TUGAS LAPORAN BACAAN
BUKU: ELIA
PRIA HEROIK DAN RENDAH HATI
Karya:
Charles R. Swindoll
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah :
EKSPOSISI PERJANJIAN LAMA 2
Yang Dibina
Oleh :
Dr.© Martomo Wahyudianto,
M.A.,C.E.,M.Th
Nama : Roy Damanik
Setelah saya membaca buku “ELIA: Pria Heroik Dan Rendah Hati
– Karya: Charles R. Swindoll”. Saya menemukan begitu banyak berkat dari
karakter Elia, yang dituangkan dalam buku ini, antara lain:
1. Nabi
Elia dipakai Tuhan untuk berbicara kepada bangsa Israel bahwa apa yang sedang
mereka lakukan adalah perbuatan yang tidak disukai Tuhan. Elia dipakai Tuhan
karena ia memiliki kepribadian yang tangguh, pemberani, rendah hati dan
memberitakan apa yang Tuhan katakan kepadanya. Allah tidak memilih seorang yang
terpandang, yang terkuat, atau yang terhebat, tetapi Allah melakukan sesuatu
yang tidak pernah terfikirkan, Dia memilih seseorang seperti Elia. Melalui hal
ini saya melihat bahwa pemilihan Tuhan bukanlah seperti standar manusia, namun
Tuhan punya standar sendiri, seperti halnya dia memilih Elia.
2. Ketika
Tuhan menyuruh Elia pergi ke sungai Kerit Allah telah menyediakan kebutuhannya
selama dia berada disana, dan juga ketika Allah menyuruhnya pergi ke Sarfat
Allah juga sudah menggerakkan oranglain untuk menolongnya.Itu artinya Elia
memiliki keyakinan iman yang teguh, bahwa melalui sekeliling kita, Allah dapat
menolong kita. Yang menjadi pertanyaannya, bagaimana kesiapan hati kita untuk dibentuk dan diproses oleh Tuhan.
3. Elia
adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa,
supaya hujan tidak turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun
enam bulan (Yakobus 5:17). Yakobus tidak berkata, “Elia adalah nabi Allah yang
berkuasa.” Yakobus berkata, “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita.” Itu
berarti bahwa ia terdiri dari darah dan daging, otot dan tulang. Seperti yang
kita lihat, dia pernah terluka, dia pernah kecewa dengan dalam.Dia memiliki
kesalahan dan kegagalan dan keraguan. Dia hanya manusia biasa, sama seperti kita.
Dia mungkin memiliki sifat kepahlawanan dan kerendahan hati, namun pada
hakekatnya Elia sama seperti kita. Dalam hal ini saya semakin diyakinkan bahwa
kita juga dapat dipakai oleh Tuhan dengan luar biasa, karena kita sama halnya
seperti Elia, seorang manusia biasa yang dipakai Tuhan.
4. Pembentukan
Tuhan tidaklah segampang yang kita pikirkan, pembentukan Tuhan merupakan
proses, dimana banyak orang yang gagal, jatuh bahkan lari dari prosesnya Tuhan.
Ketika saya membaca buku ini, saya dimotivasi dan diajarkan bahwa dalam proses
pembentukan Tuhan, semakin sakit pembentukan sesorang semakin besar dia dapat
dipakai. Itu sebabnya penyerahan diri total sangat diperlukan dalam proses
pembentukan.
5. Sewaktu
Elia berhadapan dengan nabi-nabi Baal, sesuatu yang kontras terjadi. Para nabi
Baal melakukan berbagai ritual, menari, berteriak, bahkan melukai diri mereka
berharap agar berhala yang mereka sembah mendengar permohonan mereka.
Sebaliknya, Elia hanya memanjatkan doa yang sederhana, tetapi itu adalah doa
iman. Tidak ada tarian, nyanyian atau kata-kata yang panjang, hanya sebuah
permintaan yang tulus kepada Tuhan untuk membuktikan kepada bangsa Israel bahwa
Dia adalah Tuhan yang hidup. Tuhan menjawab doa Elia yang sederhana itu, api Tuhan
menyambar habis korban bakaran, kayu api, bahkan tanah yang basah dan air di
parit itu habis dijilat oleh api Tuhan itu. Bukan hanya itu, hati orang-orang
Israel pun berbalik kepada Tuhan, sebuah pertobatan besar terjadi. Tidakkah hal
ini luar biasa? Ini mengajarkan kepada saya sendiri, bahwa dalam meminta
sesuatu kita hanya perlu memohon dengan iman dan keyakinan penuh kepada Allah.Terkadang
kita menjadikan doa sebagai jalan terakhir ketika semua yang kita tahu telah
kita coba. Tapi tidak dengan Elia, dia menjadikan doa sebagai hal pertama dan
terutama dalam hidupnya. Itulah bukti iman dan kepercayaan Elia kepada Tuhan.Ia
tahu bahwa dirinya melayani Tuhan yang tidak pernah gagal, sebab itu dia berdoa
dengan penuh iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar