Minggu, 08 Juni 2014

SEMESTER IV (LAPORAN BACA BUKU : NYALAKAN KELASMU)

LAPORAN BACA

BUKU : NYALAKAN KELASMU
20 Metode Mengajar dan Aplikasinya
Sigit Setyawan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah
TEORI BELAJAR – PAK
Yang Dibina Oleh :
Paskah Purba, M.Pd.K

Nama : Roy Damanik


1.    CERAMAH

CERAMAH DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Ceramah merupakan metode mengajar dengan cara menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Dalam ceramah, guru berbicara di depan kelas dan siswa mendengarkan atau mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Ceramah adalah metode yang paling dasar dan sederhana karena dapat dilakukan tanpa alat bantu apa pun.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN
Ceramah akan efektif digunakan diantaranya untuk hal-hal berikut ini : Menyampaikan informasi sehingga siswa mengetahui informasi yang disampaikan; Mengulang kembali materi sehingga siswa mengingat materi yang pernah diajarkan.

CERAMAH YANG EFEKTIF
Keefektifan ceramah juga ditentukan oleh berbagai faktor. Dan ada dua faktor yang sangat penting dalam keefektifan ceramah, yaitu :
   1.     Faktor Teknis
Suara guru harus kuat, sehingga terdengar dari depan sampai ke belakang. Selain suara, intonasi juga sangat perlu, karena apabila intonasi monoton, akan membuat pendengar cepat mengantuk.
   2.     Faktor Nonteknis
Selain faktor teknis, guru juga perlu memperhatikan faktor-faktor  non teknis, seperti berikut :
  1. Jam pelajaran setelah istirahat makan siang, ketika motivasi belajar siswa cukup rendah. Karena siswa cenderung mengantuk dalam kondisi ini.
  2. Ada ulangan di mata pelajaran sebelumnya, karena pada kondisi ini siswa akan cenderung membicarakan ulangan tersebut.
  3. Akan ada ulangan pada jam berikutnya, pada kondisi ini siswa akan cenderung tidak konsentrasi, karena siswa memiliki kekhawatiran akan ujian di jam selanjutnya.
CERAMAH YANG TIDAK EFEKTIF
Ceramah menjadi tidak efektif jika dilakukan terus-menerus dalam durasi yang lama. Ceramah juga akan sangat membosankan dan membuang waktu jika informasi yang disampaikan terus diulang atau tidak menarik.

CONTOH CERAMAH
Agar ceramah seorang guru dapat berjalan dengan lebih efektif, maka ada beberapa variasi dalam tekhnik berceramah, antara lain :
   1)     Menggunakan Komputer/Laptop.
   2)     Menggunakan Alat Peraga.
   3)     Menggunakan Lembar Kerja/Handout.
   4)     Menggunakan Tanya Jawab.
   5)     Menggunakan Kombinasi dengan Ice breaker.

MENGEVALUASI CERAMAH
Agar menjadi pembicara yang lebih baik, guru perlu mengevaluasi apakah ceramahnya itu efektif, dengan beberapa cara berikut :
   1)     Langsung bertanya.
   2)     Memberikan kuis.

2.    ICE BREAKER

ICE BREAKER DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Ice breaker adalah kegiatan yang dilakukan diawal atau ditengah-tengah kegiatan belajar mengajar untuk mencairkan suasana, membangun kesiapan belajar, atau memacu motivasi belajar siswa.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN
  1. Mengarahkan perhatian siswa yang baru saja mengikuti pelajaran lain agar siap mendengarkan ceramah dengan harapan agar siswa dapat makin memahami isi ceramah atau melakukan tugas selanjutnya.
  2. Menggugah kembali motivasi belajar siswa agar makin termotivasi untuk melanjutkan pelajaran dan pada akhirnya dapat makin bersemangat untuk melakukan tugas.
MENGEVALUASI ICE BREAKER
Untuk mengetahui apakah ice breaker berhasil, kita dapat melakukan pengamatan langsung terhadap beberapa hal berikut ini.
  1. Apakah kebanyakan siswa dapat berkonsentrasi lebih baik setelah menggunakan ise breaker
  2. Apakah siswa yang sebelumnya terlihat mengantuk menjadi tidak mengantuk setelah menerapkan ice breaker? Jika penggunaan ice breaker membawa pengaruh yang signifikan maka metode ini dapat diterapkan kembali.
3.    CURAH PENDAPAT

CURAH PENDAPAT DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Curah pendapat adalah sebuah cara untuk mengumpulkan informasi atau ide-ide dari para siswa untuk disimpulkan, dikategorisasikan, atau diklasifikasikan. Curah pendapat dipandu oleh guru yang berperan sebagai moderator atau fasilitator yang mengarahkan atau membatasi topik bahasan.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN
   1)     Siswa mengingat kembali informasi atau ide-ide dalam pelajaran sebelumnya.
   2)     Siswa mengetahui pemikiran orang lain.
   3)     Siswa mengaplikasikan kemampuan berpikir dan berpendapat.
   4)     Siswa memilih dan menyusun informasi atau ide-ide.
   5)     Siswa mengevaluasi dan menyimpulkan ide berdasarkan informasi yang ada.

CONTOH CURAH PENDAPAT
Ada dua contoh curah pendapat, yakni : Poin-poin pikiran dan Pemetaan Grafis (Mind Mapping).
MENGEVALUASI CURAH PENDAPAT
Guru perlu memberikan penilaian dan umpan balik kepada siswa. Hal ini penting agar siswa termotivasi untuk memberikan pendapat pada kesempatan selanjutnya. Selain itu, para guru diharapkan dapat memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh siswa.

4.    GAME

GAME DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Game adalah sebuah kegiatan bermain sambil belajar atau kegiatan belajar sambil bermain. Game dapat dibedakan menjadi game kolaboratif dan game kompetitif.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa bekerja sama dengan orang lain dan mengetahui, memahami, dan mempraktikkan peraturan, prinsip-prinsip, serta prosedur-prosedur.
  2. Siswa berkompetisi dengan orang atau kelompok lain untuk mengenali, mengatur, menyimpulkan, atau menilai tindakan atau hasil.
CONTOH GAME
Ada beberapa contoh game, antara lain :
   1)     Game menggunakan kartu.
   2)     Game menggunakan komputer.
   3)     Game menggunakan alat tulis.
   4)     Game dalam ruang atau luar ruang.

MENGEVALUASI GAME
Untuk mengevaluasi game dalam pelajaran, guru dapat menggunakan setidak-tidaknya dua instrumen, yakni : Rubrik Observasi dan Lembar Evaluasi Pasca-Penerapan Game.

5.    DISKUSI

DISKUSI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Diskusi adalah sebuah proses tukar pikiran antara guru dan siswa atau antara siswa dan siswa lainnya.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Membahas materi, permasalahan, atau ide-ide agar siswa mengetahui atau memahami pokok masalah.
  2. Mencari jalan keluar atau alternatif penyelesaian atas masalah agar siswa mempertimbangkan, mengevaluasi, merancang, atau merumuskan pokok pikiran atau tindakan.
CONTOH DISKUSI
Ada berbagai macam variasi diskusi yang dapat dilakukan yang dapat dilakukan guru dengan menyesuaikan SIKON di sekolah masing-masing. Beberapa contohnya, antara lain : Diskusi Kelas/Kelompok Besar, Diskusi Kelompok/Kelompok Kecil.

MENGEVALUASI DISKUSI
Evaluasi diskusi dapat dilakukan melalui pencatatan partisipasi siswa atau observasi. Berikut ini adalah contohnya :
   1)     Catatan partisipasi diskusi dalam bentuk tabel jurnal pribadi guru.
   2)     Catatan partisipasi diskusi dalam bentuk kartu.
   3)     Lembar observasi diskusi yang diisi oleh guru.

6.    PRESENTASI

PRESENTASI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Presentasi adalah kegiatan siswa atau sekelompok siswa yang memaparkan atau mendeskripsikan hasil riset, kegiatan belajar, kegiatan kelompok, dan sebagainya yang dilakukan dihadapan guru atau seluruh siswa di kelas.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Membahas materi atau permasalahan agar siswa lain mengetahui pokok masalah.
  2. Siswa memaparkan, mendeskripsikan, merumuskan, menyimpulkan, atau mengevaluasi materi, teori, praktik atau hasil kegiatan belajarnya.
7.    DEBAT

DEBAT DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Debat adalah sebuah upaya yang dilakukan seorang siswa untuk mempertahankan pendapatnya agar orang lain menganggap bahwa pendapatnya adalah benar. Debat yang dimaksudkan dalam proses belajar mengajar adalah debat terstruktur dan telah disiapkan oleh guru atau siswa.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Membahas materi, permasalahan, atau ide-ide agar siswa memahami atau merumuskan pokok pikiran orang lain maupun dirinya sendiri.
  2. Mencari penyelesaian atas suatu masalah agar siswa mengevaluasi, membandingkan, atau mendemonstrasikan kemampuan berpikirnya dalam susunan bahasa yang terstruktur.
MENGEVALUASI DEBAT
Cara mengevaluasi debat, antara lain :

  1. Guru memberikan catatan partisipasi melalui observasi yang dilakukan pada saat debat berlangsung.
  2. Guru memberikan penilaian per kelompok.

8.    MUSYAWARAH

MUSYAWARAH DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Musyawarah adalah sebuah proses pengambilan keputusan melalui perundingan antara guru dan siswa atau antara siswa dan siswa.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa mengemukakan pendapat dengan bahasa yang santun dan terstruktur.
  2. Siswa memahami pendapat orang lain dan dapat merumuskan kembali pendapat orang lain dengan bahasanya sendiri.
  3. Siswa membuat atau merumuskan keputusan yang dibuat bersama.
CONTOH TOPIK UNTUK MUSYAWARAH
   1)     Menentukan bentuk kegiatan.
   2)     Menentukan kaos kelas.
   3)     Menentukan perjalanan wisata.
   4)     Menentukan pembagian tugas kelompok.
   5)     Menentukan kegiatan keagamaan.

MENGEVALUASI MUSYAWARAH KELAS
Berhasilkah para siswa melakukan musyawarah dan apakah prosesnya mengedepankan kebersamaan dan toleransi? Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan peran dan pendapat para siswa saat bermusyawarah. Perlu ditekankan bahwa kriteria penilaian musyawarah ini diberitahukan terlebih dahulu kepada siswa sebelum memulai kegiatan.

9.    ONE ON ONE

ONE ON ONE DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Metode One on One adalah pengajaran dengan pendekatan bimbingan pribadi guru kepada seorang siswa. Pada saat pelajaran berlangsung, seorang guru membimbing seorang siswa yang kesulitan dalam belajar dikelasnya.

KELEMAHAN ONE ON ONE
Kelemahan metode ini adalah tidak efektifnya pelajaran apabila satu kelas terdiri dari banyak siswa. Kondisi dimana guru tidak dapat menjangkau seluruh siswa karena keterbatasan tempat belajar membuat guru cenderung hanya membimbing siswa yang posisinya paling dekat.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Guru dapat memastikan apakah siswa yang lamban menyerap pelajaran dapat memahami konsep atau tugas yang harus dikerjakan.
  2. Guru dapat mengecek apakah seluruh siswa mendemonstrasikan kemampuan, membuat, atau mengerjakan sesuai dengan instruksi yang diminta.
MENGEVALUASI KEGIATAN ONE ON ONE
Evaluasi guru terhadap keberhasilan One on One dapat dipertimbangkan melalui :
  1)     Berapa jumlah siswa yang berhasil dibimbing secara pribadi dalam kurun waktu satu minggu?.
  2)     Pada saat guru melakukan kegiatan ini, apakah siswa lain yang tidak diawasi melakukan tugas dengan baik?
  3)     Setelah tes dilakukan, apakah ada kemajuan pada siswa yang telah dibimbing secara pribadi?

10.BIMBINGAN KELOMPOK

BIMBINGAN KELOMPOK DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Metode ini hampir sama dengan One on One. Jika dalam One on One guru membantu siswa satu per satu makan dalam bimbingan kelompok guru membantu kelompok per kelompok.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Dalam hal ini, perhatian dan  pengawasan dari guru kepada para siswa dalam kelompok yang dibentuk dapat terbagi dengan lebih baik dan cepat. Namun demikian, kelemahan terbesar dalam metode ini adalah bahwa para siswa akan mengobrol atau membicarakan hal lain selain pelajaran.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Guru mengecek secara umum apakah siswa memahami apa yang sudah diajarkan.
  2. Siswa saling membandingkan pekerjaan, pemahaman, dan kemampuan mereka agar mereka dapat berdiskusi dan bertanya satu dengan yang lainnya.
  3. Siswa bekerja dalam kelompok yang diawasi oleh guru untuk membahas, membuat, atau mendiskusikan konsep atau tugas.
MENGEVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK
Parameter keberhasilan metode ini dapat lebih terlihat dari meningkatnya skor akademis para siswa setelah melalui tes.

11.SMS

SMS DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
SMS (Siswa Membimbing Siswa) merupakan sebuah upaya untuk membantu siswa atau kelompok siswa dalam memahami suatu materi pelajaran atau menyelesaikan latihan soal yang dilakukan oleh siswa lain yang dinilai lebih pintar.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa memecahkan masalah bersama dengan temannya agar makin memahami atau dapat membahas tugas dengan lebih baik.
  2. Siswa yang belajar lebih cepat akan dapat mendemonstrasikan, mengaplikasikan, atau menguji pengetahuannya dengan cara mengajarkannya kepada teman lain.
  3. Siswa yang belajar lebih lambat akan dapat memahami dan menguraikan permasalahannya, membandingkan pemahamannya, & menyelesaikan tugasnya.
CONTOH METODE SMS

  1. Guru membuat daftar nama beberapa siswa yang dianggap mampu mengerjakan tugas dengan baik atau telah menguasai konsep dengan lebih baik.
  2. Guru memberikan penjelasan kepada para siswa dan memberikan tugas kepada mereka.
  3. Guru memasangkan antara yang cepat belajar dengan yang lambat belajar berdasarkan hasil tes atau daftar nilai yang dimilikinya.
  4. Guru dapat pula membentuk kelompok yang terdiri dari tiga orang, salah satunya merupakan siswa terpilih yang dinilai lebih pintar.
  5. Selama siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling kelas untuk mengawasi, tanpa mengintervensi.
TEKNIK MEMBAGI KELOMPOK SMS
Untuk membagi kelompok, guru dapat mengelompokkan siswa berdasarkan rangking dalam mata pelajaran tertentu.

MENGEVALUASI SMS
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan metode SMS, guru perlu mengamati hasil tes siswa yang memberi bimbingan siswa lain dan siswa yang dibimbing. Metode ini berupaya untuk meningkatkan hasil belajar kedua belah pihak.

12.TUGAS TERSTRUKTUR

TUGAS TERSTRUKTUR DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tugas terstruktur adalah kegiatan belajar mengajar menggunakan panduan kerja yang disusun berdasarkan sebuah konsep atau teori untuk membantu siswa memahami konsep atau teori tertentu dengan menggunakan lembar kerja.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa melakukan pembelajaran mandiri dengan mengikuti prosedur atau urutan tugas.
  2. Siswa mengerjakan tugas dengan urutan tertentu sehingga memudahkan mereka untuk memahami konsep atau menyelesaikan soal sesuai prosedur yang diminta.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
Dalam metode ini, siswa belajar dengan gaya masing-masing dan dalam waktu yang lebih panjang. Kegiatan tersebut dapat melatih siswa untuk disiplin waktu dan lebih mandiri. Namun tanpa pengawasan guru, siswa akan mencontek, maupun mengobrol.
CONTOH TUGAS TERSTRUKTUR
  1. Guru menyiapkan LKS dengan struktur, uruttan, dan prosedur yang sesuai dengan konsep atau teori tertentu.
  2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang teori atau konsep yang dimaksudkan.
  3. Guru menentukan batas waktu dan target-target yang harus dicapai oleh siswa.
  4. Guru membagikan LKS.
  5. Siswa mengerjakan tugas setahap demi setahap.
  6. Pada setiap tahapan, guru memeriksa pekerjaan siswa.\
  7. Pada waktu yang telah ditentukan, tugas diselesaikan oleh siswa.
MENGEVALUASI TUGAS TERSTRUKTUR
Guru perlu mengecek hal-hal berikut ini :

  1. Apakah ada kelemahan umum yang dilakukan pleh siswa pada umumnya? Misalnya, apakah ada butir soal yang hampir semua siswa tidak dapat menjawab atau menegerjakannya?
  2. Adakah kemungkinan siswa saling berbagi jawaban?
  3. Adakah kemungkinan siswa melakukan plagiarisme karya orang lain?

13.ALIH TEKS

ALIH TEKS DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Alih teks adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk menuangkan pemahamannya dalam bentuk tertentu. Misalnya, siswa membaca buku tentang teori atau konsep dari buku, kemudian ia mengubah bentuk paragraf tersebut menjadi sebuah komik atau gambar yang mudah dipahami.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Dengan menuangkan pemahaman dalam bentuk tertentu, siswa memperkuat pemahaman mereka atas konsep atau teori yang diajarkan.
  2. Siswa mengevaluasi, memilih, memilah, dan merumuskan pemahaman mereka.
CONTOH VARIASI UBAH BENTUK
  1)     Ubah bentuk menjadi komik.
  2)     Ubah bentuk menjadi poster atau majalah dinding.
  3)     Ubah bentuk menjadi panggung boneka/wayang.
  4)     Ubah bentuk menjadi permainan/game.
  5)     Ubah bentuk menjadi teka-teki silang.
  6)     Ubah bentuk menjadi soal.

MENGEVALUASI ALIH TEKS
Berikut ini adalah contoh kriteria penilaian :

  1. Kreativitas dan Penampilan (Nilai 50), Tampil kreatif dan menarik, tulisan jelas dan mudah dipahami oleh orang lain. Gambar mendukung sesuai dengan topik bahasan.
  2. Isi (Nilai 50), Semua pertanyaan dijawab, isi yang telah ditetapkan ditulis mengikuti kriteria yang diberikan oleh guru diawal tugas. Topik dibahas dengan mendalam.
14.PEMUTARAN FILM

PEMUTARAN FILM DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pemutaran film dikelas adalah kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan konten film sebagai materi atau media belajar siswa. Melalui pemutaran film, para siswa belajar mengenai banyak hal.

KEGUNAANYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Dengan film diharapkan siswa mengetahui atau memahami secara lebih mendalam permasalahan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
  2. Penggunaan film sebagai media belajar juga dapat memotivasi siswa untuk mengamati atau mempelajari permasalahan atau konsep tertentu.
  3. Siswa menonton film untuk memahami konteks dan permasalahan.
  4. Siswa menonton film untuk mengingat kata, kalimat, ujaran, dan istilah-istilah yang digunakan dalam film.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
Film sebagai materi sekaligus media belajar pada umumnya membuat para siswa tertarik. Misalnya, dalam pelajaran bahasa Inggris, siswa dapat mempelajari kalimat atau ungkapan dari dialog yang terdapat dalam film. Sebaliknya, film yang membosankan atau pernah ditonton juga akan membuat siswa enggan memperhatikan, bahkan tertidur ketika film diputar.

MENGEVALUASI PEMUTARAN FILM
Melakukan evaluasi dalam metode ini sangat penting. Adapun evaluasi pemutaran film meliputi beberapa hal berikut ini :
   1)     Apakah para siswa mengerjakan tugas terstruktur sesuai harapan?
   2)     Apakah film membantu para siswa mencapai tujuan pembelajaran?
   3)     Apakah alokasi waktu dirasa cukup dengan rencana pembelajaran?

15.ROLE PLAY

ROLE PLAY DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Role Play adalah sebuah kegiatan yang melibatkan siswa dalam situasi yang seolah-olah terjadi seperti dalam dunia nyata. Role Play atau Simulasi diadakan untuk membaa orang kedalam keadaan yang dirancang seperti sesungguhya.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa mengalami situasi yang mirip dengan kehidupan sehari-hari sehingga mengetahui dan memahami peraturan, prosedur, konsep atau permasalahan.
  2. Siswa berusaha mempraktikkan atau mendemonstrasikan kemampuan atau pemahaman atas konsep.
  3. Siswa mengamati kemudian mengevaluasi tindakan atau konsekuensi yang muncul dari tindakan didalam role play.
CONTOH ROLE PLAY
Adapun beberapa contoh role play, antara lain :
   1)     Diskusi Panel.
   2)     Drama/Bermain Peran.
   3)     Simulasi Prosedur/Peraturan.

MENGEVALUASI ROLE PLAY
Untuk mengevaluasi role play dari sisi siswa, guru dapat mengisi rubrik penilaian. Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah alokasi waktu untuk pembelajaran menggunakan metode ini. Apakah alokasi waktu cukup atau kurang?

16.LATIHAN SOAL

LATIHAN SOAL DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Latihan Soal adalah kegiatan siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Didalam latihan soal, siswa mengerjakan soal tertentu yang biasanya berkorelasi langsung dengan tipe soal tes atau ujian.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa mengingat kembali materi pelajaran atau konsep yang pernah diajarkan.
  2. Siswa mempraktikkan kemampuannya menyelesaikan permasalahan yang diberikan sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh guru.
  3. Guru mengevaluasi kemampuan siswa dan siswa memahami kembali konsep atau teori yang masih lemah.
MENGEVALUASI LATIHAN SOAL
   1)     Soal manakah yang dianggap sulit bagi kebanyakan siswa?
   2)     Apakah siswa mampu menjawab dalam alokasi waktu yang ditentukan?
   3)     Adalah siswa benar-benar lambat menyelesaikan soal secara terus-menerus? Siapa sajakah mereka?
   4)     Apa strategi guru untuk memperbaiki kelemahan latihan soal dikelas?

17.MEMBACA BERSAMA

MEMBACA BERSAMA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Membaca bersama adalah kegiatan belajar dengan cara membaca buku atau wacana bersama seluruh siswa dikelas. Membaca bersama dapat dibedakan menjadi : (1)Membaca dalam hati, (2)Membaca bergiliran.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa berkonsentrasi untuk membaca hingga diharapkan dapat mengetahui atau memhami isi bacaan.
  2. Siswa membaca dalam kondisi yang disituasikan sehingga siswa yang kurang suka membaca akan termotivasi untuk melakukan kegiatan membaca.
MENGEVALUASI MEMBACA BERSAMA
   1)     Apakah buku bacaan atau wacana membantu mencapai tujuan pembelajaran?
   2)     Siapakah siswa yang membaca dengan baik & dalam kecepatan yang ditentukan?

18.PAMERAN

PAMERAN DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pameran adalah kegiatan belajar dengan cara menonton atau memamerkan berbagai ragam hasil studi(riset) atau tugas terstruktur yang telah diberikan oleh guru. Dalam pameran, para siswa menampilkan berbagai hal yang telah dipelajarinya atau hasil kerjanya untuk ditunjukkan kepada seluruh komunitas sekolah.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Partisipasi dan antusiasme siswa dalam pameran adalah salah satu kelebihan dari metode ini. Selain itu, ilmu atau keterampilan mereka akan teraktualisasikan dalam kegiatan ini. Namun demikian, persiapan dan penyelenggaraan pameran membutuhkan waktu yang cukup panjang, tempat yang memadai, serta kadang-kadang membutuhkan dana yang tidak sedikit.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Melalui persiapan pameran, para siswa bekerja dalam tim dan melakukan riset tentang suatu topik atau permasalahan.
  2. Melalui persiapan pameran para siswa harus memilih, mengevaluasi, atau memutuskan hal-hal yang akan ditampilkan.
  3. Melalui pameran, para siswa mendemonstrasikan kemampuan, pemahaman, dan hasil karyanya dalam berbagai bentuk yang menarik.
MENGEVALUASI PAMERAN
Untuk mengevaluasi pameran yang dilakukan oleh siswa, akan baik jika kelompok atau guru bidang studi mengedarkan formulir. Setelah pameran dilaksanakan, guru dapat membuat salinan komentar dana nilai kepada kelompok.

19.KARYA WISATA

KARYA WISATA SEBAGAI KEGIATAN BELAJAR
Karya wisata adalah kegiatan pembelajaran dengan mengunjungi tempat-tempat untuk memperkaya pengetahuan para siswa tentang bidang studi yang dipelajari dan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Misalnya, bidang studi kimia mengunjungi pabrik obat-obatan atau bidang studi sejarah, seni, dan budaya mengunjungi tempat-tempat bersejarah, seperti museum atau desa wisata.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa mengunjungi secara langsung tempat yang mendukung pemahamannya atas bidang studi yang dipelajarinya.
  2. Siswa mengetahui proses, kegiatan, atau informasi yang mendukung pemahamannya atas bidang studi atau unit pelajaran.
  3. Siswa mempersiapkan, mengamati, dan mengevaluasi pembelajaran dalam bidang studinya.
MENGEVALUASI KARYA WISATA
Untuk mengevaluasi, perlu mempertimbangkan :

  1. Tempat atau lokasi karya wisata membantu siswa meraih tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Apakah lokasi telah tepat atau sesuai?
  2. Apakah pelaksanaan karya wisata sesuai dengan dana yang dialokasikan?
  3. Apakah waktu pelaksanaan tepat dan durasi sesuai yang dijadwalkan?
  4. Apakah kendala dapat diatasi dengan sewajarnya?
20.LIVE IN EXPOSURE

LIVE IN EXPOSURE SEBAGAI KEGIATAN BELAJAR
Live-in Exposure adalah tinggal bersama dengan komunitas atau sekelompom orang dengan latar belakang tertentu. Live-in seringkali dilakukan untuk keperluan persiapan studi atau bakti sosial.

KEGUNAANNYA BAGI PEMBELAJARAN

  1. Siswa mengalami kehidupan langsung sehingga dapat mengamati dan memahami konsep, perilaku, peraturan tidak tertulis, tuntunan dan sebagainya yang ada di tengah masyarakat.
  2. Siswa berinteraksi dengan orang dari komunitas tertentu, menggali informasi untuk mengetahui berbagai hal, dan merangkumnya atau merefleksikannya sehingga pengetahuan atau informasi itu menjadi miliknya.
  3. Siswa membagikan pengalaman, pemahaman, dan refleksi pribadinya kepada komunitas sekolah sehingga komunitas sekolah mendapatkan informasi, pengetahuan, dan referensi dari kehidupan nyata.
MENGEVALUASI KEGIATAN LIVE-IN
   1.     Mata pelajaran apa saja yang mendapat manfaat dari kegiatan ini?
   2.     Apakah tempat dan orang ditempat tujuan mendukung kegiatan ini?
   3.     Apakah para siswa mendapatkan manfaat dari kegiatan ini?
   4.     Kendala apa yang muncul dan apa solusi yang dilakukan sudah tepat?