TUGAS
STUDI KASUS
MASALAH DALAM
KELUARGA
SUAMI,
ISTRI DAN ANAK
A. STUDI KASUS MASALAH SUAMI (KEPALA RUMAH TANGGA)
1.
KASUS
Ø Mencabuli anak
angkat sejak masih SD
2.
PENYEBAB
Ø Sang suami
sering ditinggal pergi istrinya untuk bekerja ke Batam dalam waktu yang cukup
lama, sehingga pelaku merasa kesepian.
3.
MENGAPA HAL
DEMIKIAN DAPAT TERJADI
Penyimpangan moral terjadi
bukanlah karena keadaan zaman yang semakin maju, tetapi karena hidup manusia
yang tidak lagi dilandasi oleh iman yang teguh. Di zaman sekarang ini sangat
sulit menemukan orang yang benar, yang sungguh-sungguh memiliki iman yang teguh
dan hidup dalam kebajikan iman. Seperti peristiwa di atas, ayah tiri yang
melakukan tindakan amoral sesungguhnya adalah akibat dari keberadaan dirinya
yang tidak memiliki landasan iman kokoh. Tentu saja kondisi jiwa dan pikirannya
yang rapuh menyulut tindakan bejat. Ibarat kuda yang tidak punya tali
pengekangnya sehingga lari lepas tak terkendali.
Pemazmur menyampaikan tentang laki-laki
yang baik dan beriman: “Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki
yang takut akan TUHAN” (Mzm 128:4). Berkat itu meliputi keberhasilan panen atau
hasil kerja, isteri yang baik dan cakap, anak-anak yang sehat dan bertumbuh
jasmani dan rohani serta pengetahuannya. Laki-laki (atau ayah) yang demikian
sangatlah berbahagia. Bila dibandingkan dengan laki-laki pelaku tindakan
asusila pada kisah di atas, jauh sekali bedanya. Bukan berkat yang akan dia
terima, tetapi meringkuk dalam sel penjara. Isteri dan anak-anak yang
seharusnya membanggakannya, dipermalukannya. Seorang suami haruslah berjalan
dalam jalan Tuhan, beriman teguh, hidup benar, saleh, suci, pendoa, mengasihi
dan menghormati isteri dan anak-anaknya serta pekerja keras yang
bertanggungjawab atas kelangsungan hidup keluarganya.
4.
MASUKAN ATAU
LANGKAH PEMULIHAN
SECARA UMUM
Ø Harus membangun
hubungan yang baik dalam keluarga dengan dasar kasih kristus.
Ø Mencari
pekerjaan yang tidak mengharuskan suami dan istri terpisah untuk waktu yang
lama sehingga kebutuhan biologis dapat terpenuhi dengan baik.
UNTUK PELAKU
Ø Pelaku terlebih
dahulu harus diberikan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.
Ø Membimbing
pelaku untuk mengakui kesalahan dengan kesadaran penuh.
Ø Membimbing
pelaku untuk memahami bahwa Allah mengasihinya dan ada pengampunan.
UNTUK KORBAN
Ø Korban perlu mendapat
perawatan medis.
Ø Korban harus
didampingi seseorang yang dapat dia percayai.
Ø Korban perlu diyakinkan
bahwa ia dikasihi.
Ø Korban harus
dibimbing, karena dia perlu membawa rasa sakitnya kepada Tuhan.
Ø Membimbing
korban untuk mampu mengampuni orang yang telah berbuat cabul terhadap dirinya (Mat.
6:14-15).
B. STUDI KASUS MASALAH IBU
1.
KASUS
Ø Seorang gadis
disiksa oleh ibu tiri kurang lebih 4 tahun
2.
PENYEBAB
Ø Ayah sang gadis
menikah kembali setelah istrinya meninggal dunia, sang gadis bukannya mendapat
kasih sayang malah disiksa oleh ibu tiri, bahkan sampai membuat bentuk wajah
sang gadis berubah.
3.
MENGAPA HAL
DEMIKIAN DAPAT TERJADI
Ø Sama halnya
seperti sang ayah yang mencabuli anaknya, seperti yang dibahas diatas.
Peristiwa ibu menyiksa anak ini pun merupakan akibat dari keberadaan sang ibu
yang tidak memiliki landasan iman kokoh. Kondisi jiwa dan pikiran yang dikuasai
oleh kedengkihan dan kebencian menjadikannya tidak terkendali, sehingga berbuat
tidak baik terhadap anaknya.
4.
MASUKAN ATAU
LANGKAH PEMULIHAN
SECARA UMUM
Ø Melalui kejadian
ini kita diingatkan untuk memikirkan dengan baik sesuatu sebelum mengambil
keputusan. Pernikahan kedua tentu sekali tidaklah salah apabila suami/istri
telah meninggal. Namun, perlu dipertimbangkan dengan seksama, bagaimana
nantinya? Apakah anak dan ayah/ibunya yang baru akan dapat berkomunikasi dan
berhubungan dengan baik.
UNTUK IBU
Ø Mengingatkan Ibu
agar memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ibu Keluarga, tetapi jangan
menegur dengan keras, namun dengan kasih.
Ø Menegur sang Ibu
dengan tata krama dan sopan santun.
Ø Menegur sang Ibu
dengan didikan dan hikmat.
UNTUK KORBAN
(ANAK)
Ø Untuk sementara
menjauhkan anak dari tempat dimana kejadian tersebut terjadi, agar mengurangi
trauma.
Ø Mengalihkan korban
dengan kegiatan yang lebih positif.
Ø Memberikan dukungan
agar tetap memiliki sifat optimis.
C. STUDI KASUS MASALAH ANAK
1.
KASUS
Ø Seorang anak
remaja 18 tahun mencuri dirumah tetangga sendiri.
2.
PENYEBAB
Ø Secara umum
hal-hal tersbut diakibatkan kurangnya perhatian dari orangtua.
3.
MENGAPA HAL
TERSEBUT DAPAT TERJADI
Remaja yang melakukan pencurian seperti
yang dimuat diatas merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja, hal tersebut
pada umumnya terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari anak itu
sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Beberapa hal yang
menjadi faktor terjadinya hal tersebut antara lain:
Ø Krisis
identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi.
Ø Kontrol diri
yang lemah
Ø Tidak adanya
komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga
bisa memicu perilaku negatif pada anak.
Ø Teman sebaya
yang kurang baik
Ø Komunitas/lingkungan
tempat tinggal yang kurang baik.
4.
MASUKAN ATAU
LANGKAH PEMULIHAN
Kegagalan mencapai identitas peran dan
lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru,
teman sebaya untuk melakukan point pertama. Kemauan orangtua untuk membenahi
kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan
nyaman bagi remaja. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta
orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar
tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada
tidak sesuai dengan harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar