Halaman

Senin, 07 Oktober 2013

SEMESTER 2 (LAPORAN BACA BUKU : Pengantar Perjanjian Lama II)


LAPORAN BACA BUKU : Pengantar Perjanjian Lama II

Nama               : Roy Damanik
Prodi               : Pendidikan Agama Kristen
Semester          : II(Genap)

Puisi Ibrani memiliki ciri-ciri khusus yaitu : Kesejajaran pemikiran, yakni kesejajaran persamaan di mana kata pertama dalam baris pertama sejajar dengan kata pertama dalam baris kedua (Anggur dan minuman keras dalam Amos 20:1); Kesejajaran pertentangan, yaitu baris kedua mengungkapkan gagasan yang sama tetapi dalam bentuk yang bertentangan (Amos 10:1); Kesejajaran perlengkapan, yaitu baris kedua mengembangkan pemikiran dalam baris pertama (Ams. 1:7). Pada Umumnya Puisi Ibrani tidak memakai rima, tetapi memakai matra dan irama serta pasangan kata, misalnya kepala=tempurung kepala, ribu=sepuluh ribu, melayani=menyembah, dan lain-lain. Kitab Mazmur dibagi menjadi lima bagian yaitu Mazmur 1-41; 42-72; 73-89; 90-106; 107-150. Kitab Mazmur mempunyai beberapa jenis sastra yaitu : Nyanyian pujian; Nyanyian syukur pribadi; Mazmur kerajaan; Mazmur hikmat, yang dapat berbentuk kumpulan amsal, akrostik dan uraian. Sastra hikmat meliputi kitab Ayub, Amsal dan Pengkhotbah. Sastra hikmat dibagi menjadi dua jenis utama yaitu : Hikmat dalam bentuk amsal, peribahasa, ucapan singkat yang penuh arti dalam kehidupan dan Hikmat spekulatif yang bersifat perenungan, berupa dialog, monolog, atau karangan yang menyelidiki masalah pokok manusia seperti arti kehidupan dan penderitaan. Kitab Amsal merupakan kumpulan tulisan yang memiliki gaya yang berbeda-beda. Tujuan kitab ini adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan siap melayani Allah sepenuhnya. Kitab Ayub, secara teologis, kitab ini memaparkan beberapa hal yaitu : Kebebasan Allah dalam bertindak; Adanya pencobaan oleh iblis; Adanya kekuatan untuk menderita. Secara teologis, kitab Pengkhotbah memaparkan beberapa hal yaitu : Kebebasan Allah dan batas-batas hikmat; Menghadapi kenyataan hidup; Persiapan untuk Injil. Kidung Agung bukan tulisan hikmat karena bentuknya yang paling menonjol adalah puisi cinta. Oleh karena bentuknya yang berupa puisi cinta, penafsiran kitab ini menjadi tidak mudah. Nabi Dan Nubuat, pengertian kata nabi adalah seorang yang dipanggil untuk berbicara atas nama Allah. Selain itu seorang nabi disebut juga peliat yang berarti orang yang melihat dalam suatu penglihatan. Kitab Amos, Amos bernubuat pada masa Yerobeam II (793-753 SM). Nubuat Amos dibagi menjadi tiga bagian: Auman singa (1:1-3:8); Dakwaan Allah terhadap Israel (3:9-6:14); serta hukuman Allah (7:1-9:15). Kitab Hosea, latar belakang Israel pada masa Hosea adalah dipenuhi dengan kemerosotan rohani dan moral yang dalam. Penyembahan Baal terus berlangsung sehingga Allah menggambarkan perzinahan rohani ini dengan menyuruh Hosea mengawini seorang wanita sundal. Kemudian Allah menyuruh Hosea untuk memulihkan Gomer sebagai istrinya dengan membelinya dengan harga seorang budak. Kitab Yunus, sumbangsih teologis kitab Yunus adalah : Konsep Allah, Yunus mengakui adanya hubungan antara ketidak-taatannya dengan badai besar, ia percaya Allah mendengar dan menjawab doanya; Rencana penyelamatan yang universal, satu-satunya konsep yang tidak ditemukan dalam kitab-kitab nabi lainnya adalah Allah menyuruh nabi-Nya untuk memberitakan amanat-Nya kepada bangsa lain dan Ia akan menyelamatkan mereka jika bertobat. Kitab Mikha, nama Mikha berarti siapa yang sama dengan Tuhan?. Ia menentang penyelewengan Yerusalem dan Samaria serta memperlihatkan bagaimana penghukuman akan segera terjadi dan mempengaruhi Yudea Selatan. Selain itu Mikha mengecam penindasan dan penghisapan pada orang miskin. Kitab Yesaya I, tradisi mengatakan pelayanan Yesaya berlanjut sampai pada masa pemerintahan raja Manasye dan Yesaya mati syahid karena digergaji pada masa pemerintahan raja Manasye pada tahun 687 SM. Kitab Yesaya II, pemberitaan kitab Yesaya adalah : Penglihatan dan misi Yesaya, sedikitnya ada dua penglihatan yang ditunjukkan (1:1; 2:1). Penglihatan itu berisi penyataan tentang Allah Mahakudus; Hubungan Allah dengan manusia. Nubuat Mesianik, nubuatan Mesianik bukan hanya ramalan tentang peristiwa yang akan terjadi pada masa depan. Namun nubuat itu ada hubungannya dengan maa depan, khususnya dengan Mesias yang akan datang. Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, Dia menggenapi nubuatan Zakharia (Mat 21:5-Zak 9:9). Anak Manusia yang menggenapi penglihatan Daniel (Dan 7:14), nabi dan pemberi hukum yang adalah Musa yang kedua (Mat 5-7), imam yang lebih tinggi dari Harun (Ibr 5-7), hamba Allah yang mengorbankan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang (Mrk 10:44).


Kitab Yeremia, Yeremia adalah seorang nabi yang tidak ada taranya dalam pemahamannya tentang nubuat dan dalam kemampuannya mengungkapkan nubuat itu, sumbangsih teologis Kitab Yeremia adalah : Kekuasaan Allah dalam sejarah, Yeremia menegaskan bahwa peristiwa-peristiwa di Yehuda, Mesir dan Babel lebih ditentukan oleh kekuasaan Allah daripada politik manusia. Kitab Ratapan, kitab ini menggambarkan bencana dari pembuangan yang penuh penderitaan. Kelima pasalnya berisi ratapan Yehuda terhadap hancurnya Yerusalem dan Bait Allah pada tahun 583 SM.

Kitab Zefanya, nabi Zefanya hidup di antara masa Yesaya dan Yeremia. Pemberitaannya mendukung pekerjaan Yeremia dan mendukung pembaruan-pembaruan yang dilakukan oleh raja Yosia. Kitab ini mempunyai dua tema utama yaitu : Ancaman hukuman besar yang akan segera datang (1:2-3:7); Harapan akan keselamatan kelak (3:8-20). Kitab Yoel, kitab ini mempunyai dua bagian penting yaitu : Tulah belalang dan hari Tuhan (1:1-2:17); Kemenangan yang akan datang (2:18-3:21). Pada bagian pertama nabi Yoel berbicara dan pada bagian kedua Tuhanlah yang berbicara. Kitab Nahum, nabi Nahum bernubuat pada masa di antara dua peristiwa penting yaitu jatuhnya kota Tebe ke tangan Asyur pada tahun 663 SM (3:8-10) dan hancurnya Niniwe pada tahun 612 SM (1:1; 2:8; 3:7). Nubuatan Nahum sepenuhnya berpusat pada penghancuran musuh bebuyutan Israel. Kitab Habakuk, isi kitab ini adalah : Keluhan Habakuk mengenai penghukuman Allah yang tertunda (1:2-4); Jawaban Allah bahwa Babel akan menghukum Yehuda (1:5-11); Pertanyaan Habakuk mengapa Allah memakai bangsa yang jahat (1:12-17); Jawaban Allah bahwa Babel akan mendapat balasan setimpal (2: 6, 9, 12, 15, 19); Respon Habakuk dengan mengaku percaya pada perjanjian-Nya (3). Kitab Obaja, kitab ini adalah yang tersingkat dalam Perjanjian Lama, hanya terdiri dari 21 ayat. Nabi Obaja berasal dari Yehuda dan menerima penglihatan mengenai Edom. Isi kitab ini adalah : Penglihatan mengenai Edom (1-14), Pengumuman jatuhnya Edom (1-4), Penghancuran total (5-9). Kitab Yehezkiel, Yehezkiel berasal dari zaman pembuangan (597-538 SM) antara tahun 593-571 SM. Kitab ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu : Hukuman atas Israel (1-24); Hukuman atas bangsa-bangsa kafir (25-32); Pembaruan Israel (33-48). Yehezkiel menubuatkan hukuman terhadap bangsa-bangsa yang kejam, ketakutan di dunia orang-orang hidup; Nubuatan akan Gembala yang sejati; Pemberian hati dan roh yang baru. Kitab Daniel, kitab ini berisi salah satu berita terbesar dalam Perjanjian Lama yaitu kerajaan-kerajaan dunia akan diganti dengan kerajaan Allah. Kitab ini termasuk jenis sastra apokaliptik yang menyingkapkan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Isi kitab ini dibagi menjadi dua yaitu cerita-cerita (1-6) dan penglihatan-penglihatan (7-12). Kitab Hagai, kitab ini menceritakan orang Yahudi yang hidup dalam pembuangan di Babel mulai berkeluarga dan berkembang. Sebagian dari mereka pulang di bawah Ezra dan Nehemia, namun sebagian memilih tetap tinggal di Babel. Nabi Hagai hidup sezaman dengan Zakharia. Kitab ini berisi empat nubuat yang disampaikan dalam empat bulan Nubuat ini ditujukan kepada Zerubabel. Isinya bersifat eskatologis karena Tuhan mengatakan akan merontokkan tahta raja-raja dan membuat Zerubabel seperti cincin materai sebab dia yang dipilih-Nya. Kitab Zakaria, arti nama Zakaria adalah Tuhan telah mengingat. Garis besar kitab ini adalah : Seruan untuk bertobat (1:1-6); Penglihatan-penglihatan (1:7-6:8); Peristiwa-peristiwa menjelang akhir zaman (9-11); Peristiwa-peristiwa akhir zaman (12-14). Kitab Maleakhi, kitab ini adalah kitab terakhir dari 12 kitab nabi kecil di Perjanjian Lama. Kata Maleakhi berarti utusanku. Pada saat penulisan nubuat ini Rumah Allah telah didirikan kembali dan ibadat berlangsung kembali.


Analisa Buku

Kelebihan Buku :
1.      Ditulis secara teratur dan memiliki alur yang baik.
2.      Menyajikan pembahasan kitab Syair lengkap dengan contohnya, sehingga lebih mudah dipahami.
3.      Menjelaskan pandangan yang berbeda dari para ahli, meskipun pada akhirnya penulis menyatakan pendapatnya sendiri (mengakui pendapat para ahli). 

Kekurangan Buku
1.      Dalam sebagian sub-judul, penjelasan terlalu panjang.
2.      Butuh waktu yang panjang untuk membaca dan memahami buku ini karena tebal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar