Rabu, 11 Desember 2013

SEMESTER 1 (FASE-FASE PERKEMBANGAN)

FASE-FASE PERKEMBANGAN

Diserahkan kepada:
Dosen: Diah Styaningsih, Spd. M. A

Sebagai bagian dari Tugas Mata Kuliah
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

Nama Kelompok :
Roy Damanik
Resmiwati Siregar
Mariana Rumapea
Christian. F. Ticoalu
Frans Benhard. O. Panjaitan
Liyani
  

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA BASOM
06 September 2012
FASE-FASE PERKEMBANGAN

1.      TAHAP PERKEMBANGAN BERDASARKAN ANALISIS BIOLOGIS
a.      Perkembangan menurut Hackel
Hackel seorang sarjana Jerman mengemukakan hukum biogenetis, sebagai berikut : “ontogenese itu adalah rekapitulasi dari phylogenese. Artinya perkembangan individu itu merupakan ulangan ringkas dari perkembangan jenis manusia”. Hukum biogenetis itu disebut pula sebagai teori-rekapitulasi.
Dan dibagi dalam 4 fase, yaitu :
                                                              i.      Masa perampokan/penggarongan dan masa perburuan, sampai kira-kira usia 8 tahun.
                                                            ii.      Masa penggembalaan, 8-10 tahun. Pada usia ini anak suka sekali memelihara ternak dan binatang jinak.
                                                          iii.      Masa pertanian, 11-12 tahun. Pada usia ini anak memperlihatkan kesukaan menanam macam-macam tetumbuhan dan kegiatan berkebun.
                                                          iv.      Masa perdagangan, 13-14 tahun. Anak gemar sekali mengumpulkan macam-macam benda.

2.      TAHAP PERKEMBANGAN BERDASARKAN ANALISIS DIDAKTIS
a.      Perkembangan menurut Johan Amos Comenius
Johan Amos Comenius (1592-1671) dalam bukunya “Didactica Magna” membagi periode perkembangan sebagai berikut :
                                                              i.      0-6 Tahun, periode Sekolah-Ibu.
Disebut sebagai periode sekolah-ibu, karena hampir semua usaha bimbingan-pendidikan (ditambah perawatan dan pemeliharaan) berlangsung di tengah keluarga. Terutama sekali aktivitas ibu sangat menentukan kelancaran proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
                                                            ii.      6-12 Tahun, periode Sekolah-Bahasa-Ibu, disebut Sekolah-Bahasa-Ibu, karena pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa ibu). Bahasa ibu  dipakai sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu untuk mendapatkan impresi dari luar berupa pengaruh, sugesti serta transmisi kultural (pengoperan nilai-nilai kebudayaan) dari orang dewasa. Bahasa ibu juga dipakai untuk mengekspresikan kehidupan batinnya kepada orang lain.
                                                          iii.      12-18 Tahun, periode Sekolah-Latin, pada usia ini anak mulai diajarkan bahasa latin, sebagai bahasa kebudayaan yang dianggap paling kaya dan paling ``tinggi`` kedudukannya pada saat itu, bahasa tersebut perlu diajarkan kepada anak, agar anak bisa mencapai taraf ``beradab`` dan berbudaya.
                                                          iv.      18-14 Tahun, periode Universitas.

3.      TAHAP PERKEMBANGAN BERDASARKAN ANALISIS PSIKOLOGIS
a.      Perkembangan menurut Charlotte Buhler
Charlotte Buhler membagi masa perkembangan sebagai berikut :
                                                              i.      Fase I (0-1 Tahun) masa menghayati obyek-obyek diluar diri sendiri.
                                                            ii.      Fase II (2-4 Tahun) masa pengenalan dunia obyektif diluar diri sendiri, disertai penghayatan subyektif.
                                                          iii.      Fase III (5-8 Tahun) masa sosialisasi anak. Pada saat ini anak mulai memasuki masyarakat luas.
                                                          iv.      Fase IV (9-14 Tahun) pada periode ini anak menjadi obyektivitas tertinggi.

                                                            v.      Fase V (13-19) masa tercapainya sintese antara sikap ke dalam batin sendiri dengan sikap keluar kepada dunia obyektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar