvensi dalam
teknik music banyak menghadapi tantangan dari pengikut seconda prattica yang
diwakili oleh Monteferdi. Music Willaert, oleh para pendukung prima prattica,
dianggap sebagai contoh yang paling sempurna tentang bagaimana menciptakan
music polifonik yang teratur, berdasarkan modus gerejawi dan music yang bersatu
dengan teks.
BAB 10 - MUSIK PADA REFORMASI KRISTEN
A. LUTHER DAN MUSIK
Sebenarnya Luther tidak ingin
memecah-belah gereja dengan ide-idenya, ia hanya ingin menyampaikan kepada
tokoh-tokoh gereja hal-hal yang menurut pendapatnya tidak konsisten dengan
Alkitab. Pentingnya musik dalam gereja Lutheran, mencerminkan pendapat Luther
sendiri tentang musik. Ia seorang pecinta musik, seorang penyanyi, dan seorang
komponis. Menurutnya musik adalah suatu karunia yang sangat indah dari Allah
sendiri. Begitu banyak hal yang disumbangkan Luther dalam dunia musik. Warisan
Luther yang paling penting pada musik Protestan adalah perkembangan nyanyian
jemaat yang sederhana yang memakai bentuk strofik. Luther juga memimpin
penerbitan musik polifonik yang berisi 38 susunan melodi koral dalam tiga
sampai 5 suara serta 5 motet Latin yang diciptakan oleh seorang komponis yang
bernama Johann Walter (1496-1570).
B. MUSIK REFORMASI DI LUAR JERMAN
1.
Zwingli (1484-1531), Sama halnya seperti Luther, Zwingli adalah seorang biarawan dan pastor yang
berbakat dalam musik. Dia mengubah tata ibadah pada tahun 1525, jauh lebih
radikal daripada Luther. Unsur ritual hampir dihapus dan musik sama sekali
tidak digunakan karena Zwingli berpendapat bahwa musik dapat mengganggu
konsentrasi pada saat berdoa dan mendengarkan Firman. Reformasi Zwingli menghancurkan kegiatan
musik di beberapa kota di Swiss, juga mempengaruhi pemakaian musik di berbagai
Negara yang dipengaruhi oleh ide-ide Zwingli.
2.
Calvin (1509-1564), Calvin merupakan seorang yang berpendidikan tinggi, dan mengikuti begitu
banyak pendidikan di berbagai Universitas. Calvin bukan seorang pemusik,
melainkan sebagai orang yang mengenal ide-ide dari Yunani Kuno, ia yakin bahwa
musik mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi perilaku manusia. Ia membatasi
musik vocal yang monofonik. Calvin juga melarang musik instrumental, termasuk
pemakaian organ karena jenis musik itu sebagian berasal dari dunia ajaran PL.
C. REFORMASI PROTESTAN DI INGGRIS
Gereja Inggris (Anglikan) memisahkan
diri dari gereja Romawi atas perintah Raja Henry VIII, pada tahun 1534. Banyak
tokoh gereja Inggris termasuk Thomas Cramner, Uskup Agung Canterbury, sangat
dipengaruhi oleh ide-ide Luther dan tokoh-tokoh Reformasi Protestan lain. Atas
meninggalnya Henry VIII pada tahun 1547, mereka bebas untuk memasukkan ide-ide
Protestan kedalam gereja Inggris.
BAB 19
PERKEMBANGAN OPERA DAN ORATORIO DI ITALI (1610-1660)
A. OPERA DI ROMA
Pada
tahun 1619, opera pertama dipentaskan di Roma yang berjudul morte d’orfeo
(kematian Orfeo) yang diciptakan oleh stefano Landi. Perkembangan opera yang
terjadi di Roma merupakan kesadaran bahwa bagian musik yang panjang dalam gaya
monody akan membosankan. Dua jenis nyanyian solo yang muncul di Roma yaitu
recitativo dan aria. Bentuk recitative dari Roma menjadi suatu ucapan kata yang
cepat, dengan nada yang di ulangi tanpa
bentuk melodi yang menarik.
B. OPERA DI VENEZIA
Opera menjadi begitu penting bagi
masyarakat Italia, sehingga tidak bisa lagi dipandang sebagai hiburan untuk
para bangsawan atau dimainkan dalam istana saja. Sehingga setelah Opera di
Roma, muncul opera yang kedua yaitu di Venezia dalam bentuk libretto dimana
teksnya dipandang sebagai rangka untuk musik bukan lagi bagian yang paling
penting seperti tampak dalam opera-opera pertama. Venezia dengan ceppat
menggantikan Roma sebagai pusat untuk opera di Italia.
C. PERKEMBANGAN KANTATA, ORATORIA, DAN MUSIK GEREAWI
Kantata merupakan sebuah karya untuk
suara Solo yang diiringi oleh kontituo. Kantata berkembang di Roma pada tahun
1650, Giacomo Carissimi menciptakan 145 kantata yang masih ada sampai masa
kini. Oratorio merupakan susunan dalam musik dari sebuah cerita Alkitab atau
cerita mengenai seseorang yang kudus dalam sejarah Gereja. Karya oratorio
pertama yaitu La rappresentatione di anima et di corpo. Karya lain diciptakan
tahun 1619. Dalam musik Gerejawi Italia, tradisi Gabrieli dan Monteverdi di
Venezia diteruskan oleh Alessandro Grandi, Giovanni Rovetta dan Cavilli. Musik
Gerejawi banyak mengalami perubahan.
BAB 20 - MUSIK SAKRAL DARI BAROK AWAL DI JERMAN
Dua
pembawa pengaruh utama dalam musik Jerman, pada akhir abad-16 dan awal abad-17,
adalah musik Lassus dan gaya Venezia.
A. HEINRICH SCHUTZ (1585-1672)
Heinrich merupakan komponis Jerman
pertama yang meraih prestasi Internasional. Dia memiliki tugas menyanyi di
kapel istana. Dia juga memiliki prestasi yang baik di Universitas. Dia menjadi
seorang pencipta musik, dan ciptaannya yang penting adalah Oratorio Natal
(1660) dan tiga passion (sengsara Yesus).
B. MUSIK SCHUTZ
Schuts memiliki banyak karya, antara
lain : Buku Madrigal; Psalmen Davids; Oratorio Paskah; Cantiones Sacrae;
Symphoniae Sacrae I; Musicalische Exequien; Kleine Geistliche Concerte; Die
Sieben Worte; Symphoniae Sacrae II; Geistlichen Chor-Music; Symphoniae Sacrae
III; 12 Lagu Koor; Mazmur Koor; Oratorio Natal; Tiga Passion (Sengsara Yesus);
Mazmur 119.
BAB 29 - JOHANN SEBASTIAN BACH (1685-1750)
Pada
tahun 1702, Bach berangkat dari Luneburg mencari pekerjaan sebagai organis. Pekerjaan
organis umumnya diberikan kepada yang menang lomba improvisasi organ. Bach
memenangkan lomba tersebut dan mendapat jabatan di kota Sangerhausen, namun
pangeran setempat tidak setuju dan mengangkat orang yang lebih tua dari Bach.
Pada tahun 1703, ia berhasil memenangkan perlombaan untuk menjadi pemain organ
di gereja Santo Blasius. Pada tahun 1708 Bach menggubah Gott is mein Konig (BWV
71). Pada tahun 1721 Bach menggubah enam konsertonya yang paling terkenal,
yakni Brandenburg Concerto (BWV 1046-1051) yang didedikasikan untuk Pangeran
Christian Ludwig dari Brandenburg. Komposisinya yang terkenal Toccata dan Fugue
(BWV 565) diciptakan pada tahun 1720. Bach juga menggubah Clavierbuchlein fur
Wilhelm Friedmann Bach, dan buku pertama dari Das Wohltemperierte Clavier (BWV
846-869) . Pada tahun 1722, Kuhnau, ketua musik sekolah St. Thomas di Leipzig
meninggal. Bach mendapatkan jabatan tersebut. Bach menggubah kembali salah satu
passion-nya yang terkenal, St. Matthew's Passion (BWV 244). Komposisinya ini
mendapat sambutan meriah dari publik. Bach juga menggubah Mass in B minor yang
dianggap karya teragung dari kantatanya. Pada akhir hidupnya Bach menderita
kebutaan, pada saat ini pula ia menggubah Die Kunst der Fugue 13 (BWV 1080).
BAB 30 - MUSIK SAKRAL J.S BACH
1. KANTATA-KANTATA BACH
Kantata Bach telah banyak hilang,
hanya tersisa 194 kantata. Kantata Bach diciptakan khusus untuk menerangkan
pembacaan Injil. Mutu kantata-kantata Bach juga sangat tinggi. Ada dua kantata
Bach yang sangat terkenal, yakni : Kantata Christ Lag In Todesbanden BWV 4 dan Kantata
Ein Feste Ist Unser Gott BWV 80.
II. PASSIO-PASSIO J.S. BACH
Ada 3 susunan cerita “Sengsara
Yesus” yang diciptakan Bach, tetapi hanya dua yang ada secara lengkap, yaitu
Passio menurut Yohanes dan Passio menurut Matius. Tetapi yang satu lagi, yaitu
Passio menurut Markus dari tahun 1731 tidak ada lagi, kecuali teksnya.
III. ORATORIO DAN JENIS MUSIK SAKRAL YANG LAIN
Ada tiga karya yang
memakai judul oratorio : Oratorio Paskah BWV 249; Oratorio Kenaikan Yesus BWV
11; Oratorio Natal BWV 248. Dari karya ini, yang paling penting adalah Oratorio
Natal. Oratorio Natal dipentaskan pada hari Natal tahun 1734 di Leipzig, tetapi
tidak dalam satu acara kebaktian.
IV. MOTET-MOTET
Ada
tujuh karya Bach yang termasuk dalam kategoti Motet. Motet-motet dimaksudkan
untuk kebaktian khusus, misalnya pemakaman atau ucapan terimakasih untuk hari
ULTAH pembesar. Motet terdiri dari 11 gerakan.
V. MISA DALAM B MINOR
Misa
dalam B Minor terdiri dari : Kirye dan Gloria; Sanctus; Symbolum Nicenum
(Credo); Benedictus, Osanna dan Agnus Dei.
BAB 32 - GEORGE FRIDERIC HANDEL (1685-1759)
George
Friedric Handel adalah seorang komponis musik Barok Jerman yang menghabiskan
sebagian besar masa hidupnya di Britania Raya. Dia dianggap sebagai pencipta
terkemuka dalam musik concerti grossi, opera dan oratorio. Handel terus belajar dan dipengaruhi banyak komponis kelas
dunia, salah satunya adalah Scarlati. Dia dianggap sangat berpengaruh bagi
banyak komponis yang hidup sesudahnya, termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven. Walaupun
pengaruhnya tidak dirasakan langsung pada zaman Handel hidup, karena dia lebih
sering bermusik di kalangan bangsawan dan konserto-konserto, namun kita bisa melihat
dari beberapa karyanya. Salah satu karya oratorionya berjudul Israel in Egypt
(1739) dan Saul (1741) Kemudian karya besarnya tentang Messiah yang berjiwa
Kristen. Setidaknya tercatat 30 oratorio yang diciptakannya. Musik oratorio
tidak berkembang di Inggris karena larangan Protestan yang menganggap musik itu
berbau teater. Bahkan lagu Messiah sempat dilarang dimainkan di dalam gedung
gereja. Pelarangan serupa juga datang dari Uskup di London karena tidak senang
Gereja Katedral santo paulus dipakai untuk teater. Mesiah adalah oratorio yang
paling terkenal yang bertema sentral tentang Yesus Kristus mulai dari
kelahirannya, kedatangan Yesus ke dunia, kematian, kebangkitan dan kedatangan Yesus
kembali. Messiah sendiri diperdengarkan dengan koor empat suara dan alat musik
gesek dan kontinuo. Messiah dibagi dalam 53 bagian yang penuh dengan teknik
bermusik. Music instrumental yang paling
penting dari Handel adalah ketiga suita untuk orkes yang berjudul water music
dan suita untuk orkes besar dari tahun 1749 yang berjudul music of the royal
fireworks.
BAB 3 - WOLFGANG AMADEUS MOZART
Mozart
mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah
komponis penting pada jamannya, salah satu karyanya yang paling penting adalah
Kindersinfonie ("Simfoni Anak-Anak"). Sewaktu berumur empat tahun,
Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada
karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis komposisinya yang pertama
saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata, dan
beberapa Minuet. Pada tahun 1769, Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil
perjalanan ini cukup baik, Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi.
Dia menggubah opera Mitridati, re di Ponto (1770) dan Lucia Silla (1772) dan
keduanya mendapat sukses besar dalam pertunjukannya di Milano. Puncak karier
Mozart terdapat pada masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah. Dia membuat
duabelas Concerto dan dianggap para musikolog sebagai karyanya yang paling
penting.
BAB 4 - MUSIK VOKAL MOZART
A. OPERA-OPERA MOZART
Musik teater Mozart terdiri atas 19
karya, termasuk empat opera agung dari seluruh repertoar opera. Opera-opera
Mozart dapat dibagi kedalam tiga masa, yaitu: Opera-opera awal dari masa
1767-1772; Masa 1775-1780; Masa Wina dari 1782-1791.
B. ARIA-ARIA KONSERT DAN LIEDER
Mozart
juga menciptakan aria konsert untuk suara dan orkes. Ada sekitar 56 karya,
kebanyakan untuk jenis suara sopran. Mozart juga menciptakan 27 lieder untuk
suara dan piano. Lieder Mozart terbaik mendahului tradisi lieder yang agung
dimulai Franz Schubert pada paroan pertama abad-19.
C. MUSIK GEREJAWI
Sebagian besar musik gerejawi Mozart
diciptakan untuk Kapel Uskup Agung Salzburg sebelum ia pindah ke Wina (1781).
Hanya ada dua karya sakral besar yang diciptakannya, yaitu Misa Dalam C Minor dan Misa
Requim. Karyanya yang paling penting “Misa
Penobatan”, “Misa Solemnis Dalam C” dan “Vesperae
Solennes De Confessore”
APLIKASI
Sebagai sarana yang dapat
mengungkapkan emosi dan menyalurkan perasaan, musik sangat bermakna dalam
Gereja. Makna musik dalam hidup rohani manusia, hampir dirasakan dan dihayati
oleh semua orang. Setiap orang menghayati musik sebagai pengungkapan iman
kepada Allah yang hidup. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa musik, bagi
kehidupan manusia religius, memiliki sebuah nilai kerohanian yang tinggi.
Musik
dan perkembangannya telah melahirkan banyak sekali pertentangan, baik oleh para
musikolog maupun oleh para pemimpin Gereja. Hal tersebut disebabkan oleh karena
perbedaan pemahaman tentang Alkitab dan musik itu sendiri. Namun, meskipun
terjadi perdebatan, musik Gereja tetap melahirkan hal baru. Bahkan, diterima
dan dilakukan didalam Gereja.
Musik
telah menjadi ciri khas didalam dunia Kristen, secara khusus Gereja. Bahkan
beberapa aliran, menggunakan musik yang full, bahkan terkesan ribut. Namun, ada
juga sebagian yang hanya menggunakan musik sendu, irama sendu, dan perenungan.
Apakah semua itu mengurangi kemuliaan Allah. Tentu saja tidak. Kemampuan
manusia untuk menciptakan dan menghasilkan irama musik Gereja, berasal dari
Allah. Itu artinya, semua kemampuan hanya tertuju untuk kemuliaan Allah.
Musik
Gereja berkembang dan dikembangkan oleh para musikolog, bukan untuk supaya para
musikolog tersebut disanjung-sanjung, atau untuk supaya nama mereka ditinggikan
lebih dari pada Allah. Kemampuan hanya bersumber dari Allah, dan segala
kemampuan haruslah dikerjakan untuk kemuliaan Tuhan saja.
Perjuangan
para Musikolog, sudah sepantasnya diteladani. Sebagai orang Kristen, atau
sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita memuliakan Tuhan dan meninggikan
Dia melalui pujian, musik dan kemampuan kita. Bukan untuk menyombongkan diri.
Seperti yang dewasa ini sering terjadi, banyak orang yang menyombongkan diri
dan merasa mampu, tanpa menyadari bahwa semuanya itu berasal dari Dia, Allah
yang maha tinggi.