Kamis, 04 Desember 2014

SEMESTER V (KHOTBAH TEKSTUAL)

TUGAS PAPER

                                     KHOTBAH TEKSTUAL                                    
“PENCURAHAN ROH KUDUS”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah :
HOMILETIKA 1

Yang Dibina Oleh :
Agripa Sally, M.A., M.Th©

 Nama : Roy Damanik

KHOTBAH TEKSTUAL TENTANG “PENCURAHAN ROH KUDUS”
NATS ALKITAB : KISAH PARA RASUL 2:1-13

1Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
5Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
6Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
7Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
8Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
9kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
10Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
12Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?”
13 Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.”




ISI KHOTBAH

THEMA : PENCURAHAN ROH KUDUS, SERTA MANFAATNYA BAGI KITA
Ayat Kunci : Ayat 4

A.    PENDAHULUAN
Peristiwa pencurahan Roh Kudus merupakan penggenapan janji Tuhan dimana pada saat Tuhan Yesus hendak naik ke Sorga, Tuhan Yesus menjanjikan adanya penolong yang akan menyertai umat-Nya. Dan penolong itu adalah Roh Kudus. Tuhan tidak ingin membiarkan umat-Nya, karena Dia peduli terhadap umat-Nya. Tuhan Yesus sangat memperhatikan umat-Nya sehingga Dia tidak membiarkan kita bergumul sendiri sebagai yatim piatu. Perhatian Tuhan Yesus terhadap umat-Nya, dinyatakan Tuhan melalui Kis. 2:1-13. Kita akan melihat dan mempelajari apa yang Tuhan maksudkan melalui nats ini, siapa itu Roh Kudus, mengapa Tuhan memberikan Roh Kudus, kepada siapa Roh Kudus diberikan, dan apa manfaatnya bagi kita?

B.     ISI KHOTBAH

1.         Roh Kudus Merupakan Penggenapan Janji Tuhan (Ay. 1-3)
1Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Pemberian Roh Kudus ini merupakan penggenapan janji Tuhan Yesus dalam Yoh. 14:16-26; 15:26-27; 16:7-11-14; Mat. 3:11;  Kis. 1:4-8. Ketika Tuhan Yesus naik kesorga, dia menjanjikan penolong bagi umat-Nya dan Dia pasti menggenapi janji-Nya. Hal tersebut secara khusus disampaikan kepada murid-muridNya, agar para murid tidak meninggalkan Yerusalem sampai penolong itu datang. Para murid meyakini betul bahwa Yesus akan menggenapi janji-Nya, dan hal tersebut dibuktikan dalam ayat 1-3
Dalam ayat 1-2: ketika mereka berkumpul, tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras. Alkitab sering menggambarkan Roh Kudus sebagai angin (Yoh. 3:8; Yeh. 37:9-14; Yoh. 20:22). Karena itulah maka dalam nats ini sebelum Roh Kudus turun, Ia didahului oleh suatu bunyi seperti tiupan angin keras. Dalam ayat 3: Tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Roh Kudus juga sering digambarkan sebagai api karena Ia berfungsi untuk menyucikan maupun menguduskan kita. 

2.         Roh Kudus Dicurahkan Kepada Orang Percaya (Ay. 4-7)
4Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. 5Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. 6Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. 7Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?

Kristus telah berjanji mengaruniakan Roh Kudus untuk umat-Nya, dan janji itu menjadi milik kita seperti kepada murid-murid pertama. Tapi seperti setiap janji lainnya, itu diberikan dengan kondisi. Ada banyak orang yang percaya, dan mengaku mengklaim janji Tuhan, mereka berbicara tentang Kristus dan Roh Kudus, namun belum menerima manfaatnya. Mereka tidak menyerahkan jiwanya untuk dibimbing dan dikendalikan Roh Kudus. Nats “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus” adalah merujuk kepada para Murid dan orang percaya lainnya yang berkumpul, taat dan setia menantikan janji Tuhan”. Itu artinya Roh Kudus akan diberikan kepada mereka yang mau dan setia menantikan janji-Nya. Orang lain yang mendengar mereka berbicara dalam bahasa mereka terheran-heran, jelas sekali karena mereka tidak memahami apa yang sedang terjadi. Bukankah mereka yang datang itu juga adalah orang-orang yang mengerti Firman?, jawabannya Ya. Jelas sekali mereka datang ke Yerusalem untuk merayakan perayaan besar, karena dikatakan bahwa “orang-orang saleh” dari penjuru bumi datang. Namun mengapa orang saleh itu tidak dipenuhi Roh Kudus juga.  Jawabannya karena yang dipenuhi Roh Kudus adalah mereka yang mau setia menantikan janji-Nya.

3.         Roh Kudus Adalah Allah Sendiri (Ay. 8-10)
8Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: 9kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 10Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,

Allah merupakan pembimbing, penolong, dan penghibur yang tidak terlihat, namun berada dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup di dalam-Nya. Dia Maha Tahu, Maha Kuasa, Maha Hadir. Hakekat Allah tersebut juga dimiliki oleh Roh Kudus, Dia juga Maha Tahu, hal tersebut terbukti dari karya-Nya ketika para murid berbicara dengan bahasa yang tidak mereka mengerti. Orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfili terheran-heran ketika mendengar bahasa mereka keluar dari mulut orang Galilea. Mereka tidak memahami bahwa yang meletakkan bahasa itu di mulut mereka adalah Roh Kudus yang Maha Kuasa yang merupakan Allah sendiri. Roh Kudus bukan sekedar kuasa atau kekuatan, tetapi Roh Kudus adalah Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan demikian Roh Kudus adalah Pribadi Allah itu sendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Allah. Kepribadian Roh Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Bapa maupun Anak.

4.         Roh Kudus Dicurahkan Untuk Menunjukkan Kebesaran Allah (Ay. 11-12)
11baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” 12Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” 13 Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.”

Pada pencurahan Roh Kudus yang pertama, para murid menerima pengalaman rohani. Murid-murid berkata-kata dalam bahasa Roh. Dan sangat penting kita perhatikan bahwa saksi mata saat itu melihat fenomena yang “aneh” sehingga mereka menyindir para murid sebagai “orang yang mabuk anggur di pagi hari”. Ini menunjukkan adanya pengalaman rohani yang mereka lihat saat Roh Kudus dicurahkan. Sebenarnya, pengalaman rohani yang dialami murid-murid adalah akibat logis dari kehadiran Roh Kudus. Dimana Roh Kudus hadir, di situ terjadi pengalaman rohani yang dalam. Dan dalam pengalaman para murid, kebesaran Allah dinyatakan.
Saat para murid menerima pencurahan Roh Kudus dan dipenuhi oleh Roh Kudus, mereka memuliakan Tuhan. Rasul Paulus menegaskan bahwa saat kita dipenuhi Roh Kudus, maka kita akan memuji Tuhan Yesus, menaikkan nyanyian rohani, mazmur dan puji-pujian “Efesus 5:18-21”. Ketika kita memuliakan Tuhan, maka akan nyata kebesarannya dalam hidup kita. Dalam kebesarannya Roh Kudus juga memberikan keberanian memberitakan Injil kepada para murid. Roh Kudus diutus Tuhan supaya  kita menerima kuasa untuk menjadi saksi-Nya, memberitakan Injil. Bukan saja untuk menikmati pengalaman rohani, namun juga untuk memberitakan Injil.
Nats: Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” juga merupakan bukti kebesaran Allah yang dinyatakan kepada para orang-orang saleh, sehingga membuat mereka tercengang, bahkan bertanya-tanya. Ada banyak hal yang kita tidak dapat pahami tentang kebesaran Allah. Namun melalui Roh Kudus, kita akan ditolong untuk memahami maksud Tuhan, serta mengerti kebesaran-Nya.

C.    KESIMPULAN
Bahasa lidah adalah bahasa istimewa, yang diilhamkan oleh Roh Kudus untuk kemuliaannya, sebagai “tanda” bagi orang-orang yang belum percaya, serta menjadi bukti bagi mereka betapa dahsyatnya Allah. Yang menjadi pertanyaannya, apakah kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus? kalau memang sudah, kita harus membuktikannya dengan rajin serta tekun memberitakan Injil.
Seorang “Pemimpin, Ayah, Ibu, Pekerja, Pelajar” yang dipenuhi Roh Kudus akan menjadi teladan bagi keluarga dan sekelilingnya serta menjadi kesaksian yang hidup. Seorang ibu yang dipenuhi Roh Kudus, ia mampu mempertobatkan suaminya yang belum percaya melalui sikapnya yang baik.  Seorang pekerja yang dipenuhi Roh Kudus dapat membuat rekan-rekannya yang belum percaya menjadi tertarik untuk mengikuti apa yang kita percayai karena kesaksian hidup kita yang jujur dan berintegritas.  Seorang pelajar yang dipenuhi Roh Kudus akan menjadi panutan bagi teman-temannya atas seluruh pergaulannya yang berbuah.  Intinya, seorang yang dipenuhi Roh Kudus, kehidupannya akan menjadi saksi bagi banyak orang.  Kiranya melalui khotbah ini, setiap kita dapat mengambil komitmen kembali untuk hidup dipenuhi oleh Roh Kudus dengan menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar