LAPORAN BACA
BUKU
TEOLOGI
SISTEMATIKA
Diserahkan kepada:
Dosen: Paskah P Purba,M.A., M.Pd.K
Sebagai bagian
dari Tugas Mata Kuliah
TEOLOGI
SISTEMATIKA
Nama:
Roy Damanik
SEKOLAH
TINGGI THEOLOGIA BASOM
November 2012
LAPORAN BACA
Saya sudah membaca buku yang
berjudul TEOLOGI SISTEMATIKA, yang ditulis oleh : Henry C. Thiessen direvisi
oleh Vernon D. Doerksen, Cetakan I, Penerbit Gandum Mas, Malang, 1992, yang
terdiri dari 649 halaman. Adapun yang bisa saya laporkan yaitu :
Mulai Bagian I
halaman 1 sampai Bagian III halaman 200, pada tanggal 15 Oktober 2012, dengan
ringkasan sebagai berikut :
PENDAHULUAN
SIFAT
DAN PERLUNYA TEOLOGI
Teologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari Tuhan dan karya-karyaNya, dan Teologi Sistematika merupakan sajian
teratur dari hasil penelitian teologi. Istilah teologi berasal dari dua kata
yunani, yaitu theos dan logos. Theos berarti “Tuhan” dan logos berarti “kata”, “wejangan”, atau
“ajaran”. Dengan demikian secara sempit teologi dapat didefenisikan sebagai
ajaran tentang Tuhan. Namun, dalam artiannya yang lebih luas dan lebih umum,
sitilah teologi kemudian berarti seluruh ajaran kristen, dan bukan sekedar
ajaran tentang Tuhan saja, atau dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang Tuhan
dan hubungan-hubunganNya dengan alam semesta. Ada beberapa point penting
tentang perlunya teologi, yaitu
a.
Untuk
menata naluri dan intelek manusia.
b.
Mengubah
sifat ketidakpercayaan zaman ini yang merasuk dimana-mana.
c.
Menerapkan
sifat Alkitab yang seutuhnya.
d.
Mengembangkan
watak kristen yang cerdas.
e.
Menjadi
syarat-syarat bagi pelayanan kristen yang efektif.
KEMUNGKINAN
TEOLOGI
Kemungkinan dikerjakannya teologi
bersumber pada dua hal, yaitu penyataan Allah dan kemampuan alami manusia.
Penyataan Allah diperlihatkan dalam dua bentuk : umum dan khusus, kemampuan
manusia terdiri atas dua macam : mental dan rohani. Penyataan Allah merupakan
tindakan Allah untuk membuka tabir tentang diriNya atau mengkomunikasikan
kebenaran kepada pikiran. Yang diperlihatkan dalam dua bentuk.
a.
Penyataan
Allah yang Umum, terdapat di alam, sejarah dan hati nurani manusia. Disampaikan
lewat fenomena alami yang terjadi dalam alam atau dalam alur sejarah; ditujukan
kepada semua makhluk yang berakal, sehingga dapat dipahami oleh semuanya, yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami manusia serta meyakinkan jiwa agar
mencari Allah yang benar.
b.
Penyataan
Allh yang Khusus, merupakan tindakan-tindakan Allah yang dengannya Ia
memperkenalkan diriNya serta kebenaranNya pada saat-saat tertentu dan kepada
orang-orang tertentu. Penyataan ini diungkapkan kepada manusia melalui berbagai
cara; dalam bentuk mukjizat dan nubuat, dalam diri dan karya Kristus Yesus,
dalam Alkitab dan dalam pengalaman pribadi.
PEMBAGIAN
TEOLOGI
Bidang
kajian teologi umumnya dibagi menjadi empat bagian;
1.
Teologi
Eksegetis, merupakan penelaahan naskah alkitabiah dan pokok-pokok bahasan yang
berkaitan.
2.
Teologi
Historis, membahas awal mula, perkembangan, dan penyebaran agama yang sejati
dan juga semua doktrin, organisasi dan kebiasaannya.
3.
Teologi
Sistematika, membahas apologetika, polemik, dan etika alkitabiah.
4.
Teologi
Praktis, membahas penerapan teologi terhadap pembaharuan, pengudusan, pembinaan,
pendidikan, dan pelayanan manusia.
BAGIAN
I
TEISME
Istilah teisme, diartikan menurut empat
arti yang berbeda,sekalipun hanya arti keempat saja yang memuaskan, berikut
artian yang dimaksud,
1.
Kepercayaan
akan adanya satu atau lebih kekuatan adikodrati, satu atau lebih perantara
rohani, satu atau lebih dewa.
2.
Kepercayaan
akan adanya satu Allah saja.
3.
Kepercayaan
akan adanya satu Allah yang berkepribadian yang transenden dan imamen serta
keberadaanya terwujud dalam satu oknum saja.
4.
Kepercayaan
akan adanya satu Allah yang berkepribadian, yang transenden atau imamen. Allah
ini dikenal sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
DEFENISI
DAN ADANYA ALLAH
Ada banyak pemakaian tentang istilah
Allah yang salah, secara Alkitabiah istilah yang sering dipakai untuk Allah
(yang ilahi) ialah El. Dari istilah
ini dibentuk kata Elim, Elohim, dan Eloah. Istilah ini sepadan dengan theos dalam bahasa Yunani, Deus dalam bahasa Latin, dan God dalam bahasa Inggris. Istilah Elohim yang jamak biasanya dipakai oleh
para penulis di Perjanjian Lama dengan memakai kata kerja dan kata sifat
tunggal untuk menunjuk satu gagasan yang tunggal. Yehova atau Yahweh merupakan nama pribadi yang
paling baik dari Allah Israel, istilah ini dikaitkan dengan kata kerja Ibrani
“ada” dan berarti “dia yang ada dengan sendirinya” atau “dia yang menjadikan
ada”. Nama ini dipakai dalam berbagai kombinasi penting : Yehova-Yireh “Tuhan
akan menyediakan”, Yehova-Rapha “Tuhan yang menyembuhkan”, Yehova-Nissi “Tuhan
panji-panjiku”, Yehova-Shalom “Tuhan itu keselamatan”, Yehova-Raah “Tuhan
adalah gembalaku”, Yehovah-Tsidkenu “Tuhan keadilan kita”, Yehovah-Shammah
“Tuhan hadir”.
Adonai,
tuhanku, merupakan gelar yang sering kali muncul dalam kitab para nabi, yang
menggambarkan kepatuhan sikap seorang hamba kepada tuan atau istri kepada
suami. Dalam Perjanjian Baru istilah Theos
menggantikan istilah El, Elohim dan Elyon, nama Shaddai dan El-Shaddai
diterjemahkan sebagai pantokrator,
yang artinya yang mahakuasa, dan theos
pantokrator yang berarti Allah yang mahakuasa.
Kepercayaan tentang adanya Allah itu
adalah naluriah (yang merupakan kebenaran pertama), yang juga diasumsikan oleh
Alkitab, kepercayaan akan adanya Allah didukung oleh alasan-alasan berikut :
1.
Alasan
kosmologis, segala sesuatu yang
dimulai haruslah mempunyai sebab yang memadai. Alam ssemesta sudah dimulai;
oleh karena itu, alam semesta haruslah memiliki suatu sebab yang memadai untuk
menerangkan keberadaanya, alasan ini tersirat dalam Ibrani 3:4.
2.
Alasan
teleologis, tatanan yang teratur dan
berdaya guna di dalam suatu sistem menyiratkan adanya akal budi tinggi dan
maksud di dalam sebab pengatur. Alam semesta menunjukkan adanya tatanan yang
teratur dan berdaya-guna; oleh karena itu, alam semesta ini memiliki sebab yang
berakal budi tinggi dan bebas, premis mayor ini diberitahukan dalam berbagai
Mazmur ( Mazmur 8:4 dst, Mazmur 19:2 dst, Mazmur 94:9), Roma 1:18-23; Kis
14:17.
3.
Alasan
ontologis, alasan ini menemukan
bukti adanya Tuhan justru dalam gagasan tentang Allah. Alasan ini beranggapan
bahwa semua orang secara naluriah memiliki gagasan tentang Allah, gagasan ini
sangat jauh lebih besar daripada manusia sendiri. Karena itu, gagasan tersebut
tidak mungkin berasal dari dalam diri manusia sendiri, tetapi hanya dapat
berasal dari Allah sendiri.
4.
Alasan
moral, bukti-bukti teoritis tidak
bisa memberikan kita pengetahuan akan Allah sebagai pribadi yang bermoral,
suara hati itu merupakan perintah yang tepat. Alkitab juga memakai alasan moral
sebagai bukti adanya Tuhan ( Roma 1:19-32; Roma 2:14-16; Maz 32:3 dst; Maz
38:2-5; Mikha 6:8; Pengkhotbah 12:14).
5.
Alasan
berdasarkan keselarasan, kepercayaan
tentang adanya Tuhan merupakan penjelasan yang paling baik tentang kenyataan
sifat moral, mental, dan religius manusia dang juga kenyataan alam kebendaan;
dengan demikian dapat dikatakan bahwa Allah memang ada.
BEBERAPA
PANDANGAN DUNIA NON KRISTEN
Pada umumnya manusia menolak pengetahuan
tentang Allah (Roma 1:28). Dosa telah begitu menggelapkan pandangan manusia dan
merusak hati manusia sehingga manusia menolak bukti-bukti yang telah ada dan
hidup terus seakan-akan tidak ada Allah atau membuat dewa-dewa buatanm mereka
sendiri. Pandangan penolakan tersebut tergolong menurut 6 golongan besar :
1. PANDANGAN ATEISTIS
Secara umum,
istilah ini menunjuk kepada kegagalan untuk mengenali satu-satunya Allah yang
benar. Dalam arti yang umum “ATEISME” menunjuk kepada tiga pandangan yang nyata
: Ateisme Praktis, Dogmatis dan Murni.
Ateisme Praktis
ditemukan diantara banyak orang. Banyak orang yang telah menyatakan bahwa semua
agama itu palsu belaka tanpa berpikir panjang.
Ateisme Dogmatis
secara terang-terangan mengakui berpandangan ateis.
Ateisme Murni,
merupakan bentuk ateisme yang menganut prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan
kepercayaan akan Allah atau yang mendefenisikan Allah dengan menggunakan
istilah-istilah yang melanggar pemakaian bahasa pada umumnya.
2. PANDANGAN AGNOSTIS
Istilah
“AGNOSTIS” kadang dipakai untuk menamakan setiap ajaran yang menegaskan bahwa
pengetahuan yang benar yang tidak mungkin diperoleh dan bahwa semua pengetahuan
yang ada bersifat relatif sehingga dengan demikian tidak pasti. Dalam arti ini
golongan Sofis dan Skeptis Yunani maupun semua penganut empirisme sejak
Aristoteles sampai ke Hune adalah agnostis. Positivisme dalam ilmu pengetahuan
dan pragmatisme dalam filsafat dan teologi merupakan bentuk-bentuk agnotisisme
yang terkenal.
3. PANDANGAN PANTEISTIS
PANTEISME ialah
teori yang mengatakan bahwa segala hal yang terbatas merupakan sekadar aspek,
modifikasi, atau bagian dari satu pribadi yang kekal dan yang ada dengan
sendirinya. Panteisme menyamakan Allah dengan alam semesta. Allah itu
segalanya, dan segalanya itu Allah. Ada beberapa bentuk utama Panteisme :
a.
Panteisme
Materialistis, beranggapan bahwa zat merupakan penyebab pikiran dan segala
sesuatu yang hidup.
b.
Hilozoisme
dan panpsikisme, beranggapan bahwa setiap partikel zat memiliki suatu prinsip
hidup si samping sifat-sifat fisiknya, bahkan juga beranggapan bahwa Allah
adalah jiwa dunia ini.
c.
Netraslisme,
merupakan semacam monisme yang beranggapan bahwa realitas terakhir bukanlah
akan dan bukan pula zat, tetapi suatu bahan netral. Akal dan zat hanya
merupakan wujud atau aspek dari bahan
netral itu.
d.
Idealisme,
beranggapan bahwa realitas terkahir adalah akal dan bahwa dunia ini merupakan
hasil akal, baik hasil akal individual maupun hasil akal yang tak terbatas.
e.
Mistisisme
Filosofis, merupakan bentuk monisme yang paling mutlak diketahui.
PENOLAKAN
TEORI-TEORI PANTEISTIS
Teori Panteistis harus ditolak karena
alasan-alasan berikut :
1.
Teori-teori
tersebut bertolak dari sistem filsafat yang menyatakan bahwa kehendak bebas itu
khayalan.
2.
Teori-teori
tersebut menghancurkan semua landasan moral.
3.
Teori-teori
ini menjadikan semua agama rasional mustahil.
4.
Teori-teori
ini menolak imortalitas pribadi dan yang sadar.
5.
Teori-teori
ini menyetarakan manusia dengan Tuhan ketika menjadikannya bagian dari Tuhan.
6.
Teori-teori
ini tidak dapat menjelaskan realitas yang kongkret.
4. PANDANGAN POLITEISTIS
Politeistis/Politeisme
melakukan pemujaan alam, seperti kepada Matahari, Bulan, Bintang-Bintang
sebagai wakil alam di angkasa, serta Api, Air, Udara sebagai wakil bumi.
5. PANDANGAN DUALISTIS
Teori ini
beranggapan bahwa realitas terdiri atas dua substansi atau dua prinsip yang
berbeda dan tak bisa diuraikan lagi.
6. PANDANGAN DEISTIS
Deistis menganut
paham transendensi Allah sampai meniadakan imanensi-Nya, bagi deisme Allah
hanya hadir dengan kuasaNya ketika menciptakan alam semesta. Deisme tidak
percaya akan adanya penyataan khusus, mukjizat dan pemeliharaan ilahi.
BAGIAN II
BIBLIOLOGI
ALKITAB :
PERWUJUDAN PERNYATAAN ILAHI
I.
ALASAN
PRIORI
Alasan ini adalah
alasan yang bergerak dari sesuatu yang ada lebih dahulu menuju kepada sesuatu
yang ada kemudian. Maka alasan apriori ini dapat diungkapkan sebagai berikut :
manusia sebagaimana adanya dan Tuhan
sebagaimana adanya memungkinkan kita mengharapkan sebuah penyataan dari
Allah serta wujud tertulis dari bagian-bagian penyataan tersebut yang cukup
memadai untuk dijadikan sumber kebenaran teologi yang dapat dipercaya dan tidak
mungkin salah.
II.
ALASAN
BERDASARKAN ANALOGI
Alasan ini
terbit dari persesuaian yang ada antara perbandingan atau hubungan antara berbagai
hal. Alasan ini dapat diungkapkan dalam dua bagian. Pertama, begitu kita
memasuki dunia dimana komunikasi dibutuhkan antara pribadi-pribadi yang
memiliki inteligensi tertentu, kita pasti menjumpai adanya ungkapan langsung,
semacam “penyataan”. Kedua, di alam ini terdapat tanda-tanda kebaikan yang
menyembuhkan, dan dalam kehidupan setiap pribadi serta bangsa terdapat bukti
adanya kesabaran dalam urusan-urusan pemeliharaan sehingga merupakan landasan
bagi timbulnya pengharapan.
III.
ALASAN
BERDASARKAN KENYATAAN BAHWA ALKITAB TIDAK BISA DIMUSNAHKAN
IV.
ALASAN
BERDASARKAN SIFAT ALKITAB
Alkitab mengakui kepribadian, kesatuan,
dan ketritunggalan Allah, Alkitab mengagungkan kekudusan dan aksih Allah.
Sekalipun Alkitab ditulis oleh sekitar empat puluh penulis berbeda selama
rentang waktu sekitar 1.600 tahun, amanatnya tetap satu. Alkitab mempunyai
sistem doktrinal, satu tolok ukur moral, satu rencana keselamatan, satu program
untuk segala zaman.
V.
ALASAN
BERDASARKAN PENGARUH ALKITAB
VI.
ALASAN
BERDASARKAN NUBUAT YANG DIGENAPI
VII.
TUNTUTAN
ALKITAB SENDIRI
Alkitab tidak hanya menegaskan bahwa
dirinya merupakan penyataan dari Allah, tetapi juga bahwa dirinya merupakan
rekaman yang mutlak sempurna dari penyataan Ilahi itu.
KEASLIAN, KREDIBILITAS, DAN KANONITAS
KITAB-KITAB DALAM ALKITAB
KREDIBILITAS KITAB-KITAB DALAM ALKITAB
KREDIBILITAS KITAB-KITAB PERJANJIAN LAMA
Kredibilitas
kitab-kitab Perjanjian Lama ditetapkan oleh kenyataan yang besar :
1.
Bukti
berdasarkan pengakuan Kristus terhadap Perjanjian Lama.
2.
Bukti
berdasarkan sejarah dan arkeologi, sejarah memberikan banyak bukti bahwa
gambaran Alkitab tentang kehidupan di Mesir, Asyur, Babilonia, Media-Persia,
dan lain-lain itu sesuai dengan kenyataan.
KREDIBILITAS
KITAB-KITAB PERJANJIAN BARU
Kredibilitas
kitab-kitab Perjanjian Baru dapat ditetapkan oleh empat fakta yang besar.
1.
Para
penulis kitab-kitab Perjanjian Baru adalah orang-orang yang mengetahui betul
apa yang ditulisnya.
2.
Para
penulis kitab-kitab Perjanjian Baru adalah orang-orang jujur.
3.
Tulisan-tulisan
mereka saling melengkapi.
4.
Isi
kitab-kitab Perjanjian Baru cocok dengan sejarah dan pengalaman.
PENGILHAMAN
ALKITAB
DEFENISI ILHAM
Untuk menyajikan suatu defenisi yang
memadai dan jitu tentang ilham, kita harus mempertimbangkan beberapa konsep
teologis, yang berkaitan dan menolak teori-teori yang salah.
ISTILAH-ISTILAH
TEOLOGIS YANG BERKAITAN
Istilah-istilah
teologis yang berkaitan ialah penyataan, ilham, wibawa, sifat tidak mungkin
bersalah, serta pencerahan.
1.
Penyataan,
Allah telah menyatakan dirinya melalui alam, sejarah dan hati nurani manusia.
Ia juga telah menyatakan diri di dalam AnakNya yang Tnggal dan di dalam
firmanNya.
2.
Ilham,
pengilhaman berkaitan dengan pencatatan kebenaran. Roh Allh menguasai serta
mendorong orang-orang untuk menulis keenam puluh enam kitab dalam Alkitab.
3.
Wibawa,
Alkitab membawa besertanya kewibawaan ilahi Allah. Amanat Alkitab mengikat
manusia, mengikat pikirannya, hati nuraninya, kehendaknya, serta hatinya.
4.
Sifat
tidak mungkin bersalah. Bukan saja Alkitab itu diilhami dan berwibawa, tetapi
juga tidak mungkin bersalah.
5.
Pencerahan.
Ia yang mengilhami orang-orang tertentu ketika menulis Alkitab, juga
mencerahkan pikiran orang-orang yang membaca apa saja yang telah diilhamkannya.
BERBAGAI TEORI PENGILHAMAN YANG TIDAK MEMADAI
Sepanjang
sejarah telah dikemukakan berbagai teori tentang pengilhaman yang sering
mengandung sedikit kebenaran, tetapi tidak pernah memadai.
1. Pengilhaman alamiah atau teori naluri.
2. Teori pengilhaman-sebagian atau teori dinamis.
3. Teori bahwa pikiran saja yang diilhami.
4. Teori bahwa Alkitab mengandung Firman Allah.
5. Teori pendiktean.
BUKTI-BUKTI PENGILHAMAN
Ada dua hal
fundamental yang harus kita jadikan landasan teori pengilhaman yang verbal dan plenary : watak Allah serta sifat dan tuntutan Alkitab sendiri.
I.
WATAK ALLAH
Adanya Allah terbukti dari kenyataan bahwa Ia telah
menyatakan diri-Nya, juga lewat berbagai bukti tentang adanya Dia. Ketika
menelaah penyataan serta bukti-bukti tersebut, kita sudah menemukan beberapa
cirri khas watak Allah. Kita masih akan membahas beberapa sifat Allah, tetapi
kita sudah melihat bahwa Ia berkepribadian, mahakuasa, kudus, serta penuh
kasih.
II.
SIFAT DAN
TUNTUTAN ALKITAB SENDIRI
Alkitab memiliki keunggulan yang sulit dipersoalkan.
Alkitab menetapkan norma-norma etika yang tertinggi, menuntut ketaatan
sepenuhnya, mengutuk setiap bentuk dosa, namun pada saat yang sama menerangkan
kepada orang berdosa bagaimana ia bisa berbalik kembali dengan Tuhan.
BAGIAN III
TEOLOGI (AJARAN TENTANG ALLAH)
SIFAT DASAR ALLAH : HAKIKAT DAN SIFAT
HAKIKAT ALLAH
KEROHANIAN
Pernyataan ini
menetapkan sifat-dasar Allah sebagai rohani.
1. Allah tidak berbadan dan tidak berwujud.
2. Ia tidak dapat dilihat.
3. Allah itu hidup.
4. Allah itu berkepribadian.
ADA DENGAN SENDIRINYA
Walaupun sumber
keberadaan manusia berada diluar dirinya sendiri, keberadaan Allah tidak
bergantung pada apapun diluar diriNya. Sebagaimana dikatakan oleh Thomas dari
Aquino, “ Ia adalah penyebab pertama; Dia sendiri tidak ada penyebabnya.” Bahwa
Dia ada dengan sendirinya tersirat dari kesaksianNya, “Aku adalah Aku”.
KEBESARAN YANG TAK TERHINGGA
Allah tidak
terbatas dalam ukuran tempat. Dengan jelas Alkitab mengajarkan kebesaran Allah
yang tak terhingga.
KEKEKALAN
Allah juga tidak
terbatas dalam ukuran waktu, Allah tidak memiliki awal atau akhir, Ia bebas
dari keterbatasan kurun waktu, Ialah pencipta waktu.
SIFAT-SIFAT ALLAH
SIFAT-SIFAT NONMORAL
Sifat-sifat
tersebut, ialah :
1. Maha Hadir.
2. Mahatahu, lingkup pengetahuan Allah yang tak terhingga
:
a.
Ia mengenal
diriNya sendiri secara sempurna. Tidak ada makhluk ciptaan yang mengenal
diriNya sendiri secara menyeluruh dan secara sempurna seperti itu.
b.
Allah Bapa, Anak
dan Roh Kudus saling mengenal secara sempurna.
c.
Allah mengetahui
hal-hal yang benar-benar ada.
d.
Ia mengetahui
hal-hal yang mungkin terjadi.
e.
Allah mengetahui
masa depan.
3. Maha Kuasa.
4. Tidak Berubah.
SIFAT-SIFAT MORAL
Sifat-sifat
moral Allah merupakan sifat-sifat yang mengandung unsur-unsur moral dalam
hakikat ilahi.
1. Kekudusan, tiga hal penting yang harus kita pelajari
dari kenyataan kekudusan Allah ini.
a.
Diantara Allah
dengan orang berdosa terdapat suatu jurang pemisah (Yesaya 59 :1-2; Habakuk
1:13).
b.
Apabila manusia
ingin menghampiri Allah, ia harus melakukannya melalui seorang penengah. Namun
Kristus telah membuka jalan bagi manusia untuk menghampiri Allah kembali.
c.
Kita harus
menghampiri Allah “dengan hormat dan takut”
2. Kebenaran dan keadilan. Kenenaran dan keadilan Allah
merupakan unsur kekudusan Allah yang nampak di dalam cara Allah menghadapi
manusia ciptaanNya.
3. Kebaikan, kebaikan Allah berkaitan dengan keempat
sifat yang disebutkan paling akhir.
a.
Kasih Allah.
b.
Kemurahan Allah.
c.
Belas kasihan
Allah.
d.
Anugerah Allah.
4. Kebenaran, Allah adalah kebenaran.
SIFAT DASAR ALLAH : KEESAAN DAN KETRITUNGGALAN
KEESAAN ALLAH
Keesaan Allah
berarti bahwa hanya ada satu Allah saja dan bahwa sifat-dasar atau watak Allah
tidak dapat dipisah-pisahkan atau dibagi
KETRITUNGGALAN ALLAH
Ajaran trinitas
atau ketritunggalan Allah bukanlah suatu kebenaran yang diperoleh melalui akal
budi atau yang dikenal dengan istilah teologi natural, tetapi suatu kebenaran
yang dapat diketahui melalui penyataan atau wahyu.
KETETAPAN-KETETAPAN ALLAH
DEFENISI KETETAPAN-KETETAPAN ALLAH
Ketetapan-ketetapan Allah dapat didefenisikan sebagai
rencana-rencana abadi Allah yang dilandaskan pada pertimbangan ilahi yang
paling bijaksana dan kudus. Defenisi ini mencakup beberapa hala :
1.
Ketetapan-ketetapan
itu merupakan rencana abadi Allah
2.
Ketetapan-ketetapan
tersebut didasarkan pada pertimbangan Allah yang paling bijaksana dan kudus.
3.
Ketetapan-ketetapan
Allah bersumber pada kebebasan Allah.
4.
Ia mahakuasa
sehingga sanggup melakukan segala sesuatu yang dikehendakiNya.
5.
Tujuan akhir
dari semua ketetapan ilahi ialah kemuliaan Allah.
6.
Ada dua jenis
ketetapan Allah : yang efektif dan permisif.
7.
Akhirnya,
ketetapan-ketetapan Allah meliputi segala sesuatu yang terjadi dan ada.
TUJUAN DARI KETETAPAN-KETETAPAN ALLAH
Tujuan terakhir
dan tertinggi dari semua ketetapan Allah ialah kemuliaanNya. Ciptaan memuliakan
Dia. Daud mengataka, “langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala
memberitakan pekerjaan tanganNya.” Jika manusia berusaha dimuliakan maka itu
berarti ia mementingkan dirinya sendiri, oleh sebab manusia itu berdosa dan
tidak sempurna. Berusaha mencari kemuliaan sendiri sama saja dengan berusaha
memuliakan keadaan berdosa serta tidak sempurna.
ISI DAN SUSUNAN KETETAPAN-KETETAPAN ALLAH
Segala ketetapan
Allah dapat dibagi menjadi tiga kategori luas :
a. Ketetapan dalam dunia kebendaan dan fisik
b. Ketetapan dalam dunia moral dan rohani.
c. Ketetapan dalam dunia social dan politik.
KARYA-KARYA ALLAH : PENCIPTAAN
DEFENISI PENCIPTAAN
Istilah
“menciptakan” dipakai dalam dua arti di dalam Alkitab : dalam arti penciptaan langsung dan dalam arti
penciptaan tidak langsung.
1. Penciptaan Langsung merupakan tindakan bebas Allah
tritunggal. Melalui tindakan ini Allah pada mulanya menciptakan segala sesuatu
yang nampak dan yang tidak nampak untuk kemuliaanNya sendiri tanpa memakai
bahan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan atau tanpa sebab-sebab sekunder.
2. Penciptaan Tidak Langsung, sebaliknya, merupakan
tibdakan-tindakan Allah yang juga disebut “penciptaan”, namun yang tidak
bermula dari ketiadaan atau ex nihilo.
BUKTI ADANYA PENCIPTAAN
Beberapa bukti
adanya penciptaan, antara lain :
1. Kisah penciptaan yang diceritakan Musa.
a.
Penciptaan
langsung alam semesta.
b.
Penciptaan tidak
langsung alam semesta masa kini.
2. Bukti-bukti lain di Alkitab tentang penciptaan.
TUJUAN ALLAH DALAM PENCIPTAAN
Ia menciptakan
segala sesuatu untuk kemuliaanNya sendiri.
1.
Ia menciptakan
alam semesta ini untuk mempertunjukkan kemuliaanNya.
2.
Allah
menciptakan alam semesta untuk menerima kemuliaan.
KARYA-KARYA ALLAH : PEMERINTAHANNYA YANG BERDAULAT
Kedaulatan Allah meliputi tindakan pelestarian dan tindakan
pemeliharaan.
AJARAN ALKITAB TENTANG TINDAKAN PELESTARIAN
DEFENISI TINDAKAN PELESTARIAN
Tindakan
pelestarian ialah bahwa Allah secara berdaulat, dan secara terus-menerus,
melestarikan segala sesuatu yang telah diciptakanNya, lengkap dengan segala
sifat dan kemampuan masing-masing.
BUKTI AJARAN TINDAKAN PELESTARIAN
Ajaran tentang
tindakan pelestarian ini dapat dibuktikan menurut akal maupun menurut Alkitab.
CARA MELESTARIKAN CIPTAAN
1. Teori Deistik, menyatakan bahwa Allah menciptakan alam
semesta lalu memberikan kuasa yang cukup sehingga alam semesta dapat memelihara
keberadaanya sendiri.
2. Teori Penciptaan Berkesinambungan, menyatakan bahwa
segala sesuatu yang ada ditopang oleh hukum alam, dan bahwa dari saat ke saat
Allah menciptakan alam semesta bersama segala sesuatu yang ada.
3.
Teori
Persetujuan, Allah menyetujui segala kegiatan zat dan pikiran.
AJARAN ALKITAB TENTANG TNDAKAN PEMELIHARAAN
BUKTI-BUKTI AJARAN PEMELIHARAAN
1. Sifat Allah dan alam semesta.
2. Ajaran Alkitab.
a.
Allah berkuasa
atas alam fisik
b.
Allah berkuasa
atas tanaman dan hewan.
c.
Allah berkuasa
atas bangsa-bangsa di muka bumi ini.
d.
Allah berkuasa
atas seluruh hidup manusia
i.
Atas kelahiran,
karier dan kematian manusia.
ii.
Atas
keberhasilan dan kegagalan manusia.
iii.
Atas
keadaan-keadaan yang paling sepele.
iv.
Atas semua
kebutuhan umatNya.
v.
Allah berkuasa
atas nasib orang-orang yang diselamatkan dan yang tidak diselamatkan.
vi.
Allah berkuasa
atas tindakan-tindakan bebas manusia.
TUJUAN TINDAKAN PEMELIHARAAN
Kebaikan Allah
mempunyai tujuan yang penting, yaitu menuntun orang kepada pertobatan. Allah
juga memerintah dunia dengan tujuan untuk pengembangan mental dan moral umat
manusia, untuk menyelamatkan dan mempersiapkan suatu umat milikNya sendiri. Dan
tujuan utama pemerintahan Allah ialah kemuliaanNya sendiri.
SARANA YANG DIPAKAI DALAM PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
Dalam
perkara-perkara lahiriah, allah memakai hukum-hukum alam. Melalui hukum-hukum
ini Allah telah menetapkan musim-musim dan member kepastian tentang adanya
makanan bagi penghidupan kita (Kejadian 8 : 22). Dalam perkara-perkara batiniah
Allah memekai berbagai sarana, antara lain :
1. Ia memakai firmanNya.
2. Allah menghimbau kepada akal manusia dalam hal
menyelesaikan persoalan-persoalan mereka (Kisah. 6 : 2).
3. Allah memakai himbauan.
4. Allah memakai perasaan batin yang mengekang dan
menahan.
5. Allah memakai keadaan-keadaan yang nampak.
6. Allah mencondongkan hati manusia ke satu arah tertentu
dan bukan ke arah yang lainnya.
7. Allah kadang-kadang menuntun manusia dengan memakai
mimpi dan penglihatan.
TEORI-TEORI YANG MENENTANG AJARAN TINDAKAN
PEMELIHARAAN
1. Naturalisme, menganggap bahwa ala mini merupakan
seluruh realitas yang ada, segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini
adalah hasil kerjanya hukum-hukum alam.
2. Fatalisme, menganggap bahwa semua peristiwa ditentukan
oleh nasib.
3. Panteisme, kehendak itu tidak bebas dan segala sesuatu
yang ada tanpa kecuali mempunyai sebab.
Mulai Bagian IV
halaman 201 sampai Bagian VI halaman 470, pada tanggal 27 Oktober 2012, dengan
ringkasan sebagai berikut :
BAGIAN
IV
AJARAN TENTANG MALAIKAT
Ajaran tentang
Malaikat-Malaikat ini akan dibagi menjadi dua bagian :
ASAL MULA MALAIKAT
Saat penciptaan
malaikat tidak disebutkan dengan jelas dalam Alkitab, namun sangatlah mungkin
bahwa malaikat diciptakan sebelum langit dan bumi diciptakan, karena menurut
Ayub 38 : 4-7, “semua anak Allah bersorak-sorai” ketika Allah meletakkan dasar
bumi.
SIFAT MALAIKAT
1. Malaikat bukan manusia yang dimuliakan.
2. Malaikat tidak berbadan.
3. Malaikat merupakan suatu kelompok, bukan suatu bangsa.
4. Pengetahuan malaikat lebih tinggi daripada pengetahuan
manusia, walaupun mereka tidak mahatahu.
5. Malaikat lebih kuat dari manusia, walaupun mereka
tidak mahakuasa.
6. Malaikat lebih luhur daripada manusia, walaupun tidak
mahahadir.
KEJATUHAN MALAIKAT
a. Kenyataan kejatuhan mereka, ini terjadi karena
malaikat-malaikat berbuat dosa, dengan
cara meninggalkan batas-batas kekuasaan mereka dan tempat kediaman
mereka (2 Pet. 2:4; Yudas 6).
b. Saat kejatuhan mereka, kejatuhan malaikat-malaikat itu
terjadi sebelum kejatuhan manusia, karena iblis memasuki taman eden sebagai
ular dan menggoda Hawa untuk berbuat dosa (Kej. 3:1-5).
c. Penyebab kejatuhan mereka, makhluk ciptaan itu pada
mulanya memiliki apa yang oleh para teolog Latin disebut sebagai kemampuan posse peccare et posse nonpeccare, yaitu
kemampuan untuk berbuat dosa. Kejatuhan malaikat disebabkan karena mereka
sendiri dengan sengaja telah menentukan untuk memberontak kepada Allah.
AKIBAT KEJATUHAN MEREKA
1. Semua malaikat yang jatuh itu kehilangan kekudusan
mula-mula mereka dan sifat serta perilaku mereka menjadi rusak.
2. Beberapa diantara mereka dilemparkan ke neraka
(Tartarus) adan masih ada disana dirantai hingga hari penghakiman.
3. Beberapa diantara mereka dibiarkan bebas dan secara
langsung ikut serta melawan pekerjaan para malaikat yang baik.
4. Mungkin juga peristiwa kejatuhan itu meninggalkan
dampak pada penciptaan yang mula-mula.
5. Pada suatu hari kelak semua malaikat yang jatuh akan
dicampakkan kebumi, dan setelah dihakimi, mereka akan dicampakkan ke dalam
lautan api.
6. Iblis akan dilemparkan ke dalam jurang maut selam
seribu tahun sebelum ia dicampakkan ke dalam lautan api.
PENGGOLONGAN MALAIKAT-MALAIKAT
MALAIKAT YANG BAIK
1. Para malaikat (utusan).
2. Kerub/kerubim (penjaga).
3. Serafim (pemimpin penghuni sorga untuk pemujaan kepada
Allah).
4. Makhluk-makhluk hidup (aktif disekitar takhta Allah).
5. Penghulu malaikat.
6. Penjaga.
7. Anak-anak Allah.
MALAIKAT-MALAIKAT YANG JAHAT
1. Malaikat-malaikat yang dipenjara.
2. Malaikat-malaikat jahat yang bebas.
3. Setan-setan.
4. Iblis.
a.
Iblis (Satan) & Iblis (Devil).
b.
Naga.
c.
Ular.
d.
Beelzebub atau
Beelzebul.
e.
Belial atau
Beliar.
f.
Lusifer.
PEKERJAAN DAN NASIB PARA MALAIKAT
PEKERJAAN PARA MALAIKAT YANG BAIK
1. Pekerjaan para malaikat berhubungan dengan kehidupan
dan pelayanan Kristus.
a.
Maria diberi
tahu malaikat Gabriel bahwa ia akan mengandung.
b.
Yusuf diyakinkan
oleh malaikat.
2. Pekerjaan para malaikat yang baik pada umumnya.
a.
Mereka berdiri
dihadapan Allah dan menyembah Dia.
b.
Mereka
melindungi dan membebaskan umat Allah.
c.
Mereka menuntun
dan memberikan semangat kepada hamba-hamba Allah.
d.
Mereka
menerangkan kehendak Allah kepada manusia.
e.
Mereka merupakan
pelaksana hukuman atas orang-orang dan bangsa-bangsa, seperti Sodom dan Gomora.
f.
Mereka membawa
orang-orang yang telah diselamatkan pulang kesorga setelah orang-orang tersebut
meninggal dunia.
PEKERJAAN MALAIKAT-MALAIKAT YANG JAHAT
1. Mereka berusaha memisahkan orang yang percaya dari
Kristus.
2. Mereka melawan kegiatan para malaikat yang baik.
3. Mereka bekerjasama dengan iblis dalam pelaksanaan
maksud dan rencananya.
4. Mereka menyebabkan kekacauan mental dan penyakit
jasmani.
5. Mereka menuntun manusia untuk melakukan kenajisan
moral.
6. Mereka menyebabkan ajaran-ajaran sesat.
7. Mereka menghambat anak-anak Tuhan dalam kemajuan
kerohanian mereka.
8. Mereka kadang-kadang merasuki manusia dan bahkan
binatang.
9. Mereka kadang-kadang dipakai Allah untuk melaksanakan
maksudNya.
PEKERJAAN IBLIS
1. Satan (Melawan).
2. Iblis (Memfitnah dan Menuduh).
3. Penggoda.
4. Secara umum tujuan iblis ialah menduduki takhta Allah.
NASIB PARA MALAIKAT
1. Nasib Malaikat Yang Baik, akan melanjutkan pelayanan
mereka kepada Allah sampai kekal selama-lamanya.
2. Nasib Malaikat Yang Jahat, akan memperoleh bagian
mereka dalam lautan api.
3. Nasib Iblis, akan diikat dalam jurang maut selam
seribu tahun, kemudian dilepaskan untuk sedikit waktu di bumi, api akan turun
dari sorga membinasakan segala pasukan yang telah disiagakannya, dan ia sendiri
akan dicampakkan kedalam lautan api bersama pengikutnya, dan akan disiksa
disana untuk selama-lamanya.
BAGIAN V
ANTROPOLOGI
Antropologi adalah ajaran tentang
manusia. Antropologi teologis membahas manusia dalam hubungannya dengan Allah.
ASAL-USUL MANUSIA
1. Argumen-Argumen Pendukung Hipotesis Evolusioner.
a.
Anatomi
Perbandingan.
b.
Organ-Organ Yang
Tertinggal.
c.
Embriologi.
d.
Biokimia.
e.
Paleontologi.
f.
Genetika.
2. Argumen-Argumen Alkitab Yang Mendukung Penciptaan
Langsung Manusia.
a.
Ajaran harfiah Alkitab.
b.
Adam dan hawa
diciptakan sebagai Laki-Laki dan Perempuan..
c.
Hawa diciptakan
langsung oleh Allah.
d.
Manusia berasal
dari debu dan kembali kepada debu.
e.
Manusia menjadi
makhluk yang hidup.
f.
Alkitab
membedakan antara daging manusia dengan daging binatang.
SUSUNAN KEJIWAAN MANUSIA
Manusia memiliki
sifat yang badaniah maupun yangb tidak badaniah. Sifat badaniah manusia ialah
tubuhnya; sedangkan sifat tidak badaniahnya ialah jiwa dan rohnya. Dikhotomis
beranggapan bahwa jiwa dan roh itu sama, sedangkan Trikhotomis beranggapan bahwa
jiwa dan roh itu tidak sama.
STRUKTUR MORAL MANUSIA
Struktur moral
manusia ialah kemampuan-kemampuan yang menjadikan manusia dapat bertidak benar
atau bertindak salah. “kemampuan-kemampuan tersebut ialah kecerdasan berpikir,
sensibilitas, dan kehendak, bersama dengan kemampuan untuk membedakan serta
memberiakn dorongan, yang kita sebut hati nurani.
1. Hati Nurani, ialah pengenalan akan diri sendiri dalam
kaitannya dengan hukum benar dan salah yang telah diketahui. Tugas Hati Nurani
ialah member kesaksian.
2. Kehendak, ialah kekuatan jiwa untuk memilih antara
berbagai motif serta mengarahkan diri untuk melaksanakan tindakan tertentu
bedasarkan motif yang telah dipilih itu.
ASAL-USUL JIWA
Ada tiga teori
yang telah dikemukakan untuk menerangkan asal-usul jiwa :
1. Teori Pra-Eksistensi, jiwa sudah ada dalam keadaan
tertentu sebelum tebentuk tubuh.
2. Teori Penciptaan, jiwa tiap-tiap orang langsung
diciptakan oleh Allah.
3. Teori Tradusian, seluruh manusia diciptakan di dalam
adam, baik tubuh dan jiwanya, diturunkan dari dia kepada keturunannya.
LATAR BELAKANG KEJATUHAN MANUSIA
1. Hukum Allah, merupakan perwujudan kehendak Allah yang
dilaksanakan oleh kuasaNya.
2. Tujuan Hukum Allah, untuk meningkatkan pengetahuan
manusia tentang dosa, menyatakan kekudusan Allah, serta menuntun orang berdosa
kepada Kristus.
3. Sifat Dosa.
a.
Dosa adalah
sejenis kejahatan yang khusus.
b.
Dosa merupakan
pelanggaran terhadap hukum Allah.
c.
Dosa merupakan
baik suatu prinsip atau sifat maupun perbuatan.
d.
Dosa adalah
pencemaran dan juga kesalahan.
e.
Dosa pada hakikatnya
adalah mementingkan diri sendiri.
ASAL-USUL DOSA DALAM TINDAKAN PRIBADI ADAM
1. Dosa tidaklah kekal.
2. Dosa tidak bersumber pada keterbatasan manusia.
3. Dosa tidak bersumber pada pancaindera.
4. Dosa bersumber pada tindakan Adam yang sukarela.
Dosa pertama adalah keinginan dalam hati, tindakan memilih kepentingan
pribadi diatas kepentingan Allah, mengutamakan diri sendiri dan bukan Allah,
menjadikan diri tujuan yang utama dan bukan Allah.
BERBAGAI DAMPAK LANGSUNG DARI DOSA ADAM
1. Dampak atas hubungan mereka dengan Tuhan, sebelum
kejatuhan Allah dan Adam bersekutu satu sama lain, setelah kejatuhan
persekutuan itu putus.
2. Dampak atas sifat mereka, ketika diciptakan Adam dan
Hawa kudus, mereka tidak mempunyai sifat yang berdosa. Kini mereka merasa malu,
hina dan tercemar.
3. Dampak atas tubuh mereka, manusia akan mati, “sebab
engkau debu, dan engkau akan kembali menjadi debu” (Kej. 3:19).
4. Dampaknya terhadap lingkungan, Hewan menjadi buas, dan
tanah terkutuk.
SIFAT, SERTA AKIBAT-AKIBAT DOSA
1. Kebejatan, ialah tidak adanya kebenaran yang semula
dan kasih sayang yang kudus terhadap Allah, termasuk pencemaran sifat moral
manusia dan kecenderungan untuk melakukan kejahatan. Kebejatan telah merasuki
manusia secara menyeluruh, yaitu pikiran, perasaan dan kehendakNya.
2. Kesalahan, berarti ganjaran hukum, atau kewajiban
untuk memuaskan hati Allah. Terdapat setidaknya empat perangkat dosa yang
berbeda-beda.
a.
Dosa karena
sifat yang berdosa, dan pelanggaran pribadi.
b.
Dosa-dosa yang
diperbuat karena ketidaktahuan, dan dosa-dosa yang diperbuat dengan
pengetahuan.
c.
Dosa-dosa karena
kelemahan, dan dosa-dosa karena kesombongan.
d.
Dosa-dosa karena
kekerasan hati yang tidak menyeluruh dan yang menyeluruh.
3. Hukuman, adalah kesakitan atau kerugian yang secara
langsung dijatuhi oleh seorang pemberi hukum untuk mempertahankan keadilannya,
yang telah dihina oleh pelanggaran terhadap hukum. Hukuman atas dosa ialah
kematian.
a.
Kematian fisik,
merupakan pemisahan jiwa dari tubuh.
b.
Kematian rohani,
terpisahnya jiwa dari Allah.
c.
Kematian kekal,
puncak dan kegenapan kamatian rohani.
BAGIAN VI
SOTERIOLOGI
Soteriologi
adalah doktrin tentang keselamatan.
TUJUAN PENYELAMATAN ALLAH
Dinyatakan dalam
sifat manusia dan dalam Alkitab.
1. Dalam Sifat Manusia
a.
Pengetahuan Akan
Allah
b.
Pengetahuan Akan
Dosa.
2. Dalam Alkitab
a.
Kitab Taurat.
b.
Kitab Para Nabi.
GARIS BESAR RENCANA ALLAH
Iman adalah
stu-satunya syarat untuk memperoleh keselamatan, dan iman itu juga merupakan
karunia Allah. Roh Kudus adalah perantara dalam penerapan keselamatan pada jiwa
seseorang. Roh Kudus memakai firman Allah untuk menginsafkan, menunjuk jalan
kepada Kristus, dan untuk memperbaharui jiwa. Roh Kudus melanjutkan penkerjaan
pengudusan dalam kehidupan orang percaya.
CARA-CARA YANG DIPAKAI OLEH ALLAH
1. Dalam Perjanjian Lama.
a.
Melalui Hati
Nurani
b.
Air Bah (Zaman
Nuh).
c.
Pemanggilan
Abraham.
2. Dalam Perjanjian Baru / Zaman Sekarang.
a.
Yesus Kristus.
b.
Karya Roh Kudus.
3. Pada Masa Depan - Pemerintahan Kristus.
BERBAGAI PANDANGAN YANG TIMBUL DALAM KURUN SEJARAH
GEREJA
A. Golongan Ebionit, merupakan sisa sekte Kristen Yahudi
yang fanatic menekankan pemeliharaan Hukum Taurat.
B. Golongan Gnostik, Gnostik Cerintian mengajarkan bahwa
Kristus yang ilahi mendatangi Yesus yang manusiawi ketika ia dibabtis dan
meninggalkannya lagi beberapa saat menjelang kematian Yesus. Sedangkan, Gnostik
Dosetisme beranggapan bahwa Yesus sebenarnya semacam hantu, dan hanya
kelihatannya saja memiliki tubuh jasmaniah.
C. Golongan Arius, Kristus tidaklah sepenuhnya Allah dan
juga tidak sepenuhnya manusia.
D. Golongan Apolinaris, pandangan ini menghormati
keilahian Kristus, namun akibatnya ialah merusak kemanusiaanNya yang sejati.
E. Golongan Nestorius, tidak menerima adanya perpaduan
antara dua tabiat Kristus dalam satu pribadi sehingga Nestorius menganjurkan
adanya dua kepribadian.
F. Golongan Eutikhes, beranggapan bahwa Kristus tidak
memiliki dua tabiat, tetapi satu tabiat saja. Seluruh diri Kristus bersifat
ilahi, termasuk tubuhNya.
G. Pandangan Ortodoks, Yesus Kristus adalah satu, tetapi
Ia memiliki dua sifat, yaitu yang ilahi dan yang manusiawi.
ALASAN TERJADINYA PENJEMAAN
Ada beberapa
alas an mengapa Allah menjadi manusia.
1. Untuk mengukuhkan janji-janji Allah, ia akan datang sebagai juruselamat dari dosa, dan
sebagai Raja untuk memerintah kerajaanNya.
4. Untuk menyatakan Bapa.
5. Untuk menjadi Imam besar yang setia.
6. Untuk menghapus dosa.
7. Untuk membinasakan pekerjaan iblis.
8. Untuk memberikan teladan hidup yang kudus.
9. Untuk mempersiapkan kedatanganNya yang kedua.
SIFAT PENJELMAAN KRISTUS
1. Kristus mengosongkan diriNya.
2. Ia menjadi sama dengan Manusia
Kristus mengambil rupa seorang hamba walaupun Ia tetap memepertahankan
rupa Allah, justru itulah yang memungkinkan dan menghasilkan keselamatan kita.
PRIBADI KRISTUS
1. Kemanusiaan Kristus.
a.
Yesus lahir
seperti manusia lainnya.
b.
Yesus tumbuh dan
berkembang seperti manusia normal.
c.
Ia memiliki
unsure-unsur hakiki sifat manusia.
d.
Ia mempunyai
nama-nama manusia.
e.
Ia memiliki
berbagai kelemahan yang tak berdosa dari sifat manusiawi.
f.
Berkali-kali Ia
disebut sebagai manusia.
2. Keilahian Kristus
a.
Kristus memiliki
sifat-sifat khas Allah.
b.
Berbagai jabatan
dan hak istimewa ilahi dimilikiNya.
c.
Hal-hal yang
dikatakan dalam PL tentang Yehova telah dikatakan dalam PB mengenai Kristus.
d.
Nama-nama ilahi
diberikan kepadaNya.
e.
Kristus
memelihara hubungan-hubungan tertentu dengan Allah yang membuktikan
keilahianNya.
f.
Ia disembah
sebagai Allah.
3. Watak Kristus
a.
Ia MahaKudus
b.
KasihNya tulus.
c.
Ia
sungguh-sungguh rendah hati.
d.
Ia lemah lembut.
e.
Ia tenang dalam
segala keadaan.
f.
Ia selalu
berdoa.
g.
Ia bekerja tak
henti-hentinya.
KARYA KRISTUS
1. Pentingnya Kematian Kristus.
a.
Kematian Kristus
sudah dinubuatkan dalam PL.
b.
Kematian Kristus
merupakan ajaran yang menonjol dalam PB.
c.
Kematian Kristus
merupakan tujuan utama penjelamaan.
d.
Kematian Kristus
merupakan tema pokok Injil.
e.
Kematian Kristus
perlu sekali bagi Kekristenan.
f.
Kematian Kristus
perlu sekali untuk keselamatan kita.
g.
Kematian Kristus
sangat penting di sorga.
2. Berbagai tafsiran salah tentang kematian Kristus.
a.
Teori Kebetulan.
b.
Teori mati
syahid.
c.
Teori pengaruh
moral.
d.
Teori
pemerintahan.
e.
Teori komersial.
3. Makna sesungguhnya dari kematian Kristus.
a.
Kematian itu
dijalaniNya untuk orang lain.
b.
Kematian Kristus
memenuhi semua tuntutan.
i.
Kematian Kristus
memenuhi tuntutan keadilan Allah.
ii.
Kematian Kristus
memenuhi tuntutan hukum Allah.
iii.
Perdamaian membutuhkan
adanya pemenuhan tuntutan.
iv.
Peredaan murka
Allah membutuhkan adanya pemenuhan tuntutan.
v.
Penghentian
perseteruan membutuhkan adanya pemenuhan tuntutan.
c.
Kematian Kristus
merupakan penebusan.
4. Jangkauan Kematian Kristus
a.
Kristus mati
hanya untuk orang-orang yang terpilih.
b.
Kristus mati
bagi seluruh dunia.
5. Kebangkitan Kristus
a.
Pentingnya
kebangkitan Kristus.
i.
Kebangkitan
Kristus merupakan doktrin pokok dalam kekristenan.
ii.
Kebangkitan
kristus merupakan bagian penting dalam penerapan keselamatan.
iii.
Kematian Kristus
penting karena mempertunjukkan kuasa ilahi.
b.
Sifat
kebangkitan Kristus.
i.
Kebangkitan
Kristus adalah peristiwa yang aktual.
ii.
Kebangkitan
Kristus adalah kebangkitan tubuh.
iii.
Kebangkitan
Kristus adalah kebangkitan yang unik.
c.
Kredibilitas
Kebangkitan Kristus.
i.
Pembuktian dari
kesaksian, banyak orang yang memberitahukan kebangkitan Kristus dengan
mempertaruhkan nyawa sendiri.
ii.
Pembuktian dari
sebab akibat.
1.
Ada bukti kubur
yang kosong.
2.
Hari Tuhan
merupakan akibat lain dari kebangkitan Kristus.
3.
Gereja Kristen
merupakan akibat lainnya yang disebabkan oleh peristiwa kebangkitan Kristus.
4.
Kitab PB
merupakan akibat kebangkitan.
d.
Hasil-Hasil
Kebangkitan Kristus
i.
Membuktikan
Keilahian Kristus.
ii.
Menjamin bahwa
pengorbanan Kristus diterima.
iii.
Menjadikan
Kristus Imam besar kita.
iv.
Menyediakan
banyak berkat tambahan.
6. Kenaikan Kristus
Kenaikan Kristus adalah kembalinya Kristus ke sorga dengan tubuh
kebangkitanNya, sedangkan pemuliaan Kristus ialah tindakan Allah BApa yang
memberikan kepada Kristus yang telah bangkit dan naik ke sorga itu kedudukan
yang berkuasa dan terhormat di sebelah kanan-Nya.
KARYA ROH KUDUS
1. Hubungan Roh Kudus Dengan Dunia
a.
Dalam Penciptaan
Dan Pemeliharaan Ciptaan, menarik sekali untuk mengetahui bahwa menurut Alkitab
penciptaan dilakukan oleh ketiga Oknum Tritunggal : Bapa (Wah. 4:11), Anak
(Yoh. 1:3), dan Roh Kudus.
b.
Karya Roh Kudus
Dalam Kehidupan Orang Yang Tidak Percaya, Ia bekerja secara aktif melalui
orang-orang untuk melaksanakan berbagai tujuanNya, Ia menginsafkan dunia akan
dosa serta keperluan mereka akan keselamatan, dan Ia mengendalikan serta
mengawasi arah kejahatan.
2. Hubungan Roh Kudus Dengan Alkitab Dan Dengan Kristus.
a.
Hubungan Roh
Kudus Dengan Alkitab, Roh Kudus adalah pengarang dan penafsir Alkitab (oleh
dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (II Pet. 1:21)).
b.
Hubungan Roh
Kudus Dengan Kristus, Roh Kudus bekerja dengan giat dalam kehidupan Kristus.
Beberapa hal dapat diperhatikan berhubungan dengan pelayanan Kristus di bumi. Oleh kuasa Roh Kudus, Maria
mengandung Tuhan kita (Luk. 1:35), Tuhan diurapi oleh Roh Kudus ketika Ia
dibabtis (Mat. 3:16).
3. Hubungan Roh Kudus Dengan Orang Percaya.
a.
Karya Roh Kudus
Ketika Menyelamatkan.
i.
Roh Kudus
memperbaharui.
ii.
Roh Kudus
tinggal di dalam diri orang percaya.
iii.
Roh Kudus
membabtis.
iv.
Roh Kudus
memateraikan.
b.
Karya Roh Kudus
Selanjutnya Di Dalam Orang Percaya.
i.
Ia memenuhi.
ii.
Ia membimbing.
iii.
Ia memberi
kuasa.
iv.
Ia mengajar.
PEMILIHAN DAN PANGGILAN ALLAH
Urutan ketetapan
Allah sebagai berikut : Allah menetapkan.
1. Untuk menciptakan manusia;
2. Untuk mengijinkan manusia jatuh dalam dosa;
3. Menyediakan di dalam Kristus penebusan yang memadai
untuk semua orang;
4. Memilih beberapa orang untuk diselamatkan; dan
5. Mengutus Roh Kudus untuk menjamin penerimaan penebusan
oleh orang-orang yang telah dipilih sebelumnya.
A. DOKTRIN PEMILIHAN
Pemilihan ialah tindakan Allah yang berdaulat yang
dengan penuh kemurahan telah memilih didalam Kristus untuk menyelamatkan semua
orang yang dari semula sudah diketahui olehNya. Pemilihan ini merupakan suatu
tindakan kasih karunia karena Allah memilih orang-orang yang sama sekali tidak
layak untuk diselamatkan.
B. DOKTRIN PANGGILAN ALLAH
Alkitab menunjukkan bahwa keselamatan ditawarkan
kepada semua orang. Keselamatan ditawarkan kepada mereka :
1.
Mereka yang
ditentukan (Rom. 8:30).
2.
Semua yang letih
lesu dan berbeban berat (Mat. 11:28).
3.
Setiap orang
yang percaya kepadaNya (Yoh. 3:16).
4.
Kepada
ujung-ujung bumi (Yes. 45:22).
5.
Setiap orang
yang kamu jumpai (Mat. 22:9).
Tujuan panggilan Allah adalah memanggil manusia kepada
pertobatan. Sarana-saran yang digunakan Tuhan dalam panggilanNya adalah Firman
Tuhan, perantaraan RohNya, melalui hambaNya, dan melalui tindakan-tindakan
pemeliharaanNya.
PERTOBATAN DAN IMAN
Pertobatan merupakan tindakan
berbalik kepada Allah, dan tindakan tersebut merupakan tanggapan manusia
terhadap panggilan Allah. Pertobatan dan Iman menghasilkan pembenaran.
UNSUR PERTOBATAN
A. Pentingnya Pertobatan
Pertobatan merupakan syarat mutlak untuk dapat
diselamatkan (Lukas 13:2-5).
B. Arti Pertobatan
Pertobatan adalah perubahan pikiran yang terdiri atas
tiga aspek : pikiran, perasaan hati, dan kehendak.
1.
Unsur yang
menyangkut pikiran, terjadinya perubahan pandangan.
2.
Unsur yang
menyangkut perasaan hati, menunjukkan suatu perubahan perasaan.
3.
Unsur yang
menyangkut kehendak, menunjukkan suatu perubahan kehendak, kecenderungan hati,
dan tujuan.
UNSUR IMAN
A. Pentingnya Iman.
Alkitab mencatat bahwa kita diselamatkan oleh karena
Iman, disucikan oleh Iman, hidup oleh Iman dan juga mengatasi kesulitan dengan
Iman.
B. Arti Iman
Iman menunjuk kepada jiwa manusia yang berbalik kepada
Allah, sebagaimana bertobat berarti jiwa berbalik meninggalkan dosa, iman
mencakup perubahan pikiran, perasaan hati dan kehendak. Iman bukanlah sekedar
persetujuan intelektual saja. Ada tiga unsur Iman :
1.
Unsur yang
menyangkut pikiran, meliputi percaya kepada penyataan Allah dalam alam,
fakta-fakta sejarah yang ada di Alkitab, doktrin yang diajarkan dalam Alkitab.
2.
Unsur yang
menyangkut perasaan hati, meliputi perasaan hati kita untuk menerima Firman
Tuhan.
3.
Unsur yang
menyangkut kehendak, merupakan akibat logis dari unsur yang menyangkut pikiran
dan perasaan hati.
C. Sumber Iman
1.
Sisi Ilahi, Iman
adalah pemberian dari Allah.
2.
Sisi Manusiawi,
Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
D. Hasil-Hasil Iman
1.
Keselamatan;
2.
Kepastian:
3.
Perbuatan Baik.
PEMBENARAN DAN PEMBAHARUAN
DOKTRIN PEMEBENARAN
A. Defenisi Pembenaran
Pokok gagasan pembenaran ialah penyataan Allah, hakim
yang adil, bahwa orang yang percaya kepada Kristus, sekalipun penuh dengan
dosa, dinyatakan benar--dipandang benar, karena didalam Kristus orang tersebut
telah memasuki suatu hubungan yang benar dengan Allah. Pembenaran merupakan
suatu tindakan deklaratif, beberapa hal tercakup didalamnya :
1.
Penghapusan
hukuman.
2.
Pemulihan
hubungan baik.
3.
Penghitungan
kebenaran
B. Metode Pembenaran
Apakah metode pembenaran yang dipakai oleh Tuhan ?
1.
Kita dibenarkan
bukan dengan melakukan hukum taurat.
2.
Kita dibenarkan
oleh kasih karunia Allah.
3.
Kita dibenarkan
oleh darah Kristus.
4.
Kita dibenarkan
oleh karena Iman.
C. Hasil-Hasil Pembenaran
Hasil-hasl pembenaran dapat diringkaskan sebagai
berikut.
1.
Hukuman dihapus
(Roma 4:7; II Korintus 5:19).
2.
Kita mempunyai
hubungan yang baik kembali dengan Allah (Roma 4:6; I Kor. 1:30; II Kor 5:21).
3.
Kebenaran
Kristus diperhitungkan pada kita (Roma 4:5).
4.
Orang percaya
menjadi ahli waris.
5.
Menghasilkan
kehidupan yang benar.
6.
Memiliki
kepastian bahwa akan ada keselamatan dari murka Allah yang akan datang (Roma
5:9; I Tesalonika 1:10).
7.
Memiliki
keyakinan bahwa suatu saat akan dipermuliakan (Matius 13:43; Roma 8:30; Galatia
5:5).
DOKTRIN PEMBAHARUAN
A. Arti Pembaharuan.
Dari sisi ilahi, perubahan hati itu disebut
pembaharuan, kelahiran kembali; dari sisi manusia, itu dinamakan pertobatan.
Dalam pembaharuan, jiwa itu pasif; dalam pertobatan, jiwa itu aktif.
B. Perlunya Pembaharuan.
Alkitab berkali-kali menyatakan bahwa seseorang harus
diperbaharui atau dilahirkan kembali sebelum ia dapat melihat Allah. Hanya
kelahiran baru dapat menghasilkan perangai yang kudus di dalam diri orang-orang
berdosa yang memungkinkan mereka bersekutu dengan Allah.
C. Sarana-Sarana Pembaharuan.
Pembaharuan dilakukan oleh Allah, dengan berbagai
sarana dan perantara :
1.
Kehendak Allah.
2.
Kematian dan
kebangkitan Kristus.
3.
Firman Allah.
4.
Para pelayan
Firman.
5.
Roh Kudus.
D. Akibat-Akibat Pembaharuan
1.
Orang yang lahir
dari Allah mengatasi pencobaan (1 Yoh. 3:9; 5:4; 18).
2.
Sikap orang yang
diperbaharui berbeda, ia membiasakan diri mengasihi saudara-saudara yang seiman
(I Yohannes 5:1), Allah (I Yohannes 4:19; 5:2), Firman Allah (Maz 119:97; I Petrus 2:2), musuh-musuhnya
(Matius 5:44), serta jiwa-jiwa yang terhilang (II Korintus 5:14).
3.
Orang yang telah
diperbaharui juga menikmati beberapa hak istimewa sebagai seorang anak, seperti
tersedianya semua kebutuhan.
4.
Orang yang telah
lahir dari Allah juga merupakan pewaris Allah dan pewaris bersama-sama dengan
Yesus Kristus (Roma 8:17).
PERSATUAN DENGAN KRISTUS DAN PENGANGKATAN ANAK
PERSATUAN ORANG PERCAYA DENGAN KRISTUS
Jiwa yang telah
dilahirkan kembali kini memiliki persatuan yang hidup dengan Kristus. Adapun
siaft-sifat persatuan ini antara lain :
1. Berbagai Penyataan dalam Alkitab, ada juga banyak pernyataan
langsung persatuan orang percaya dengan kristus. Sering kali dikatakan bahwa
orang percaya ada “di dalam kristus”.
2. Sisi yang negative, persatuan ini bukanlah persatuan
mistik, Alkitab tidak mengenal adanya persatuan antara Allah atau Kristus
dengan orang yang belum dilahirkan kembali. Persatuan ini juga bukan persatuan
moral, kasih dan simpati, seperti kasih antara dua sahabat. Namun persatuan
Kristus dengan orang percaya jauh melebihi persatuan karena mempunyai
kepentingan dan tujuan bersama.
3. Sisi yang positif, persatuan ini bersifat rohani,
bersifat hidup, utuh, dan tidak dapat dipahami sepenuhnya. Dan persatuan ini
juga tidak dapat dibatalkan. (Yoh. 10:28).
Persatuan ini
bersumber dalam tujuan dan rencana Allah (Ef. 1:4; Yoh. 17:2), persatuan ini dimulai
pada saat seorang Kristen dihidupkan bersama-sama dengan Kristus (Efe. 2:5).
Ada beberapa akibat dari persatuan ini, antara lain :
1. Memiliki jaminan yang kekal (Yoh. 10:28-30).
2. Berbuah lebat (Yoh. 15:5).
3. Dibekali untuk melayani (1 Kor. 12:4-30).
4. Bersekutu dengan Kristus (Efesus 1:8; 9).
PENGANGKATAN ORANG-ORANG PERCAYA MENJADI ANAK TUHAN
Kata Yunani yang
diterjemahkan sebagai “pengangkatan anak”, muncul lima kali dalam Alkitab (Roma
8:15, 23; 9:4; Galatia 4:5; Efesus 1:5). Pengangkatan anak secara harfiah
berarti “ditempatkan sebagai anak sendiri”. Pengangkatan sebagai anak meliputi
tiga hubungan waktu :
1. Dalam ketetapan Allah, pengangkatan anak merupakan
tindakan dalam kekekalan yang silam (Efesus 1:5).
2. Dalam pengalaman pribadi, orang percaya menjadikan
anak Allah pada saat ia menerima Yesus Kristus (Gal. 3:26; Gal. 4:1-7).
3. Menanti kedatangan Kristus yang keduakalinya (Rom.
8:23; Fil. 3:20, 21).
Hasil
pertama sebagai anak ialah pembebasan dari Hukum Taurat (Roma 8:12; Galatia
4:4,5). Dan banyak hal, dan semuanya itu adalah hasil-hasil yang mulia dari
keselamatan.
PENGUDUSAN
DEFENISI
PENGUDUSAN
Kata
pengudusan muncul beberapa kali dalm PB (Roam 6:19, 22; I Tes. 4:3, 4, 7; I
Tim. 2:15; Ibr. 12:14; I Pet. 1:2). Pengudusan juga berarti :
1.
Dipisahkan
untuk Allah. Dipisahkan untuk Allah mensyaratkan adanya pemisahan diri dari
kecemaran.
2.
Kristus
diperhitungkan sebagai kekudusan kita, penghitungan Kristus sebagai kekudusan
kita berjalan bersamaan dengan penghitungan Kristus sebagai kebenaran kita. Ia
dijadikan baik kebenaran maupun kekudusan bagi kita ( I Kor. 1:30).
3.
Penyucian
dari kejahatan moral, penyucian dari kejahatan moral sebenarnya merupakan
bentuk lain dari hal dipisahkan untuk Allah, para imam zaman dahulu diminta
untuk menyucikan diri mereka sebelum menghampiri kehadiran Allah.
4.
Menjadi
serupa dengan Kristus, merupakan aspek positif dari pengudusan, pengudusan
merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup dan baru terwujud
secara penuh ketika kita melihat Tuhan.
SAAT
PENGUDUSAN
Pengudusan
merupakan baik tindakan maupun proses. Dalam hal ini pengudusan berbeda dengan
pembenaran, karena pembenaran merupakan satu tindakan yang terjadi sekali saja
dan bukan suatu proses.
1.
Tindakan
Pengudusan Yang Mula-Mula, pengudusan ini berhubungan dengan kedudukan. Alkitab
mengajarkan bahwa ketika seseorang percaya kepada Kristus, pada saat itu pula
ia sudah dikuduskan.
2.
Proses
Pengudusan, sebagai suatu proses, pengudusan berlangsung sepanjang hidup.
3.
Pengudusan
Yang Akhir Dan Lengkap, pengudusan yang akhir dan lengkap baru dapat terjadi
pada saat kita melihat Kristus.
SARANA
PENGUDUSAN
Ada
dua pihak yang terlibat dalam pengudusan manusia, yaitu Allah dan Manusia.
Namun yang terlihat bukan Allah Bapa saja, tetapi ketiga oknum Tritunggal
Allah.
KETEKUNAN
BUKTI
DOKTRIN INI
Tujuan
Allah, Allah telah bermaksud untuk menyelamatkan orang-oramg yang telah
dibenarkanNya. Perantaraan Kristus berkesinambungan dan efektif. Kita
diselamatkan oleh darah Kristus dan kebangkitan Tuhan kita membuktikan bahwa
pengorbananNya diterima oleh Bapa di sorga (Roma 1:4; 4:25). Saat ini Kristus
ada disebelah kanan Allah Bapa sambil berdoa bagi kita (Roma 8:34). Allah
memiliki kemampuan untuk memlihara kita. Alkitab berbicara tentang orang-orang
percaya yang “dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu
menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir”
(I Pet. 1:5; Roma 16:25; Yudas 24).
KEBERATAN
TENTANG DOKTRIN INI
1.
Menyebabkan
Kelalaian dalam perilaku, ada orang yang menandaskan, bila setiap orang percaya
yakin bahwa ia sekali selamat tetap selamat, mengapa ia perlu memiliki kelakuan
yang kudus; mengapa tidak menikmati saja sepuas-puasnya segala kesenangan
dunia.
2.
Kemalasan
Dalam Pelayanan, kepastian akan hubungan yang beres dengan Allah akan menghasilkan
sukacita dan pujian yang berusaha mengungkapkan diri di dalam pelayanan yang
memuliakan Allah.
3.
Doktrin
Ini Merampas kebebasan manusia, ajaran sekali selamat tetap selamat menjadikan
manusia makhluk yang bergerak secara otomatis, bahwa ia tidak lagi dianggap
sebagai mempunyai kemampuan untuk memilih..
SARANA-SARANA
KASIH KARUNIA
A.
FIRMAN ALLAH
1.
Alkitab
adalah sarana keselamatan, Injil adalah “kekuatan Allah yang menyelamatkan”
(Rom. 1:16) dan bahwa Allah tetap berkenan untuk “menyelamatkan mereka yang
percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil”(1 Kor. 1:212).
2.
Alkitab
adalah sarana pengudusan, konsep ini diuraikan dalam Alkitab dengan memakai
lambang-lambang seperti cermin, bejana tempat membasuh, lampu dan pedang.
B.
DOA
1.
Sifat
Doa, doa yang benar berisikan pengakuan, doa juga merupakan penyembahan, doa
juga merupakan pengucapan syukur.
2.
Hubungan
Antara Doa dengan pemeliharaan Allah, Allah telah menetapkan batas-batas umum
tertentu dan alam semesta ciptaanNya itu bekerja dalam lingkup batas-batas
tersebut. Ia telah memberi kebebasan kepada manusia untuk bertindak dalam
batas-batas ini.
3.
Metode
Dan Cara Berdoa.
a.
Kepada
siapa doa itu ditujukan, Alkitab mengajarkan bahwa kita harus berdoa kepada
Bapa (Nehemia 4:9; Yohannes 16:23; Kisah 12:5; I Tes 5:23).
b.
Sikap
Tubuh di dalam Doa. Alkitab tidak memberitahu sikap tubuh yang tertentu, tetapi
menggambarkan dan mengajarkan banyak sikap. Ada yang berdiri, berlutut, sujud
di lantai, berbaring di tempat tidur, bahkan Yesus berdoa sambil tergantung
diatas salib.
c.
Saat
Berdoa, Alkitab mengajrakan bahwa kita harus senantiasa berdoa (Lukas 18:1;
Efesus 6:18). Namun Alkitab juga mengajarkan bahwa kita harus menyediakan
waktu-waktu tertentu untuk berdoa (Maz 55:18; Daniel 6:11).
d.
Tempat
Berdoa, alkitab menganjurkan kita mencari tempat yang rahasia, kamar yang
tertutup, terpisah dari semua yang ada di sekitar kita (Dan 6:10).
e.
Kesopanan
ketika Berdoa, pokok kesopanan dalam berdoa seringkali tidak diperhatikan,
namun Yesus menyebutnya. Yesus mengajarkan bahwa orang-orang yang berdoa janganlah
menampilkan wajahnya yang susah atau muram bahkan ketika kita berpuasa (Matius
6:16-18).
f.
Keadaan
Hati, kita harus bebas dari dosa yang disadari.
Mulai Bagian VII
halaman 471 sampai Bagian VIII halaman 624, pada tanggal 30 Oktober 2012,
dengan ringkasan sebagai berikut :
BAGIAN
VII
EKKLESIOLOGI
(AJARAN TENTANG
GEREJA)
DEFENISI
GEREJA
1.
Gereja
bukan kelanjutan tatanan lama, nasihat Yakobus dalam sidang di Yerusalem (Kisah
15:13-21) menyiratkan bahwa gereja mula-mula menganggap dirinya sebagai tatanan
kesatuan yang berbeda samasekali dan bukan kelanjutan dari Israel.
2.
Gereja
bukan kelanjutan Sinagogue, menurut bukti-bukti yang terdapat dalam PB,
sekelompok anggota sinagogue yang bertobat membentuk sejumlah jemaat lokal yang
terlepas dari sinagogue. Selanjutnya, ketika gereja mulai berdiri, orang-orang
beriman mula-mula berkumpul di kawasan bait Allah dan bukan di Sinagogue.
3.
Gereja
tidak berbatasan dengan INTERREGNUM
(Masa peralihan), gereja mulai pada hari Pentakosta, yaitu beberapa waktu
setelah masa interregnum sudah mulai.
4.
Gereja
bukan suatu denominasi, memang ada banyak denominasi, tetapi hanya ada satu
gereja sejati yang sifatnya universal.
5.
Gereja
dipahami dengan dua Arti :
a.
Gereja
yang Universal, gereja terdiri atas semua orang, yang pada zaman ini, telah
dilahirkan kembali oleh Roh Allah dan oleh Roh yang sama itu telah dibabtiskan
menjadi anggota tubuh Kristus (1 Kor 12:13; 1 Pet 1:3, 22-25). Defenisi
tambahan tentang istilah gereja ialah, sekelompok orang yang telah dipanggil
keluar dari dunia dan yang menjadi milik Allah.
b.
Gereja
yang Lokal, istilah gereja dipakai untuk menunjuk kepada sekelompok orang-orang
percaya yang terkumpul di suatu tempat.
PENDIRIAN GEREJA
Kristus
menyatakan di Kaisarea Filipi bahwa pada saat itu gereja masih belum berdiri,
karena Ia mengatakan, “di atas batu karang ini Aku akan membangun jemaatKu”
(Mat. 16:18). Tetapi apa sebenarnya yang diajarkan oleh Alkitab? Bahwa gereja,
baik yang universal maupun yang local, mulai pada hari Pentakosta (Kisah 2) sudah
jelas berdasarkan beberapa hal. Kita harus kembali kepada pernyataan mengenai
cara gereja didirikan. Gereja local didirikan pada saat yang sama.
DASAR GEREJA
1. Gereja Universal, gereja adalah milik Tuhan. Gereja
disebut gereja Yesus Kristus, dan Ia merupakan kepalanya (Efesus 5:23; Klose
1:18). Gereja sebagai ciptaan baru Allah bertumpu pada pribadi dan karya
Kristus Yesus.
2. Gereja Lokal, tidak dapat disangkal bahwa pada hari
pentakosta baik gereja universal maupun gereja local di Yerusalem didirikan,
dan pada waktu itu gereja universal dan gereja local meruapakan satu kesatuan.
Gereja-gereja local itu dimulai oleh orang-orang percaya yang mengabarkan
injil, dan didirikan atas dasar Kristus. Paulus menegasakan bahwa dasar yang
diletakkannya adalah Yesus Kristus.
CARA BERDIRINYA GEREJA
Gereja yang
universal atau yang sejati bukanlah merupakan hasil usaha manusia semata.
Gereja bukanlah hasil suatu pengaturan manusia, gereja lahir. Dalam Ibrani
12:23 gereja disebut sebagai “jemaat anak-anak sulung”. Maksudnya, kelahiran
baru merupakan syarat pertama dalam mendirikan gereja ini. Syarat yang kedua
ialah babtisan Roh. Gereja local muncul secara sangat sederhana. Pada mulanya
tidak ada organisasi, tetapi hanya ada ikatan kasih, persekutuan, ajaran, dan kerja
sama dalam bentuk yang sederhana. Akan tetapi, lambat laun pengaturan yang
longgar oleh pimpinan para rasul digantikan organisasi yg lebih ketat.
PENGATURAN GEREJA-GEREJA
Cukup banyak
keterangan tentang pengaturan gereja local.
1. Pengaturan Gereja Merupakan Fakta
a.
Mereka memiliki
pejabat-pejabat gereja.
b.
Saat-saat
pertemuan mereka telah ditentukan.
c.
Mereka mengatur
sopan santun dalam kebaktian gereja.
d.
Mereka
mengumpulkan uang untuk pekerjaan Tuhan.
e.
Mereka mengirim
surat rekomendasi kepada gereja-gereja lain.
2. Pejabat Gereja
: Gembala, Penatua, Penilik Jemaat, Diaken dan Diaken Wanita.
3. Pemerintahan Gereja, Ada tiga bentuk pemerintahan Gereja :
1.
Episkopal,
pemerintahan gereja yang dipimpin oleh para uskup atau penilik jemaat yang
dalam kenyataannya terdiri atas tiga golongan hamba Tuhan : Uskup atau penilik
jemaat, para imam dan para diaken.
2.
Presbiterial,
pemerintahan gereja yang dipimpin oleh presbiter atau penatua.
3.
Pemerintahan
Kongregasional.
PERATURAN-PERATURAN GEREJA
Ada dua upacara
gereja : Baptisan dan Perjamuan Kudus, kedua upacara ini dikenal dengan nama
sakramen. Disamping kedua sakramen ini yang diterima oleh gereja-gereja
protestan. Gereja Katolik Roma mempunyai lima sakramen lagi : yaitu
pentahbisan, peneguhan, perkawinan, penebusan dosa, dan peminyakan suci yang
diberikan kepada orang katolik pada saat kematian.
A.
BABTISAN
Menjelang kematianNya, Yesus member amanat kepada
murid-muridNya (Mat. 28:19). Amanat inilah yang ditaati oleh para rasul setelah
kedatangan Roh Kudus (Kis. 2:41; 8:12, 38; 9:18; 10:48; 16:15, 33; 18:8).
Peraturan babtisan melambangkan penyatuan orang percaya dengan Kristus dalam
kematian, penguburan, dan kebangkitanNya (Roma 6:3; Kolose 2:12; I Petrus
3:21). Dalam babtisan orang percaya itu mengakui bahwa ia berada di dalam
Kristus ketika Kristus dihukum mati karena dosa umat manusia, bahwa ia
dikuburkan bersama-sama dengan Kristus, dan bahwa ia ikut bangkit kepada hidup
baru didalam Kristus. Karena orang percaya dibabtiskan dalam nama Tuhan Yesus.
Babtisan merupakan pengakuan yang terang-terangan di depan umum bahwa Kristus
adalah Tuhan (Roma 10:9, 10). Akan tetapi sebelum dibabtis dengan air,
seseorang harus mendapatkan ajaran (Mat. 28:19), bertobat (Kisah 2:38), dan
memiliki Iman (Kisah 2:41: 8:12; 18:8; Galatia 3:26, 27). Babtisan bukan saja
melambangkan penyatuan orang yang bertobat dengan Kristus, babtisan juga
merupakan sarana lahiriah untuk menyatakan bahwa orang yang bertobat itu sudah
diterima menjadi anggota jemaat local. Dewasa ini terdapat tiga cara untuk
membabtis orang, yakni
1.
Dipercik.
2.
Dituangkan.
3.
Diselamkan.
Babtisan diperuntukkan bagi orang-orang yang secara
pribadi dan sukarela bersedia menanggapi panggilan keselamatan.
B.
PERJAMUAN KUDUS
Paulus menulis dalam I Korintus 11:23 tentang
perjamuan kudus, untuk kemudian dilanjutkannya dengan suatu penjelasan terinci tentang Perjamuan
Kudus. Kisah tentang sejarah Perjamuan Kudus dapat ditemukan dalam ketiga Injil
Sinoptik (Matius 26:26-28; Markus 14:22-24; dan Lukas 22:17-20). Perjamuan
kudus dihubungkan dengan tiga kegiatan gerejani lainnya : pengajaran doktrin,
persekutuan dan doa. Perjamuan kudus didefenisikan segabai berikut :
1.
Perjamuan Kudus
merupakan peringatan akan Kristus. Maksud peringatan bukan hanya sekedar
peringatan akan seseorang yang mati syahid, tetapi peringatan akan Kristus
sebagai oknum yang hidup.
2.
Perjamuan kudus
adalah tanda perjanjian baru.
3.
Perjamuan kudus
mengumumkan kematian Kristus.
4.
Perjamuan kudus
adalah nubuat mengenai kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
5.
Perjamuan kudus
adalah persekutuan dengan Kristus dan dengan umatNya.
Syarat-syarat untuk mengambil bagian dalam perjamuan
kudus adalah Kelahiran kembali dan hidup taat kepada Kristus.
MISI DAN SASARAN GEREJA
A. MISI GEREJA
1. Memuliakan Allah, tujuan utama hidup manusia ialah
untuk memuliakan Allah.
2. Membangun Dirinya, kebaktian umu di Gereja bertuuan
melaksanakan hal ini (I Kor. 14:26).
3. Menyucikan Dirinya, penyucian yang harus dilakukan
oleh Gereja setempat (Mat. 18:17).
4. Mendidik Anggota-Anggotanya, Gereja harus mengajarkan
kebenaran-kebenaran Tuhan kepada jemaatnya. Gereja harus dengan setia
mengajarkan ajaran para rasul.
5. Menginjili Dunia, amanat agung menugaskan gereja untuk
pergi ke seluruh dunia serta menjadikan sekalian bangsa murid Tuhan (Mat.
28:19; Luk. 24:46-48; Kis. 1:8).
6. Bertindak Selaku Kekuatan Penahan Dan Penerang di
Dalam Dunia.
7. Memajukan Segala Sesuatu Yang Luhur, orang Kristen
harus menjadikan semua perbuatan amal dan kebajikannya suatu kesaksian bagi
Kristus.
B. SASARAN GEREJA
1. Gereja Tidak Akan Menobatkan Dunia
Gereja tidka akan memenangkan seluruh dunia bagi
Kristus, juga tidak akan naik kepada kedudukan politik, social ekonomi yang
tinggi di dunia, tetapi.
2. Gereja Akan Menduduki Tempat Yang Penuh Berkat Dan
Hormat, Alkitab menyediakan ajaran yang tegas tentang hal tersebut :
a.
Gereja akan
dipersatukan dengan Kristus.
b.
Gereja akan
memerintah bersama Kristus.
c.
Gereja akan
merupakan saksi abadi.
BAGIAN VIII
ESKATOLOGI
( AJARAN TENTANG HAL-HAL TERAKHIR)
ESKATOLOGI PRIBADI
A. Kematian Jasmaniah, adalah terpisahnya jiwa dari tubuh
dan merupakan berakhirnya kehidupan jasmaniah. (Peng. 12:7; Kis. 7:59; Yak
2:26).
B. Keadaan Antara Saat Kematian dan Saat Kebangkitan, kematian
jasamaniah berhubungan dengan tubuh jasmaniah; akan tetapi jiwa bersifat abadi
dan oleh karena itu jiwa itu tidak mati. Manusia juga dapat dikatakan tidak
takhluk kepada maut dalam arti jiwanya tidak pernah mati. Bahwa jiwa itu kekal,
bahkan setelah tubuhnya mati (Kel 3:6; Mat 22:32; Luk 16:19-31; Wah 6:9, 10).
PENTINGNYA KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI
A. Kedudukannya Yang Penting Dalam Alkitab, sepanjang
Alkitab, kedatangan Kristus yang kedua kali memeperoleh kedudukan yang penting.
PB menyebut doktrin ini lebih dari 300 kali.
B. Doktrin Ini Merupakan Kunci Untuk Memahami Alkitab,
Kristus adalah nabi, imam dan raja, namun tidak ada seorangpun yang dapat
memahami dengan tepat jabatan Kristus sebagai raja tanpa mengakui kebenaran
kedatangaNya yang kedua kali.
C. Doktrin Ini Merupakan Pengharapan Gereja.
D. Doktrin Ini Merupakan Pendorong Untuk Mewujudkan
Kekristenan Alkitabiah.
E. Doktrin Ini Mempunyai Dampak Yang Nyata Pada Pelayanan
Kristen.
KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALINYA
1. Beberapa Penafsiran Yang Keliru.
a. Kedatangan Roh Kudus, beberapa orang mengajarkan bahwa
kedatangan Kristus untuk kedua kalinya berarti kedatangan Roh Kudus pada hari
Pentakosta.
b. Perobatan Jiwa,
c. Kehancuran Yerusalem, banyak orang percaya bahwa
kadatangan Kristus kedua kali pada saat Yerusalem dihancurkan pada tahun 70 TM.
d. Datangnya Kematian.
e. Pertobatan Dunia.
2.
Tahap-Tahap
Kedatangan Kristus
a. KedatanganNya di Udara.
b. KedatanganNya ke Bumi.
3.
Maksud
KedatanganNya di Udara.
a. Untuk Menjemput UmatNya, adapun prasyarat-prasyaratnya
:
i. Orang-orang yang mati didalam Kristus harus
dibangkitkan.
ii. Orang-orang yang hidup di dalam dan percaya kepada
Kristus harus diubah.
b. Untuk Menghakimi dan Memberi Pahala.
c. Menyingkirkan Sang Penahan.
MAKSUD KEDATANGANNYA KE BUMI
a.
Menyatakan
diriNya dan umatNya.
b.
Menghukum si
binatang, nabi palsu, serta pasukan mereka.
c.
Membelenggu
Iblis.
d.
Menyelamatkan
Israel.
e.
Menghakimi
bangsa-bangsa.
f.
Membebaskan dan
memberkati ciptaan.
g.
Mendirikan
kerajaanNya.
SELANG WAKTU ANTARA PENGANGKATAN GEREJA DENGAN
PENYATAAN DIRI KRISTUS
a.
Lamanya Masa
Kesengsaraan, beberapa petunjuk menyatakan bahwa masa kesengsaraan itu akan
berlangsung selama tujuh tahun.
b.
Sifat Masa
Kesengsaraan.
i. Aspek Politik, dunia akan diperintah oleh suatu
federasi politik, yang terutama berkembang dari kerajaan romawi kuno, yang
didalamnya terdapat sepuluh kerajaan yang bekerja sama.
ii. Aspek Keagamaan, AntiKristus muncul.
iii. Aspek Israel, Allah tidak melupakan umatNya (Rom.
11:1-5; Rom. 11:29).
iv. Aspek Ekonomi, menjual dan membeli akan diatur berdasarkan
pemujaan kepada raja.
c.
Tokoh Utama
Periode Ini, Iblis ikut berperan dalam pembangkitan kembali Kerajaan Roma. Naga
itulah yang berada dibalik erakan untuk suatu federasi dunia, yang mempunyai
tujuan yang terselubung yaitu melenyapkan iman dari atas muka bumi. Dialah yang
memberikan kuasa, takhta, dan wibawa yang besar kepada binatang itu (Wahyu
13:2-4).
SAAT KEDATANGANNYA
Ada
beberapa pandangan tentang saat kedatangan Kristus :
1.
PRA-MILENIAL
Golongan Pra-Milenarian adalah orang-orang yang
percaya bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali akan terjadi sebelum kerajaan
seribu tahun.
2.
Sebelum Masa
Kesengsaraan.
KEBANGKITAN
Kepastian
Kebangkitan
a. Kehidupan setelah kematian.
b. Ajaran PL tentang kebangkitan fisik.
c. Ajaran PB tentang kebangkitan fisik.
PENGHAKIMAN
1.
Kepastian
Penghakiman.
Adanya penghakiman baik bagi orang yang benar maupun
bagi orang yang tidak benar telah diberitahu oleh hati nurani manusia, dan
Alkitab mencatat “pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya” Mat 16:27.
2.
Tujuan
Penghakiman
Untuk menyatakan watak serta penetapan berbagai
keadaan lahiriah yangs sesuai dengan watak tersebut. Yang juga bertujuan untuk
menunjukkan keadilan Allah dalam berurusan dengan manusia.
3.
Sang Hakim.
Allah yang menghakimi semua orang (Ibrani 12:23).
Melalui Yesus Kristus.
4.
Berbagai
Penghakiman.
a. Penghakiman Orang-Orang Percaya (Rom 14:10; I Kor
3:11-15; 4:5; II Kor 5:10).
b. Penghakiman Israel (Wahyu 12:6; 13-17).
c. Penghakiman Babilonia (Wahyu 19:1-4; 11-21; Wahyu
19:19-21).
d. Penghakiman Binatang, Nabi Palsu, dan Pasukan Mereka
(Wahyu 16:12-16; Zak. 12:1-9; 13:8-14; 2; Wahyu 19:11-16; 19:19-21; II Tes.
1:7-10; 2:8).
e. Penghakiman Bangsa-Bangsa (Yoel 3:11-17; Mat 25:31-46;
II tes. 1:7-10).
f. Penghakiman Iblis dan Malaikat-Malaiktanya (Wahyu
12:7-9; 12; 20:1-3; 20:7-9).
g. Penghakiman Orang Fasik Yang Mati (Wah 20:11-15; 21:8;
20:5)
KERAJAAN SERIBU TAHUN
1.
Dasar
Alkitabiah Tentang Kerajaan Seribu Tahun.
a.
Hari
Tuhan, hari Tuhan disebutkan dalam II
Tes. 2:2 dan dalam banyak ayat Perjanjian Lama.
b.
Kerajaan
Yang Dijanjikan, Allah yang bertakhta di sorga akan mendirikan suatu kerajaan
yang tidak akan binasa selama-lamanya (Daniel 2:44; 7:13, 26-27; Wahyu 11:5).
c.
Maksud
Yesus Kristus Yang Dinyatakan, maksud Yesus Kristus yanh dinyatakan ketika
kembali ke bumi ialah bahwa Ia akan mendirikan kerajaanNya (Mat. 25:31-46;
Lukas 19:12-15; Wahyu 19:11, 20:6).
2.
Sifat
Kerajaan Seribu Tahun
a.
Sifat
Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Kristus, Kristus sendiri akan hadir
di bumi dan bersemayam di atas tahkta Daud, bapa leluhurNya. Ia akan memerintah
seluruh bumi (Mazmur 72:6-11; Yesaya 2:2-4; 11:1-5; Yeremia 23:5; Zakharia
14:9).
b.
Sifat
Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Gereja, Gereja akan memerintah dunia
bersama dengan Kristus (Lukas 19:16-19; I Korintus 6:2; II Timotius 2:12; Wahyu
2:27; 5:9, 10; 20:4-6).
c.
Sifat
Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Israel, Isarel akan dikumpulkan
kembali (Yesaya 11:10-13; Yeremia 16:14,15; 23:5-8; 30:6-11; Yehezkiel 37:1-4;
Matius 24:20-33).
d.
Sifat
Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan bangsa-bangsa, setelah penghakiman
bangsa-bangsa, domba-domba akan masuk memasuki kerajaan (Matius 25:34-40).
Domba-domba ini akan merupakan inti kerajaan 1000 tahun tersebut, bersama-sama
dengan Israel yang telah bertobat dan dibaharui.
e.
Sifat
Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Iblis, pada permulaan kerajaan
seribu tahun, Iblis akan diikat dan dimasukkan ke dalam jurang maut selam
seribu tahun (Wahyu 20:1-3).
f.
Sifat
Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Alam, Yesus menyebutkan masa ini
sebagai masa “penciptaan kembali” (Matius 19:28). Pada waktu itu seluruh alam
akan dibaharui.
g.
Sifat
Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan keadaan umum, Alkitab menggambarkan masa
itu sebagai masa sukacita dan kebahagiaan yang luar biasa. Penyembuhan jasmani
akan dialami oleh orang banyak (Yesaya 35:5-6), mereka yang ditebus oleh Tuhan
akan kembali dan dengan bernyanyi mendaki bukit sion, sukacita abadi senantiasa
meliputi mereka; mereka akan memeperoleh kesenangan dan sukacita, dan segala
susah serta keluh kesah akan tidak ada lagi (Yesaya 35:10; 51:11).
KEADAAN
TERAKHIR
I.
KEADAAN AKHIR IBLIS
1.
Iblis
akan dilepaskan dari penjaranya (Wahyu 20:3; 7-10).
2.
Iblis
akan dihakimi dan dihukum untuk selama-lamanya (Wahyu 20:11-15; 21:8; Wahyu
20:11).
II.
CIPTAAN BARU
1.
Langit
Baru dan Bumi Baru.
2.
Yerusalem
Baru.
a.
Sifatnya,
Yerusalem Baru adalah kota sungguhan. Kota itu mempunyai dasar, pintu gerbang,
tembok, serta jalan-jalan.
b.
Penduduknya,
Allah tinggal bersama umatNya.
c.
Kebahagiaan
Yang Terdapat di Kota ini, bangsa-bangsa yang diselamatkan akan berjalan di
dalam cahaya kota ini (Wahyu 21:24).
Demikianlah laporan baca ini, saya
nyatakan bahwa laporan bacaan diatas benar saya laksanakan dihadapan Allah
Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Kamis, 01
November 2012
Pembaca
Roy Damanik