Rabu, 11 Desember 2013

SEMESTER 3 (MISI LINTAS BUDAYA)

NAMA                       : ROY DAMANIK
SEMESTER              : III (TIGA)
MATA KULIAH      : MISI LINTAS BUDAYA
DOSEN                      : DEBORAH Y.S. KIM, M.A

WHAT IS MEANS TO BE A ORANG KRISTEN DUNIA
(WORLD CHRISTIAN)

1. DAVID BRYANT
“Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi : Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan untuk pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem” (Lukas 24:46-47)

David Bryant membedakan dua macam orang Kristen. Pertama, orang Kristen duniawi (worldly Christian), yaitu mereka yang sudah diselamatkan, tetapi tidak tertarik membawa keselamatan pada dunia, sebaliknya mereka memandang dunia sebagai sarana bagi keuntungan dan kepentingan pribadinya. Kedua, orang Kristen dunia (world Christian), yaitu orang yang sudah diselamatkan, dan mengarahkan kehidupannya di dunia untuk misi, membawa berita keselamatan kepada segala bangsa.

Dalam pengajaran Tuhan Yesus, kita melihat bahwa keselamatan dan misi adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Setelah meneguhkan para murid tentang kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengajarkan kebenaran-kebenaran penting bagi pelayanan mereka selanjutnya. Dia merangkumkan bahwa seluruh isi kitab Taurat, kitab Para Nabi, dan kitab Mazmur menunjuk pada penggenapan keselamatan di dalam Diri-Nya (ayat 46). Namun bukan hanya itu, garis besar Kitab Suci juga adalah tentang bagaimana berita keselamatan ini harus disampaikan kepada segala bangsa (ayat 47).

Orang Kristen Duniawi adalah orang yang puas dengan berkat keselamatan bagi diri sendiri sedangkan Orang Kristen Dunia adalah orang yang merindukan keselamatan itu juga sampai kepada segala bangsa. Dari dua kelompok ini, kita termasuk yang mana? Gaya hidup dan prioritas macam apa yang harus kita ubah jika kita ingin bertumbuh sebagai orang-orang Kristen dunia atau orang-orang yang merindukan agar semua bangsa dapat kembali bersukacita di dalam Tuhan?.

2. KARDINAL RATZINGER
Dalam bukunya, What it means to be a Christian, Kardinal Ratzinger (sekarang Paus Benediktus XVI) menyatakan bahwa kita harus belajar menerima dan menyadari bahwa hidup kita di dunia ini seperti masa Adven (masa penantian) akan penggenapan janji keselamatan yang Tuhan berikan di dalam Kristus Putera-Nya. Ada banyak realitas yang terjadi di sepanjang sejarah manusia, baik dan buruk silih berganti; perang dan damai, kebaikan dan kejahatan, semua terjalin dalam satu rangkaian kejadian. Ini semua menunjukkan, betapa selama hidup di dunia ini kita manusia memang mengalami pergumulan. Dan sesungguhnya, dalam keadaan ini kita dapat banyak belajar dari sikap Ayub : berani bertanya kepada Tuhan, meskipun akhirnya harus menyerahkan segala sesuatunya ke dalam kebijaksanaan Tuhan, yang tidak dapat kita pahami sepenuhnya. Sejarah manusia ini memang mengisahkan tentang berbagai kelemahan umat manusia di hadapan Allah yang penuh belas kasihan.
Maka kita perlu mengingat bahwa menjadi Kristen berarti menjadi seperti Kristus. Maka sebagai murid- murid Kristus, kita dipanggil untuk hidup seturut teladan-Nya, yakni :
a)      Hidup bagi orang lain.
b)      Mengasihi tanpa pilih- pilih dan tanpa perhitungan.
c)      Mengasihi dengan prinsip “tanpa syarat”.
d)     Kasih mengisyaratkan iman, iman mengisyaratkan kasih.
e)      Iman dan kasih “tanpa syarat” mendorong kita untuk menaati perintah Allah.

f)       Menaati perintah Allah membawa kita kepada Gereja yang didirikan Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar