Halaman

Senin, 22 Februari 2016

SEMESTER VII (TUGAS STUDI KASUS, MASALAH DALAM KELUARGA SUAMI, ISTRI DAN ANAK)

TUGAS STUDI KASUS
MASALAH DALAM KELUARGA
SUAMI, ISTRI DAN ANAK

A.    STUDI KASUS MASALAH SUAMI (KEPALA RUMAH TANGGA)

1.      KASUS
Ø  Mencabuli anak angkat sejak masih SD

2.      PENYEBAB
Ø  Sang suami sering ditinggal pergi istrinya untuk bekerja ke Batam dalam waktu yang cukup lama, sehingga pelaku merasa kesepian.

3.      MENGAPA HAL DEMIKIAN DAPAT TERJADI
Penyimpangan moral terjadi bukanlah karena keadaan zaman yang semakin maju, tetapi karena hidup manusia yang tidak lagi dilandasi oleh iman yang teguh. Di zaman sekarang ini sangat sulit menemukan orang yang benar, yang sungguh-sungguh memiliki iman yang teguh dan hidup dalam kebajikan iman. Seperti peristiwa di atas, ayah tiri yang melakukan tindakan amoral sesungguhnya adalah akibat dari keberadaan dirinya yang tidak memiliki landasan iman kokoh. Tentu saja kondisi jiwa dan pikirannya yang rapuh menyulut tindakan bejat. Ibarat kuda yang tidak punya tali pengekangnya sehingga lari lepas tak terkendali.
Pemazmur menyampaikan tentang laki-laki yang baik dan beriman: “Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN” (Mzm 128:4). Berkat itu meliputi keberhasilan panen atau hasil kerja, isteri yang baik dan cakap, anak-anak yang sehat dan bertumbuh jasmani dan rohani serta pengetahuannya. Laki-laki (atau ayah) yang demikian sangatlah berbahagia. Bila dibandingkan dengan laki-laki pelaku tindakan asusila pada kisah di atas, jauh sekali bedanya. Bukan berkat yang akan dia terima, tetapi meringkuk dalam sel penjara. Isteri dan anak-anak yang seharusnya membanggakannya, dipermalukannya. Seorang suami haruslah berjalan dalam jalan Tuhan, beriman teguh, hidup benar, saleh, suci, pendoa, mengasihi dan menghormati isteri dan anak-anaknya serta pekerja keras yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup keluarganya.

4.      MASUKAN ATAU LANGKAH PEMULIHAN

SECARA UMUM
Ø  Harus membangun hubungan yang baik dalam keluarga dengan dasar kasih kristus.
Ø  Mencari pekerjaan yang tidak mengharuskan suami dan istri terpisah untuk waktu yang lama sehingga kebutuhan biologis dapat terpenuhi dengan baik.

UNTUK PELAKU
Ø  Pelaku terlebih dahulu harus diberikan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.
Ø  Membimbing pelaku untuk mengakui kesalahan dengan kesadaran penuh.
Ø  Membimbing pelaku untuk memahami bahwa Allah mengasihinya dan ada pengampunan.

UNTUK KORBAN
Ø  Korban perlu mendapat perawatan medis.
Ø  Korban harus didampingi seseorang yang dapat dia percayai.
Ø  Korban perlu diyakinkan bahwa ia dikasihi.
Ø  Korban harus dibimbing, karena dia perlu membawa rasa sakitnya kepada Tuhan.
Ø  Membimbing korban untuk mampu mengampuni orang yang telah berbuat cabul terhadap dirinya (Mat. 6:14-15).

B.     STUDI KASUS MASALAH IBU

1.      KASUS
Ø  Seorang gadis disiksa oleh ibu tiri kurang lebih 4 tahun

2.      PENYEBAB
Ø  Ayah sang gadis menikah kembali setelah istrinya meninggal dunia, sang gadis bukannya mendapat kasih sayang malah disiksa oleh ibu tiri, bahkan sampai membuat bentuk wajah sang gadis berubah.

3.      MENGAPA HAL DEMIKIAN DAPAT TERJADI
Ø  Sama halnya seperti sang ayah yang mencabuli anaknya, seperti yang dibahas diatas. Peristiwa ibu menyiksa anak ini pun merupakan akibat dari keberadaan sang ibu yang tidak memiliki landasan iman kokoh. Kondisi jiwa dan pikiran yang dikuasai oleh kedengkihan dan kebencian menjadikannya tidak terkendali, sehingga berbuat tidak baik terhadap anaknya.

4.      MASUKAN ATAU LANGKAH PEMULIHAN

SECARA UMUM
Ø  Melalui kejadian ini kita diingatkan untuk memikirkan dengan baik sesuatu sebelum mengambil keputusan. Pernikahan kedua tentu sekali tidaklah salah apabila suami/istri telah meninggal. Namun, perlu dipertimbangkan dengan seksama, bagaimana nantinya? Apakah anak dan ayah/ibunya yang baru akan dapat berkomunikasi dan berhubungan dengan baik.

UNTUK IBU
Ø  Mengingatkan Ibu agar memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ibu Keluarga, tetapi jangan menegur dengan keras, namun dengan kasih.
Ø  Menegur sang Ibu dengan tata krama dan sopan santun.
Ø  Menegur sang Ibu dengan didikan dan hikmat.

UNTUK KORBAN (ANAK)
Ø  Untuk sementara menjauhkan anak dari tempat dimana kejadian tersebut terjadi, agar mengurangi trauma.
Ø  Mengalihkan korban dengan kegiatan yang lebih positif.
Ø  Memberikan dukungan agar tetap memiliki sifat optimis.

C.    STUDI KASUS MASALAH ANAK

1.      KASUS
Ø  Seorang anak remaja 18 tahun mencuri dirumah tetangga sendiri.

2.      PENYEBAB
Ø  Secara umum hal-hal tersbut diakibatkan kurangnya perhatian dari orangtua.

3.      MENGAPA HAL TERSEBUT DAPAT TERJADI
Remaja yang melakukan pencurian seperti yang dimuat diatas merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja, hal tersebut pada umumnya terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari anak itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Beberapa hal yang menjadi faktor terjadinya hal tersebut antara lain:
Ø  Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Ø  Kontrol diri yang lemah
Ø  Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada anak.
Ø  Teman sebaya yang kurang baik
Ø  Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

4.      MASUKAN ATAU LANGKAH PEMULIHAN
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar