Kamis, 11 Desember 2014

SEMESTER V (REFLEKSI KITAB YOSUA)


Yosua יהושוע (Hebrew), ιησους (Greek) “Penyelamat”
Setelah mempelajari Eksposisi Kitab Yosua, saya mencoba membuat beberapa point penting yang diajarkan oleh Allah kepada kita melalui penulis. Kitab Yosua mengajarkan tentang kesetiaan Allah dalam memenuhi janji-Nya. Janji yang dimulai dari Abraham, lalu kepada Musa. Dan setelah Musa mati, Allah memilih Yosua (Abdi Musa), untuk melanjutkan janji yang telah ditetapkan Allah mengenai Tanah Perjanjian. Dalam kitab ini, kita juga dapat melihat bagaimana dampak kehidupan Musa sebagai pembimbing yang baik bagi hidup Yosua. Bertahun-tahun lamanya ia berada dekat dengan Musa, bahkan Yosua menyaksikan kesepuluh tulah, Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan tanda-tanda serta hukuman-hukuman sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek (Kel. 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Kel. 24:12-18). Sejarah hidup Yosua dan proses pembentukan hidupnya mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. 
Selain dari cara hidup dan pemilihan Allah terhadap Yosua, kita juga dapat melihat penyertaan Allah yang sangat luar biasa kepada Yosua. Allah tidak hanya memilih Yosua untuk melanjutkan perjalanan ke Tanah Perjanjian, namun Allah juga memberi jaminan kepada Yosua. Hal tersebut terbukti dari ayat 5 “Aku tidak akan membiarkan engkau” secara hurufiah “Aku tidak akan meninggalkanmu”, dan dalam terjemahan LXX : “Aku tidak akan meninggalkanmu dalam kesukaran”. Hal tersebut merupakan jaminan yang luar biasa yang diberikan Allah kepada Yosua.

Dari hal diatas saya mendapatkan pelajaran bahwa ketika kita hidup, secara khusus sebagai para pelayan di dalam pelayanan Gereja, kita merupakan seorang pembimbing. Seseorang sedang mengamati kita, dan tentu sekali ada orang lain yang sedang kita pengaruhi melalui cara hidup kita, baik secara langsung maupun tidak. Sebagai seorang pelayan Tuhan, orang lain sedang belajar dari kita dan akan mengikuti teladan kita. Dan melalui Kitab Yosua ini juga kita diajarkan supaya bersikap kuat dan teguh. Karena sama halnya seperti Yosua, kita bisa saja kecut dan tawar hati bahkan kurang percaya akan janji-janji Allah dalam hidup kita. Namun kita harus tetap memiliki keberanian serta pengharapan akan kemenangan yang akan Allah berikan bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar