TUGAS MAKALAH
SOROTAN ETIKA
KRISTEN
TERHADAP MEDIA
SOSIAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah
ETIKA
KRISTEN
Yang Dibina Oleh :
Pdt. Natan, M.Th
Nama : Roy Damanik
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan internet
yang merambah ke dunia media sosial mengalami perkembangan yang cukup tajam
terhadap sosial masyarakat. Internet tidak dikenal sebatas mengirimkan email,
namun juga dipakai untuk media sosial. Dengan hadirnya situs media sosial, dunia
seoalah-olah berada di ujung jari. Tidak ada lagi batasan di dunia maya. Semua
orang dapat dengan mudah bersosialisasi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan
masing-masing. Ada begitu banyak situs media sosial yang berkembang dewasa ini.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai situs media sosial, yang
ternyata telah memberikan dampak sosial yang luar biasa. Penulis akan membahas
dampak sosial secara negatif dan positif dari situs media sosial. Kemudian penulis
juga memberikan analisa Etika Kristen di dalam menyikapi situs media sosial.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini, antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan
etika kristen ?
2. Apa itu media sosial ?
3. Apa saja pengaruh dari
media sosial ?
4. Bagaimana sorotan etika
terhadap pengaruh media sosial ?
C.
TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan makalah ini, antara lain
:
1. Memahami dengan baik apa
itu etika kristen.
2. Memahami dengan baik apa
itu media sosial.
3. Memahami dengan baik apa
saja pengaruh dari media sosial.
4. Memahamai sorotan etika
kristen terhadap pengaruh media sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ETIKA KRISTEN
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani
“ethos” artinya kebiasaan, adat. Ethikos : kesusilaan, perasaan batin, atau
kecenderungan hati dimana seseorang dapat melakukan suatu perbuatan. Menurut
KUBI terbitan Balai Pustaka, Jakarta (1985) etika berarti : ilmu pengetahuan
tentang asas-asas ahklak, atau ilmu pengetahuan tentang norma-norma tingkah
laku dan bagaimana harus bertingkah laku. Sedangkan Etika Kristen adalah satu
studi sistematik yang berusaha menemukan sumber dan prinsip-prinsip tentang bagaimana
bertingkah laku yang benar sesuai dengan Firman Allah dan dalam konteks hidup
orang Kristen.[1]
B.
TENTANG MEDIA SOSIAL
1.
PENGERTIAN MEDIA SOSIAL
Media sosial adalah
sebuah media online, dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan
Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0,
dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.[2]
2.
PERKEMBANGAN MEDIA
SOSIAL
Aadapun perkembangan
dari Media Sosial adalah sebagai berikut[3] :
1) 1978, awal dari penemuan
sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang
lain menggunakan surat elektronik, ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat
lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang
terhubung dengaan modem.
2) 1995, kelahiran dari
situs “GeoCities”, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan
penyimpanan data website agar halaman website tersebut bisa di akses dari mana
saja, dan kemunculan GeoCities menjadi tonggak berdirinya website lain.
3) 1997, muncul situs
jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com, walaupun sebenarnya pada tahun
1995 terdapat situs Classmates.com, yang juga merupakan situs jejaring sosial. Namun,
Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di
banding Classmates.com.
4) 1999, muncul situs untuk
membuat blog pribadi, yaitu Blogger. Situs ini menawarkan penggunanya untuk
bisa membuat halaman situsnya sendiri. Sehingga pengguna dari Blogger ini bisa
memuat hal tentang apapun. Termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi
pemerintah. Sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya
sebuah Media sosial.
5) 2002, berdirinya
Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan
keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
6) 2003, berdirinya
LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk
mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
7) 2003, berdirinya
MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga MySpace di
katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
8) 2004, lahirnya Facebook,
situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah
satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
9) 2006, lahirnya Twitter,
situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari
Twitter hanya bisa mengupdate status yang hanya di batasi 140 karakter.
10) 2007, lahirnya Wiser,
situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan peringatan
Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah direktori
online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik
dilakukan individu maupun kelompok.
11) 2011, lahirnya Google+, Google
meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama “google+”, namun pada awal
peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh google.
Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.
3.
PERTUMBUHAN MEDIA SOSIAL
Pesatnya perkembangan
media sosial, dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika
untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan
modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media
sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses dengan jaringan internet,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.
Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi
baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Perkembangan dari media sosial ini sungguh
pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah anggota yang di miliki masing -
masing situs jejaring sosial, berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing
situs yang di kutip dari (August E. Grant : 297) pada 01 Mei 2010[4] :
1) Facebook - 250.000.000
member;
2) Myspace - 122.000.000
member;
3) Twitter - 80.500.000
member;
4) Linkedin - 50.000.000
member;
5) Ning - 42.000.000
member.
C.
PENGARUH MEDIA SOSIAL
Tidak dapat
dipungkiri bahwa sebuah fenomena pasti
akan memberikan dampak yang cukup besar di dalam cara berkomunikasi masyarakat.
Masyarakat yang tadinya cukup terbatas dalam sisi pergaulan dengan masyarakat
yang lainnya, sekarang sudah tidak ada lagi pembatas atau pemisah didalam dunia
maya. Awalnya banyak orang yang memiliki sahabat pena, teman sekolah, teman
bermain, dan teman kerja. Maka sekarang kebanyakan orang memilih berteman lewat
sistem online. Perkembangan ini tentu sekali memiliki dampak bagi kehidupan
sosial dan pribadi masing-masing orang.
1) Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs
media sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh
dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara
langsung.
2) Anak dan remaja akan termotivasi untuk
belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara
online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
3) Situs media sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat,
perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka
berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga
hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
2.
DAMPAK NEGATIF MEDIA
SOSIAL[6]
1) Anak dan remaja menjadi malas belajar
berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu.
2) Situs media sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang
berempati di dunia nyata.
3) Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan
dan tata bahasa di situs media sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara
berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
4) Situs jejaring sosial adalah lahan yang subur
bagi para orang yang meiliki niat untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan
pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal di internet menggunakan jati
diri yang sesungguhnya atau tidak.
Pengaruh Media Sosial
juga sangat besar dalam dunia pelayanan Gereja, baik kepada Anak-anak, Remaja,
Pemuda, Jemaat umum, bahkan semua kalangan. Secara khusus, pengaruh negatif
yang begitu kuat terjadi dalam kehidupan pelayanan.
1) Merusak moral dan etika
kehidupan warga jemaat.
a. Mempergunakan HP, Ipad
dalam ibadah untuk online, browsing, chating, dll.
b. Mempergunakan HP, Ipad
dalam rapat atau pembicaraan sehingga mengangu konsentrasi.
2) Memberi kemungkinan akan
keretakan dalam keluarga, banyak orang yang mencari kesenangan lewat media
sosial, apabila sedang bermasalah dengan suami atau istri.
3) Pornografi.
a. Anak-anak terlalu mudah
mengakses apa saja yang mereka ingin lihat, padahal anak-anak memiliki rasa
penasaran yang tinggi.
4) Media provokasi.
5) Pelanggaran Hak cipta,
mencuri karya orang lain.
D.
SOROTAN ETIKA KRISTEN TERHADAP PENGARUH MEDIA SOSIAL
Dengan melihat penjelasan
tersebut diatas bahwa media sosial telah memberikan pengaruh yang besar dalam
kehidupan sosial masyarakat. Terlebih khusus bisa berpengaruh negatif, maka
bagaimana sikap kekristenan menghadapi hal ini. Ada tiga sorotan etika
kekristenan : yakni komunikasi, karakter dan komunitas yang dapat dipakai untuk
menyikapi pengaruh media sosial tersebut.
1.
KOMUNIKASI
Relasi di dunia maya
lebih menyenangkan dibandingkan dengan relasi secara nyata. Salah satu bentuk
relasi adalah komunikasi. Semua orang dapat memberikan pernyataan, komentar, curhat,
dll. Namun ada para pengguna situs media sosial melupakan bahwa mereka sedang
melakukan komunikasi massa. Ketika seseorang memberikan pernyataan maka itu
dapat dibaca oleh semua orang yang berjejaring maupun tidak berjejaring dengan
dia.
Komunikasi menjadi hal
yang penting ketika orang menggunakan media sosial. Hal ini dapat kita lihat
dari Yak. 3:1-12. Terutama di ayat 9-10 : “Dengan lidah kita memuji Tuhan dan
Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa
Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini,
Saudara-saudaraku, tidak boleh terjadi.” Yakobus memakai pengertian “memuji
Tuhan dan Bapa kita” adalah dalam konteks ibadah. Kemudian Yakobus mengkaitkan “mengutuk
manusia” adalah pribadi. Bagi Yakobus tidak mungkin satu lidah mengeluarkan hal
berbeda, yaitu berkat dan kutuk. Maka hal ini disebut dengan jahat.[7]
Perlunya memiliki
kesadaran komunikasi yang murni, yaitu mendatangkan berkat bukan kutuk sehingga
media sosial menjadi media komunikasi yang saling memberkati.
2.
KARAKTER
Ketika seseorang menggunakan
media sosial, maka suka maupun tidak suka karakter seseorang akan nampak dengan
jelas, karena melalui media sosial kita tidak akan segan untuk menuangkan apa
saja yang kita pikirkan.
Seseorang yang telah
ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus seharusnya memiliki karakter yang bersumber
dari Alkitab (2 Kor 3:18). Maka secara otomatis karakter Kristus akan menjadi
cerminan seseorang ketika menggunakan media sosial. Jika dilihat dari segi
Alkitab maka nasihat Paulus kepada jemaat Korintus sangat tepat, yaitu
melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan (1 Kor 11:31). Yakobus juga
memberikan satu nasihat kepada para pembacanya supaya memiliki iman dan
perbuatan yang seimbang (Yak 2:20). Stanly Hauerwas berpendapat mengenai
etika karakter, yaitu : Memiliki paradigma karakter yang selalu memuliakan
Tuhan akan cukup memberikan dampak yang luas ketika orang percaya menggunakan
media sosial.[8]
3.
KOMUNITAS
Media sosial pada
dasarnya ingin membangun sebuah komunitas yang saling terkait satu dengan yang
lain. Oleh karena itu, penting kesadaran bagaimana model komunitas kekristenan
dapat mempengaruhi atau setidaknya mencerminkan komunitas umat percaya.
Stanly Hauerwas
memberikan wawasan bagaimana keinginan Tuhan terhadap orang percaya. Komunitas
orang percaya dibangun mencerminkan relasi antara Tuhan dengan manusia dan
manusia dengan manusia. Ketika manusia sudah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus
maka akan membentuk persekutuan orang percaya yang diikat oleh kasih Tuhan.
Maka worldview yang dibangun di dalam komunitas orang percaya
adalah berdasarkan Yesus Kristus dan Alkitab.[9] Jika
komunitas Kristen merefleksikan Kristus di dalam penggunaan media sosial, maka
bukan tidak mungkin memberikan satu dampak yang cukup besar.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Media sosial dibuat
untuk membantu memenuhi salah satu kebutuhan manusia, yaitu untuk
bersosialisasi. Saat ini berbagai macam situs media sosial sudah banyak
tersedia diinternet dengan berbagai kategori, misalnya flickr dan Instagram
untuk gambar, Youtube untuk video, dan masih banyak lagi. Keberadaan media
sosial juga dapat mempengaruhi perkembangan karakter generasi muda.
Media Sosial bukanlah
sesuatu yang terlarang. Tergantung bagaimana kita menggunakan media sosial
tersebut. Apabila kita memiliki paradigma etika Komunikasi, Karakter dan
Komunitas di dalam Kristus maka Media Sosial yang akan menjadi sarana untuk mengekspresikan
serta mengenalkan nilai kekristenan dan prinsip-prinsip Alkitab.
2.
SARAN
Sebaiknya sebagai
seorang pengikut Kristus, secara khusus generasi muda, kita harus mampu menggunakan
media sosial secara baik. Bila perlu, sebaiknya diadakan pembinaan sosialisasi
terhadap generasi muda agar mereka mengerti bagaimana dampak penggunaan media
sosial. Sehingga nantinya, diharapkan para generasi muda dapat menyadari dan
mengerti kewajiban dan tugas serta tanggung jawab sebagai seorang penerus
bangsa, bahkan secara khusus sebagai pemberita kebenaran Kristus. Kepada para
orang tua, harus selalu selalu mengawasi, menasehati, serta mendampingi anaknya
dalam mengenali karakteristik layanan media sosial yang digunakan. Jangan hanya
memberikan fasilitas kepada anak tanpa adanya pengawasan. Perhatian orang tua
sangat dibutuhkan oleh seorang anak. Jangan sampai seorang anak terjerumus
hanya karena kurangnya perhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar