TUGAS WAWANCARA
KATEKETIKA DI GEREJA
MASING-MASING
(WAWANCARA 5 ORANG)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah :
KATEKETIKA
Yang Dibina Oleh :
Jemmy Lontaan, M.A, M.Th©
Nama : Roy Damanik
BAB I
NARASUMBER 1 (K-001)
1. PEMAHAMAN
KATEKETIKA
Pengajaran,
pemuridan, penyampaian Firman Tuhan kepada jemaat.
2. GEREJA
GMIST
3. MODEL
KATEKETIKA
1)
Konseling Pranikah
a)
Tujuan
Supaya
mengerti dan memahami apa tujuan pernikahan.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 3 Bulan
c)
Proses Pelaksanaan
Membahas
tentang kehidupan pribadi dari kedua pasangan, supaya saling mengetahui,
memahami dan saling menerima satu sama lain.
d)
Tindak Lanjut
Diharapkan
setelah menikah, mau ikut serta dalam pelayanan Gereja.
2)
Baptis (dilakukan kepada Orang Tua)
a)
Tujuan
Mengajarkan
tentang Firman Tuhan kepada orang tua dari anak tersebut, supaya orang tua bisa
menjadi teladan atau guru bagi anaknya.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 1 Bulan
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pertemuan 1 X dalam seminggu dengan membimbing, mengajarkan dan mengarahkan
orang tua, supaya dapat mengajari anak Firman Tuhan.
d)
Tindak Lanjut
Mengharapkan
anak dapat dididik kembali dalam Sekolah Minggu kelak.
3)
Naik SIDI
a)
Tujuan
Mengajarkan
tentang Firman Tuhan, supaya anak menjadi dewasa dalam berfikir dan bertindak.
b)
Waktu Pelaksanaan
12 Bulan
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pertemuan 1 X seminggu dengan mengajarkan tentang dasar-dasar GMIST,
mengajarkan tentang Pengakuan Iman Rasuli, Doa Bapa Kami dan 10 Hukum Taurat
serta 7 Kata Salib dan dasar-dasar Kekristenan.
d)
Tindak Lanjut
Memperhatikan
orang tersebut, serta mengharapkan mereka mau setia dalam pekerjaan pelayanan
Tuhan.
POINT II
NARASUMBER 2 (K-002)
1. PEMAHAMAN
KATEKETIKA
Pengajaran
kepada anak-anak, remaja dan dewasa yang berhubungan dengan Kekristenan.
2. GEREJA
GKPS
3. MODEL
KATEKETIKA
1)
Konseling Pranikah
a)
Tujuan
Supaya
kedua belah pihak saling memahami dan menerima segala keadaan masing-masing.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 2 Minggu
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
3 X pertemuan dalam seminggu, dimana kedua belah pihak menceritakan tentang
masa lalu dan pendeta menjadi moderator dan motivator.
d)
Tindak Lanjut
Mereka
tidak boleh bercerai, dan dituntun masuk kedalam persekutuan komisi kaum bapak
maupun komisi kaum ibu dan mengikuti ibadah sektor.
2)
Baptis (dilakukan kepada Orang Tua)
a)
Tujuan
Supaya
orang tua dapat membimbing anak dan membawa kepada Tuhan.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 2 Minggu.
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
3 X pertemuan didalam 2 minggu tersebut, dan menyampaikan dasar Alkitab tentang
baptisan.
d)
Tindaklanjut
Membimbing
anak dan kelak diharapkan harus masuk ke Sekolah Minggu.
3)
Naik SIDI
a)
Tujuan
Supaya
semakin dewasa di dalam Tuhan dan bertanggung jawab dalam kehidupan
sehari-hari.
b)
Waktu Pelaksanaan
100 X
Pertemuan.
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pertemuan sebanyak 100 X, dan mengajarkan tentang dasar-dasar GKPS, mengajarkan
Pengakuan Iman Rasuli, Doa Bapa Kami serta dasar-dasar Kekristenan.
d)
Tindak Lanjut
Mengarahkan
supaya nantinya masuk dan aktif dalam persekutuan pemuda.
4)
Pelatihan Pelayan
a)
Tujuan
Supaya para
pelayan tidak saling menyalahkan dan benar-benar memahami makna sesungguhnya
dari pelayanan Gereja.
b)
Waktu Pelaksanaan
1 X dalam
setahun.
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pelatihan seputar pelayanan selama ± 8 Jam dalam sekali pertemuan, dan
pelatihan diadakan seperti sebuah seminar.
d)
Tindaklanjut
Mengharapakan
pelayan semakin kreatif, dan Gereja harus tetap memperhatikan dan memotivasi
para pelayan.
POINT III
NARASUMBER 3 (K-003)
1. PEMAHAMAN
KATEKETIKA
Pemuridan,
pengajaran, katekisasi serta penyampaian Firman Tuhan.
2. GEREJA
GMIT
3. MODEL
KATEKETIKA
1)
Konseling Pranikah
a)
Tujuan
Saling
memahami dan saling menerima antara kedua orang yang akan menikah.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 3 Bulan.
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pertemuan selama 3 bulan (1 X seminggu), dengan menyampaikan dasar pembentukan
keluarga, saling terbuka tentang masa lalu. Dengan tujuan untuk meyakinkan dan
menetapkan hati sebelum menikah.
d)
Tindaklanjut
Memfollow
up, supaya masuk ke persekutuan Kaum Bapak/Ibu setelah menikah.
2)
Naik SIDI
a)
Tujuan
Mengukuhkan
Iman percaya yang akan di SIDI kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 6 Bulan.
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pembelajaran Firman Tuhan selama 6 bulan (1 X seminggu). Setelah selesai
pembelajaran selama 6 bulan, para peserta SIDI akan mengikrarkan Pengakuan Iman
mereka di hadapan jemaat.
d)
Tindaklanjut
Anak
diharapkan memelihara dan melakukan Firman Tuhan dan Gereja harus tetap
mensupport.
3)
Konseling Keluarga (Khusus yang bermasalah)
a)
Tujuan
Menyelesaikan
masalah dalam keluarga melalui Firman Tuhan.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 2 Bulan
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pertemuan 1 atau 2 kali dalam seminggu, dimana dalam hal ini jemaat diharapkan
saling terbuka tentang masalah hati. Kemudian hamba Tuhan menyampaikan dasar
Firman Tuhan tentang keluarga, sehingga keluarga tersebut benar-benar mengalami
pemulihan.
d)
Tindak Lanjut
Terus
memperhatikan keluarga tersebut, dan memberi perhatian secara khusus dan rutin
sampai keluarga tersebut benar-benar dipulihkan Tuhan.
POINT IV
NARASUMBER 4 (K-004)
1. PEMAHAMAN
KATEKETIKA
Mengajar
dan menyampaikan Firman Tuhan.
2. GEREJA
GPI
3. MODEL
KATEKETIKA
1)
Konseling Pranikah
a)
Tujuan
Supaya
pasangan saling mengenal antara satu dengan yang lainnya.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 2 Bulan.
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
konseling dengan memberi pertanyaan tentang Firman Tuhan. Dan dalam hal ini,
konsele harus menyampaikan setiap detail masa lalu dan segala sesuatu yang
tersimpan dalam hati masing-masing, supaya kedua pasangan saling mengerti dan
memahami.
d)
Tindak Lanjut
Memberi
dukungan dan motivasi, mengajak supaya ikut serta dalam persekutuan kaum
bapak/ibu.
2)
Konseling Baptis
a)
Tujuan
Untuk
memahami mengapa orang Kristen harus dibaptis.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 1 Bulan.
c)
Proses Pelaksanaan
Menyampaikan
dasar-dasar Alkitab mengenai baptisan, supaya orang yang akan dibaptis memahami
dengan tepat tentang baptisan.
d)
Tindaklanjut
Mengarahkan
supaya setelah dibaptis, orang tersbut memberi diri dalam pelayanan pekerjaan
Tuhan.
3)
Pelatihan Pelayan
a)
Tujuan
Supaya para
pelayan benar-benar terbeban dan memahami apa yang menjadi makna pelayanan yang
sesungguhnya.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 1 atau 2
kali dalam setahun.
c)
Proses Pelaksanaan
Menyampaikan
dasar-dasar Alkitab tentang pelayanan dan juga menyampaikan beberapa hal
lainnya, seperti : mengapa kita harus melayani, bagaimana kategori pelayan dan
tanggung jawab pelayan.
d)
Tindak Lanjut
Tetap
memberi dorongan, supaya mereka juga dapat menjadi pengajar dan motivator bagi
orang lain melalui pelayanan mereka. Gereja juga harus tetap memberi perhatian
dan semangat kepada para pelayan.
POINT V
NARASUMBER 5 (K-005)
1. PEMAHAMAN
KATEKETIKA
Mengajar
dengan harapan orang lain melakukan apa yang diajarkan.
2. GEREJA
GMI
3. MODEL
KATEKETIKA
1)
Baptisan Anak (Konseling Kepada Orang Tua)
a)
Tujuan
Menyerahkan
anak kepada Tuhan.
b)
Waktu Pelaksanaan
1 kali
pertemuan.
c)
Proses Pelaksanaan
Orang tua
dipanggil dan diberi pemahaman tentang baptisan, seminggu kemudian anak
dibaptis melalui baptis percik.
d)
Tindak Lanjut
Setelah
anak bisa mengikuti Sekolah Minggu, maka anak tersebut diharapkan masuk Sekolah
Minggu, dan lewat itu Gereja melalui Guru Sekolah Minggu akan mengajarkan
kepada anak tentang kebenaran sejati, yakni Tuhan Yesus Kristus.
2)
Naik SIDI
a)
Tujuan
Untuk
menekankan dasar kebenaran.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 1 Tahun.
c)
Proses Pelaksanaan
Belajar
Firman Tuhan selama setahun, sekali dalam seminggu. Dengan mengajarkan beberapa
pokok bahasan, yakni : Pemahaman Kemetodisan, PA, Doa Bapa Kami, Pengakuan Iman
Rasuli, Pokok-pokok Dasar Iman Kristen.
d)
Tindak Lanjut
Setelah
selesai SIDI, diharapkan masuk P3MI, dan melalui itu Gereja dapat mengajarkan
dan menindaklanjuti pengajaran Alkitab yang sebelumnya disampaikan melalui
proses SIDI.
3)
Penerimaan Jemaat Baru (Jemaat Dari Luar GMI)
a)
Tujuan
Melihat
kesetiaan dan kesungguhan untuk berjemaat.
b)
Waktu Pelaksanaan
Diberi
konseling, kemudian diperhatikan selama 6 bulan.
c)
Proses Pelaksanaan
Setelah
mendaftar sebagai jemaat, jemaat diberikan kesempatan untuk menunjukkan
kesungguhan untuk berjemaat selama 6 bulan. Kemudian akan diumumkan dan
diperkenalkan dihadapan jemaat, setelah teruji kesungguhannya.
d)
Tindak Lanjut
Gereja
tetap memperhatikan dan memberi dukungan.
4)
Perkenalan Jemaat Baru (Khusus Pindahan Dari GMI)
a)
Tujuan
Untuk
memperkenalkan jemaat tersebut kepada seluruh jemaat.
b)
Waktu Pelaksanaan
Mengadakan
konseling singkat (1 kali).
c)
Proses Pelaksanaan
Setelah mendaftar
dan bersedia menjadi jemaat GMI, jemaat tersebut diberikan konseling (1 kali
pertemuan), untuk memastikan keseriusan berjemaat, dan untuk memastikan bahwa
sebelumnya jemaat tersebut benar-benar jemaat GMI.
d)
Tindak Lanjut
Gereja
tetap memperhatikan jemaat tersebut, dan memotivasi jemaat tersebut untuk masuk
dalam pelayanan.
5)
Konseling Pranikah
a)
Tujuan
Supaya
pasangan yang akan menikah dapat saling memahami dan dapat meminimalisasi
pertengkaran setelah pernikahan.
b)
Waktu Pelaksanaan
± 3 bulan.
c)
Proses Pelaksanaan
Mengadakan
pertemuan selama beberapa kali sebelum masuk kedalam pernikahan, dengan
menyampaikan dasar-dasar Alkitab tentang pernikahan, dan dalam hal ini orang
yang akan menikah diharapkan untuk saling terbuka tentang hati masing-masing.
d)
Tindak Lanjut
Gereja
mengharapkan, setelah mereka menikah, mereka akan masuk dalam persekutuan kaum
bapak/ibu, dan mereka turut serta dalam pelayanan.
KESIMPULAN
Sesuai
dengan pengertian Kateketika, yakni : memberitakan, memberitahukan, mengajar,
memberi pengajaran, mendidik, mengajar dengan suatu tujuan tertentu, yaitu
mengajar supaya orang yang diajarkan itu melakukan apa yang diajarkan
kepadanya. Dapat disimpulkan, bahwa setiap denominasi Gereja telah melakukan
proses Katekisasi di Gereja masing-masing. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil wawancara penulis, dimana setiap Gereja melakukan pengajaran dengan
tujuan tertentu dan mengharapkan hasil yang baik. Tentu hal tersebut tidak
terlepas dari kesadaran Gereja itu sendiri akan perintah Firman Tuhan untuk
mengajarkan kepada setiap orang tentang keselamatan. Tidak dapat dipungkiri,
pasti banyak masalah dalam proses yang dilakukan oleh Gereja, namun keyakinan
akan Firman dan janji Tuhan Allah akan senantiasa memberi kekuatan untuk tetap
menyampaikan kabar keselamatan.
Tuhan Yesus
Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar