NAMA : ROY DAMANIK
SEMESTER : III (TIGA)
MATA KULIAH : MISI LINTAS BUDAYA
DOSEN : DEBORAH Y.S. KIM, M.A
WHAT IS MEANS TO BE A ORANG KRISTEN DUNIA
(WORLD CHRISTIAN)
1. DAVID BRYANT
“Ada tertulis demikian: Mesias
harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan
lagi : Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan untuk pengampunan dosa harus
disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem” (Lukas 24:46-47)
David Bryant membedakan dua macam orang Kristen.
Pertama, orang Kristen duniawi
(worldly Christian), yaitu mereka yang sudah diselamatkan, tetapi tidak
tertarik membawa keselamatan pada dunia, sebaliknya mereka memandang dunia
sebagai sarana bagi keuntungan dan kepentingan pribadinya. Kedua, orang Kristen dunia (world Christian),
yaitu orang yang sudah diselamatkan, dan mengarahkan kehidupannya di dunia
untuk misi, membawa berita keselamatan kepada segala bangsa.
Dalam pengajaran Tuhan Yesus, kita melihat bahwa
keselamatan dan misi adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Setelah meneguhkan
para murid tentang kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengajarkan kebenaran-kebenaran
penting bagi pelayanan mereka selanjutnya. Dia merangkumkan bahwa seluruh isi
kitab Taurat, kitab Para Nabi, dan kitab Mazmur menunjuk pada penggenapan
keselamatan di dalam Diri-Nya (ayat 46). Namun bukan hanya itu, garis besar
Kitab Suci juga adalah tentang bagaimana berita keselamatan ini harus
disampaikan kepada segala bangsa (ayat 47).
Orang Kristen Duniawi adalah orang yang puas dengan
berkat keselamatan bagi diri sendiri sedangkan Orang Kristen Dunia adalah orang yang merindukan keselamatan
itu juga sampai kepada segala bangsa. Dari dua kelompok ini, kita termasuk yang
mana? Gaya hidup dan prioritas macam apa yang harus kita ubah jika kita ingin
bertumbuh sebagai orang-orang Kristen dunia atau orang-orang yang merindukan
agar semua bangsa dapat kembali bersukacita di dalam Tuhan?.
2. KARDINAL
RATZINGER
Dalam bukunya, What it means to be a Christian, Kardinal Ratzinger (sekarang
Paus Benediktus XVI) menyatakan bahwa kita harus belajar menerima dan menyadari
bahwa hidup kita di dunia ini seperti masa Adven (masa penantian) akan
penggenapan janji keselamatan yang Tuhan berikan di dalam Kristus Putera-Nya.
Ada banyak realitas yang terjadi di sepanjang sejarah manusia, baik dan buruk
silih berganti; perang dan damai, kebaikan dan kejahatan, semua terjalin dalam
satu rangkaian kejadian. Ini semua menunjukkan, betapa selama hidup di dunia
ini kita manusia memang mengalami pergumulan. Dan sesungguhnya, dalam keadaan
ini kita dapat banyak belajar dari sikap Ayub : berani bertanya kepada Tuhan,
meskipun akhirnya harus menyerahkan segala sesuatunya ke dalam kebijaksanaan
Tuhan, yang tidak dapat kita pahami sepenuhnya. Sejarah manusia ini memang
mengisahkan tentang berbagai kelemahan umat manusia di hadapan Allah yang penuh
belas kasihan.
Maka kita perlu mengingat bahwa menjadi Kristen
berarti menjadi seperti Kristus. Maka sebagai murid- murid Kristus, kita
dipanggil untuk hidup seturut teladan-Nya, yakni :
a) Hidup bagi orang lain.
b) Mengasihi tanpa pilih- pilih
dan tanpa perhitungan.
c) Mengasihi dengan prinsip “tanpa
syarat”.
d) Kasih mengisyaratkan iman, iman
mengisyaratkan kasih.
e) Iman dan kasih “tanpa syarat”
mendorong kita untuk menaati perintah Allah.
f) Menaati perintah Allah membawa
kita kepada Gereja yang didirikan Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar