Kamis, 04 Desember 2014

SEMESTER V (TUGAS MAKALAH: KURIKULUM 2013)

TUGAS MAKALAH
IDE POKOK DAN PERKEMBANGAN
KURIKULUM 2013

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah :
STRATEGI PEMBELAJARAN PAK
Yang Dibina Oleh :
Paskah P. Purba, M.Pd.K

Nama : Roy Damanik

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam perjalanan sejarah pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negatif dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman paska kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya.

Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian, tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang baru saja diterapkan di tahun ajaran 2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah telah melakukan uji publik untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata publik. Kemudian pada akhirnya di tahun 2014 kurikulum ini telah diberlakukan secara bertahap.

Pada Kesempatan ini saya akan membahas kurikulum 2013 yang menjadi pro dan kontra bagi guru dan masyarakat.
B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, antara lain :
1.         Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2.         Apa fungsi dari kurikulum?
3.         Bagaimana perkembangan kurikulum di indonesia?
4.         Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013?
5.         Bagaimana perkembangan, prinsip, serta kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013?

C.    TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini, antara lain :
1.         Menjelaskan dan mendeskripsikan pengertian dari kurikulum.
2.         Menjelaskan dan mendeskripsikan fungsi dari kurikulum.
3.         Menjelaskan sejarah perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia.
4.         Menjelaskan dan mendeskripsikan pengertian dari kurikulum 2013.
5.         Menjelaskan dan mendeskripsikan perkembangan, prinsip, serta kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.[1]
Selain pengertian diatas, berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli[2] :
1)        Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968) : Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2)        Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966) : Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
3)        Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967) : Kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
4)        Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973) : Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
5)        Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003 : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Dari pengertian secara umum dan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan sebuah rancangan pendidikan yang disusun menjadi acuan pembelajaran dan sekaligus menjadi tolok ukur proses pembeljaran itu sendiri.
B.     FUNGSI KURIKULUM
Kurikulum dalam dunia pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut[3] :
1)      Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Mencapai Tujuan Pendidikan.
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, ideologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara kita tidak sama dengan negara-negara lain, untuk itu, maka :
a)           Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
b)           Kurikulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan itu,
c)           Kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
2)      Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan.
Kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a)      Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan,
b)      Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi : Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan; Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan; Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
3)      Fungsi Kurikulum Bagi Guru.
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembang kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
4)      Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah.
Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
C.    SEJARAH KURIKULUM DI INDONESIA
Adapun sejarah kurikulum di Indonesia, adalah sebagai berikut[4] :

1)        Kurikulum Rencana Pelajaran (1947-1968)
Kurikulum yang digunakan di Indonesia dipengaruhi oleh tatanan sosial politik Indonesia. Negara-negara penjajah yang mendiami wilayah Indonesia ikut juga mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, setidaknya ada tiga sistem pendidikan dan pengajaran yang berkembang saat itu.
a)      Pertama, sistem pendidikan Islam yang diselenggarakan pesantren.
b)      Kedua, sistem pendidikan Belanda. Sistem pendidikan Belanda diatur dengan prosedur yang ketat dari mulai aturan siswa, pengajar, sistem pengajaran, dan kurikulum. Sekolah-sekolah dibentuk dengan membedakan pendidikan antara anak Belanda, anak timur asing, dan anak pribumi. Golongan pribumi ini masih dipecah lagi menjadi masyarakat kelas bawah dan priyayi.
c)      Setelah Indonesia merdeka, yakni tahun 1945, di awal pemerintahannya pemerintah secara bertahap mulai mengkonstruksi kurikulum sesuai dengan kondisi saat itu. Tiga tahun setelah Indonesia merdeka mulailah pemerintah membuat kurikulum sederhana yang disebut dengan “Rencana Pelajaran”.

2)        Kurikulum Berorientasi Pencapaian
Setelah Indonesia memasuki masa orde baru, tatanan kurikulumpun mengalami perubahan dari “Rencana Pelajaran” menuju kurikulum berbasis pada pencapaian tujuan. Dalam konteks ini subjek kurikulum adalah akademik. Kurikulum ini menekankan pada isi atau materi pelajaran yang bersumber dari disiplin ilmu. Kurikulum ini mulai dikembangkan sejak tahun 1975 hingga 1984.

a)      Kurikulum 1975
Sebagai pengganti kurikulum 1968, kurikulum ini  menggunakan prinsip sebagai berikut : Berorientasi pada tujuan; Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif; Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu; Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

b)     Kurikulum 1984
Menjelang tahun 1983, melihat antara kebutuhan dan tuntutan masyarakat juga ilmu pengetahuan/teknologi terhadap pendidikan kurikulum 1975 dianggap tidak sesuai lagi, oleh karena itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 tampil sebagai revisi terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Berorientasi kepada tujuan instruksional; Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA); Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral; Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan; Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan siswa.

c)      Kurikulum 1994
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di antaranya sebagai berikut : Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan; Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat; Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia; Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial; Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah; Pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
d)     Kurikulum Berbasis Kompetensi dan KTSP
Kurikulum yang berorientasi pada pencapaian tujuan (1975-1994) berimplikasi pada penguasaan kognitif lebih dominan, namun kurang dalam penguasaan keterampilan (skill). Sehingga lulusan pendidikan kita tidak memiliki kemampuan yang memadai terutama yang bersifat aplikatif, sehingga diperlukan kurikulum yang berorientasi pada penguasaan kompetensi secara holistik. Kemampuan secara holistik ini sejalan dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Atas dasar itulah maka Indonesia memilih untuk memberlakukan Kurikulum KBK sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan serta penyempurnaannya dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

e)      Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No. 2, Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, UU No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dan dalam TAP-MPR No. IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan.

D.    KURIKULUM 2013

1)        PENGERTIAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap serta perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn. Sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika. Materi pelajaran tersebut, terutama Matematika, disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.[5]

2)        POKOK-POKOK PERUBAHAN DALAM KURIKULUM 2013
Terdapat beberapa perubahan-perubahan mendasar dari kurikulum sebelumnya ke kurikulum 2013, yaitu : Penataan Pola Pikir; Pendalaman dan Perluasan Materi; Penguatan Proses; dan Penyesuaian Beban. Sedangkan elemen yang berubah antara lain : Standar Kompetensi Lulusan; Standar Isi; Standar Proses; dan Standar Penilaian. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.  Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, dan Membentuk Jejaring. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu : Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. Proses hasil belajar menggunakan penilaian autentik (Authentic Assessment), yaitu pengukuran yang bermakna secara signifikan antara hasil belajar peserta didik dengan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.[6]

3)        PRINSIP PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013
Ada beberapa prinsip-prinsip dalam penyusunan RPP yang perlu diperhatikan olehh para pendidik, antara lain :[7]
a.       Memperhatikan perbedaan individu peserta didik; RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan atau lingkungan peserta didik.
b.      Mendorong partisipasi aktif naradidik; Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c.       Mengembangkan budaya membaca dan menulis; Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
d.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut; RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, dan remedi.
e.       Keterkaitan dan keterpaduan; RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
f.       Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi; RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

4)        PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KTSP
Perbedaan pokok antara KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini diterapkan dengan Kurikulum 2013 berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat, namun  guru tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami  seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah. Perbedaan esensial dari KTSP dan kurikulum 2013 itu sendiri adalah sebagai berikut[8] :
NO
KTSP
KURIKULUM 2013
1
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu.
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi.
2
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri.
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi  dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
3
Bahasa Indonesia sejajar dengan MAPEL lain.
Bahasa Indonesia sebagai penghela MAPEL lain.
4
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda.
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar.
5
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah.
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain. Ilmu Pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.
6
Tematik untuk kelas I-III.
Tematik integratif untuk kelas I-III.
7
TIK mata pelajaran sendiri.


TIK merupakan sarana pembelajaran, digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.
8
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan.
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
9
Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI.
Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat.
10
SMA dan SMK tidak memiliki kesamaan kompetensi.
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11
Penjurusan di SMK sangat detil.
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan minat dan pendalaman.

5)        KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KURIKULUM 2013
Adapun yang menjadi kelebihan dan kekurangan kurikulum terbaru atau kurikulum 2013 ini, antara lain[9] :
a)      Kelebihan Kurikulum 2013
1.      Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual) karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
2.      Kurikulum 2013 yang berbasis karakter  dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
3.      Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
4.      Lebih menekankan pada pendidikan karakter.
5.      Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
6.      Kesiapan terletak pada guru.
b)     Kelemahan Kurikulum 2013
1.      Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013.
2.      Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
3.      Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
6)        METODE PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain[10] :
1.      Metode ceramah,
2.      Metode latihan,
3.      Metode tanya jawab,
4.      Metode karya wisata,
5.      Metode demonstrasi,
6.      Metode sosiodrama,
7.      Metode bermain peran,
8.      Metode diskusi,
9.      Metode pemberian tugas dan resitasi,
10.  Metode eksperimen.
11.  Metode proyek

7)        MODEL PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013
Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sabagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.[11]
Model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah[12] :
a)      Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
b)      Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
c)      Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
d)     Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
BAB III
KESIMPULAN

Kurikulum merupakan sebuah rancangan pembelajaran, yang di susun dengan mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Sedangkan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah tersebut meliputi, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Secara konseptual kurikulum 2013 jelas ada perubahan signifikan. Perubahan itu tentunya di maksudkan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih baik dan usaha untuk selalu memperbaharui tata cara pelaksanaan pendidikan di Indonesia agar merata disetiap daerahnya.


[1]http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum
[2]Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu & Aplikasi Pendidikan (Bandung : IMTIMA, 2007).
[3]http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum
[4]http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Revisi_Bahan_Ajar_Cetak/BAC_Pengkur_SD/UNIT-4_PERKEMBANGAN_KURIKULUM_.pdf
[5]http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013
[6]http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/13/pokok-pokok-perubahan-pada-kurikulum-2013-592184.html
[7]http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/prinsip-penyusunan-rpp-kurikulum-2013.html
[8]http://layananptk.wordpress.com/2013/07/02/perbedaan-esensial-ktsp-dan-kurikulum-2013/
[9]E. Mulyasa, Pengembangan dan Impelementasi Kurikulum 2013 (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya) hal.164.
[10]Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2013) hal.29-30.
[11] Ibid, hal. 34.
[12] Ibid, hal. 35.

1 komentar:

  1. trimakasih atas infonya...
    minta izin copas buat tugas ya... sukses selalu...

    BalasHapus