TUGAS
REFLEKSI 2 (KITAB RUT)
Mata Kuliah : ESKPOSISI PL-2
Nama :
Roy Damanik
Dosen :
Dr © Martomo Wahyudianto, M.A.C.E, M.Th
Setelah mempelajarai Eksposisi Kitab
Rut, saya mendapatkan beberapa point penting dari sikap Rut yang sangat luar
biasa, yakni keputusan Rut untuk tetap
mengikuti Naomi sampai ke Betlehem. Sebagai seorang janda yang ditinggal
mati oleh suaminya, Rut bisa saja mengambil keputusan sama seperti Orpah, meninggalkan
Naomi lalu memulai kehidupan yang baru atau bisa saja memulai keluarga yang
baru. Namun keputusan yang diambil Rut untuk tetap bersama dengan Naomi
mencerminkan bahwa ia memiliki pribadi yang patut diteladani. Dia tidak hanya
menjadi istri Mahlon, namun ia juga menerima Allahnya Mahlon. Hal tersebut
terbukti ketika Naomi menyuruh dia pergi, Rut menjawab Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di
mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam : bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah
aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari
pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada
maut! (Rut 1:16-7). Hal ini menunjukkan adanya komitmen yang kuat dalam
diri Rut.
Setelah sampai di Betlehem, kondisi
Naomi dan Rut tidak langsung membaik. Mereka tetap kekurangan, bahkan dalam
kekurangan itu Rut menjadi pemungut jelai yang jatuh di ladang Boas, yang pada
akhirnya menjadi suaminya. Dalam kondisi kekurangan, Rut tetap menjadi pribadi
yang pantang menyerah. Ditengah-tengah kebutuhan untuk menghidupi diri dan ibu
mertuanya, Rut tetap berjuang. Hal itu mengajarkan kita dalam zaman sekarang
untuk tetap berjuang dalam keadaan sesulit apapun.
Selain kehidupan Rut yang menjadi
cerminan keteladanan bagi kita, melalui kitab ini kita juga dapat melihat
bagaimana belas kasihan Allah merangkum juga seorang yang bukan orang Yahudi (Rut 2:12). Rut,
yang berasal dari bangsa Moab, dengan latar belakang penyembah ilah-ilah, dewa-dewa
serta nenek moyang mereka. Dipakai oleh Allah menjadi sarana untuk menyatakan
kasih-Nya bagi manusia. Bahkan dalam Matius 1:5 mencatat bahwa Rut
termasuk dalam garis silsilah Yesus. Hal tersebut merupakan anugerah
yang sangat besar dimana Rut dengan latar belakang seorang penyembah ilah lain
selain ALLAH, telah dipakai ALLAH menjadi sarana Pendamaian-Nya dengan manusia.
Bukan hanya itu, Allah juga memberikan suami yang baik dan kaya raya kepada Rut
sebagai hadiah dari ketaatan, kesetiaan dan komitmennya kepada Allah.
Melalui kisah Rut kita
menyadari betul bahwa Allah kita adalah pribadi yang bertanggung jawab atas
setiap sikap iman yang ditunjukkan oleh siapa saja yang mau beriman kepadaNya,
tidak peduli apakah dia bangsa Israel, atau bukan, yang penting bagi Allah
adalah apakah orang itu beriman kepada Allah atau tidak. Hal itu dibuktikan
ketika Rut, seorang wanita dari Bangsa Moab, sebuah bangsa yang sebetulnya
bukan bangsa pilihan Allah, tetapi karena kesetiaan Rut, maka Allah turun
tangan untuk menjamin hidupnya. Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita sudah
memiliki sikap hati yang komitmen serta mau berjuang dalam berbagai-bagai
situasi sulit dalam hidup ini. Marilah kita meneladani sikap Rut dengan
meletakkan secara penuh pengharapan kita kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar