LAPORAN BACA PENGANTAR
PERJANJIAN LAMA – I
W. S. Lasor, D. A.
Hubbard & F. W. BUSH
Diserahkan
kepada:
Dosen:
Yulianus Bani, S.Th
Sebagai bagian dari
Tugas Mata Kuliah
Pembimbing PL-I
Nama:
Roy Damanik
SEKOLAH
TINGGI THEOLOGIA BASOM
September 2012
Puji Tuhan, kasihNya tetap nyata dalam
setiap kehidupan kita, saya telah membaca dan menyelesaikan buku Pengantar
Perjanjian Lama – I, karangan W. S. Lasor, D. A. Hubbard & F. W. BUSH,
terjemahan Werner Tan dkk. Adapun hasil baca saya, saya sajikan dalam bentuk
yang sederhana seperti dibawah ini.
PL adalah kitab suci yang dipergunakan
oleh Kristus dan murid-muridNya, Dasar pemberitaan pengajaran kristen adalah PL,
sebagaimana ditafsirkan kembali oleh Kristus sendiri.Yesus sering mengutip PL (`kitab-kitab
suci`) sebagai dasar pengajaranNya, dengan memakai ungkapan ``ada
tertulis``.. Yesus memakainya sebanyak 3 kali ketika dicobai (Mat 4:1-11),
dan dalam ayat berikut ([1]Dan
7:13, Mark 13:26, Yes 53, Mark 10: 45) tema-tema agung dari pengharapan para
nabi degenapi di dalam Dia.[2]Paulus
juga berpegang pada PL, tema-tema utama teologinya dan kebanyakan argumentasinya
didasarkan pada PL. Kita harus peka terhadap konteks alkitab PL, kita harus
pahami bahwa pengarangnya yang utama yaitu Roh Allah[3]. Masalah
utama yang ditemukan dalam PL adalah [4]persekutuan
pertama manusia dengan Allah dihancurkan oleh ketidaktaatan manusia, Manusia
jatuh ke dalam dosa dan memberontak kepada Allah sehingga keberadaannya sebagai
hamba dosa membuatnya tidak dapat mendengar , melihat atau memahami apa yang
dinyatakan Allah dengan jelas. Oleh sebab itulah [5]Allah
menyatakan diri dalam peristiwa sejarah maupun melalui firmannya.
PL diilhamkan oleh Allah Sendiri.[6]Istilah
yunani yang ditejemahkan `diilhami` atau theopneustos (2 tim 3:16) yang berrati
dinafaskan Allah, Pengilhaman adalah semata-mata pekerjaan Roh Allah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pernyataanNya, yakni untuk keselamatan.[7]Roh
Allah tidak dapat dikendalikan dan hanya pengaruhnya saja yang dapat diketahui
(Yoh 3:8). Boleh disimpulkan [8]Alkitab
adalah persis kata-kata Allah saja. Meskipun demikian kumpulan kitab-kitab yang
ditulis oleh para tokoh Alkitab harus diKANONkan, Inti konsep kanon adalah orang
mendengar dan menaati serta merasa yakin bahwa Allah berbicara melalui kitab
itu, dan meyakini pemahaman bahwa Allah tidak melakukan sesuatu secara
kebetulan saja[9].
Penulisan PL dinamai (SEPTUAGINTA) [10]menurut
jumlah para penerjemah yang dalam tradisi dinyatakan sebanyak 70 orang dewasa,
disebut juga LXX. Septuaginta berasal dari komunitas yahudi di Aleksandria
antara Tahun 250 sampai tahun 100 SM. Terjemahan dan tulisan-tulisan PL cukup
menuai banyak sanggahan, dari dulu sampai sekarang, Seperti misalnya terjemahan
latin yang [11]menyoroti
Yerome yang ditugaskan oleh Damasus I ,penggunaan teks Ibrani membuat terjemahannya
dicurigai, hasil terjemahan ini biasa disebut Vulgata.
Geografis PL juga disinggung dalam buku
ini, yang mencakup daerah tempat tinggal, bahkan tanah yang dijanjikan Allah
kepada bangsa Israel. Pelaku utama PL umumnya hidup di daerah Palestina. Cara
pemeliharaan Allah terhadap Israel sangat luar biasa,[12]Allah
memberikan tanah perjanjian yang sangat geografis (subur),[13]Allah
memberikan daerah yang indah. Dan jika ditelusuri secara teologis[14]Ia
juga menentukan batas-batas alam, sungai-sungai yang mengalir kelaut, tetapi
laut tidak pernah penuh.
PL menyajikan 5 kitab [15]tetapi
isinya tidak bertentangan, unsur-unsur dalam keseluruhan kitab ini adalah janji, pemilihan,
penyelamatan, ikatan perjanjian, hukum dan tanah perjanjian, dan[16]Janjinya
yang turun temurun.[17]Taurat juga memiliki sifat ganda, yakni suatu kisah
yang diselingi berkas-berkas materi hukum. Musa memang tak sepintar para
sastrawan dan teologi zaman sekarang, tapi tulisannya selalu relevan, menghasilkan
penurunan dan pertumbuhan yang panjang, bahkan juga menekankan kebenaran yang mendasar
(Kej 1: 11). Implikasi yang cukup unik, karena mengisahkan manusia di posisi
tertinggi, berbeda dengan kitab/ sastra yang lain. Penulis Kej 1-11 tidak
bermaksud menjawab keingintahuan manusia dalam bidang biologi dan geologi,
sebaliknya ia ingin menceritkan tentang siapa dan apa manusia itu berdasarkn
asal-usulnya, yakni manusia diciptakan Allah menurut gambar Sang Pencipta,
tetapi dicemari oleh dosa yang segera merusak karya Allah yang baik itu. Dari
semua hal itu kita dituntun untuk percaya bahwa perkembangan dan seluruh proses
ini dipimpin oleh Roh Allah yang sama, yang pada awalnya menggerakkan Musa untuk
menulis dan berbicara. Ketika ketidaktaatan manusia itu membuat Allah kecewa. Anugerah
Allah yang tidak berkesudahan menjadi dasar penyelamatan Allah terhadap manusia
itu. Buku ini selanjutnya memaparkan dimana [18]Allah
memberi pakaian kepada pasangan yang berdosa itu supaya mereka dapat hidup
beserta rasa malunya, dann juga saat dimana Allah menanggapi keluhan kain
dengan menetapkan balasan 7 kali lipat atas orang yang mengambil nyawa kain,
menempelkan tanda padanya sehingga hubungan yang melindungi dirinya menjadi nyata
bagi semua orang. Sebuah kenyataan yang tidak bisa diterima secara rasional
manusia, tetapi bagi Allah merupakan keharusan.
Dalam buku ini juga berbicara tentang agama
bapak-bapak leluhur.[19]Yang
dalam alkitab disebut juga Allah Abraham, Allah Yakub, Allah Ishak, Kerabat Ishak, Yang
Disegani Oleh, Yang Maha Kuat Pelindung Yakub. [20]Sejarah
keselamatan dalam masa bapak-bapak leluhur adalah pemilihan Abraham dan
keturunannya oleh Allah. [21]Inti
kisah itu adalah iman Abraham, untuk pergi ke tempat yang tidak pasti,
kebenaran Abraham ialah kepercayaanya, yakni ia beriman akan janji Allah, [22]dan
puncaknya adalah pengorbanan Ishak.[23]Allahlah
yang bersumpah kepada Abraham, tidak ada apapun yg diminta Abraham , dengan
demikian , perjanjian Allah dengan Abraham menempatkan diriNya di bawah
kewajiban, dan didalam kitab keluaran I, Allah menggenapi janjiNya, dan dalam
penggenapan itu[24]
diceritakan konfrontasi dramatis antara kuasa dan wibawa Allah dengan kekerasan
hati dan kemauan firaun[25]dan
dalam hal ini Allah menggunakan keteraturan alam untuk tujuannya sendiri.
Dalam Kitab Imamat Allah mengatur tugas
pelayanan, [26]Tokoh
utama dalam kitab Imamat adalah Harun dan tugas keimaman yang dilukiskan dalam
kitab ini terbatas pada putra-putranya, kepada mereka diberikan tugas untuk
melaksanakan pelayanan imam, yang pada kemudian hari ada pembedaan yang jelas
antara imam dan orang lewi.[27]Tema inti kitab Imamat
diungkapkan dalam istilah Qodesy atau kekudusan, yaitu pertama bagaimana
dosa dapat disingkirkan, dan kedua bagaimana memelihara kekudusan. Dan juga
penjelasan yang lebih rinci, ketika kekudusan dinodai oleh ketidaktaatan harus
diselesaikan dengan kurban penghapus dosa. Buku ini juga memaparkan tentang kitab
Bilangan, yang mencakup masa selama 38 tahun 9 bulan yang disebut sebagai masa
pengembaraan di padang gurun. Dan masa ini adalah hukuman atas ketidakpercayaan
bangsa Israel sehingga tidak seorangpun dari generasi yang tidak beriman itu
dapat memasuki negeri itu. Bangsa Israel tetap degil meskipun [28]Pemeliharaan
Allah sangat nyata ‘pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu
tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini, kedegilan
Israel berujung kepada kejadian di Mara, yang pada akhirnya mendatangkan
hukuman kepada Musa ``tidak ikut masuk ke kanaan``. Dan didalam kitab Ulangan perjanjian Allah dengan Israel
diulas kembali. Pemeliharaan Tuhan mengantarkan bangsa Israel masuk Tanah
Kanaan, di dalam Kitab Yosua (diberi nama hosea=keselamatan, kemudian musa memanggil
Yosua=Tuhanlah keselamatan) dijelaskan
kembali ketidaktaatan bangsa itu [29]Orang
israel telah berbuat
dosa, mereka melangar perjanjianku yaitu dengan diam-diam menyimpan
barang rampasan perang, yg seharusnya dikhususkan untuk Allah.
Sekali lagi Allah tetap menyertai mereka, dalam peperangan [30]Allah
mengirim badai dengan hujan batu dan kemudian
menghentikan matahari, dan bangsa itupun memperoleh kemenangannya.[31]Tema
lain yang dipaparkan dalam buku ini tentang kitab Yosua, Israel mencapai tanah
kanaan dan dengan demikian memperoleh tempat perhentian setelah melalui
penderitaan di padang gurun dan perang.
Dalam buku ini juga menyajikan tentang
nazir Hana kepada Allah tentang Samuel[32],
dan juga hukuman kepada anak-anak Imam Eli[33],
dan juga menceritakan kematian Imam Eli ketika kaget mendengar kabar bahwa
Tabut Tuhan telah dirampas oleh musuh[34].
Kemudian berbicara tentang kesalahan Saul, yang tidak sabar menunggu Samuel selama
7 hari seperti yang sudah disepakati, sibuk mengejar Daud dan lupa akan tugas
perangnya yang pada akhirnya berujung pada kematiaannya yang tragis. Bercerita
tentang Daud juga akan sedikit sulit diterima rasional, Daud yang diberkati Tuhan,
jatuh kedalam dosa dalam perzinahannya dengan Betsyeba yang pada akhirnya mendatangkan
hukuman meninggalnya anak Betsyeba, dan masuk kepada perebutan kekuasaan oleh
anak-anaknya (Yerobeam
mendirikan tempat-temapt Ibadat dan melarang melakukan jiarah ke Yerusalem,
kerajaan Israel yang congkak pun jatuh dan tidak pernah bangkit lagi) “yang terjadi kemudian
hari”, Tapi pemeliharaan Tuhan tetap nyata, karena Daud mau tersungkur, meratapi
kesalahannya dihadapan Allah. Masuk kepada pemaparan tentang reformasi Hizkia, Hizkia
membuat banyak perubahan, tetapi Hizkia menjalin persekutuan dengan Mesir, dan
ini membuat nabi Yesaya khawatir. Buku ini juga berbicara tentang pemberontakan
Manasye (yang
belakangan menjadi pertanyaan, kenapa raja murtad seperti Manasye bisa bertahan
lama memerintah yakni selama 50 tahun), memasuki pemerintahan
dan pembaharuan oleh Yosia dimana pada zaman ini Kitab taurat ditemukan, dan
dia melakukan yang benar dimata Tuhan, tema utama dalam kitab ini “Yosia meninggal
sebelum melihat hukuman atas Israel”, hukuman-hukuman atas
israel mulai memasuki masa pemerintahan Yoyakin (dibawa sebagai tawanan ke
babel), yang kemudian dilepaskan[35],
lalu masuk kembali kepada zona pembaharuan.
Di dalam Kitab
Esra Nehemia diceritakan pemulihan Israel, dalam kitab Esra – Yesua bin Yozadak
membangun kembali mezbah, dan memberikan kurban secara teratur. Diceritakan
kembali pembangunan bait suci. Dan kitab Ester menceritakan tentang Haman (dalam
kerajaan Susan berusaha memusnahkan orang yahudi), yang pada
akhirnya digantung ditiang gantungan yang disediakannya untuk Mordekhai (orang yahudi).
Memang dalam kitab ini tidak ada menyinggung tentang Allah atau YHWH, namun
kitab ini memberikan kepercayaan akan perlindungan Allah atas umatnya. Dan
pada akhirnya “Tidak ada bagian kehidupan ini yang berada diluar perhatian
allah”
Tanggapan
Positif
Buku
ini menyajikan keterangan bersama dengan referensi Ayat Alkitab, sehingga kita
terarah dalam pembacaan dan pemahaman,,
Tanggapan Negatif :
Tanggapan Negatif :
Penafsiran
tentang Tulah Hal.198, bisa jadi akan menciptakan kontradiksi yang kurang
baik..
[1]
Halaman 26,
[2] Halaman 28
[4]
Halaman 34
[5]
Halaman 34
[6]
Halaman 40-41
[7]
Halaman 41
[8]
Halaman 43
[9]
Halaman 60
[10]
Halaman 70
[11]
Halaman 72
[12]
Halaman 78
[13]
Halaman 79
[14]
Halaman 89
[15]
Halaman 94
[16]
Halaman 95
[18]
Halaman 133-134
[19]
Halaman 161
[20]
Halaman 165
[21]
Halaman 166
[22]
Halaman 167
[23]
Halaman 169
[24]
Halaman 198
[25]
Halaman 200
[26]
Halaman 214
[27]
Halaman 215
[28]
Halaman 241
[29]
Halaman 281
[30]
Halaman 282
[31]
Halaman 296
[32]
Halaman 330
[33]
Halaman 332
[34]
Halaman 333
[35]
Halaman 402
Tidak ada komentar:
Posting Komentar