TUGAS PAPER
KHOTBAH
TEKSTUAL
“PENCURAHAN ROH KUDUS”
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah :
HOMILETIKA 1
Yang Dibina
Oleh :
Agripa Sally, M.A., M.Th©
Nama : Roy Damanik
KHOTBAH TEKSTUAL TENTANG “PENCURAHAN
ROH KUDUS”
NATS ALKITAB : KISAH PARA RASUL
2:1-13
1Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat.
2Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing.
4Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk mengatakannya.
5Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala
bangsa di bawah kolong langit.
6Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena
mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka
sendiri.
7Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka
semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
8Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam
bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
9kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan
Kapadokia, Pontus dan Asia,
10Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan
Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang
Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang
perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
12Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata
seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?”
13 Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.”
ISI KHOTBAH
THEMA :
PENCURAHAN ROH KUDUS, SERTA MANFAATNYA BAGI KITA
Ayat Kunci :
Ayat 4
A. PENDAHULUAN
Peristiwa pencurahan Roh Kudus
merupakan penggenapan janji Tuhan dimana pada saat Tuhan Yesus hendak naik ke
Sorga, Tuhan Yesus menjanjikan adanya penolong yang akan menyertai umat-Nya. Dan
penolong itu adalah Roh Kudus. Tuhan tidak ingin membiarkan umat-Nya, karena
Dia peduli terhadap umat-Nya. Tuhan Yesus sangat memperhatikan umat-Nya
sehingga Dia tidak membiarkan kita bergumul sendiri sebagai yatim piatu. Perhatian
Tuhan Yesus terhadap umat-Nya, dinyatakan Tuhan melalui Kis. 2:1-13. Kita akan
melihat dan mempelajari apa yang Tuhan maksudkan melalui nats ini, siapa itu
Roh Kudus, mengapa Tuhan memberikan Roh Kudus, kepada siapa Roh Kudus
diberikan, dan apa manfaatnya bagi kita?
B. ISI KHOTBAH
1.
Roh Kudus
Merupakan Penggenapan Janji Tuhan (Ay. 1-3)
1Ketika tiba hari Pentakosta,
semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3dan
tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing.
Pemberian
Roh Kudus ini merupakan penggenapan janji Tuhan Yesus dalam Yoh. 14:16-26; 15:26-27;
16:7-11-14; Mat. 3:11; Kis. 1:4-8. Ketika Tuhan Yesus naik kesorga, dia
menjanjikan penolong bagi umat-Nya dan Dia pasti menggenapi janji-Nya. Hal
tersebut secara khusus disampaikan kepada murid-muridNya, agar para murid tidak
meninggalkan Yerusalem sampai penolong itu datang. Para murid meyakini betul
bahwa Yesus akan menggenapi janji-Nya, dan hal tersebut dibuktikan dalam ayat
1-3
Dalam ayat
1-2: ketika mereka berkumpul, tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi
seperti tiupan angin keras. Alkitab sering menggambarkan Roh Kudus sebagai angin (Yoh.
3:8; Yeh. 37:9-14; Yoh. 20:22). Karena itulah maka dalam nats ini sebelum Roh
Kudus turun, Ia didahului oleh suatu bunyi seperti tiupan angin keras. Dalam
ayat 3: Tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada
mereka masing-masing. Roh Kudus juga sering digambarkan sebagai api karena Ia
berfungsi untuk menyucikan maupun menguduskan kita.
2.
Roh Kudus
Dicurahkan Kepada Orang Percaya (Ay. 4-7)
4Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk mengatakannya. 5Waktu itu
di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah
kolong langit. 6Ketika turun
bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka
masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka
sendiri. 7Mereka semua
tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang
berkata-kata itu orang Galilea?
Kristus
telah berjanji mengaruniakan Roh Kudus untuk umat-Nya, dan janji itu menjadi
milik kita seperti kepada murid-murid pertama. Tapi seperti setiap janji
lainnya, itu diberikan dengan kondisi. Ada banyak orang yang percaya, dan
mengaku mengklaim janji Tuhan, mereka berbicara tentang Kristus dan Roh Kudus,
namun belum menerima manfaatnya. Mereka tidak menyerahkan jiwanya untuk
dibimbing dan dikendalikan Roh Kudus. Nats “Maka penuhlah mereka dengan Roh
Kudus” adalah merujuk kepada para Murid dan orang percaya lainnya yang
berkumpul, taat dan setia menantikan janji Tuhan”. Itu artinya Roh Kudus akan
diberikan kepada mereka yang mau dan setia menantikan janji-Nya. Orang lain
yang mendengar mereka berbicara dalam bahasa mereka terheran-heran, jelas
sekali karena mereka tidak memahami apa yang sedang terjadi. Bukankah mereka
yang datang itu juga adalah orang-orang yang mengerti Firman?, jawabannya Ya.
Jelas sekali mereka datang ke Yerusalem untuk merayakan perayaan besar, karena
dikatakan bahwa “orang-orang saleh” dari penjuru bumi datang. Namun mengapa
orang saleh itu tidak dipenuhi Roh Kudus juga.
Jawabannya karena yang dipenuhi Roh Kudus adalah mereka yang mau setia
menantikan janji-Nya.
3.
Roh Kudus
Adalah Allah Sendiri (Ay. 8-10)
8Bagaimana mungkin kita
masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu
bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: 9kita
orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus
dan Asia, 10Frigia dan
Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
pendatang-pendatang dari Roma,
Allah merupakan
pembimbing, penolong, dan penghibur yang tidak terlihat, namun berada dalam
hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup di
dalam-Nya. Dia Maha Tahu, Maha Kuasa, Maha Hadir. Hakekat Allah tersebut juga
dimiliki oleh Roh Kudus, Dia juga Maha Tahu, hal tersebut terbukti dari karya-Nya
ketika para murid berbicara dengan bahasa yang tidak mereka mengerti. Orang
Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan
Asia, Frigia dan Pamfili terheran-heran ketika mendengar bahasa mereka keluar
dari mulut orang Galilea. Mereka tidak memahami bahwa yang meletakkan bahasa
itu di mulut mereka adalah Roh Kudus yang Maha Kuasa yang merupakan Allah
sendiri. Roh Kudus bukan sekedar kuasa atau kekuatan, tetapi Roh Kudus adalah
Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan demikian Roh Kudus adalah Pribadi Allah itu
sendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Allah. Kepribadian Roh
Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Bapa maupun Anak.
4.
Roh Kudus
Dicurahkan Untuk Menunjukkan Kebesaran Allah (Ay. 11-12)
11baik orang Yahudi maupun
penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka
berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang
dilakukan Allah.” 12Mereka
semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang
kepada yang lain: “Apakah artinya ini?”
13 Tetapi orang lain
menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.”
Pada pencurahan Roh Kudus yang
pertama, para murid menerima pengalaman rohani. Murid-murid berkata-kata dalam
bahasa Roh. Dan sangat penting kita perhatikan bahwa saksi mata saat itu
melihat fenomena yang “aneh” sehingga mereka menyindir para murid sebagai
“orang yang mabuk anggur di pagi hari”. Ini menunjukkan adanya pengalaman
rohani yang mereka lihat saat Roh Kudus dicurahkan. Sebenarnya, pengalaman
rohani yang dialami murid-murid adalah akibat logis dari kehadiran Roh Kudus.
Dimana Roh Kudus hadir, di situ terjadi pengalaman rohani yang dalam. Dan dalam
pengalaman para murid, kebesaran Allah dinyatakan.
Saat para murid menerima pencurahan
Roh Kudus dan dipenuhi oleh Roh Kudus, mereka memuliakan Tuhan. Rasul Paulus
menegaskan bahwa saat kita dipenuhi Roh Kudus, maka kita akan memuji Tuhan
Yesus, menaikkan nyanyian rohani, mazmur dan puji-pujian “Efesus 5:18-21”. Ketika
kita memuliakan Tuhan, maka akan nyata kebesarannya dalam hidup kita. Dalam
kebesarannya Roh Kudus juga memberikan keberanian memberitakan Injil kepada
para murid. Roh Kudus diutus Tuhan supaya
kita menerima kuasa untuk menjadi saksi-Nya, memberitakan Injil. Bukan
saja untuk menikmati pengalaman rohani, namun juga untuk memberitakan Injil.
Nats: Mereka semuanya
tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang
lain: “Apakah artinya ini?” juga
merupakan bukti kebesaran Allah yang dinyatakan kepada para orang-orang saleh,
sehingga membuat mereka tercengang, bahkan bertanya-tanya. Ada banyak hal yang
kita tidak dapat pahami tentang kebesaran Allah. Namun melalui Roh Kudus, kita
akan ditolong untuk memahami maksud Tuhan, serta mengerti kebesaran-Nya.
C. KESIMPULAN
Bahasa
lidah adalah bahasa istimewa, yang diilhamkan oleh Roh Kudus untuk kemuliaannya,
sebagai “tanda” bagi orang-orang yang belum percaya, serta menjadi bukti bagi
mereka betapa dahsyatnya Allah. Yang menjadi pertanyaannya, apakah kita sudah
dipenuhi oleh Roh Kudus? kalau memang sudah, kita harus
membuktikannya dengan rajin serta tekun memberitakan Injil.
Seorang “Pemimpin, Ayah,
Ibu, Pekerja, Pelajar” yang dipenuhi Roh Kudus akan menjadi teladan bagi keluarga
dan sekelilingnya serta menjadi kesaksian yang hidup. Seorang ibu yang dipenuhi
Roh Kudus, ia mampu mempertobatkan suaminya yang belum percaya melalui sikapnya
yang baik. Seorang pekerja yang dipenuhi Roh Kudus dapat membuat
rekan-rekannya yang belum percaya menjadi tertarik untuk mengikuti apa yang
kita percayai karena kesaksian hidup kita yang jujur dan berintegritas.
Seorang pelajar yang dipenuhi Roh Kudus akan menjadi panutan bagi teman-temannya
atas seluruh pergaulannya yang berbuah. Intinya, seorang yang dipenuhi
Roh Kudus, kehidupannya akan menjadi saksi bagi banyak orang. Kiranya melalui
khotbah ini, setiap kita dapat mengambil komitmen kembali untuk hidup
dipenuhi oleh Roh Kudus dengan menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar