Yosua יהושוע
(Hebrew), ιησους (Greek) “Penyelamat”
Setelah mempelajari
Eksposisi Kitab Yosua, saya mencoba membuat beberapa point penting yang
diajarkan oleh Allah kepada kita melalui penulis. Kitab Yosua mengajarkan
tentang kesetiaan Allah dalam memenuhi janji-Nya. Janji yang dimulai dari
Abraham, lalu kepada Musa. Dan setelah Musa mati, Allah memilih Yosua (Abdi
Musa), untuk melanjutkan janji yang telah ditetapkan Allah mengenai Tanah
Perjanjian. Dalam kitab ini, kita juga dapat melihat bagaimana dampak kehidupan
Musa sebagai pembimbing yang baik bagi hidup Yosua. Bertahun-tahun lamanya ia
berada dekat dengan Musa, bahkan Yosua menyaksikan kesepuluh tulah, Paskah
pertama, penyeberangan Laut Merah, dan tanda-tanda serta hukuman-hukuman
sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di
bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek (Kel. 17:8-16), dan hanya ia
sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan
Kesepuluh Hukum (Kel. 24:12-18). Sejarah hidup Yosua dan proses pembentukan
hidupnya mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan.
Selain dari cara hidup
dan pemilihan Allah terhadap Yosua, kita juga dapat melihat penyertaan Allah
yang sangat luar biasa kepada Yosua. Allah tidak hanya memilih Yosua untuk
melanjutkan perjalanan ke Tanah Perjanjian, namun Allah juga memberi jaminan
kepada Yosua. Hal tersebut terbukti dari ayat 5 “Aku tidak akan membiarkan
engkau” secara hurufiah “Aku tidak akan meninggalkanmu”, dan dalam terjemahan
LXX : “Aku tidak akan meninggalkanmu dalam kesukaran”. Hal tersebut merupakan
jaminan yang luar biasa yang diberikan Allah kepada Yosua.
Dari hal diatas saya
mendapatkan pelajaran bahwa ketika kita hidup, secara khusus sebagai para pelayan di dalam pelayanan
Gereja, kita merupakan seorang pembimbing. Seseorang sedang mengamati kita, dan
tentu sekali ada orang lain yang sedang kita pengaruhi melalui cara hidup kita,
baik secara langsung maupun tidak. Sebagai seorang pelayan Tuhan, orang lain
sedang belajar dari kita dan akan mengikuti teladan kita. Dan melalui Kitab
Yosua ini juga kita diajarkan supaya bersikap kuat dan
teguh. Karena sama halnya seperti Yosua, kita bisa saja kecut dan tawar hati bahkan
kurang percaya akan janji-janji Allah dalam hidup kita. Namun kita harus tetap
memiliki keberanian serta pengharapan akan kemenangan yang akan Allah berikan
bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar