TUGAS
LAPORAN BACAAN
BUKU: ALKITAB BUKAN
TEKA-TEKI
Ulasan Kritis
Tafsiran Nubuat Akhir Zaman
Puji dan Syukur kepada Yesus Kristus, karena
atas pertolongan-Nya Tugas Laporan Bacaan ini dapat terselesaikan. Laporan
Bacaan ini saya sampaikan kepada pembina mata kuliah Dogmatika 6 “Eskatologi”, Dr.
Martomo Wahyudianto, MACE.,M.Th, sebagai salah satu syarat kelulusan mata
kuliah tersebut. Adapun buku yang dijadikan sebagai Tugas Laporan Bacaan, adalah:
Judul Buku : Alkitab Bukan Teka-Teki
“Ulasan Kritis Tafsiran Nubuat Akhir Zaman”
Penulis :
T. J. Boersma
Penerbit :
Momentum - Surabaya
Jumlah Halaman : 218 Halaman
BAB I
PANDANGAN
LINDSEY MENGENAI AKHIR ZAMAN
Lindsey adalah seorang penganut premilenialisme.
Premilenialisme percaya bahwa kedatangan kerajaan seribu tahun terjadi setelah
kedatangan Kristus yang kedua kali, lamanya 1000 tahun dan bertempat dibumi.
Pemerintahannya akan bersifat teokratis dengan kehadiran pribadi Kristus yang
memerintah sebagai raja. Kedatangan seribu tahun dipandang oleh aliran ini
bersifat harafiah, para penganut premilenialisme percaya bahwa perjanjian
kepada Abraham mengenai tanah dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat belum
digenapi tetapi akan digenapi pada masa seribu tahun (Kejadian 15:18). Lindsey dalam
bukunya mengemukakan tentang “perang besar yang terakhir”. Menurut Lindsay,
perang ini akan mendahului kedatangan kembali Yesus Kristus. Pandangan Lindsay
mengenai peristiwa-peristiwa yang dilukiskan kitab Wahyu yaitu Wahyu 1-3,
menunjuk pada “keadaan sekarang” gambaran dari ketujuh jemaat. Dalam pasal 4
dan 5 menggambarkan pendahuluan dari penghakiman yang akan datang. Lindsay membedakan
kedatangan Kristus menjadi dua, yakni: Pertama, kedatangan Kristus di angkasa
dan secara tersembunyi, seperti pencuri pada malam hari; Kedua, kedatangan
Kristus di dalam kuasa dan kemuliaan-Nya yang akan dilihat oleh setiap mata.
BAB 2
METODE
PENAFSIRAN ALKITAB
Suatu nubuatan menunjuk kepada beberapa
peristiwa yang akan datang; yang dalam penggenapannya akan ada jarak waktu
diantara peristiwa-peristiwa itu. Nubuatan mengenai kedatangan dan karya
Kristus, seringkali dilukiskan dengan istilah-istilah yang menunjuk kepada
kelepasan. Kita yang hidup dalam Perjanjian Baru dapat mengerti segala unsur
nubuatan yang sudah digenapi dan dapat menafsirkan nubatan yang sisa dalam
terang yang sama, yaitu berdasarkan Kristus; berdasarkan kedatangan-Nya yang
pertama dan karya-Nya untuk melepaskan kita.
Hal Lindsey memilih untuk menafsirkan
nubuat nabi-nabi secara harafiah karena menurutnya hanya melalui penafsiran
yang bersifat harafiah ini, kita dapat mengetahui semua yang akan terjadi.
Lindsey menafsirkan bahwa Kristus akan memegang kuasa raja dalam kerajaan Seribu
Tahun. Metode penafsiran harafiah yang dilakukan Lindsey dipengaruhi oleh
pandangan akan Kerajaan Seribu Tahun. Lindsey mengemukakan bahwa Alkitab
berbicara mengenai peristiwa-peristiwa yang akan datang. Jadi ada banyak hal
nubuat yang belum dipenuhi dan yang menunjuk pada hal-hal yang akan terjadi
pada akhir zaman. Pengertian nubuat tidak diberikan agar kita mengadakan segala
macam perhitungan mengenai rencana Tuhan pada zaman terakhir.
Istilah “pada hari-hari yang terakhir”
biasanya tidak menunjuk akhir zaman dunia. Istilah ini dipakai secara mutlak
dalam arti “dikemudian hari” atau “diwaktu-waktu yang akan datang”. Untuk
menentukan secara teliti waktu yang dimaksudkan dengan “pada hari-hari yang
terakhir”, kita perlu memperhatikan konteks dan keadaan historis yang kongkret.
Acapkali akan menjadi jelas bahwa nubuat itu menunjuk pada pengembalian bangsa
Israel dari Babel dan Asyur. Kadang dari situ dapat ditarik garis penghubung
kepada masa Mesias yang akan datang. Kadang-kadang garis ini dapat ditarik
lebih jauh lagi, yaitu kepada zaman dunia ini.
BAB 3
WAHYU, KITAB
YANG TERAKHIR
Nubuat memberi penyataan mengenai
peristiwa-peristiwa yang sudah, atau yang sedang, atau yang akan terjadi, dan
demikian pula halnya dengan Wahyu kepada Yohanes ini. Kitab Wahyu memberikan
nubuat mengenai waktu sekarang ini. Misalnya, penguaraian keadaan ketujuh
jemaat di Asia Kecil. Tetapi, kitab ini terutama menubuatkan zaman yang akan
datang. Yohanes telah mendapat tugas, “... tuliskanlah apa yang telah kaulihat,
baik yang terjadi sekarang, maupun yang akan terjadi sesudah ini.” (Wahyu
1:19). Apa “yang telah” Yohanes lihat. Itulah yang dilukiskannya dalam pasal 1.
“Yang terjadi sekarang”, menunjuk kepada keadaan ketujuh jemaat, diuraikan
Yohanes di dalam pasal 2 dan 3. Dan “yang akan terjadi sesudah ini”, ditulis
dari mulai pasal 4 hingga pasal 21.
Kitab Wahyu melukiskan kedatangan Yesus
melalui sejarah yang dilukiskan mengenai nubuat tentang “semuanya yang akan
terjadi sesudah ini”. Wahyu menjangkau seluruh masa Perjanjian Baru, yaitu
sejak kenaikan Yesus ke Sorga, pencurahan Roh Kudus, sampai kepada kedatangan
Kristus kembali. Kenaikan Yesus dan pencurahan Roh Kudus merupakan permulaan
dari “hari-hari yang terakhir”. Kitab Wahyu merupakan kitab yang memperlihatkan
kepada kita sejarah dunia sejak kenaikan Kristus sampai kepada kedatangan-Nya
kembali. Kitab Wahyu bukanlah penguraian sejarah yang akan datang karena
nubuat-nubuat di Alkitab mempunyai sifat yan berbeda. Wahyu memang memberikan
nubuat-nubuat kepada kita tetapi kitab Wahyu bukanlah sebuah horoskop.
BAB 4
KERAJAAN SERIBU
TAHUN?
Setelah Yesus Kristus sebagai Anak Domba
yang unik, yang sejati dan yang benar, disembelih di kayu salib, tidak ada lagi
Bait Allah, tempat penyembelihan domba-domba. Menurut kehendak Tuhan, hilanglah
Bait Suci dari Yerusalem. “Teokrasi Israel” telah diturunkan, tidak ada lagi
takhta Daud di kota Yerusalem. Takhta itu tidak akan ada di tempat itu karena
“takhta Daud” sudah pindah ke sorga, yaitu takhta yang diatasnya Kristus duduk.
Yesus sendiri sudah menyatakan hal itu kepada Mahkamah Agama (Matius 26:64;
pengenapan nubuat Mazmur 110). Pada masa yang lampau keselamatan hanya untuk
Israel, bukan untuk orang kafir. Tetapi sekarang (pada waktu Paulus hidup),
Allah tidak membalikkannya menjadi: keselamatan hanya untuk orang kafir, tidak
untuk Israel. Banyak orang kafir masuk ke dalam gereja, tetapi melalui itu
Allah juga menarik umat-Nya yang lama untuk masuk dan menerima kasih
karunia-Nya. Pada saat orang kafir masuk, orang Yahudi pun masuk, meskipun
“beberapa orang” saja (Roma 11:14).
Berbicara
tentang kerajaan 1000 tahun, Hal Lindsey memberikan versi berbeda yaitu bahwa
pengangkatan para orang percaya (pengangkatan jemaat) dari bumi ke sorga.
Jemaat ini akan diangkat secara tiba-tiba dari tengah-tengah keberadaan mereka
dan selama tujuh tahun Kesusahan Besar mereka akan membentuk jemaat di sorga.
Itulah menurut Lindsey, kedatangan Kristus kembali, ketika Ia mengangkat semua
orang yang beriman. Baru pada kedatangan-Nya yang kedua dimulailah Kerajaan
Seribu Tahun yang akan disusul oleh penghancuran seluruh bumi, hukuman terakhir
dan pengenapan segala sesuatu. Istilah “Kerajaan Seribu Tahun” tidak
dimaksudkan sebagai salah satu kerajaan yang teokratis seperti di bumi. Tetapi
Kerajaan Seribu Tahun merupakan kemenangan Kristus dan bukan setan yang
memegang pemerintahan. Hanya Kristus yang memerintah.
Alkitab
berkata bahwa akan datang waktunya Injil akan mengalami kemunduran. Pada waktu
itu Iblis mendapat kesempatan untuk memainkan peranannya secara bebas. Akan
tetapi bahkan waktu itu sekalipun hanya dapat berlangsung di bawah kontrol
Yesus Kristus. Penggodaan-penggodaan itupun tidak dapat menghalangi pekerjaan
Kristus. Kristus akan membuktikan bahwa Dialah Raja Agung di atas tahta-Nya di sorga
yaitu dengan menurunkan api dari langit yang menghanguskan mereka semua yang
mengikut iblis, semua orang yang disesatkan iblis. Dan iblis akan dilemparkan
ke dalam lautan api dan belerang.
BAB 5
MASA KESUSAHAN
BESAR?
Masa Tujuh Tahun dalam Wahyu 11:2-3,
yang kita sebut sebagai hari-hari terahkir, menurut Hal Lindsey merupakan masa
yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa yang unik. Nubuat mengenai masa ini
lebih banyak jumlahnya daripada mengenai masa lain yang disebutkan dala
Alkitab. Perhitungan Rasul Yohanes tentang masa ini ialah tujuh tahun, karena
ia berkata bahwa paruh kedua dari masa ini ialah 42 bulan (yaitu 31/2 tahun),
dan paruh pertama ialah 1.260 hari (yaitu 3 ½ x 360 hari, yang merupakan tahun
Alkitab, Wahyu 11:2,3). Penafsiran Lindsey akan wahyu 1 dikaitkan dengan
penjelasan Lindsey akan “ tujuh puluh minggu” dari Daniel 9:24. Lindsey
berpendapat bahwa satu “masa” adalah satu “minggu” yang terdiri dari
tahun-tahun. Artinya, satu masa mengandung 7 tahun. Dengan kata lain, periode
yang disebut “tujuh puluh kali tujuh masa” mengandung 70 x 7 tahun = 490 tahun.
Dalam
Kitab Wahyu sendiri memberikan kunci untuk dapat menafsirkan arti tujuh masa.
Di Wahyu 11, kata “Bait Suci” sekarang mengacu kepada suatu hal lain, tidak
kepada Yerusalem. Karena 42 bulan itu merupakan masa yang sama, yang juga
disebut sebagai 1260 hari. Periode 42 bulan atau 1260 hari adalah menjangkau
seluruh masa kerja Roh Kudus, dari sejak kenaikan Yesus ke Sorga sampai kepada
kedatangan-Nya kembali. Selama seluruh masa ini, kedua saksi itu (yaitu kedua
pekabar Injil) akan bernubuat dan menyatakan Firman Allah di dalam dunia. Pada
masa ini terjadi penganiayaan yang besar bagi gereja.
BAB 6
NUBUAT KRISTUS
Matius 24 berisi nubuatan Kristus. Dalam
nubuatan ini Ia mewahyukan keruntuhan Yerusalem, dan Ia memberitahukan semua
yang akan terjadi sebelum keruntuhan ini. Pada saat Kristus berkata “diseluruh
dunia” Ia tidak bermaksud menunjuk kepada seluruh bumi sampai kepada saat
kedatangan-Nya. Disini Ia memakai kata Yunani oikumene. Pada waktu itu oikumene
berarti seluruh dunia yang terdiri dari bangsa-bangsa yang hidup disekeliling
Laut Tengah. Oleh sebab itu kita dapat menyimpulkan bahwa berita-berita
mengenai pekabaran Injil di Matius 24 berkenaan dengan periode sebelum
keruntuhan Yerusalem di tahun 70, dan tidak berkenaan dengan waktu-waktu yang
lain. Dengan memahami Matius 24 hanya berkenaan dengan periode sebelum
keruntuhan Yerusalem, maka kita tidak akan terjebak dalam segala macam
perhitungan tanggal kedatangan Kristus kembali.
Istilah “kedatangan Yesus” berbicara
tentang aktivitas para murid untuk mengabarkan Injil di “kota-kota Israel”. Pekerjaan
inilah yang tidak dapat mereka selesaikan sebelum kedatangan Anak Manusia.
Jadi, mereka masih sedang membawa kabar Injil kepada kota-kota di Israel, baru
kemudian lihatlah, “kedatangan” Anak Manusia, kota-kota Israel disini bukan
hanya kota yang berada di Palestina, tetapi semua kota oikumene waktu itu,
dimana disitu ada orang Yahudi.
“Kesudahan dunia ini” melukiskan
perubahan yang hebat sekali yang kelak akan datang. Semua yang berkenaan dengan
kejatuhan Yerusalem, jika dilihat dalam perspektif nubuatan juga menunjuk
kepada kesudahan dunia. Keruntuhan Yerusalem pada intinya sudah mengandung
penghabisan dunia. Mengenai perang dan gempa bumi, Yesus menyebutkan
peristiwa-peristiwa ini beserta tempatnya dalam rencana-Nya, sebagai tanda
sebelum keruntuhan Yerusalem. Hal itu tidak berarti Kristus telah menyatakan
kepada kita unsur-unsur program-Nya dan urutan-urutan sebelum Ia datang. Dengan
kata lain, perang dan gempa bumi bukanlah sebagai tanda-tanda bahwa
kedatangan-Nya sudah lebih dekat.
BAB 7
NUBUAT-NUBUAT
ZAKHARIA DAN YERUSALEM YANG LAMA
Zakharia mulai bernubuat dalam tahun
kedua pemerintahan Darius, raja Persia. Pada waktu pemerintahannya, orang
Yahudi mengalami kesulitan dari pihak musuh mereka. Zakharia melihat beberapa
penglihatan yang penuh penghiburan untuk orang-orang Yahudi yang telah pulang
dari pembuangan. Misalnya, pembangunan Bait Allah yang pada tahun-tahun pertama
selalu kandas. Melalui pekerjaan Zakharia (dan Hagai, pada waktu yang sama)
orang-orang Yahudi di dorong untuk membangun rumah Allah. Pada akhirnya mereka
harus menyelesaikan pembangunan ini. Dan nasehat Zakharia berhasil: mereka
menyelesaikan pembangunannya dalam jangka waktu empat setengah tahun.
Zakharia 12:10-14, Lindsy menyatakan
bahwa Zakharia 12:19 menunjuk pada kedatangan Yesus untuk menyatakan diri-Nya
kepada semua orang Yahudi yang masih ada di Yerusalem. Ayat 11-14 mengenai
kesan dukacita dan pertobatan dari semua mereka yang melihat-Nya, sehingga
mereka menerima-Nya sebagai Mesias. Zakharia 13:1-6, Kristus mencurahkan
Roh-Nya yang menguduskan jemaat Kristus, maka jemaat ini akan diperbaharui
secara radikal. Kelepasan gereja dari Yerusalem Lama dilukiskan Zakharia dalam
pasal 14:8-11 yaitu Zakharia melihat seluruh perjalanan bangsa Tuhan di
Perjanjian baru, dari kenaikan Yesus ke sorga sampai kepada kedatangan-Nya
kembali. Dan ayat 16-19 mencatat bahwa pada hari-hari itu bukan hanya orang
Israel yang akan berjalan ke Yerusalem, tetapi mereka dari semua bangsa, “tahun
demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, Tuhan semesta alam dan untuk
merayakan hari raya Pondok Daun,” (ayat 16). Dari tempat kediaman orang Kafir
mereka akan datang dan bergabung dengan gereja. Dan mereka akan merayakan hari
raya Pondok Daun yang digenapkan dalam Yesus Kristus.
BAB 8
NUBUAT YEHEZKIEL
MENGENAI GOG
Pada Yehezkiel 37, perumpamaan mengenai
tulang-tulang yang amat kering. Lindsey berpendapat bahwa perumpamaan ini juga
menunjuk kepada pemulihan Israel secara fisik dan rohani. Secara fisik: Israel
menjadi satu bangsa yang hidup di negeri itu. Secara rohani: lahir kembali
kerohanian bangsa itu dan mereka akan menerima Kristus sebagai Mesias mereka. Lindsey
menunjukkan beberapa cacatan kuno, tetapi dari kutipannya mereka tidak
membuktikan bahwa Gog adalah Rusia. Ia menghubungkan kata “Mesekh” dengan kaum
“Mosyi”. Kata Mosyi ini berasal kata “Moskow”, ibu kota Rusia. Dan dari “Tubal”
datanglah kaum “Tibereni” yang hidup di tepi Laut Hitam. Menurut keterangan
ini, bangsa Rusia berasal dari dua kaum ini. Namun ada keterangan yang amat berbeda
yang berasal dari bahas ilmu. Mesekh dan Tubal berasal dari Musyku dan
Tibarenoi. Seperti yang disebut oleh Herodotus, dua bangsa ini hidup di sebelah
tenggara Laut Hitam. Meurutnya tanah Magog terletak kira-kira diantara pantai
Laut Hitam dan perbatasan Utara tanah Media.
Gog merupakan kuasa yang letaknya
disebelah Tenggara Laut Hitam. Gog bukanlah suatu oknum atau suatu kuasa
eskatologis yang masih akan muncul dalam sejarah dunia ini. Secara konkret, Gog
dengan sekutu-sekutunya merupakan bala tentara yang besar, yang (atas suruhan
Tuhan) maju berperang melawan Israel. Gog sendiri senang melakukan hal ini,
sehingga ia sendiri menimbulkan suatu rencana yang jahat: “Pada hari itu
timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat. Engkau berkata:
Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah dan kota-kotanya tanpa tembok dan
akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman
tenteram...”. Gog akan maju untuk merampas dan menjarah. Tujuannya Israel, yang
baru pulang dari Babel, yang hidup tenang-tenang dan aman.
Yehezkiel 39 bernubuat mengenai
kemusnahan Gog secara penuh. Tuhan sendiri yang telah memanggilnya dan
memimpinnya dan Tuhan sendiri jugalah yang mengalahkan Gog. Lukisan pemusnahan
Gog dalam nubuat Yehezkiel ini menunjuk kepada pemusnahan Antiokhus IV
Epifanes. Dipimpin oleh orang Makabe, orang-orang Yahudi telah mengalahkan dia
tahap demi tahap. Pada akhirnya penguasa Siria ini dikalahkan orang-orang
Yahudi yang hanya berjumlah sedikit. Itulah yang dipimpin Tuhan. Dia bangkit,
maka terseraklah musuh-musuh-Nya.
BAB 9
DARI DANIEL
SAMPAI ANTIOKHUS IV EPIFANES
Daniel 11:3 mencatat: “Kemudian akan
muncul seorang raja yang gagah perkasa, yang akan memerintah dengan kekuasaan
yang besar dan akan berbuat sekehendaknya.” Tak diragukan, “Raja yang gagah
perkasa” (setelah Ahasyweros) adalah Alexander Agung, penguasa Kerajaan
Yunani-Makedonia. Barangsiapa pandai sejarah akan berkata bahwa nubuat Daniel
ini melompati suatu masa yang agak panjang, karena Xerxes I dan Alexander Agung
ada jangka waktu 130 tahun lamanya. Tentang Antiokhus IV Epifanes dapat dilihat
di Daniel 11, bahwa ia berhasil berperang, terutama karena cara-cara yang licik
dan persekongkolan rahasia. (Dan 11:25). Antiokhus pandai sekali dalam hal-hal
politik dan diplomatik yang berdasarkan kebohongan (ayat 26 dan 27). Antiokhus
IV bertindak jahat di Yerusalem di Bait Allah: mezbah emas, kandil emas dan
harta-harta lain, semuanya dirampas Antiokhus Epifanes. Dan inilah awal segala
hal jahat yang akan dibuatnya melawan bangsa Israel. Dua tahun kemudian Antiokhus
Epifanes sekali lahi menyeraang negeri Selatan. Antiokhus Epifanes benar-benar
bermaksud untuk menyudahi Perjanjian Kudus; kehendaknya ialah agar mereka
mengenakan kebudayaan dan agama Yunani.
Daniel sendiri tinggal di Babel sampai
pemerintahan Koresy, tiga raja akan muncul lagi setelah Koresy, yaitu Kambises,
Darius I Histaspes dan Xerxes I, Ahasyweros adalah raja ke-4 yang kekayaannya
sangat besar, cukup untuk memobilisasi tentara besar melawan Yunani. Daniel
tidak bernubuat mengenai zaman dunia, melainkan mengenai Tuhan yang pada masa
Perjanjian Lama akan melepaskan bangsa-Nya dari suatu kesusahan yang kejam.
Begitulah nubuat Daniel digenapkan sesuai dengan sejarah yang datang setelah
kehidupan Daniel. Tuhan telah melindungi umat-Nya pada waktu Antiokhus
Epifanes, suatu waktu yang menakutkan.
BAB 10
APAKAH WAHYU BERNUBUAT
TENTANG “BAHAYA KUNING”?
Bahaya kuning menurut Lindsey mengacu
kepada bangsa Cina pada akhir zaman. Suatu bala tentara raksasa akan maju ke
peperangan di Timur Tengah. Sungai Efrat dipandang sebagai batasan antara Barat
dan Timur. Wahyu 9:14-16 tentang pelepasan “keempat malaikat yang terikat dekat
sungai besar Efrat itu. Yang mengakibatkan kemunculan suatu tentara yang luar
biasa besarnya kira-kira 200 juta orang. Tentang jumlah 200 juta tentara ini,
Lindsey memperlengkapi gambaran itu dengan menyebut kesanggupan cina
memproduksi peluru kendil antara benua yang dapat meluncurkan bom hydrogen, jadi
Cina sendiri sanggup menghancurkan 1/3 penduduk dunia, sama seperti yang telah
dinubuatkan oleh Yohanes.
Pada waktu malaikat yang ke-6 meniup
sangkakalanya, Yohanes mendengar suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas
yang ada di hadapan Allah. Wahyu 8:3 juga sudah menyebut mezbah dari emas ini.
Di atas mezbah itu seorang malaikat mempersembahkan kemenyan bersama-sama
dengan doa semua orang. Yohanes mendengar suara yang keluar dari keempat tanduk
mezbah ini. Suara ini mempunyai hubungan dan menjadi satu suara dengan doa
semua orang kudus, suara yang kuat dari gereja, yang memohon kiranya Tuhan
bangkit untuk menghukum segala kefasikan dan ketidaktaatan akan Firman-Nya.
Wahyu 9:13 menyatakan bahwa Ia memerintahkan malaikat ke-6 untuk melepaskan
keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat. Sungai Efrat merupakan
perbatasan tanah yang dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya. Wahyu 9
bernubuat bahwa hal yang telah terjadi di Perjanjian Lama bahwa Tuhan akan
melepaskan kuasa bangsa-bangsa kafir bagaikan hukuman melawan manusia yang
murtad. Perbatasan “Efrat” (yang melindungi bangsa Tuhan) akan dihapus;
halangan “dunia kafir” untuk menyerang “dunia Kristen” akan hilang.
Malaikat-malaikat jahat, yang berabad-abad diikat dekat sungai Efrat, akan
dilepaskan. Wahyu 16:12, kuasa iblis mendorong bangsa kafir dan mengumpulkan
mereka disuatu tempat. Tempat itu dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.
Sering kali Harmagedon secara harafiah ditafsirkan sebagai “Gunung Megido (har
= gunung; magedon= Megido). Lindsey dan Ryrie mencoba menentukan semua
berdasarkan tafsiran harafiah : sebelum pertengahan masa kesusahan, penguasa
barat, si anti Kristus yang memelihara persahabatannya dengan Israel, akan
menyerang dan mengalahkan Mesir. Pada waktu itu tentara Rusia dari sebelah
Utara akan menyerang Palestina dan ketika semua harapan itu sia-sia, Allah akan
campur tangan untuk menghancurkan tentara Rusia secara supra natural.
BAB 11
ROMA MENUJU KEBANGKITAN?
Berdasarkan Daniel 7 mengenai keempat
binatang, Lindsey membedakan dua fase kerajaan keempat. Yang pertama, kerajaan
Romawi yang empunya kuasa di seluruh dunia, kerajaan ini akan hilang dan
bangkit kembali tidak lama setelah kedatangan Kristus kembali. Fase ke 2,
kerajaan Romawi akan berbentuk konfederasi yang terdiri atas sepuluh bangsa. Pada
bab sebelumnya sudah disampaikan bahwa “Roma Menuju Kebangkitan” yang artinya
bahwa Keraajaan Romawi yang begitu kuat akan bangkit kembali. Hal ini di
tafsirkan dalam Daniel 7 mengenai keempat binatang. Dalam penglihatan ini
dinyatakan kepada Daniel semua kerajaan yang akan memainkan peranan yang
penting dalam sejarah dunia yaitu Kerajaan Babel, Kerajaan Media-Persia,
Kerajaan Makedonia dan Kerajaan Romawi. Adapun struktur Kitab Daniel yang
menggambarkan keadaan keempat binatang tersebut yaitu:
1)
Penglihatan
patung dengan kepalanya yang dari emas (Daniel 7:4).
2)
Penglihatan
mengenai binatang keempat (Daniel 7:7).
3)
Penglihatan
domba dan kambing jantan (Daniel 7:8).
4)
Wahyu
mengenai 70 masa (Daniel 9:24-28).
5)
Wahyu
mengenai akhir zaman (Daniel 10-12).
Dalam Daniel 11:21, menggambarkan
binatang yang keempat bertanduk sepuluh. Seorang raja akan bangkit, yang akan
tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk yang lain. Tanduk itu menunjuk kepada
Antiokhus Epifanes. Raja Anthiokhus Epifanes tidak mendapat kesempatan untuk
melakukan pekerjaannya yang jahat.
BAB 12
SALAH SATU
“PEMIMPIN BESAR” MASA DEPAN?
Wahyu 13, memberikan gambaran yang
lengkap mengenai riwayat hidup pemimpin dunia masa depan yang oleh Lindsey
disebut sebagai si anti-Kristus. Dalam Wahyu 13:2 kita mengenal tiga dari empat
binatang, dalam urutan yang terbaik dengan urutan Daniel, yaitu mulai dengan
macan tutul, beruang, dan pada akhirnya singa. Namun Yohanes tidak melihat
empat binatang berturut-turut muncul dari dalam laut, Ia melihat kemunculan
satu binatang saja. Binatang yang satu ini mempunyai rupa yang mirip dengan
keempat binatang dari dalam laut. Kepada binatang ini diberikan kuasa untuk
bersikap sombong dan bertindak melawan gereja selama 42 bulan, yaitu sejak
waktu kenaikan Yesus di atas takhta-Nya (Wahyu 12:5 menunjuk kepada kenaikan
ini), sampai kepada kedatangan-Nya kembali. Empat puluh dua bulan sama dengan
tiga setengah tahun dan ini adalah tiga setengah tahun sebelum Kristus turun
kembali lagi ke dunia ini. Pada waktu itulah anti-Kristus akan mempunyai
wewenang mutlak untuk bertindak dengan kuasa Iblis. Penglihatan Wahyu 13
mengarahkan kepada keempat binatang dari nubuat Daniel 7. Keempat binatang
tersebut hadir dalam Wahyu 13 yaitu: binatang yang menakutkan (macan tutul,
beruang, singa). Rupa-rupa keempat kerajaan ini dipersatukan dalam rupa
binatang dari dalam laut. Oleh sebab itu, binatang ini dapat merupakan sebuah
kuasa politik yang bercorak anti-Kristus. Jadi, binatang dari dalam laut adalah
suatu negara yang berkuasa, bukan satu oknum tertentu, melainkan suatu
“penguasa”. Binatang-binatang yang dilihat Daniel juga tidak memperumpamakan
oknum-oknum yang berkuasa, melainkan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.
BAB 13
BABEL BESAR
Dalam Wahyu 17 membahas penglihatan
mengenai perempuan yang duduk di atas seekor binatang yang berwarna merah ungu.
Menurut Lindsey perempuan ini menunjukkan kepada agama duniawi yang akan
memperoleh kuasa di seluruh dunia sebelum Kristus kembali. Agama ini sebagai
“agama misteri dari Babel. Astrologi merupakan dasar agama kuno Babel. Agama
itu akan menjadi agama duniawi yang menguasai dunia tidak lama sebelum
kedatangan Kristus kembali. Sistem agama besar ini dilihat Yohanes ketika ia
melihat perempuan yang duduk di atas binatang itu. Binatang itu adalah Pemimpin
Besar Masa Depan, si anti-Kristus sendiri. Kesepuluh tanduk menunjukkan
kekaisaran Romawi atau konfederasi sepuluh negara. Perempuan yang duduk di atas
binatang adalah perempuan yang menguasai binatang. Binatang yang dilihat
Yohanes adalah binatang yang sama dengan yang ada didalam Wahyu 13. Penguasa
ini melawan gereja pada seluruh zaman Perjanjian Baru, hingga kedatangan Yesus
kembali. Kenapa binatang itu muncul dari jurang maut? Sebab setan berada
didalam jurang maut itu. Dialah yang menguasai binatang ini. Binatang itu telah
ada, artinya ia juga ada pada waktu Perjanjian Lama. Selama berlangsungnya Perjanjian
Baru, setan seringkali memakai kuasa-kuasa politik sebagai alat untuk melawan
gereja. Terkadang ia memang tampak kurang bertindak, tetapi ia tetap akan
muncul lagi. Kendatipun ia selalu muncul kembali selama berlangsungnya sejarah
dunia, ia tetap akan dibinasakan. Perempuan pelacur itu menunjuk kepada gereja
yang murtad, yang cenderung untuk menguasai penguasa-penguasa politik dan yang
ingin memakai kuasa-kuasa ini sebagai alatnya. Pada masa Yohanes sendiri,
orang-orang Yahudi (gereja murtad) telah mencoba untuk mempengaruhi
pemerintahan kekaisaran Romawi agar gereja Kristus dimusnahkan. Dalam kitab
Wahyu sendiri ada disebut bangsa Tuhan yang murtad, yang bermufakat dengan
pemerintahan Romawi untuk melawan gereja muda. Mereka bahkan disebut jemaah
iblis.
BAB 14
DIANGKAT DALAM
AWAN
Menurut Lindsey Yesus Kristus akan
datang untuk menjemput semua orang yang percaya kepada-Nya di angkasa dan
peristiwa itu akan merupakan akhir dari kehidupan orang Kristen di dunia ini.
Perjalanan ini akan terjadi tidak lama sebelum ketujuh tahun kesusahan besar,
ketika si anti-Kristus dan nabi palsu memperoleh kebebasan penuh. Jemaat akan
menghilang sebelum waktu yang penuh kesusahan ini.
Dalam I Korintus 15, Paulus memakai
istilah “misteri” yang arti kata mengandung unsur yang hanya diketahui oleh
beberapa kelompok tertentu. Kedatangan Yesus ke dua kali adalah sebuah
“misteri”. Menurut Lindsey kata rahasia dalam bahasa asli berarti sesuatu yang
belum pernah diungkapkan, tetapi yang sekarang diungkapkan kepada orang-orang
yang terpilih. Orang ini disebut kelompok persaudaraan, mereka tahu bahwa ada
rahasia-rahasia yang tidak diberitahukan kepadanya sebelum ia secara resmi
menjadi anggota. Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus dimasukkan
kedalam persekutuan Kristus.
Dalam 1 Tesalonika 4:13-18 menyatakan
bahwa orang-orang yang mati dalam Kristus atau orang-orang yang sudah mati,
akan lebih dulu bangkit menemui Tuhan. Lindsey membuktikan bahwa 1 Tesalonika 4
tidak berbicara mengenai kedatangan Kristus kembali, melainkan mengenai
pengangkatan. Ia berkata “pada hari pengangkatan, semua orang percaya akan ikut
bersama-sama dengan Dia dalam awan”. Para nabi telah mengatakan bahwa di atas
bumi ini Allah mendirikan Kerajaan itu. Seandainya hari pengangkatan terjadi
bersamaan dengan kedatangan Tuhan yang kedua kali, maka tidak ada orang-orang
fana yang tertinggal yang kemudian hari akan menjadi orang-orang percaya,
sehingga tidak akan ada orang yang kemudian akan masuk ke dalam Kerajaan itu
akan menghuni bumi kembali. Akan tetapi tafsiran Lindsey ini tidak obyektif. Ia
dipengaruhi oleh tujuannya. Karena orang percaya diangkat dalam awan, bukan
berati bahwa mereka tidak bisa memerintah lagi bersama-sama dengan Kristus di
dunia, didalam kerajaan-Nya. Kristus datang dan kita menyongsong Dia, dalam
suasana pesta kita menjumpai Dia di angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar