TUGAS
MAKALAH
PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus,
karena atas kemurahan-Nya tugas makalah ini dapat kelompok selesaikan dengan
tepat waktu. Tugas ini kelompok serahkan kepada pembina mata kuliah PAK Dewasa,
Ibu Sannur Tambunan, M.Th., sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah
tersebut. Tidak lupa kelompok mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen yang
telah berjasa mencurahkan ilmu kepada seluruh mahasiswa.
Kelompok memohon kepada ibu dosen khususnya, umumnya para
pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam tugas makalah ini,
baik dari segi bahasanya maupun isinya, kelompok mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi lebih baiknya karya tulis yang akan datang.
Batam,
Mei 2015
Hormat
Saya
Kelompok Dewasa Awal
BAB I
PENDAHULUANRoy Damanik
A. LATAR BELAKANG
Dewasa awal merupakan masa peralihan
dari masa remaja menuju masa dewasa. Peralihan dari ketergantungan kedalam masa
mandiri baik dari ekonomi, kebebasan menentukan diri, dan pandangan masa depan
lebih realistis. Secara umum dewasa awal dimulai sejak seseorang menginjak usia
21 tahun (meskipun belum menikah) atau sejak seseorang menikah (meskipun belum
berusia 21 tahun). Hurlock mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal, dan
salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian
diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Dari
segi fisik masa dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik. Dari
sisi emosional, masa dewasa awal merupakan masa dimana motivasi untuk meraih
sesuatu sangat besar yang didukung oleh fisik yang prima.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini, antara lain:
1.
Apa
yang dimaksud dengan dewasa awal?
2.
Bagaimana
ciri-ciri, aspek serta perilaku dewasa awal?
3.
Apa
saja yang menjadi tugas-tugas perkembangan dewasa awal?
4.
Apa
saja yang menjadi kebutuhan dewasa awal?
5.
Apa
saja yang menjadi permasalahan dan bagaimana cara mengatasi masalah yang muncul
dalam perkembangan dewasa awal?
6.
Mengapa
orang dewasa harus dibimbing?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan
dalam penulisan makalah ini, adalah:
1.
Mengerti
dengan baik pengertian dewasa awal.
2.
Memahami
ciri-ciri, aspek serta perilaku dewasa awal.
3.
Mengetahui
tugas-tugas perkembangan dewasa awal.
4.
Memahami
kebutuhan dewasa awal.
5.
Mengerti
permasalahan serta cara mengatasi masalah yang dihadapi oleh dewasa awal.
6.
Memahami
tujuan pembimbingan dewasa awal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEWASA AWALNirleka DS.
Istilah adult atau dewasa awal berasal
dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kuat atau
ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock mengatakan bahwa masa
dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan
reproduktif. Sedangkan Santrock mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk
bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis. Kriteria lainnya yang diajukan
untuk menunjukkan masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian
dalam membuat keputusan. Mungkin yang paling luas diakui sebagai tanda memasuki
masa dewasa adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu atau tetap.
Sementara itu, Dariyo mengatakan bahwa secara umum mereka yang tergolong dewasa
awal (young adulthood) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Sebagai seorang
individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu semakin
bertambah besar. Ia tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis
maupun psikologis pada orangtuanya.[1]
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia
antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada
diri individu yang, merupakan masa dimana individu tidak lagi harus bergantung
secara ekonomis, sosiologis, maupun psikologis pada orangtuanya, serta masa
untuk bekerja, terlibat dalam hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan
lawan jenis.
B. CIRI-CIRI, ASPEK DAN PERILAKU DEWASA AWALLassarus
G.
Sebelum lebih jauh membahas tentang
karakteristik, kebutuhan serta permasalahan dalam proses perkembangan dewasa
awal. Penulis akan terlebih dahulu membahas tentang ciri-ciri dan aspek
perilaku dewasa awal.
1) CIRI-CIRI DEWASA AWAL
Adapun
yang menjadi ciri-ciri perkembangan fase dewasa awal secara umum, antara lain:[2]
1)
Masa
pengaturan (mulai menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa).
2)
Usia
reproduktif (masa produktif memiliki keturunan).
3)
Masa
bermasalah (muncul masalah-masalah baru seperti pernikahan).
4)
Masa
ketegangan emosional.
5)
Masa
keterasingan sosial (memasuki dunia kerja dan kehidupan keluarga).
6)
Masa
komitmen (menentukan pola hidup dan tanggung jawab baru).
7)
Masa
ketergantungan (masih tergantung pada pihak lain).
8)
Masa
perubahan nilai (orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota kelompok orang
dewasa).
9)
Masa
penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
10)
Masa
kreatif (masa dewasa awal adalah puncak kreatifitas).
2) ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Selain
ciri-ciri tersebut diatas, dewasa awal juga ditandai dengan beberapa aspek-aspek
perkembangan yang dihadapi dalam fase usia dewasa awal, yakni:[3]
1)
Perkembangan
fisik, fase dewasa awal adalah puncak perkembangan fisik dan juga penurunan
perkembangan individu secara fisik.
2)
Perkembangan
seksualitas, terjadi sikap dan perilaku seksual yang apabila tidak berjalan
dengan baik, akan masuk kepada penyimpangan seksual.
3)
Perkembangan
kogitif, menggambarkan efisiensi dalam memperoleh informasi yang baru, berubah
dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan itu.
4)
Perkembangan
karir, suatu individu ketika memulai dunia kerja yang baru harus menyesuaikan
diri dengan peran yang baru dan memenuhi tuntutan karir.
5)
Perkembangan
sosio-emosional, menggambarkan hubungan sosial individu dengan lingkungannya
yang terdiri dari 3 fase yaitu fase pertama (menjadi dewasa dan hidup mandiri),
fase kedua (pasangan baru yang membentuk keluarga baru), dan fase ketiga
(menjadi keluarga sebagai orang tua dan memiliki anak).
C. TUGAS-TUGAS PEKEMBANGAN DEWASA AWALRoy D.
Dalam fase perkembangan dewasa awal, ada
beberapa tugas-tugas perkembangan yang akan dilewati, adapun tugas-tugas
perkembangan tersebut antara lain:[4]
1)
Memilih
Pasangan Hidup
Keputusan memilih sampai menentukan
pasangan hidup adalah tanggung jawab baik pihak laki-laki maupun perempuan
dengan pertimbangan dari pihak orang tua dan.
a.
Pemenuhan
kebutuhan merupakan faktor utama dalam memilih pasangan pernikahan, karena
kebutuhan dan sifat individu dapat berlainan satu sama lain.
b.
Pernikahan
yang dilandasi kebutuhan saling melengkapi terjadi akibat daya tarik lawan
jenis (opposites attract). Akibatnya ada individu dengan peran dominan
(memberikan simpati, cinta dan perlindungan) terhadap pasangannya yang bersifat
patuh atau submissive (memperoleh simpati, cinta dan perlindungan). Peran
dominan lazimnya oleh suami dan peran isti bersifat submissive, apabila yang
terjadi kebalikannya maka akan terjadi konflik sosial.
c.
Kebudayaan
sangat berpengaruh dalam penentuan pasangan hidup, dimana definisi kebudayaan
melahirkan istilah kriteria ideal dan standar ideal seleksi calon pasangan.
Pertama menetapkan kriteria ideal bagi calon pasangan, jika tidak terpenuhi
maka ditetapkan standar ideal pada individu yang dicintai.
2)
Memulai
Hidup Berkeluarga
Pasangan yang baru memulai kehidupan
berkeluarga akan memperoleh banyak pengalaman baru yang penting bagi pasangan
dan kehidupan keluarga, seperti hubungan seksual pertama, hamil pertama, punya
anak pertama, konflik pertama dan interaksi sosial dengan keluarga pasangan. Dalam
tugas perkembangan ini, Havigurst menguraikannya dari berbagai sudut pandang
sebagai berikut:
a.
Sifat
Tugas, memiliki anak pertama dengan sukses merupakan manifestasi keberhasilan
pernikahan dan cenderung ukuran kesuksesan hadirnya anak berikutnya.
b.
Dasar
Biologis, melahirkan anak adalah suatu proses biologis, terlebih tugas
melahirkan anak pertama merupakan suatu proses biologis dan psikologis.
c.
Dasar
Psikologis, secara psikologis, pria dan wanita memiliki suatu tugas untuk
menjadi ayah dan ibu. Tugas ini akan sulit bagi wanita yang takut atau benci
ide mengenai kehamilan, sebaliknya akan mudah bagi wanita dengan sosok keibuan.
3)
Memelihara
Anak
Hadirnya anak menjadikan tugas, peran
dan tanggung jawab yang lebih besar bagi pasangan suami istri karena mereka
tidak hanya memikirkan lagi kehidupan mereka sendiri, tetapi juga belajar
memenuhi kebutuhan anak sehingga anak mencapai perkembangan secara optimal.
4)
Mengelola
Rumah Tangga
Kehidupan keluarga dibangun dengan
kesiapan keseluruhan aspek hidup individu, baik fisik maupun mental yang
bergantung pada kesiapan dan keberhasilan dalam mengelola rumah tangga sesuai
peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing.
5)
Mulai
Bekerja
Dalam menghadapi tugas perkembangan ini,
pria dewasa awal sering menunda mencari calon pasangan hidup sebelum memperoleh
pekerjaan. Berbeda dengan wanita dewasa awal yang cenderung belum aktif
menghadapi tuntutan pekerjaan.
D. KEBUTUHAN DEWASA AWALSri M.
Orang dewasa awal melakukan aktivitas
karena didorong oleh adanya faktor-faktor biologis serta adanya pengaruh
perkembangan budaya manusia. Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
dapat digolongkan kedalam lima tingkatan:([5])([6])
1)
Kebutuhan
Yang Bersifat Biologis
Makan, minum, bernafas, kawin dan lain.
2)
Kebutuhan
Kesehatan
Kebutuhan kesehatan dapat dipenuhi
melalui kebersihan lingkungan tempat tinggal dan asupan makanan yang dikonsumsi
sehari-harinya, yang mana makanan yang dikonsumsi harus memenuhi zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh diantaranya: Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin,
Mineral.
3)
Kebutuhan
Rasa Aman
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari
dukungan dari pihak lain. Mengharapkan bantuan orang lain disaat tertekan dan
mengharapkan maaf dari orang lain.
4)
Kebutuhan
Sosial
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan, mengerjakan sesuatu
untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membantu kawan sebanyak mungkin,
serta mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan.
5)
Kebutuhan
Akan Harga Diri
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan
keberhasilan diri, menggunakan kata-kata yang tidak dipahami orang lain,
bertanya yang tidak akan terjawab oleh orang lain, membicarakan pengalaman diri
yang membahayakan, dan menceritakan hal-hal yang menggelikan.
6)
Kebutuhan
Untuk Berbuat Yang Terbaik
Mengacu pada dorongan untuk mencapai
hasil sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan
pekerjaan yang sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit dan
menjelaskan sesuatu lebih baik dari yang lain.
7)
Kebutuhan
Pendidikan
Seseorang selalu memiliki ketimpangan
antara kemampuan yang dimilikinya dengan keinginan dan kebutuhan yang
diharapkan. Untuk memenuhi hal tersebut seseorang harus belajar.
E. PERMASALAHAN DAN PENANGANAN DEWASA AWALSarmaida
S.
Dalam proses perkembangan, baik dari
fase anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Selalu ada permasalahan yang muncul,
dimana apabila tidak ditangani dengan benar, maka tugas perkembangannya akan
berjalan tidak baik pula, bahkan mengakibatkan kegagalan. Demikian halnya dalam
fase perkembangan dewasa awal, adapun permasalahan yang sering muncul dalam
fase perkembangan dewasa awal, adalah keterlambatan pola pikir yang ditandai
dengan ketidakmampuan memecahkan masalah. Ketidakmampuan pemecahan masalah yang
dimaksud, adalah:[7]
1)
Ketidakmampuan
mengambil keputusan secara tepat.
2)
Kecenderungan
untuk bergantung dan mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
3)
Terjebak
dalam perilaku yang tidak bermanfaat, misalnya membeli tugas makalah (untuk
kalangan mahasiswa).
Idealnya individu yang sudah memasuki
tahap perkembangan dewasa awal sudah memiliki kemampuan berpikir dalam memecahkan
masalah dengan usaha menemukan sasaran pemecahan yang ideal, berpikir kritis,
dan mampu menganalisa dan mencari solusi yang tepat. Ketidakmampuan pemecahan
masalah ini akan mengakibatkan seseorang melakukan aktifitas yang negatif
seperti perilaku seks bebas, minuman keras, perkelahian antar genk, hidup santai,
suka menghabiskan waktunya di mall atau bioskop, tidak menghargai pasangan,
KDRT, dan lain-lain. Penyebab ketidakmampuan ini pada umumnya karena pola asuh
dan perhatian yang salah ketika seseorang masih anak-anak maupun remaja, keluarga
terlalu memanjakan dan tidak melatih anak bersikap mandiri serta tidak mendidik
anak pada sikap-sikap positif. Adapun penanganan yang dapat dilakukan untuk
masalah ini, adalah:
1)
Mengembangkan
dan melatih kemampuan melalui dua faktor, yakni Faktor Eksternal (keluarga, pengaruh
teman sebaya, pola komunikasi, dan lingkungan pendidikan serta pekerjaan) serta
Faktor internal (pengalaman pribadi, kemampuan intelegensi, kepercayaan diri,
dan kreativitas).
2)
Meningkatkan
pola komunikasi interpersonal, komunikasi akan membantu seseorang menyelesaikan
masalahnya. Adanya suatu masalah yang dikomunikasikan dengan suatu pihak akan
memberikan kesempatan pada individu untuk mendapatkan pengalaman dan informasi
tentang pemecahan masalah yang dialami.
F. MENGAPA DEWASA AWAL HARUS DIBIMBING
Adapun yang menjadi alasan mengapa orang
dewasa harus dibimbing, antara lain :
1)
Agar
mengalami perubahan dari ketergantungan kepada orang tua maupun keluarga menuju
kemandirian.
2)
Agar
orang dewasa mampu dan bijak dalam proses pemecahan masalah.
3)
Merupakan
perintah dari Allah.
4)
Orang
dewasa merupakan warga keluarga Gereja dan bangsa.
5)
Orang
dewasa itu berdosa dan membutuhkan keselamatan.
BAB III
KESIMPULAN
Dewasa awal merupakan masa transisi dari
masa remaja menuju masa dewasa, yang ditandai dengan adanya kematangan dari
segi berfikir, afektif dan psikomotor. Pada masa dewasa awal individu mengalami
berbagai perubahan mulai dari Perkembangan Fisik seperti, transisi dari masa
remaja ke masa dewasa (seksualitas), Perkembangan Kognitif seperti, karier dan
pekerjaan. Dan juga mengalami perkembangan Sosio-Emosional seperti, gaya hidup,
pernikahan dan keluarga, relasi dan perkembangan diri. Masa dewasa awal adalah
masa yang paling penting dalam hidup seseorang, karena dalam masa ini terjadi penitian
karir, pekerjaan serta dibutuhkan sumber penghasilan yang tetap. Masa ini juga
adalah masa dimana kematangan emosi memegang peranan penting. Seseorang yang
ada pada masa ini, harus bisa menempatkan dirinya pada situasi yang berbeda,
problem rumah tangga, masalah pekerjaan, pengasuhan anak, hidup berkeluarga,
menjadi warga masyarakat, pemimpin.
DAFTAR
PUSTAKA
Havighurst,
Robert J.: Psikologi Perkembangan
(Surabaya: Sinar Wijaya, 1985).
Hurlock,
Elizabeth B.: Psikologi Perkembangan,
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 1994).
Santrock,
John W.: Perkembangan Masa Hidup
(Jakarta: Erlangga, 1995).
https//hesronfree.wordpress.com/…kebutuhan-kebutuhan
Aredine86blogspot.com/…/manusia-ialahciptaantuhan
https://bidansmart.files.wordpress.com/2010/03/masalah-perkembangan-pada-masa-dewasa-awal.docx
[1]
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28956/4/Chapter%20II.pdf
[2] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi
Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga,
1994) hal. 247-252.
[3] John W. Santrock, Perkembangan
Masa Hidup (Jakarta: Erlangga, 1995) hal. 91-100.
[4] Robert J. Havighurst, Psikologi
Perkembangan (Surabaya: Sinar Wijaya, 1985) hal. 259-265.
[5]
https//hesronfree.wordpress.com/…kebutuhan-kebutuhan
[6]
Aredine86blogspot.com/…/manusia-ialahciptaantuhan
[7]
https://bidansmart.files.wordpress.com/2010/03/masalah-perkembangan-pada-masa-dewasa-awal.docx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar