LAPORAN BACA
DASAR-DASAR
KEPENDIDIKAN
Drs. Hamdani,
M.A.
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Kelulusan Mata Kuliah
DASAR
KEPENDIDIKAN
Yang Dibina Oleh :
Paskah Purba, M.Pd.K
Nama : Roy Damanik
NIM : 2012.86208.04
Prodi : PAK
SEKOLAH
TINGGI THEOLOGIA BASOM
Komp. Jodoh Park No. 17 Sei Jodoh Batam
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian
Pendidikan
Pendidikan
adalah sebuah sistem yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi
dirinya secara aktif sehingga memiliki kekuatan spritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
2. Filosofi
Kelembagaan Pendidikan
a)
Perencanaan Pendidikan
Perencanaan memuat sesuatu yang berhubungan dengan
masa depan yang merupakan seperangkat kegiatan sebagai proses yang sistematis
dan sebagai hasil serta tujuan yang hendak dicapai.
b)
Jenis-jenis perencanaan
Ø
Planning menurut penggunaannya : single use planning (perencanaan untuk
satu kali pakai) dan repeats planning (perencanaan yang berulang-ulang).
Ø
Planning menurut prosesnya : policy planning (berisi kebijakan tanpa
dilengkapi teknis pelaksanaan), dan program planning (penjelasan dan perincian
dari policy planning).
Ø
Operasional planning (perencanaan kerja) :analisis program planning,
menetapkan prosedur kerja, metode-metode kerja, menentukan tenaga pelaksana.
Ø
Planning menurut jangka waktunya : long range planning (membutuhkan waktu
yang agak lama), intermediate planning (jangka menengah), dan short range
planning (jangka pendek).
Ø
Planning menurut wilayah pelaksanaannya : rural planning (pelaksanaan
pedesaan), city planning (perencanaan kota), dan regional planning (kabupaten),
serta national planning (suatu negara).
c)
Sifat-Sifat Perencanaan
Ø
Faktual : hasil lapangan, fakta-fakta yang telah dikumpulkan dan
dijadikan data secara rasional yang dikaji secara ilmiah.
Ø
Rasional : masuk akal, bukan angan-angan.
Ø
Fleksibel : tidak kaku, mengikuti perkembangan zaman serta perubahan
situasi dan kondisi yang statis.
Ø
Berkesinambungan : kontinu, berkelanjutan dan dibatasi oleh waktu.
Ø
Dialektis : memikirkan peningkatan-peningkatan dan perbaikan-perbaikan
untuk kesempurnaan masa yang akan datang.
3. Cara-cara
Membuat Perencanaan
a)
Menetapkan sasaran atau perangkat tujuan;
b)
Menentukan keadaan, situasi, dan kondisi sekarang;
c)
Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat;
d)
Mengembangkan rencana dan menjabarkannya.
4. Epistemologi
Perencanaan Pendidikan
a)
Tujuan yang hendak dicapai;
b)
Keberadaan sistem pendidikan yang berlaku;
c)
Alternatif kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan;
d)
Strategi penentuan cara terbaik untuk mencapai tujuan.
Ditinjau
dari posisi, sifat, dan karakteristik model perencanaan, perencanaan pendidikan
ada yang bersifat terpadu, komprehensif, transaksional, dan bersifat strategik.
BAB II
PENDIDIKAN DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT
A. KEBUTUHAN
MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN
Pengembangan pendidikan masyarakat diarahkan pada pembentukan perilaku
sosial yang dinamis, yaitu masyarakat yang responsif terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan sehingga perubahan perilaku sosial tidak dapat dibendung.
Pengembangan pendidikan dilakukan untuk memperkuat keyakinan bahwa dengan
pendidikan, kebahagiaan dapat diraih dengan mudah, baik kebahagiaan materiil
maupun imateriil.
B. DASAR-DASAR
PEMIKIRAN PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan adalah jenis pengetahuan yang membahas segala
persoalan yang menyangkut kependidikan untuk memperoleh jawaban sebagai arah
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan.
C. PEMIKIRAN
TENTANG TEORI PENDIDIKAN
Menurut
M.Arifin, teori memiliki ciri-ciri :
1. Menetapkan adanya hubungan antarfakta.
2. Mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur konsep.
3. Mengikhtiarkan dan menerangkan sejumlah fakta.
4. Meramalkan fakta.
5. Menunjukkan kebutuhan-kebutuhan yang dikembnagkan
dalam penelitian untuk pengembangan teori tersebut.
D. DASAR-DASAR
KELEMBAGAAN PENDIDIKAN
1. Tanggung jawab pendidikan keluarga.
a. Memelihara dan membesarkannya.
b. Melindungi dan menjamin kesehatannya.
c. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan.
d. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat.
2. Tanggung jawab pendidikan sekolah.
a. Meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diletakkan
oleh orangtua dirumah dan dilingkunag social.
b. Meluruskan dan mengarahkan dasar-dasar pendidikan
yang kurang bail menurut teori ilmu pendidikan untuk mencegah kerugian yang
mungkin timbul karena kesalahan pendidikan awal atau kesalahan lingkungan yang
tidak terkontrol.
c. Meletakkan dasar-dasar ilmiah dan keterampilan untuk
dapat dikembangkan selanjutnya.
d. Mempersiapkan anak didik dengan pengetahuan dasar
yang memungkinkan anak dapat menghadapi lingkungannya sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri.
3. Tanggung jawab pendidikan di masyarakat
a. Mendidik anak untuk tetap beribadah kepada Tuhan.
b. Mananamkan rasa cinta pada ilmu pengetahuan dan
menanamkan solidaritas sosial, serta menyadarkan hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya sebagai insan pribadi, sosial, dan warga negara.
c. Memberi rasa ketentraman, kekuatan, dan kemakmuran
potensi-potensi rohani manusia melalui pendidikan kesabaran, keberanian,
kesadaran, optimisme, dan penyelenggaraan penelitian.
Dalam sejarah diungkapkan bahwa sejak manusia menyadari pentingnya
pendidikan, berbagai sarana dan prasarana dimanfaatkan sebagai lembaga
pendidikan. Untuk keperluan itu, manusia harus saling menolong dan mewujudkan
hakikat sosialitasnya.
BAB III
DASAR-DASAR DAN TUJUAN
PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN
DASAR-DASAR PENDIDIKAN
Dasar pendidikan adalah proses timbal balik antara pendidik dan anak
didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan
guna mencapai tujuan pendidikan dengan senantiasa didasari oleh nilai-nilai
tertentu. Dasar atau landasan pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan bersikap tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.
B. LANDASAN
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh suatu kegiatan. Dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan istilah aim, goal,
objective, dan purpose. Tujuan
pendidikan adalah hasil-hasil yang ingin dicapai melalui proses pendidikan.
Tujuan yang dimaksud dapat diklasifikasikan menjadi tujuan jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang.
C. LANDASAN
IDEOLOGIS DAN YURIDIS
TENTANG DASAR DAN
TUJUAN PENDIDIKAN
Dasar
pendidikan nasional adalah pancasila yang terdiri dari lima sila yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dasar kedua dari pendidikan nasional adalah UUD 1945, sebagaimana
tertuang dalam pasal 3 bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional BAB III PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 4 dinyatakan bahwa :
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan
yang sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna.
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kretivitas peserta didik
dalam proses pembelajaran.
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan
budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
BAB IV
DASAR-DASAR
PENGEMBANGAN MEDIA DAN METODE PENDIDIKAN
A. DASAR-DASAR
PENGEMBANGAN MEDIA PENDIDIKAN
Media
pendidikan adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud penelitian, misalnya dalam pembelajaran.
Dengan kata lain, media pendidikan adalah alat yang dimanfaatkan untuk
penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Media
pendidikan adalah alat atau perantara yang dikemukakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agara mudah dipahami dan ditangkap
maknanya sehingga dapat menigkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
B. MEDIA
PEMBELAJARAN
1.
Media Grafis, termasuk media
visual yang berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepada penerima pesan.
Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Jenis-jenis meia grafis yaitu
:
a. Gambar/foto : media yang paling umum digunakan yang
merupakan bahasa yang dimengerti dan dinikmati dimana-mana.
b. Sketsa : gambar yang sederhana atau draf kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
c. Diagram : menggambarkan struktur dari objek secara
garis besar.
d. Bagan/chart ; menyajikan ide-ide atau konsep-konsep
yang sulit apabila disampaikan secara tertulis atau lisan dan visual. Bagan
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
2.
Teks, membantu siswa untuk focus pada materi yang
diajarkan.
3.
Audio, memudahkan siswa dalam mengidentifikasi objek-objek,
mengklasifikasikan objek, menunjukkan hubungan special dari suatu objek, dan
membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkrit.
4.
Grafik, menunjukkan objek dengan ide, menjelaskan konsep yang
sulit, menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit, menunjukkan dengan
jelas suatu langkah procedural.
5.
Animasi, Menunjukkan proses abstrak dan menyediakan tiruan
yang apabila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya membutuhkan biaya yang
mahal.
6.
Video, mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau
psikomotor.
C. METODE
PEMBELAJARAN
1.
Metode seminar : kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam
suatu sidang untuk membahas masalah-masalah tertentu dan mencari jalan keluar
2.
Metode kerja kelompok : cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh
siswa (setelah dikelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan
pengajaran dengan bekerjasama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.
3.
Metode kerja lapangan : mengajar dan mengajak siswa kesuatu tempat diluar
sekolah yang bertujuan melakukan observasi dan eksplorasi secara langsung
dilapangan sehingga siswa dapat menghayati kehidupan masyarakat secara
langsung.
4.
Metode sumbang saran : cara yang dilakukan oleh guru ketika mengajar,
yaitu dengan mengutarakan permasalahan kepada siswa, sedangkan siswa diminta
pendapat dan saran-sarannya.
BAB V
KURIKULUM DAN EVALUASI
PENDIDIKAN
A. KURIKULUM
SEKOLAH
Ada 3
pengertian kurikulum, yaitu :
1. Kurikulum adalah program pendidikan yang terdiri
atas beberapa mata pelajaran yang harus diambil oleh anak didik pada suatu
jenjang sekolah.
2. Kurikulum adalah semua pengalaman yang diperoleh
anak selama disekolah.
3. Kurikulum adalah rencana belajar siswa, agar
mencapai tujuan yang ditetapkan.
1. MATERI KURIKULUM
a. Materi yang disusun tidak menyalahi fitrah manusia.
b. Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan.
c. Disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan usia
anak didik.
d. Membawa anak didik pada objek empiris sehingga anak
didik mempunyai keterampilan-keterampilan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat dan dapat mencari penghidupan yang layak.
2. SUMBER PENYUSUNAN KURIKULUM
Sumbernya adalah siswa.
Siswa menjadi sumber kegiatan pengajaran. Ada tiga pendekatan terhadap siswa
sebagai sumber kurikulum yaitu, kebutuhan siswa, perkembangan, serta minat
siswa.
3. DESAIN KURIKULUM
Desain kurikulum merupakan
suatu pengorganisasian tujuan, isi serta proses belajar yang akan diikuti siswa
pada berbagai tahap perkembangan pendidikan. Dalam desain kurikulum ada dua
dimensi penting, yaitu :
Ø
Substansi, unsur-unsur serta organisasi dari dokumen tertulis kurikulum.
Ø
Pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum terutama organisasi dan
proses pengajaran.
B. EVALUASI
PENDIDIKAN
Evaluasi artinya mengukur tingkat kemajuan atau kemunduran suatu
aktivitas tertentu
dengan penilaian. Evaluasi juga sebagai penentuan relevansi antara tindakan
yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi terdapat rumusan dan metode evaluasi
yang diterapkan untuk mengukur keberhasilan atau tindakan ketidakberhasilan
suatu pelaksanaan kegiatan tertentu. Alat ukur dan metode evaluasi yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut :
1. TES, merupakan
proses baku untuk memperoleh sampel tingkah laku dari ranah tertentu atau
prosedur sistematis untuk mengamati satu atau lebih karakteristik seseorang
dengan menggunakan skala numeric atau system kategori.
2. PENGUKURAN, Proses pemberian angka pada sesuatu atau seseorang berdasarkan aturan
tertentu. Hasilnya hanyalah angka-angka atau skor. Pengukuran tidak
menghasilkan nilai atau baik-buruknya sesuatu, tetapi hasil pengukuran dapat
digunakan untuk membuat penilaian atau evaluasi.
Hasil evaluasi didasarkan pada :
Ø
Kemampuan anak didik yang rendah,
Ø
Kualitas materi pelajaran yang tidak sesuai dengan tingkat usia anak,
Ø
Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan waktu
yang diberikan atau tidak efektif dan
efisien.
Ø
Komponen proses belajar mengajar yang kurang relevan dengan tujuan.
FUNGSI
EVALUASI :
1. Mengidentifikasikan dan merumuskan jarak dari
sasaran-sasaran pokok kurikulum secara komprehensif.
2. Menetapkan tingkah laku yang harus direalisasikan
oleh siswa.
3. Menyeleksi atau membentuk instrument-instrumen yang
valid, terpercaya, dan praktis untuk menilai sasaran-sasaran utama proses
pendidikan atau cirri-ciri khusus dari perkembangan dan pertumbuhan manusia
didik.
BAB VI
PUSAT-PUSAT PENDIDIKAN
A. PENDIDIKAN
PESANTREN
Pesantren adalah tempat para santri belajar ilmu agama Islam. Kata
pesantren berasal dari kata santri yang berarti murid yang belajar ilmu agama
Islam. Disebut pesantren karena seluruh murid yang belajar ilmu agama. Pada
umumnya pondok pesantren memiliki tempat belajar yang saling berdekatan
sehingga memudahkan para pesantren mencapai tempat yang dimaksud. Beberapa
karakteristik pesantren yaitu :
1. Tidak menggunakan batasan umur bagi santri-santri.
2. Sebagai sentral
peribadatan dan pendidikan Islam.
3. Pengajaran kitab-kitab Islam klasik.
4. Santri sebagai peserta didik.
5. Kiai sebagai pemimpin dan pengajar dipesantren.
B. SISTEM
PENDIDIKAN MADRASAH
Madrasah diartikan sebagai sebuah nama lembaga pendidikan yang
mengajarkan pengetahuan Islam. Madrasah mempunyai arti tempat atau wahana anak
mengenyam proses pembelajaran. Pengembangan system pendidikan madrasah
dilakukan oleh pemerintah didasarkan pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
pasal 13 yaitu jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dpat saling melengkapi dna memperkaya. Pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 diselenggarakan dengan system terbuka melalui tatap muka
dan melalui jarak jauh.
C. TAMAN
PENDIDIKAN AL-QURAN
Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) adalah lembaga pendidikan Islam yang
nonformal untuk anak-anak yang menjadikan siswanya mampu dan gemar membaca
Al-Quran dengan benar sesuai dengan ilmu tajwid sebgai target pokoknya, dapat
mengerjakan shalat dengan baik, hafal sejumlah surat pendek dan ayat pilihan,
serta mampu berdoa dan beramal saleh.
D. SISTEM
PENDIDIKAN UMUM
Pendidikan umum atau sekolah umum tumbuh sebagai bentuk perwujudan
nilai-nilai barat dalm pendidikan. Diantara sekolah umum yang diminati di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Sekolah Dasar (SD) merupakan sekolah yang paling
banyak jumlahnya di Indonesia. Pelaksanaan sekolah dasar didasarkan pada
peraturan yang berlaku, mulai sisten pendidikan, kurikulum dan jenjang waktu
yang ditetapkan yaitu enam tahun.
2. Sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) merupakan
lanjutan sekoah dasar.
3. Sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA)
4. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan sekoolah
yang menyediakan system kejuruan, bertujuan melatih keterampilan dan keahlian
bagi siswa
5. Sekolah teknik memiliki kesamaan dengan smk, hannya
kelahirannya lebih awal.
6. Sekolah pertanian yaitu sekolah yang memberlakukan
system pendidikan keterampilan dan keahlian dibidang pertanian.
BAB VII
DASAR-DASAR
PENGEMBANGAN KEPENDIDIKAN
A. PENGEMBANGAN
NILAI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Dalam pengembangan nilai dan tujuan pendidikan terkandung orientasi yang
dipilih pendidik dalam membimbing peserta didiknya. Nilai-nilai yang menjadi
acuan penetapan tujuan pendidikan adalah :
1. Nilai materiil, memelihara keberadaan manusia dari
segi materi.
2. Nilai sosial, yang lahir dari kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan
sesamanya.
3. Nilai intelektual yang berkaitan dengan kebenaran
pemikiran dan penting bagi para penuntut ilmu.
4. Nilai estetis yang berhubungan dengan apresiasi
terhadap keindahan.
5. Nilai etis yang menjadi sumber kewajiban dan
tanggunjawab.
6. Nilai religious dan spiritual yang menghubungkan
manusia dengan penciptanya.
B. ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
a) TUJUAN JANGKA PENDEK, keadministrasian pendidikan di sekolah adalah agar tersusun dan terlaksana
suatu system pengelolaan komponen instrumental pendidikan yang terdiri atas
komponen siswa, pegawai, guru, prasarana, sarana, organisasi, pembiaayaan,
kurikulum, tata laksana, dan hubungan masyarakat.
b) TUJUAN JANGKA MENENGAH, tujuan institusional setiap jenis dan jenjang program pendidikan di
sekolah.
c) TUJUAN JANGKA PANJANG, program pendidikan baik yang dilaksanakan dalam system pendidikan yang
dikelola oleh pemerintah maupun ynag dikelola oleh pihak swasta.
Lembaga-lembaga pendidikan dalam seluruh pendidikan dan jenjangnya wajib
mengiktui pola pendidikan nasional yang bertujuan sama dengan tujuan pendidikan
nasional. Tujuan keadministrasian pendidikan adalah segala usaha kerjasama
dalam mendayagunakan berbagai sumber daya dapat berjalan secara teratur,
efektif, efisien, dan produktif.
C. TUJUAN
DARI SEGI VISI DAN MISI
Ø Memberikan fondasi yang mantap dalam penyelenggaraan
pendidikan nasional serta memberikan arah yang jelas dalam merumuskan
sifat-sifat dasar, nilai, visi, misi, kebijakan, dan strategi pendidikan
nasional.
Ø Mendukung dalam penyusunan platform pendidikan
nasional sehingga perjalanan praktik pendidikan nasional dapat diselamatkan
dari kemungkinan adanya desakan dari pihak yang berkepentingan (stake hoders)
yang dapat menyebabkan keresahan masyarakat.
Ø Mencegah terjadinya pola pikir yang parsial
fragmentaris dan mengarahkan pada pola pikir yang lebih holistic sehingga
permasalahan dapat ditangkap dan dipahami secara lebih terstruktur dan
kontekstual.
Ø Mencegah terjadinya analisis yang supervisial yang
dapat mengakibatkan terjadinya kurang perlindungan dan pada gilirannya merugikan
peserta didik, masyarakat, dan bangsa.
Visi Lembaga Pendidikan Menggambarkan :
Ø
Visi lembaga pendidikan mencakup gambaran masa depan lembaga pendidikan
yang diinginkan.
Ø
Visi akan membentuk pandangan pelaku pendidikan tentang kesadaran dan
keunggulan dank has lembaga pendidikan yang dikelola.
Ø
Visi lembaga pendidikan adalah gambaran maasa depan lembaga pendidikan
yang diingikan sekolah lain dan masyarakat secara umum.
Ø
Visi lembaga pendidikan sebagai gambaran proses perubahan yang diinginkan
berdasakan depan terbaik yang hendak dicapai.
Ø
Visi lembaga pendidikan yang dicanagkan oleh pimpinan lembaga pendidikan
adalah karakteristik perjalanan atau proses yang akan ditempuh dalam pendidikan
oleh lembaga yang bersangkutan. Karakteristik lembaga pendidikan berhubungan
dengan metode, strategi, dan proses belajar mengajar yang berlangsung secara
berkesinambungan.
KESIMPULAN
Pendidikan
adalah sebuah sistem yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi
dirinya secara aktif sehingga memiliki kekuatan spritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dasar pendidikan adalah proses timbal balik antara pendidik dan anak
didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan
guna mencapai tujuan pendidikan dengan senantiasa didasari oleh nilai-nilai
tertentu.
Media
pendidikan adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud penelitian, misalnya dalam pembelajaran.
Dengan kata lain, media pendidikan adalah alat yang dimanfaatkan untuk
penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran.
Media
pendidikan adalah alat atau perantara yang dikemukakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agara mudah dipahami dan ditangkap
maknanya sehingga dapat menigkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Hasil
evaluasi pendidikan didasarkan pada :
v Kemampuan anak didik yang rendah.
v Kualitas materi pelajaran yang tidak sesuai dengan
tingkat usia anak.
v Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak
sesuai dengan waktu yang diberikan atau tidak efektif dan efisien.
v Komponen proses belajar mengajar yang kurang relevan
dengan tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar