TUGAS LAPORAN BACAAN
BUKU
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Puji dan Syukur kepada
Yesus Kristus, karena atas pertolongan-Nya Tugas Laporan Bacaan ini dapat terselesaikan.
Laporan Bacaan ini saya sampaikan kepada pembina mata kuliah Administrasi PAK,
Bapak Budiman Sitohang, M.Pd.K,. Sebagai salah satu syarat kelulusan mata
kuliah tersebut. Adapun buku yang dijadikan sebagai Tugas Laporan Bacaan,
adalah:
Judul Buku : Administrasi dan Supervisi
Pendidikan
Penulis :
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.
Penerbit :
Remaja Rosdakarya, Bandung (2010, Cetakan Ke-20)
Jumlah halaman : 224 Halaman
Sumber Buku :
Perpustakaan, STT-BASOM “code: 371.B7,Pur A, c.c”
1) PENGERTIAN, SKOPE, DAN FUNGSI-FUNGSI
POKOK ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Kata administrasi
berasal dari bahasa latin yaitu ad
yang sama dengan to dalam bahasa
inggris yang berarti “ke” atau “kepada”, dan bahasa latin ministrare yang sama artinya dengan kata to serve atau to conduct
yang berarti “melayani”, “membantu” atau “mengarahkan”. Sedangkan administrasi
pendidikan adalah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu
yang berhubungan dengan unsur-unsur sekolah.
Skope adalah bidang
garapan, jadi yang dimaksud dengan skope administrasi pendidikan adalah hal apa
saja yang perlu di bahas dalam proses administrasi pendidikan. ada pun bidang
garapan administrasi pendidikan meliputi: 1) Administrasi tata laksana sekolah;
2) Administrasi personel guru dan pegawai sekolah; 3) Administrasi murid; 4) Supervisi
pengajaran; 5) Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum; 6) Pendirian dan
perencanaan bangunan sekolah; 7) Hubungan sekolah dengan masyarakat; Fungsi
pokok administrasi pendidikan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu:
1)
Perencanaan, dapat disebut juga dengan
planning. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah.
2)
Pengorganisasian, merupakan
aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan
usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan dan ditetapkan.
3)
Pengkoordinasian, adalah aktivitas
membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan
kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4)
Komunikasi, Komunikasi dalam segala
bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan
orang-orang dalam struktur organisasi.
5)
Supervisi, Supervisi sebagai fungsi
supervisi administrasi pendidikan berarti aktivitas, aktivitas untuk menentukan
kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya
tujuan-tujuan pendidikan.
6)
Kepegawaian, merupakan pemberian
motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat, menjamin kesejahteraan
pegawai, intensif dan penghargaan atas
jasa-jasa mereka, konduite dan bimbingan
untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-upgrade diri, serta
masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.
7) Penilaian, evaluasi sebagai fungsi administrasi
pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana
pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai
hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
2) KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
Kepemimpinan merupakan
sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di
dalamya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang
dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa
tidak terpaksa. Ada beberapa tipe kepemimpinan dalam pendidikan, di antaranya
adalah tipe kepemimpinan yang dikembangkan berdasarkan asas kepemimpinan yang
dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing
Ngarso Sung Tulodo (memberikan teladan yang baik terhadap bawahannya), Ing Madyo Mangun Karso (ikut bergiat
menggugah semangat di tengah anak buahnya), Tut
Wuri Handayani (mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak
buahnya).
3) KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
(LANJUTAN)
Tipe kepemimpinan
merupakan bentuk dari sistem kepemimpinan yang dijalankan. Ada pun tipe-tipe
kepemimpinan yang pokok adalah: 1) Tipe
kepemimpinan yang otokratis, yakni kepemimpinan yang pemimpinnya bertindak
sebagai diktator terhadap anggotanya; 2)
Tipe kepemimpinan laissez faire, yakni kepemimpinan yang pemimpinnya
melepaskan tanggung jawabnya untuk memberi pimpinan pada anggotanya; 3) Tipe kepemimpinan demokratis, yakni kepemimpinan
yang pemimpinnya lebih mementingkan kegiatan bersama, bermusyawarah dan selalu
mementingkan kerja sama.
4) KEPENGAWASAN DALAM KEPENDIDIKAN
Didalam kepengawasan hal
yang perlu diperhatikan adalah supervisi kepengawasan. Supervisi adalah suatu
aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Fungsi
supervisi dalam pendidikan sangat banyak, meliputi: menyusun rencana;
mempertinggi daya efektif; membantu mengatasi kekurangan; menempatkan personel
pada tempat dan tugas yang sesuai kemampuanya dan lain sebagainya.
5) KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTATOR
DAN SUPERVISIOR
Peranan kepala sekolah
sebagai administator dan supervisor meliputi hal-hal tersebut dibawah ini:
1)
Fungsi kepala sekolah, pada masa dulu fungsi
kepala sekolah tidak begitu luas, kepala sekolah pada masa dulu hanyalah
seorang “kepala”. Sedangkan pada masa sekarang, kepala sekolah fungsinya lebih
luas karena selain berfungsi sebagai kepala, kepala sekolah juga tidak hanya
bertanggung jawab atas kelancaran jalanya sekolah secara teknis-akademis saja,
melainkan kepala sekolah juga berperan dalam memperhatikan komponen pendidikan
seperti sarana prasarana, gedung sekolah, pendidik, peserta didik seta
penempatan kurikulum yang sesuai.
2)
Syarat-syarat minimal seorang kepala
sekolah, untuk menjadi kepala sekolah setidaknya seseorang harus memenuhi
beberapa syarat yakni memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, mempunyai pengalaman bekerja, memiliki kepribadian yang baik, memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang luas serta mempunyai ide dan inisiatif.
3)
Kepala sekolah sebagai administrator,
beberapa hal yang harus dilakukan kepala sekolah sebagai administrator yaitu
membuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator
dan pengarah dan melaksanaakan pengelolaan kepegawaian.
4)
Kepala sekolah sebagai supervisor, sebagai
supervisor yakni memperhatikan gedung sekolah, sarana dan prasarana sekolah,
keadaan guru-guru, semangat guru-guru, cara mengajar guru, hasil belajar siswa,
tanggungjawab guru, dan sebagainya.
6) STRUKTUR ORGANISASI DALAM
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Struktur organisasi
pendidikan ada dua pokok, yaitu struktur sentralisasi dan struktur
desentralisasi. Struktur sentralisasi merupakan struktur organisasi yang
kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat
pemerintahan, maka pemerintahan daerah sangat kurang sekali mengambil bagian
dalam administrasi apa pun. Sedangkan Struktur desentralisasi adalah struktur
organisasi yang kekuasaan dan tanggung jawabnya diberikan dari pemerintah pusat
ke daerah, sehingga penanganan sekolah terletak pada tangan penguasa daerah. Dengan
struktur organisasi yang dijalankan secara desentralisasi, kepala sekolah tidak
semata-mata merupakan seorang guru kepala, tetapi seorang pemimpin profesional
dengan tanggung jawab yang luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai
oleh sekolahnya.
7) GURU DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Partisipasi guru dalam
administrasi pendidikan sangatlah penting, partisipasi guru dalam administrasi
sekolah di tafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada guru dan kepala
sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk
memecahkan berbagai masalah pendidikan. Ada bermacam-macam kesempatan yang
dapat digunakan untuk mengikut sertakan guru-guru dalam kegiatan sekolah
seperti: Mengembangkan filsafat pendidikan; Memperbaiki dan menyesuaikan
kurikulum; Merencanakan program supervise; Merencanakan kebijakan-kebijakan
kepegawaian; Dan kesempatan berpartisipasi lainya.
8) ORGANISASI SEKOLAH
Organisasi dapat
diartikan sebagai struktur penyusunan atau penempatan orang-orang dalam satu
kelompok, atau berarti juga menempatkan hubungan antara orang-orang dalam
kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing di dalam struktur
yang telah ditentukannya. Dengan organisasi sekolah yang baik, pembagian tugas
dan tanggung jawab dapat merata kepada semua orang sesuai dengan kecakapan dan
fungsinya masing-masing. Dengan demikian dapat dihindari pula adanya tindakan
yang sewenang-wenang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi susunan organisasi sekolah, yakni: Besar
kecilnya sekolah, Letak sekolah, serta Jenis dan tingkatan sekolah.
9) ARTI, PROGRAM, DAN ORGANISASI
BIMBINGAN DI SEKOLAH
Bimbingan sama artinya
dengan guru yang melakukan tugasnya mengajar murid-murid. Bimbingan diperlukan
bagi anak-anak yang normal maupun abnormal dan juga bagi orang-orang yang sudah
dewasa. Bimbingan perlu diadakan di sekolah terutama bagi pelajar. Melalui bimbingan,
program sekolah menjadi efektif. Kegiatan bimbingan harus dilakukan secara
kontiniu, sejak dari taman kanak-kanak sampai pada bimbingan orang dewasa,
termasuk tingkatan akademi dan universitas dan juga pelayanan-pelayanan
masyarakat bagi para pemuda dan orang-orang dewasa yang sudah keluar dari
sekolah. Proses bimbingan haruslah dilakukan oleh guru-guru serta orang-orang
yang memiliki keahlian khusus dalam hal itu. Program bimbingan hendaklah
definitif, mudah dipahami bagaimana prosedurnya, dan kegiatan-kegiatan apa yang
harus dilakukan. Semua fase program bimbingan harus terkoordinasi. Didalam
sekolah, pada umumnya ada beberapa organisasi bimbingan, seperti: Bagian
pencegahan dan pemeliharaan; Bagian penasihat akademik dan hubungan sekolah; Bagian
penyuluhan dan percobaan; dan lain-lain.
10) HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Sekolah adalah bagian
yang integral dari masyarakat, hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah
tergantung pada masyarakat. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk
melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan, kemajuan sekolah
dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi. Masyarakat adalah pemilik sekolah,
sekolah ada karena masyarakat memerlukanya.
Ditinjau dari
kepentingan sekolah, pengembangan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan
untuk: Memelihara kelangsungan hidup sekolah; Meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah yang bersangkutan; Memperlancar proses belajar-mengajar; Memperoleh
dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan
pelaksanaan program sekolah. Dan apabila ditinjau dari kebutuhan masyarakat,
tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu: Meningkatkan dan memajukan
kesejahteraan masyarakat; Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan masalah
dalam masyarakat; Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan
masyarakat; Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat
kemampuanya.
KOMENTAR
PEMBACA
1)
Sulit untuk dipahami karena penyampaian
materinya banyak menggunakan istilah asing yang
membuat pembaca menjadi kesulitan untuk memahaminya.
2)
Tidak ada rangkuman dalam tiap bab,
sehingga membutuhkan waktu untuk membacanya agar bisa memahami teks.
3)
Kelebihan buku ini adalah dilengkapi
dengan resensi di setiap akhir bab yang menunjukkan bahwa buku ini banyak
menggunakan sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar