Senin, 22 Februari 2016

SEMESTER VI (TUGAS EKSPOSISI FILIPI 2:12-18)

TUGAS EKSPOSISI
 FILIPI 2:12-18

BAB I
LATAR BELAKANG

Kitab Filipi merupakan salah satu surat Paulus yang paling informal. Ketika surat ini ditulis, Paulus berada dalam penjara, namun ia tetap bersukacita. Kedamaian dan pengharapannya tidak didasarkan pada keadaan. Saat Paulus mengirimkan surat ini, ada unsur ajaran palsu yang hadir dalam jemaat Filipi (Fil. 3:2, 18-19). Surat ini mengikutsertakan contoh dari sebuah himne, keyakinan, atau puisi liturgis Kristen mula-mula (Fil. 2:6-11). Dalam surat yang terdiri dari 104 ayat ini, nama atau sebutan Yesus muncul 51 kali. Jelaslah siapa yang merupakan inti dalam hati, pikiran, dan teologia Paulus.[1]
Surat Filipi ditulis oleh Paulus untuk mengkomunikasikan ucapan syukur bagi jemaat yang penuh kasih ini, yang telah membantunya bahkan mengirimkan pembantu, yaitu Epafroditus (Fil. 1:3-11; 2:19-30; 4:10-20). Surat ini juga ditulis untuk mendorong jemaat Filipi dalam kaitan dengan keadaannya. Injil justru sebenarnya berkembang dipenjara. Paulus memang terbelenggu, tetapi Injil tidak terbelenggu. Paulus mendorong jemaat Filipi agar bersukacita bahkan di tengah-tengah penganiayaan internal dan eksternal. Sukacita Paulus tidak tergantung pada situasi, tetapi pada imannya di dalam Kristus. [2]
Dalam Fil. 1:12-26, Paulus menceritakan tentang dirinya dan kesaksiannya didalam penjara, pengalamannya, kerinduan dan harapannya, untuk mendorong jemaat Filipi agar bersatu ditengah penganiayaan, tidak mementingkan diri serta hidup dalam damai. Kemudian dalam Filipi 2:5-11, Paulus memperkenalkan Kristus sebagai teladan. Kemudian Paulus mendorong kembali agar jemaat hidup dalam damai dan kesatuan dalam terang teladan Kristus (2:12-18).([3])([4])

BAB II
STRUKTUR TEKS DAN TAFSIRAN
“Nasihat Kepada Jemaat”

1.      Nasihat Tentang Keselamatan Jemaat (ayat 12-13)
Ayat 12
12Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Ø  avgaphtoi, : “agapetos” beloved, dear = kekasih-kekasihku[5]
Paulus biasa memakai kata saudara-saudara, tetapi dalam surat ini terdapat sapaan “kekasih-kekasihku” sampai tiga kali (4:1). Suatu tanda bahwa antara Paulus dan anggota-anggota jemaat di Filipi terdapat suatu hubungan yang baik.[6]
Ø  pa,ntote u`phkou,sate : pa,ntote : “pantote” always, at all times; u`pakou,w “hupakouo” : obey, follow[7]
Berdasarkan hubungan mereka yang sangat baik dan dekat, ia mau menyampaikan nasihatnya kepada mereka. Ia mulai dengan mengatakan, bahwa mereka senantiasa taat, sejak mereka mendengar dan menerima Berita Injil (Kis. 16) sampai saat Paulus menulis surat ini kepada mereka, mereka tetap taat kepada Berita injil itu dan kepada Yesus Kristus, Kepala dan Tuhan mereka. Dalam kata “hupakouo/hupakouein” = taat, terkandung pikiran takhluk “hup” dan mendengar “akouein”. Jadi “hupakouein” berarti takhluk, patuh, taat karena mendengar, dalam hal ini, mendengar Berita Injil.[8]
Ø  swthri,an katerga,zesqe\ : wthri,an = swthri,a = “soteria” deliverance; katerga,zesqe = katerga,zomai = “katergazomai” work out “Hasilkanlah Kebebasanmu”[9]
“katergazomai” berbicara tentang menghasilkan atau mencapai suatu keadaan. Sedangkan kata “soteria” merujuk kepada kebebasan secara jasmani.[10] Aspek keselamatan merupakan Kasih karunia Allah berupa kebebasan yang diberikan kepada manusia. Jelas, orang percaya tidak bekerja untuk keselamatan mereka, tetapi setelah mereka diselamatkan, harus ada tanggapan iman yang aktif, mahal, bertobat, yang berkelanjutan.[11]

Ayat 13
13karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Ø  “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu”, “Allah” ditempatkan terdepan dalam kalimat untuk penekanan. Istilah “pekerjaan” menunjuk pada “kerja yang efektif yang terus menerus”. Frasa “di dalam kamu” adalah jamak dan dapat berarti “di antara kamu,” yang berfokus pada aktivitas Allah dalam kehidupan Gereja.[12]
Ø  Melalui hal ini Paulus sekaligus menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan “kerjakanlah keselamatanmu/hasilkan kebebasanmu”. Ada penekanan bahwa bukan mereka/manusia yang mengerjakan keselamatan. Bukan mereka yang mengambil inisiatif untuk maksud itu, tetapi Allah.[13]
Ø  th/j euvdoki,ajÅ : euvdoki,aj = “eudokia” favor = perkenanan, kerelaan.[14]
Tuhan Allah melakukannya menurut kerelaannya, artinya berdasarkan kasih karunia-Nya. Kehendak Allah yang baik merupakan penyebab utama keselamatan. Karena tidak ada kekuatan dalam diri kita, kita tidak bisa bertindak tanpa kasih karunia Allah, jadi kita tidak bisa mengklaim bahwa kita dapat meraih keselamatan dengan kemampuan sendiri. Kehendak Allah yang baiklah yang menjadi penyebab pekerjaan yang baik dalam diri kita.([15])([16])

2.      Nasihat Tentang Tugas Jemaat Di Dunia (ayat 14-16)

Ayat 14
14Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
Ø  goggusmw/n : goggusmo,j = “gonggusmos” = grumbling, complaint, displeasure “sungut-sungut, kejengkelan, pernyataan tidak puas”[17]
Kata “sungut-sungut” yang dipakai oleh Paulus dalam tulisan ini sama dengan “sungut-sungut” yang digunakan dalam Septuaginta dari sungut-sungut orang Israel selama pengembaraan mereka.[18]
Paulus menyampaikan hal ini, tentu sekali ada alasannya. Kemungkinan besar disebabkan karena adanya “antikeimenoi” (1:28), orang-orang yang menentang jemaat dan memusuhi Injil Kristus. Sungut-sungut tersebut mungkin juga disebabkan oleh keangkuhan orang-orang (2:34). Apapun juga sebabnya, satu hal yang jelas: sungut-sungut dan bantahan itu terdapat didalam jemaat. Dan hal ini tidak sesuai dengan status dan panggilan mereka sebagai anak-anak Allah (2:15). Karena itu Paulus menasehati mereka, supaya mereka membuang perbuatan-perbuatan yang tidak baik itu. Dan hal ini juga merujuk kepada keadaan batin mereka di ayat 15.[19]

Ayat 15
15supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Ø  a;memptoi : a;memptoj = “amemptos” tidak bercacat, dengan tidak bercacat, tiada beraib = berbicara tentang cara hidup.[20]
“tanpa cacat” awalnya dalam PL, ini merujuk pada hewan korban, tetapi bisa untuk digunakan secara metafora untuk manusia (Kej. 6:9,17 dan Ayub 1:1). Kata ini diterapkan kepada Yesus dalam Ibr. 9:14 dan 1 Ptr. 1:19. Ini adalah cara lain untuk merujuk pada kehidupan seperti Kristus.[21]
Ø  avke,raioi : avke,raioj = “akeraios” bersih, tiada bernoda, tulus (tidak bercampur)[22]
“tiada bernoda,” ini digunakan dalam Septuaginta (LXX) untuk hewan korban. Istilah ini sering digunakan secara metafora dalam PB untuk menunjukkan kejujuran moral (Ef. 1:4; Kol. 1:22; Yud. 24; Why. 14:5,6). Ini bukan menyiratkan ketidakberdosaan, tapi kedewasaan.[23]
Ø  avmw,mhta : avmw,mhtoj = “amomos” = tidak bercela
Anak-anak Allah harus berbeda dengan dunia,
Ø  genea/j skolia/j kai. diestramme,nhj( “genea skolios kai diasthrepo” diantara generasi bengkok dan yang telah disesatkan[24]
skolia/j : skolio,j = “skolios” yang bengkok, yang jahat, yang berbelit-belit.
diestramme,nhj : diastre,fw = “diasthrepo” sesat (sebuah penyesuaian dari Ul. 32:5) merupakan akibat dari penyimpangan moral dan intelektual. Dalam hal ini, Paulus tidak menuntut supaya mereka lebih baik dari dunia yang jahat, tetapi supaya sehati sepikir, tidak mencari pujian sia-sia. Tetapi merendahkan diri satu sama lain dan saling melayani menurut pola hidup yang diberikan kristus kepadanya. Kalau mereka hidup dalam panggilan itu, yaitu sebagai anak-anak Allah yang tidak beraib dan bercela, maka tidak ada lagi perkelahian, percekcokan, permusuhan, cemburu, sungut-sungut. Dan akan bercahaya seperti bintang di malam hari.[25]
Ø  fwsth/rej evn ko,smw|( : “ phoster en kosmos” kamu bercahaya seperti bintang-bintang di dunia.
Kristus adalah terang dunia, dan orang-orang Kristen yang baik adalah terang di dunia “utusan Allah” (Mat. 5: 16”. Kekristenan harus merekomendasikan diri atau menjadi terang bagi orang lain, agar mereka juga memuliakan Allah. Mereka harus bersinar serta tulus dan memegang teguh firman kehidupan.[26]

Ayat 16
16sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Ø  lo,gon zwh/j evpe,contej( “logos zoe epecho”sambil berpeganglah pada Kabar baik yang memberi hidup.[27]
evpe,contej : evpe,cw = “epecho” hold toward, hold fast = Awasilah, berusaha menduduki, menaruh perhatian, memperhatikan firman hidup dengan teliti (pernyataan ini sangat cocok dengan pola hidup yang seharusnya yakni: tidak bersungut-sungut, tidak bercela, dan bersinar), befokus pada, mengarahkan pikiran, berpegang teguh pada firman.[28]
Sang rasul sedang mengontraskan orang Kristen dengan angkatan yang bengkok hatinya, maka terjemahan yang sangat cocok adalah berpegang teguh.
Ø  eivj kau,chma evmoi. eivj h`me,ran cristou/( o[ti ouvk eivj keno.n e;dramon( ouvde. eivj keno.n evkopi,asaÅ : “eis kauchema emoi eis hemera Christos, hoti ouk eis kenon hedramon oude eis kenon ekopiasa” sebagai kebanggaan bagiku pada hari Kristus, bahwa tidak dengan percuma aku berlomba lari, juga tidak dengan percuma berjeri lelah.[29]
au,chma : kau,chma = kaukhema = kebanggaan.
Kebanggaan disini berbicara tentang pikiran Paulus yang terarah kepada hari Kristus, saat ia memikirkan jemaat Filipi yang bertobat. Ia rindu kelak bersama dihadirat Tuhan, sehingga ia dapat bergembira karena tidak percuma ia berlomba dan berjeri lelah.[30]

3.      Pelayanan Paulus kepada jemaat (ayat 17-18)
Ayat 17
17Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. 18Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Ø  VAllV eiv kai. spe,ndomai evpi. th/| qusi,a| kai. leitourgi,a| th/j pi,stewj u`mw/n( cai,rw kai. sugcai,rw pa/sin u`mi/n\ : “Alla ei kai spendomai epi to Thusia kai leitourgia tes pisteos humon chairo kai sugchairo pasin umin” tetapi sekalipun aku disembahkan dengan mencurahkan darah sebagai korban karena pelayanan imanmu, aku bersukacita dan bersukacita bersama (mengucapkan selamat kepada kamu semua).
Ø  spe,ndomai : spe,ndw = “spendo” = dicurahkan sebagai persembahan, ready to be offered “tentang nyawa/mengorbankan nyawa sendiri sebagai korban persembahan”
Dalam hal ini, Paulus memberikan sebuah penekanan tentang pengorbanan diri, konsep kematian dalam diri Paulus berbeda dengan manusia biasa. Bagi dia mati demi pelayanan merupakan sukacita. Ia rela menjadi korban untuk melayani iman umat pilihan Allah.[31]

Ayat 18
18Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Ø  Mereka dianjurkan untuk memiliki pandangan yang sama dan ikut bersukacita dengan dirinya.


BAB III
MAKNA TEOLOGIS

Orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah haruslah mengerjakan keselamatan sampai akhir hidupnya. Keselamatan bukanlah usaha manusia, tetapi merupakan kasih karunia Allah dan kuasa Roh yang diberikan kepada kita. Untuk mengerjakan keselamatan, orang percaya harus senantiasa mendekatkan diri kepada Kristus dan menerima kuasa-Nya untuk berkehendak dan berbuat menurut kerelaan-Nya.
Melalui keselamatan yang dikerjakan melalui Kristus, kita harus memiliki hubungan yang baik dengan sesama. Taat “yakni taat karena mendengar, dalam hal ini, mendengar Berita Injil. Aspek keselamatan merupakan Kasih karunia, bukan karena usaha atau kemampuan manusia. Dalam hal ini, manusia tidak boleh menjadi sombong atau merasa layak menerima keselamatan sebagai bagian yang seharusnya dimiliki. Keselamatan merupakan kehendak Allah sendiri, oleh karena itu dalam perjalanan hidup, kita harus tetap berserah kepada penyertaan Tuhan. Karena kita telah diselamatkan, kita telah menjadi anak-anak Allah, maka kita harus membuang perbuatan-perbuatan yang tidak baik, yakni: sungut-sungut, perdebatan, kesombongan, dll. Sebagai anak-anak Allah kita harus hidup suci, tidak beraib dan bercela. Kita juga harus menunjukkan citra kita sebagai anak-anak Allah, kita harus bersinar dan menunjukkan bukti keselamatan, sambil tetap berpegang teguh pada firman kehidupan “firman Tuhan”.




[1] Bob Utley, Surat-surat dari Penjara (Texas: Bible Lesson International, 1997) hal. 212-214.
[2] Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1995) hal. 403.
[3] Bob Utley, hal. 215.
[4] Ch. Abineno, Tafsiran Alkitab Surat Filipi (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) hal. 39.
[5] BW
[6] Ch. Abineno
[7] BW
[8] Ch. Abineno
[9] BW
[10] Dave Hagelberg (dihubungkan dengan kebebasan Israel dari Mesir...”sebenarnya tidak ada hubungannya dengan konteks Filipi)
[11] Bob Utley
[12] Ibid.
[13] Ch. Abineno
[14] BW
[15] Mattew Henrys Commentary
[16] Pulpit Comentary
[17] BW
[18] Pulpit Comentary
[19] CH. Abineno
[20] BW
[21] CH. Abineno
[22] BW
[23] Dave Hagelberg
[24] PB Interlinear
[25] Tafisran Alkitab Masa Kini
[26] Mattew Henrys Comentary
[27] PB Interlinear
[28] Tafsiran Alkitab Masa Kini
[29] PB Interlinear
[30] Tafsiran Alkitab Masa Kini
[31] Pulpit Comentary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar