TUGAS EKSPOSISI
FILIPI 2:12-18
BAB I
LATAR BELAKANG
Kitab
Filipi merupakan salah satu surat Paulus yang paling informal. Ketika surat ini
ditulis, Paulus berada dalam penjara, namun ia tetap bersukacita. Kedamaian dan
pengharapannya tidak didasarkan pada keadaan. Saat Paulus mengirimkan surat
ini, ada unsur ajaran palsu yang hadir dalam jemaat Filipi (Fil. 3:2, 18-19). Surat
ini mengikutsertakan contoh dari sebuah himne, keyakinan, atau puisi liturgis
Kristen mula-mula (Fil. 2:6-11). Dalam surat yang terdiri dari 104 ayat ini,
nama atau sebutan Yesus muncul 51 kali. Jelaslah siapa yang merupakan inti
dalam hati, pikiran, dan teologia Paulus.[1]
Surat
Filipi ditulis oleh Paulus untuk mengkomunikasikan ucapan syukur bagi jemaat yang
penuh kasih ini, yang telah membantunya bahkan mengirimkan pembantu, yaitu
Epafroditus (Fil. 1:3-11; 2:19-30; 4:10-20). Surat ini juga ditulis untuk
mendorong jemaat Filipi dalam kaitan dengan keadaannya. Injil justru sebenarnya
berkembang dipenjara. Paulus memang terbelenggu, tetapi Injil tidak
terbelenggu. Paulus mendorong jemaat Filipi agar bersukacita bahkan di
tengah-tengah penganiayaan internal dan eksternal. Sukacita Paulus tidak
tergantung pada situasi, tetapi pada imannya di dalam Kristus. [2]
Dalam
Fil. 1:12-26, Paulus menceritakan tentang dirinya dan kesaksiannya didalam
penjara, pengalamannya, kerinduan dan harapannya, untuk mendorong jemaat Filipi
agar bersatu ditengah penganiayaan, tidak mementingkan diri serta hidup dalam
damai. Kemudian dalam Filipi 2:5-11, Paulus memperkenalkan Kristus sebagai teladan.
Kemudian Paulus mendorong kembali agar jemaat hidup dalam damai dan kesatuan
dalam terang teladan Kristus (2:12-18).([3])([4])
BAB II
STRUKTUR TEKS DAN TAFSIRAN
“Nasihat Kepada Jemaat”
1.
Nasihat Tentang Keselamatan Jemaat (ayat 12-13)
Ayat 12
12Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Paulus biasa memakai kata saudara-saudara, tetapi dalam
surat ini terdapat sapaan “kekasih-kekasihku” sampai tiga kali (4:1). Suatu
tanda bahwa antara Paulus dan anggota-anggota jemaat di Filipi terdapat suatu
hubungan yang baik.[6]
Ø pa,ntote u`phkou,sate : pa,ntote : “pantote” always, at all times; u`pakou,w “hupakouo”
: obey, follow[7]
Berdasarkan
hubungan mereka yang sangat baik dan dekat, ia mau menyampaikan nasihatnya
kepada mereka. Ia mulai dengan mengatakan, bahwa mereka senantiasa taat, sejak
mereka mendengar dan menerima Berita Injil (Kis. 16) sampai saat Paulus menulis
surat ini kepada mereka, mereka tetap taat kepada Berita injil itu dan kepada
Yesus Kristus, Kepala dan Tuhan mereka. Dalam kata “hupakouo/hupakouein” =
taat, terkandung pikiran takhluk “hup” dan mendengar “akouein”. Jadi
“hupakouein” berarti takhluk, patuh, taat karena mendengar, dalam hal ini,
mendengar Berita Injil.[8]
Ø swthri,an katerga,zesqe\ : wthri,an = swthri,a = “soteria” deliverance; katerga,zesqe = katerga,zomai
= “katergazomai” work out “Hasilkanlah Kebebasanmu”[9]
“katergazomai”
berbicara tentang menghasilkan atau mencapai suatu keadaan. Sedangkan kata “soteria” merujuk
kepada kebebasan secara jasmani.[10]
Aspek keselamatan merupakan Kasih karunia Allah berupa kebebasan yang diberikan
kepada manusia. Jelas, orang percaya tidak bekerja untuk keselamatan mereka,
tetapi setelah mereka diselamatkan, harus ada tanggapan iman yang aktif, mahal,
bertobat, yang berkelanjutan.[11]
Ayat 13
13karena Allahlah
yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya.
Ø “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu”, “Allah”
ditempatkan terdepan dalam kalimat untuk penekanan. Istilah “pekerjaan”
menunjuk pada “kerja yang efektif yang terus menerus”. Frasa “di dalam kamu”
adalah jamak dan dapat berarti “di antara kamu,” yang berfokus pada aktivitas
Allah dalam kehidupan Gereja.[12]
Ø Melalui hal ini Paulus sekaligus menjelaskan apa
sebenarnya yang dimaksud dengan “kerjakanlah keselamatanmu/hasilkan
kebebasanmu”. Ada penekanan bahwa bukan mereka/manusia yang mengerjakan
keselamatan. Bukan mereka yang mengambil inisiatif untuk maksud itu, tetapi
Allah.[13]
Tuhan
Allah melakukannya menurut kerelaannya, artinya berdasarkan kasih karunia-Nya.
Kehendak Allah yang baik merupakan penyebab
utama keselamatan. Karena tidak ada kekuatan dalam diri kita, kita tidak bisa
bertindak tanpa kasih karunia Allah, jadi kita tidak bisa mengklaim bahwa kita
dapat meraih keselamatan dengan kemampuan sendiri. Kehendak Allah yang baiklah
yang menjadi penyebab pekerjaan yang baik dalam diri kita.([15])([16])
2.
Nasihat Tentang Tugas Jemaat Di Dunia (ayat 14-16)
Ayat 14
14Lakukanlah segala
sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
Ø goggusmw/n : goggusmo,j = “gonggusmos”
= grumbling, complaint, displeasure “sungut-sungut, kejengkelan, pernyataan
tidak puas”[17]
Kata “sungut-sungut”
yang dipakai oleh Paulus dalam tulisan ini sama dengan “sungut-sungut” yang
digunakan dalam Septuaginta dari sungut-sungut orang Israel selama pengembaraan
mereka.[18]
Paulus
menyampaikan hal ini, tentu sekali ada alasannya. Kemungkinan besar disebabkan
karena adanya “antikeimenoi” (1:28), orang-orang yang menentang jemaat dan
memusuhi Injil Kristus. Sungut-sungut tersebut mungkin juga disebabkan oleh
keangkuhan orang-orang (2:34). Apapun juga sebabnya, satu hal yang jelas:
sungut-sungut dan bantahan itu terdapat didalam jemaat. Dan hal ini tidak
sesuai dengan status dan panggilan mereka sebagai anak-anak Allah (2:15).
Karena itu Paulus menasehati mereka, supaya mereka membuang perbuatan-perbuatan
yang tidak baik itu. Dan hal ini juga merujuk kepada keadaan batin mereka di
ayat 15.[19]
Ayat 15
15supaya kamu tiada
beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di
tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu
bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Ø a;memptoi
: a;memptoj = “amemptos” tidak bercacat, dengan tidak bercacat,
tiada beraib = berbicara tentang cara hidup.[20]
“tanpa
cacat” awalnya dalam PL, ini merujuk pada hewan korban, tetapi bisa untuk
digunakan secara metafora untuk manusia (Kej. 6:9,17 dan Ayub 1:1). Kata ini
diterapkan kepada Yesus dalam Ibr. 9:14 dan 1 Ptr. 1:19. Ini adalah cara lain
untuk merujuk pada kehidupan seperti Kristus.[21]
“tiada
bernoda,” ini digunakan dalam Septuaginta (LXX) untuk hewan korban. Istilah ini
sering digunakan secara metafora dalam PB untuk menunjukkan kejujuran moral (Ef.
1:4; Kol. 1:22; Yud. 24; Why. 14:5,6). Ini bukan menyiratkan ketidakberdosaan,
tapi kedewasaan.[23]
Ø avmw,mhta : avmw,mhtoj =
“amomos” = tidak bercela
Anak-anak
Allah harus berbeda dengan dunia,
Ø genea/j skolia/j kai. diestramme,nhj( “genea skolios kai diasthrepo” diantara generasi bengkok
dan yang telah disesatkan[24]
skolia/j : skolio,j = “skolios”
yang bengkok, yang jahat, yang
berbelit-belit.
diestramme,nhj : diastre,fw =
“diasthrepo” sesat (sebuah penyesuaian dari Ul. 32:5) merupakan akibat dari
penyimpangan moral dan intelektual. Dalam
hal ini, Paulus tidak menuntut supaya mereka lebih baik dari dunia yang jahat,
tetapi supaya sehati sepikir, tidak mencari pujian sia-sia. Tetapi merendahkan
diri satu sama lain dan saling melayani menurut pola hidup yang diberikan
kristus kepadanya. Kalau mereka hidup dalam panggilan itu, yaitu sebagai
anak-anak Allah yang tidak beraib dan bercela, maka tidak ada lagi perkelahian,
percekcokan, permusuhan, cemburu, sungut-sungut. Dan akan bercahaya seperti
bintang di malam hari.[25]
Ø fwsth/rej evn ko,smw|( : “ phoster en kosmos” kamu bercahaya seperti
bintang-bintang di dunia.
Kristus
adalah terang dunia, dan orang-orang Kristen yang baik adalah terang di dunia
“utusan Allah” (Mat. 5: 16”. Kekristenan harus merekomendasikan diri atau
menjadi terang bagi orang lain, agar mereka juga memuliakan Allah. Mereka harus
bersinar serta tulus dan memegang teguh firman kehidupan.[26]
Ayat 16
16sambil berpegang
pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku
tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Ø lo,gon zwh/j evpe,contej( “logos zoe epecho”sambil berpeganglah pada Kabar baik
yang memberi hidup.[27]
evpe,contej
: evpe,cw = “epecho” hold toward, hold fast = Awasilah, berusaha
menduduki, menaruh perhatian, memperhatikan firman hidup dengan teliti (pernyataan
ini sangat cocok dengan pola hidup yang seharusnya yakni: tidak bersungut-sungut,
tidak bercela, dan bersinar), befokus pada, mengarahkan pikiran, berpegang
teguh pada firman.[28]
Sang
rasul sedang mengontraskan orang Kristen dengan angkatan yang bengkok hatinya,
maka terjemahan yang sangat cocok adalah berpegang teguh.
Ø
eivj kau,chma evmoi. eivj h`me,ran cristou/( o[ti
ouvk eivj keno.n e;dramon( ouvde. eivj keno.n evkopi,asaÅ : “eis kauchema emoi eis
hemera Christos, hoti ouk eis kenon hedramon oude eis kenon ekopiasa” sebagai
kebanggaan bagiku pada hari Kristus, bahwa tidak dengan percuma aku berlomba
lari, juga tidak dengan percuma berjeri lelah.[29]
Kebanggaan disini berbicara tentang pikiran Paulus
yang terarah kepada hari Kristus, saat ia memikirkan jemaat Filipi yang
bertobat. Ia rindu kelak bersama dihadirat Tuhan, sehingga ia dapat bergembira
karena tidak percuma ia berlomba dan berjeri lelah.[30]
3.
Pelayanan Paulus kepada jemaat (ayat 17-18)
Ayat 17
17Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan
aku bersukacita dengan kamu sekalian. 18Dan kamu juga harus
bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Ø VAllV eiv kai. spe,ndomai
evpi. th/| qusi,a| kai. leitourgi,a| th/j pi,stewj u`mw/n( cai,rw kai. sugcai,rw
pa/sin u`mi/n\ : “Alla ei kai spendomai
epi to Thusia kai leitourgia tes pisteos humon chairo kai sugchairo pasin umin”
tetapi sekalipun aku disembahkan dengan mencurahkan darah sebagai korban karena
pelayanan imanmu, aku bersukacita dan bersukacita bersama (mengucapkan selamat
kepada kamu semua).
Ø spe,ndomai :
spe,ndw = “spendo” = dicurahkan sebagai persembahan, ready to be
offered “tentang nyawa/mengorbankan nyawa sendiri sebagai korban persembahan”
Dalam
hal ini, Paulus memberikan sebuah penekanan tentang pengorbanan diri, konsep
kematian dalam diri Paulus berbeda dengan manusia biasa. Bagi dia mati demi
pelayanan merupakan sukacita. Ia rela menjadi korban untuk melayani iman umat
pilihan Allah.[31]
Ayat 18
18Dan kamu juga harus
bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Ø Mereka dianjurkan untuk memiliki pandangan yang sama dan
ikut bersukacita dengan dirinya.
BAB III
MAKNA TEOLOGIS
Orang
percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah haruslah mengerjakan
keselamatan sampai akhir hidupnya. Keselamatan bukanlah usaha manusia, tetapi merupakan
kasih karunia Allah dan kuasa Roh yang diberikan kepada kita. Untuk mengerjakan
keselamatan, orang percaya harus senantiasa mendekatkan diri kepada Kristus dan
menerima kuasa-Nya untuk berkehendak dan berbuat menurut kerelaan-Nya.
Melalui
keselamatan yang dikerjakan melalui Kristus, kita harus memiliki hubungan yang baik dengan sesama.
Taat “yakni taat karena mendengar, dalam hal ini,
mendengar Berita Injil. Aspek keselamatan merupakan Kasih karunia, bukan karena
usaha atau kemampuan manusia. Dalam hal ini, manusia tidak boleh menjadi
sombong atau merasa layak menerima keselamatan sebagai bagian yang seharusnya
dimiliki. Keselamatan merupakan kehendak Allah sendiri, oleh karena itu dalam
perjalanan hidup, kita harus tetap berserah kepada penyertaan Tuhan. Karena
kita telah diselamatkan, kita telah menjadi anak-anak Allah, maka kita harus membuang
perbuatan-perbuatan yang tidak baik, yakni: sungut-sungut, perdebatan,
kesombongan, dll. Sebagai anak-anak Allah kita harus hidup suci, tidak beraib dan bercela. Kita juga harus
menunjukkan citra kita sebagai anak-anak Allah, kita harus bersinar dan
menunjukkan bukti keselamatan, sambil tetap berpegang teguh pada firman
kehidupan “firman Tuhan”.
[1] Bob Utley, Surat-surat dari
Penjara (Texas: Bible Lesson International, 1997) hal. 212-214.
[2] Merril C. Tenney, Survei
Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1995) hal. 403.
[3] Bob Utley, hal. 215.
[4] Ch. Abineno, Tafsiran Alkitab
Surat Filipi (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) hal. 39.
[5] BW
[6] Ch. Abineno
[7] BW
[8] Ch. Abineno
[9] BW
[10] Dave Hagelberg (dihubungkan
dengan kebebasan Israel dari Mesir...”sebenarnya tidak ada hubungannya dengan
konteks Filipi)
[11] Bob Utley
[12] Ibid.
[13] Ch. Abineno
[14] BW
[15] Mattew Henrys Commentary
[16] Pulpit Comentary
[17] BW
[18] Pulpit Comentary
[19] CH. Abineno
[20] BW
[21] CH. Abineno
[22] BW
[23] Dave Hagelberg
[24] PB Interlinear
[25] Tafisran Alkitab Masa Kini
[26] Mattew Henrys Comentary
[27] PB Interlinear
[28] Tafsiran Alkitab Masa Kini
[29] PB Interlinear
[30] Tafsiran Alkitab Masa Kini
[31] Pulpit Comentary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar