LAPORAN BACA
BUKU : SEJARAH GEREJA
Nama : Roy Damanik.
Prodi : PAK.
Semester : II (Genap).
Dunia Gereja
mulai timbul ialah kekaisaran Romawi, hanya satu bahasa dipakai,
yaitu bahasa Yunani, pada zaman itu disebut bahasa
Koine. PB juga dikarang dalam bahasa Koine. Dalam hal agama, kaum Yahudi bebas menyembah
Allahnya. Philo adalah seorang filsuf Yahudi yang
berusaha menyesuaikan ajaran PL dengan
filsafat Yunani dari Plato dan Stoa. Ia mau membuktikan
bahwa segala hikmat Yunani sudah terdapat juga dalam taurat dan dalam
surat-surat nabi-nabi Israel. Metode Philo ini
berpengaruh dalam sejarah Gereja. Sebuah sinkretisme
yang dualistis-pantheistis berusaha menggabungkan
filsafat barat dengan agama timur, yakni ajaran gnostik.
Juga muncul ajaran Marcion yang berjasa kepada
Gereja, sebab penekanannya ialah pembenaran oleh
Iman. Pada tahun 318 timbullah
perselisihan di Alexandria antara seorang presbiter,
Arius namanya, dengan Alexander. Arius
berpendapat bahwa tak mungkin
Yesus dapat disebut "setengah Allah." Apabila kita percaya kepada satu
Allah saja, tentulah Yesus Allah juga atau Ia bukan Allah, melainkan makhluk
saja. Demikianlah Arius mengajarkan bahwa Anak atau 'Logos' itu adalah
makhluk Tuhan yang sulung dan yang tertinggi derajatnya. Ia bukannya
dari kekal, melainkan diciptakan di dalam batas-batas zaman, seperti
manusia juga diciptakan. Alexander tidak menerima pandangan itu, karena apabila hal
itu benar, maka itu berarti bahwa Injil ditiadakan. Sejak zaman Constantinus Agung,
jemaat Kristen mulai membangun gedung-gedung Gereja. Di Jerman muncul ajaran Arian dan menjadi pemicu terjadinya
pertentangan hebat antara penguasa-penguasa baru yang Arian dengan
penduduk asli yang beragama katolik. Sesudah agama
Islam membanjiri segala negeri di sebelah timur dan selatan Laut Tengah
pada abad ke-7, Gereja timur sama sekali kehilangan kuasa dan pengaruhnya maka
Gereja timur lekas runtuh, karena hidup rohaninya sudah
lama mundur. Hal ini disebabkan oleh karena Gereja itu kurang
sadar akan tanggung jawabnya terhadap dunia. Gereja di barat, meskipun
sesat dan beraib, selalu teringat juga akan tugasnya, yaitu menyiarkan
Injil di antara segala bangsa. Gereja barat sadar akan panggilan untuk
mengabarkan Injil kepada segala bangsa. Pangkalan pengutusan Injil di
Eropa terdapat di Irlandia. Menurut cerita lama, Injil dibawa ke negeri
itu oleh seorang bernama Patrick pada tahun 432. Dengan segera timbullah
di sana suatu Gereja Kristen yang berkembang dengan cepat. Dalam masa pemerintahan Karel Agung, Raja sendiri yang
memerintah Gereja. Diawal 1095 terjadi perang salib sebanyak 6 kali yang
diawali oleh keinginan untuk merebut tempat-tempat suci yang ada di Paslestina.
Benhard dari Clairvaux menjadi seorang yang menganjurkan perang salib kedua. Tahun
1215 menjadi puncak pemerintahan paus, paus diakui sebagai satu-satunya penguasa
dan hakim tertinggi di dalam Gereja. Namun, dilain sisi perlawanan terhadap pemerintahan
paus mulai muncul. Pada abad ke XIV muncul paham Renaissance yakni kelahiran dari
manusia zaman baru, yang tidak mengakui kuasa lain selain akal budi dan rohani sendiri.
Pada abad pertengahan mulai muncul teologia-teologia baru akibat tuntutan dari kaum
terpelajar. Di Jerman, muncullah Luther yang menjadi pembaru Gereja yang
pertama dan termasyur. Dan di Swiss juga muncul satu reformasi yang merupakan lanjutan
dari reformasi Luther yang dipimpin oleh Zwingli. Melalui proses panjang, pada akhirnya
agama Reformasi mendapat tempat di hati rakyat. Disisi lain pada tahun 1520 muncul
gerakan Babtis yang menekankan taurat sebagai pusat agama Kristen. Dalam perjalanannya
Gereja mengalami banyak pergolakan, termasuk Gereja KR berencana membasmi gerakan
Reformasi, namun Calvin berjuang dan memberi Gereja Reformasi suatu organisasi
yang teguh. Dalam pelayanannya Calvin menekankan dua hal yang harus dimiliki Gereja
yakni, pemberitaan Firman menurut Alkitab dan pelayanan sakramen sesuai dengan kehendak
Kristus. Tahun
1685, di Perancis kaum Calvinis mengalami penghambatan karena tindakan Raja
meniadakan Edik Nantes, dan dengan keputusan itu kebebasan beragama
dilenyapkan. Setelah konsili Trente ketika Gereja
KR berada di bawah pimpinan Spanyol mistik baru berkembang, yakni Mistikquietistis
yang identik dengan Askese, Ekstase dan Khayal. Dibawah pimpinan Perancis terjadi
bentrokan yang hebat antara raja dan paus. Selanjutnya terjadi penyerangan terhadap
mistik Quietistis dibawah pimpinan Yesuit. Pada tahun 1500-1800 pekabaran injil
masuk ke Indonesia melalui Maluku oleh Franciscus Xaverius. Pada abad-XVIII di
Belanda berkembang Pietisme. Memasuki masa pencerahan akal manusia menjadi autonom,
dan memunculkan agama baru yaitu agama kodrati yang menganggap bahwa jiwa manusia
tidak dapat mati dalam dunia akhirat. Pencerahan juga mempengaruhi gereja KR
yakni terjadinya pembubaran ordo Yesuit. Pencerahan mempunyai keuntungan yakni pemisahan
Gereja dari Negara. Di abad-XIX banyak orang mulai menggemari teori evolusi
Darwin, yang tentunya membawa orang menjadi atheism. Di abad yang sama muncul beberapa
teologia, antara lain Teologi Perasaan yang merumuskan kesalehan sebagai suatu
perasaan diri bergantung semata-mata kepada allah. Teologi Akal Budi mengajarkan
bahwa akal budi adalah tenaga pendorong semesta alam. Teologi Kesusilaan mengajarkan
bahwa yang terpenting bagi manusia adalah mempertahankan oknum manusia dihadapan
alam yang tak beroknum itu. Theologia Kelahiran Kembali yang membagi manusia menjadi
dua yakni telah diperanakkan dan yang belum diperanakkan kembali. Theologia Historis-Kritis
berusaha membagi isi Alkitab menurut sumber kitab itu. Abad ke XIX merupakan permualaan
awal sending sedunia. Pada tahun 1848 Wichern berhasil membuka Badan Pusat Pekabaran
Injil di Dalam Negeri. Di abad yang sama di Belanda terjadi pertentangan kaum ortodoks
di Gereja Hevormd dan kaum liberal. Ketika Indonesia dikembalikan menjadi
jajahan belanda, muncullah agama protestan dibeberapa daerah seperti di Maluku oleh Joseph Kam,
di Minahasa oleh Riedel
dan Schwarz. Dan didaerah Batak, Ludwig
Nommensen bekerja di daerah Batak Toba Silindung
tahun 1862. Perkembangan Gereja tidak luput dari sekta-sekta, dalam
perkembangannya ada beberapa bidat yang muncul, seperti Adventis yang menganggap bahwa dosa besar Gereja ialah
membuat Hari Minggu menjadi hari istirahat sebagai ganti hari sabbat.
Saksi Yehowa yang menanggap Negara sebagai alat setan dan Gereja sebagai kakitangannya. Gerakan Pentakosta yang menitikberatkan soal bernubuat,
berbahasa roh, menyembuhkan orang sakit dan sebagainya. 1918 terjadi
pengasingan diri dari gereja yang disebabkan oleh propaganda sosialis. Banyak
orang menganggap bahwa gereja turut menyebabkan timbulnya krisis ekonomi dan
keruntuhan peradaban barat. Pada masa Benedictus XV (1914-1922) terjadi
pembaharuan Hukum-Gereja KR, salah satunya mengenai nikah. Nikah campuran
dilarang, kecuali bila terjamin pendidikan anak-anak dalam agama KR. Di tahun 1918 di Rusia terjadi perpisahan
Gereja dan Negara dan
penyitaan segala milik Gereja. Didasari oleh karena Gereja yang
terpecah belah, menimbulkan pemikiran bahwa kesatuan harus dikejar, muncullah
gerakan Oikumenis. Pada tahun perang,
kontak Oikoumene telah menunjukkan manfaat
yang sangat besar di dalam prakteknya. Keadaan Gereja saat ini menyatakan Yesus Kristus sebagai pusat
pemberitaan, setia sampai mati. Tuhan juga menghiburkan kita dengan firman-Nya: “Tetapkanlah hatimu; Aku ini sudah mengalahkan dunia
ini”
Analisa Buku
Kekuatan
Buku :
1.
Memaparkan
secara terperinci Sejarah Gereja, juga persoalan-persoalan yang silih berganti
yang dialami Gereja.
2.
Menceritakan semangat dari para pejuang Gereja yang
begitu gigih, yang mampu memotivasi pembaca.
Kelemahan
Buku
1.
Terlalu banyak
Endnote yang direferensikan dengan topik selanjutnya atau sebelumnya, sehingga
harus bolak-balik dalam pembacaan.
2.
Buku
ini cukup tebal, sehingga sedikit kesulitan untuk menuangkannya menjadi 2
lembar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar