Halaman

Senin, 22 Februari 2016

SEMESTER VI (TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA AWAL)

TUGAS MAKALAH
 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA AWAL



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas kemurahan-Nya tugas makalah ini dapat kelompok selesaikan dengan tepat waktu. Tugas ini kelompok serahkan kepada pembina mata kuliah PAK Dewasa, Ibu Sannur Tambunan, M.Th., sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa kelompok mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada seluruh mahasiswa.

Kelompok memohon kepada ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam tugas makalah ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, kelompok mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih baiknya karya tulis yang akan datang.


Batam, Mei 2015



Hormat Saya
Kelompok Dewasa Awal



BAB I
PENDAHULUANRoy Damanik

A.    LATAR BELAKANG
Dewasa awal merupakan masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Peralihan dari ketergantungan kedalam masa mandiri baik dari ekonomi, kebebasan menentukan diri, dan pandangan masa depan lebih realistis. Secara umum dewasa awal dimulai sejak seseorang menginjak usia 21 tahun (meskipun belum menikah) atau sejak seseorang menikah (meskipun belum berusia 21 tahun). Hurlock mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal, dan salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Dari segi fisik masa dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik. Dari sisi emosional, masa dewasa awal merupakan masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh fisik yang prima.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, antara lain:
1.      Apa yang dimaksud dengan dewasa awal?
2.      Bagaimana ciri-ciri, aspek serta perilaku dewasa awal?
3.      Apa saja yang menjadi tugas-tugas perkembangan dewasa awal?
4.      Apa saja yang menjadi kebutuhan dewasa awal?
5.      Apa saja yang menjadi permasalahan dan bagaimana cara mengatasi masalah yang muncul dalam perkembangan dewasa awal?
6.      Mengapa orang dewasa harus dibimbing?




C.    TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dalam penulisan makalah ini, adalah:
1.      Mengerti dengan baik pengertian dewasa awal.
2.      Memahami ciri-ciri, aspek serta perilaku dewasa awal.
3.      Mengetahui tugas-tugas perkembangan dewasa awal.
4.      Memahami kebutuhan dewasa awal.
5.      Mengerti permasalahan serta cara mengatasi masalah yang dihadapi oleh dewasa awal.
6.      Memahami tujuan pembimbingan dewasa awal.

  
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DEWASA AWALNirleka DS.
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kuat atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Sedangkan Santrock mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis. Kriteria lainnya yang diajukan untuk menunjukkan masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan. Mungkin yang paling luas diakui sebagai tanda memasuki masa dewasa adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu atau tetap. Sementara itu, Dariyo mengatakan bahwa secara umum mereka yang tergolong dewasa awal (young adulthood) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu semakin bertambah besar. Ia tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis maupun psikologis pada orangtuanya.[1]
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu yang, merupakan masa dimana individu tidak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis, maupun psikologis pada orangtuanya, serta masa untuk bekerja, terlibat dalam hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan lawan jenis.

B.     CIRI-CIRI, ASPEK DAN PERILAKU DEWASA AWALLassarus G.
Sebelum lebih jauh membahas tentang karakteristik, kebutuhan serta permasalahan dalam proses perkembangan dewasa awal. Penulis akan terlebih dahulu membahas tentang ciri-ciri dan aspek perilaku dewasa awal.

1)      CIRI-CIRI DEWASA AWAL
Adapun yang menjadi ciri-ciri perkembangan fase dewasa awal secara umum, antara lain:[2]
1)      Masa pengaturan (mulai menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa).
2)      Usia reproduktif (masa produktif memiliki keturunan).
3)      Masa bermasalah (muncul masalah-masalah baru seperti pernikahan).
4)      Masa ketegangan emosional.
5)      Masa keterasingan sosial (memasuki dunia kerja dan kehidupan keluarga).
6)      Masa komitmen (menentukan pola hidup dan tanggung jawab baru).
7)      Masa ketergantungan (masih tergantung pada pihak lain).
8)      Masa perubahan nilai (orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota kelompok orang dewasa).
9)      Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
10)  Masa kreatif (masa dewasa awal adalah puncak kreatifitas).

2)      ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Selain ciri-ciri tersebut diatas, dewasa awal juga ditandai dengan beberapa aspek-aspek perkembangan yang dihadapi dalam fase usia dewasa awal, yakni:[3]
1)      Perkembangan fisik, fase dewasa awal adalah puncak perkembangan fisik dan juga penurunan perkembangan individu secara fisik.
2)      Perkembangan seksualitas, terjadi sikap dan perilaku seksual yang apabila tidak berjalan dengan baik, akan masuk kepada penyimpangan seksual.
3)      Perkembangan kogitif, menggambarkan efisiensi dalam memperoleh informasi yang baru, berubah dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan itu.
4)      Perkembangan karir, suatu individu ketika memulai dunia kerja yang baru harus menyesuaikan diri dengan peran yang baru dan memenuhi tuntutan karir.
5)      Perkembangan sosio-emosional, menggambarkan hubungan sosial individu dengan lingkungannya yang terdiri dari 3 fase yaitu fase pertama (menjadi dewasa dan hidup mandiri), fase kedua (pasangan baru yang membentuk keluarga baru), dan fase ketiga (menjadi keluarga sebagai orang tua dan memiliki anak).

C.    TUGAS-TUGAS PEKEMBANGAN DEWASA AWALRoy D.
Dalam fase perkembangan dewasa awal, ada beberapa tugas-tugas perkembangan yang akan dilewati, adapun tugas-tugas perkembangan tersebut antara lain:[4]
1)      Memilih Pasangan Hidup
Keputusan memilih sampai menentukan pasangan hidup adalah tanggung jawab baik pihak laki-laki maupun perempuan dengan pertimbangan dari pihak orang tua dan.
a.       Pemenuhan kebutuhan merupakan faktor utama dalam memilih pasangan pernikahan, karena kebutuhan dan sifat individu dapat berlainan satu sama lain.
b.      Pernikahan yang dilandasi kebutuhan saling melengkapi terjadi akibat daya tarik lawan jenis (opposites attract). Akibatnya ada individu dengan peran dominan (memberikan simpati, cinta dan perlindungan) terhadap pasangannya yang bersifat patuh atau submissive (memperoleh simpati, cinta dan perlindungan). Peran dominan lazimnya oleh suami dan peran isti bersifat submissive, apabila yang terjadi kebalikannya maka akan terjadi konflik sosial.
c.       Kebudayaan sangat berpengaruh dalam penentuan pasangan hidup, dimana definisi kebudayaan melahirkan istilah kriteria ideal dan standar ideal seleksi calon pasangan. Pertama menetapkan kriteria ideal bagi calon pasangan, jika tidak terpenuhi maka ditetapkan standar ideal pada individu yang dicintai.
2)      Memulai Hidup Berkeluarga
Pasangan yang baru memulai kehidupan berkeluarga akan memperoleh banyak pengalaman baru yang penting bagi pasangan dan kehidupan keluarga, seperti hubungan seksual pertama, hamil pertama, punya anak pertama, konflik pertama dan interaksi sosial dengan keluarga pasangan. Dalam tugas perkembangan ini, Havigurst menguraikannya dari berbagai sudut pandang sebagai berikut:
a.       Sifat Tugas, memiliki anak pertama dengan sukses merupakan manifestasi keberhasilan pernikahan dan cenderung ukuran kesuksesan hadirnya anak berikutnya.
b.      Dasar Biologis, melahirkan anak adalah suatu proses biologis, terlebih tugas melahirkan anak pertama merupakan suatu proses biologis dan psikologis.
c.       Dasar Psikologis, secara psikologis, pria dan wanita memiliki suatu tugas untuk menjadi ayah dan ibu. Tugas ini akan sulit bagi wanita yang takut atau benci ide mengenai kehamilan, sebaliknya akan mudah bagi wanita dengan sosok keibuan.
3)      Memelihara Anak
Hadirnya anak menjadikan tugas, peran dan tanggung jawab yang lebih besar bagi pasangan suami istri karena mereka tidak hanya memikirkan lagi kehidupan mereka sendiri, tetapi juga belajar memenuhi kebutuhan anak sehingga anak mencapai perkembangan secara optimal.


4)      Mengelola Rumah Tangga
Kehidupan keluarga dibangun dengan kesiapan keseluruhan aspek hidup individu, baik fisik maupun mental yang bergantung pada kesiapan dan keberhasilan dalam mengelola rumah tangga sesuai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing.
5)      Mulai Bekerja
Dalam menghadapi tugas perkembangan ini, pria dewasa awal sering menunda mencari calon pasangan hidup sebelum memperoleh pekerjaan. Berbeda dengan wanita dewasa awal yang cenderung belum aktif menghadapi tuntutan pekerjaan.

D.    KEBUTUHAN DEWASA AWALSri M.
Orang dewasa awal melakukan aktivitas karena didorong oleh adanya faktor-faktor biologis serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan orang dewasa dapat digolongkan kedalam lima tingkatan:([5])([6])
1)      Kebutuhan Yang Bersifat Biologis
Makan, minum, bernafas, kawin dan lain.
2)      Kebutuhan Kesehatan
Kebutuhan kesehatan dapat dipenuhi melalui kebersihan lingkungan tempat tinggal dan asupan makanan yang dikonsumsi sehari-harinya, yang mana makanan yang dikonsumsi harus memenuhi zat-zat yang diperlukan oleh tubuh diantaranya: Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral.
3)      Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari pihak lain. Mengharapkan bantuan orang lain disaat tertekan dan mengharapkan maaf dari orang lain.
4)      Kebutuhan Sosial
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan, mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membantu kawan sebanyak mungkin, serta mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan.
5)      Kebutuhan Akan Harga Diri
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan keberhasilan diri, menggunakan kata-kata yang tidak dipahami orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab oleh orang lain, membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, dan menceritakan hal-hal yang menggelikan.
6)      Kebutuhan Untuk Berbuat Yang Terbaik
Mengacu pada dorongan untuk mencapai hasil sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit dan menjelaskan sesuatu lebih baik dari yang lain.
7)      Kebutuhan Pendidikan
Seseorang selalu memiliki ketimpangan antara kemampuan yang dimilikinya dengan keinginan dan kebutuhan yang diharapkan. Untuk memenuhi hal tersebut seseorang harus belajar.

E.     PERMASALAHAN DAN PENANGANAN DEWASA AWALSarmaida S.
Dalam proses perkembangan, baik dari fase anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Selalu ada permasalahan yang muncul, dimana apabila tidak ditangani dengan benar, maka tugas perkembangannya akan berjalan tidak baik pula, bahkan mengakibatkan kegagalan. Demikian halnya dalam fase perkembangan dewasa awal, adapun permasalahan yang sering muncul dalam fase perkembangan dewasa awal, adalah keterlambatan pola pikir yang ditandai dengan ketidakmampuan memecahkan masalah. Ketidakmampuan pemecahan masalah yang dimaksud, adalah:[7]
1)      Ketidakmampuan mengambil keputusan secara tepat.
2)      Kecenderungan untuk bergantung dan mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
3)      Terjebak dalam perilaku yang tidak bermanfaat, misalnya membeli tugas makalah (untuk kalangan mahasiswa).

Idealnya individu yang sudah memasuki tahap perkembangan dewasa awal sudah memiliki kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah dengan usaha menemukan sasaran pemecahan yang ideal, berpikir kritis, dan mampu menganalisa dan mencari solusi yang tepat. Ketidakmampuan pemecahan masalah ini akan mengakibatkan seseorang melakukan aktifitas yang negatif seperti perilaku seks bebas, minuman keras, perkelahian antar genk, hidup santai, suka menghabiskan waktunya di mall atau bioskop, tidak menghargai pasangan, KDRT, dan lain-lain. Penyebab ketidakmampuan ini pada umumnya karena pola asuh dan perhatian yang salah ketika seseorang masih anak-anak maupun remaja, keluarga terlalu memanjakan dan tidak melatih anak bersikap mandiri serta tidak mendidik anak pada sikap-sikap positif. Adapun penanganan yang dapat dilakukan untuk masalah ini, adalah:
1)      Mengembangkan dan melatih kemampuan melalui dua faktor, yakni Faktor Eksternal (keluarga, pengaruh teman sebaya, pola komunikasi, dan lingkungan pendidikan serta pekerjaan) serta Faktor internal (pengalaman pribadi, kemampuan intelegensi, kepercayaan diri, dan kreativitas).
2)      Meningkatkan pola komunikasi interpersonal, komunikasi akan membantu seseorang menyelesaikan masalahnya. Adanya suatu masalah yang dikomunikasikan dengan suatu pihak akan memberikan kesempatan pada individu untuk mendapatkan pengalaman dan informasi tentang pemecahan masalah yang dialami.

F.     MENGAPA DEWASA AWAL HARUS DIBIMBING
Adapun yang menjadi alasan mengapa orang dewasa harus dibimbing, antara lain :
1)      Agar mengalami perubahan dari ketergantungan kepada orang tua maupun keluarga menuju kemandirian.
2)      Agar orang dewasa mampu dan bijak dalam proses pemecahan masalah.
3)      Merupakan perintah dari Allah.
4)      Orang dewasa merupakan warga keluarga Gereja dan bangsa.
5)      Orang dewasa itu berdosa dan membutuhkan keselamatan.


BAB III
KESIMPULAN

Dewasa awal merupakan masa transisi dari masa remaja menuju masa dewasa, yang ditandai dengan adanya kematangan dari segi berfikir, afektif dan psikomotor. Pada masa dewasa awal individu mengalami berbagai perubahan mulai dari Perkembangan Fisik seperti, transisi dari masa remaja ke masa dewasa (seksualitas), Perkembangan Kognitif seperti, karier dan pekerjaan. Dan juga mengalami perkembangan Sosio-Emosional seperti, gaya hidup, pernikahan dan keluarga, relasi dan perkembangan diri. Masa dewasa awal adalah masa yang paling penting dalam hidup seseorang, karena dalam masa ini terjadi penitian karir, pekerjaan serta dibutuhkan sumber penghasilan yang tetap. Masa ini juga adalah masa dimana kematangan emosi memegang peranan penting. Seseorang yang ada pada masa ini, harus bisa menempatkan dirinya pada situasi yang berbeda, problem rumah tangga, masalah pekerjaan, pengasuhan anak, hidup berkeluarga, menjadi warga masyarakat, pemimpin.



DAFTAR PUSTAKA

Havighurst, Robert J.: Psikologi Perkembangan (Surabaya: Sinar Wijaya, 1985).
Hurlock, Elizabeth B.: Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 1994).
Santrock, John W.: Perkembangan Masa Hidup (Jakarta: Erlangga, 1995).

https//hesronfree.wordpress.com/…kebutuhan-kebutuhan
Aredine86blogspot.com/…/manusia-ialahciptaantuhan
https://bidansmart.files.wordpress.com/2010/03/masalah-perkembangan-pada-masa-dewasa-awal.docx



[1] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28956/4/Chapter%20II.pdf
[2] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 1994) hal. 247-252.
[3] John W. Santrock, Perkembangan Masa Hidup (Jakarta: Erlangga, 1995) hal. 91-100.
[4] Robert J. Havighurst, Psikologi Perkembangan (Surabaya: Sinar Wijaya, 1985) hal. 259-265.
[5] https//hesronfree.wordpress.com/…kebutuhan-kebutuhan
[6] Aredine86blogspot.com/…/manusia-ialahciptaantuhan
[7] https://bidansmart.files.wordpress.com/2010/03/masalah-perkembangan-pada-masa-dewasa-awal.docx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar