Jumat, 25 Maret 2011

MATA DI KANAAN, HATI DI MESIR

Keluaran 16:1-36; Filipi 3:13
“Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun.” (Keluaran 16:2) Mata dan pikiran tidak harus selalu sama. Seorang murid yang matanya menatap lurus melihat papan tulis belum tentu pikirannya ada di sana. Atau seseorang yang sedang memandangi danau belum tentu pikirannya ada di sana juga. terjadi dengan bangsa Israel adalah . Mata mereka memandang Kanaan, namun hati dan pikiran mereka masih di Mesir. Jadi perjalanan mereka dilakukan dengan asal-asalan. Yesus berkata seperti ini, “….. Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (Luk. 9:62). Mengiring Kristus seharusnya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Tetapi banyak yang matanya di gereja, tetapi hatinya menjauh. Bagaimana mungkin orang seperti ini berkenan kepada Tuhan? Sedangkan persoalan sedikit saja datang ia sudah menyampaikan surat komplain kepada Allah, seperti bangsa Israel yang selalu menggerutu sepanjang perjalanannya menuju Kanaan. Sekali Yesus tetap Yesus. Dan sekali mengiring Kristus, maka curahkan segenap hati dan pikiran Anda kepada-Nya. Apa yang terjadi saat ini tidaklah demikian. Gereja hanyalah berisi orang-orang yang kehilangan semangat. Mata mereka ada di gereja, tetapi hatinya masih memikir-mikirkan perkara-perkara yang lama. Kita membutuhkan api lagi. Api yang akan membakar hati kita supaya menyala-nyala mengiring Tuhan. Dulu kita punya, tetapi di mana api itu kini? Padam? Kalau itu sudah padam, tidak menunggu waktu
yang lama, maka Anda akan disebut bangsa yang bersungut -sungut. Ketika perjalanan hidup Anda terasa berat, maka keluarlah nada sungutan. Tidak ada lagi ucapan syukur kepada Allah. Saudara, tidak kalah besarnya adalah dosa bersungut-sungut. Ketika Anda mulai menyalahkan Tuhan dan tidak percaya dengan janji-janji-Nya, itulah tidak bisa disebut kecil. Anda tahu sudah berapa ribu orang Israel yang mati tergeletak di padang gurun akibat ketidakpercayaan mereka.
Jadi sekarang pusatkan hati dan pikiran Anda kepada panggilan Allah, seperti Paulus katakan, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku” (Fil. 3:13).
Renungan:
Kita semua sedang dituntun Tuhan menuju kemuliaan yang semakin terang. Surga adalah tujuan kita. Janganlah memikirkan lagi perkara-perkara mengganggu perjalanan rohani Anda. Jika matamu tidak tertuju pada Kristus, maka perjalanan rohanimu akan terasa amat berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar