Senin, 22 Februari 2016

SEMESTER VI (TUGAS LAPORAN BACAAN BUKU ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN)

TUGAS LAPORAN BACAAN
BUKU
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Puji dan Syukur kepada Yesus Kristus, karena atas pertolongan-Nya Tugas Laporan Bacaan ini dapat terselesaikan. Laporan Bacaan ini saya sampaikan kepada pembina mata kuliah Administrasi PAK, Bapak Budiman Sitohang, M.Pd.K,. Sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Adapun buku yang dijadikan sebagai Tugas Laporan Bacaan, adalah:

Judul Buku                  : Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Penulis                         : Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.
Penerbit                       : Remaja Rosdakarya, Bandung (2010, Cetakan Ke-20)
Jumlah halaman           : 224 Halaman
Sumber Buku              : Perpustakaan, STT-BASOM “code: 371.B7,Pur A, c.c”

1)      PENGERTIAN, SKOPE, DAN FUNGSI-FUNGSI POKOK ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Kata administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad yang sama dengan to dalam bahasa inggris yang berarti “ke” atau “kepada”, dan bahasa latin ministrare yang sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu” atau “mengarahkan”. Sedangkan administrasi pendidikan adalah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan unsur-unsur sekolah.
Skope adalah bidang garapan, jadi yang dimaksud dengan skope administrasi pendidikan adalah hal apa saja yang perlu di bahas dalam proses administrasi pendidikan. ada pun bidang garapan administrasi pendidikan meliputi: 1) Administrasi tata laksana sekolah; 2) Administrasi personel guru dan pegawai sekolah; 3) Administrasi murid; 4) Supervisi pengajaran; 5) Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum; 6) Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah; 7) Hubungan sekolah dengan masyarakat; Fungsi pokok administrasi pendidikan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu:
1)      Perencanaan, dapat disebut juga dengan planning. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah.
2)      Pengorganisasian, merupakan aktivitas  menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan dan ditetapkan.
3)      Pengkoordinasian, adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4)      Komunikasi, Komunikasi dalam segala bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
5)      Supervisi, Supervisi sebagai fungsi supervisi administrasi pendidikan berarti aktivitas, aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
6)      Kepegawaian, merupakan pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat, menjamin kesejahteraan pegawai, intensif dan penghargaan  atas jasa-jasa  mereka, konduite dan bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-upgrade diri, serta masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.
7)      Penilaian, evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

2)      KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
Kepemimpinan merupakan sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. Ada beberapa tipe kepemimpinan dalam pendidikan, di antaranya adalah tipe kepemimpinan yang dikembangkan berdasarkan asas kepemimpinan yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodo (memberikan teladan yang baik terhadap bawahannya), Ing Madyo Mangun Karso (ikut bergiat menggugah semangat di tengah anak buahnya), Tut Wuri Handayani (mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buahnya).

3)      KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN (LANJUTAN)
Tipe kepemimpinan merupakan bentuk dari sistem kepemimpinan yang dijalankan. Ada pun tipe-tipe kepemimpinan yang pokok adalah: 1) Tipe kepemimpinan yang otokratis, yakni kepemimpinan yang pemimpinnya bertindak sebagai diktator terhadap anggotanya; 2) Tipe kepemimpinan laissez faire, yakni kepemimpinan yang pemimpinnya melepaskan tanggung jawabnya untuk memberi pimpinan pada anggotanya; 3) Tipe kepemimpinan demokratis, yakni kepemimpinan yang pemimpinnya lebih mementingkan kegiatan bersama, bermusyawarah dan selalu mementingkan kerja sama.
4)      KEPENGAWASAN DALAM KEPENDIDIKAN
Didalam kepengawasan hal yang perlu diperhatikan adalah supervisi kepengawasan. Supervisi adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Fungsi supervisi dalam pendidikan sangat banyak, meliputi: menyusun rencana; mempertinggi daya efektif; membantu mengatasi kekurangan; menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai kemampuanya dan lain sebagainya.

5)      KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTATOR DAN SUPERVISIOR
Peranan kepala sekolah sebagai administator dan supervisor meliputi hal-hal tersebut dibawah ini:
1)      Fungsi kepala sekolah, pada masa dulu fungsi kepala sekolah tidak begitu luas, kepala sekolah pada masa dulu hanyalah seorang “kepala”. Sedangkan pada masa sekarang, kepala sekolah fungsinya lebih luas karena selain berfungsi sebagai kepala, kepala sekolah juga tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalanya sekolah secara teknis-akademis saja, melainkan kepala sekolah juga berperan dalam memperhatikan komponen pendidikan seperti sarana prasarana, gedung sekolah, pendidik, peserta didik seta penempatan kurikulum yang sesuai.
2)      Syarat-syarat minimal seorang kepala sekolah, untuk menjadi kepala sekolah setidaknya seseorang harus memenuhi beberapa syarat yakni memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mempunyai pengalaman bekerja, memiliki kepribadian yang baik, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas serta mempunyai ide dan inisiatif.
3)      Kepala sekolah sebagai administrator, beberapa hal yang harus dilakukan kepala sekolah sebagai administrator yaitu membuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator dan pengarah dan melaksanaakan pengelolaan kepegawaian.
4)      Kepala sekolah sebagai supervisor, sebagai supervisor yakni memperhatikan gedung sekolah, sarana dan prasarana sekolah, keadaan guru-guru, semangat guru-guru, cara mengajar guru, hasil belajar siswa, tanggungjawab guru, dan sebagainya.

6)      STRUKTUR ORGANISASI DALAM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Struktur organisasi pendidikan ada dua pokok, yaitu struktur sentralisasi dan struktur desentralisasi. Struktur sentralisasi merupakan struktur organisasi yang kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat pemerintahan, maka pemerintahan daerah sangat kurang sekali mengambil bagian dalam administrasi apa pun. Sedangkan Struktur desentralisasi adalah struktur organisasi yang kekuasaan dan tanggung jawabnya diberikan dari pemerintah pusat ke daerah, sehingga penanganan sekolah terletak pada tangan penguasa daerah. Dengan struktur organisasi yang dijalankan secara desentralisasi, kepala sekolah tidak semata-mata merupakan seorang guru kepala, tetapi seorang pemimpin profesional dengan tanggung jawab yang luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai oleh sekolahnya.

7)      GURU DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Partisipasi guru dalam administrasi pendidikan sangatlah penting, partisipasi guru dalam administrasi sekolah di tafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada guru dan kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan. Ada bermacam-macam kesempatan yang dapat digunakan untuk mengikut sertakan guru-guru dalam kegiatan sekolah seperti: Mengembangkan filsafat pendidikan; Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum; Merencanakan program supervise; Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian; Dan kesempatan berpartisipasi lainya.

8)      ORGANISASI SEKOLAH
Organisasi dapat diartikan sebagai struktur penyusunan atau penempatan orang-orang dalam satu kelompok, atau berarti juga menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing di dalam struktur yang telah ditentukannya. Dengan organisasi sekolah yang baik, pembagian tugas dan tanggung jawab dapat merata kepada semua orang sesuai dengan kecakapan dan fungsinya masing-masing. Dengan demikian dapat dihindari pula adanya tindakan yang sewenang-wenang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi  susunan organisasi sekolah, yakni: Besar kecilnya sekolah, Letak sekolah, serta Jenis dan tingkatan sekolah.

9)      ARTI, PROGRAM, DAN ORGANISASI BIMBINGAN DI SEKOLAH
Bimbingan sama artinya dengan guru yang melakukan tugasnya mengajar murid-murid. Bimbingan diperlukan bagi anak-anak yang normal maupun abnormal dan juga bagi orang-orang yang sudah dewasa. Bimbingan perlu diadakan di sekolah terutama bagi pelajar. Melalui bimbingan, program sekolah menjadi efektif. Kegiatan bimbingan harus dilakukan secara kontiniu, sejak dari taman kanak-kanak sampai pada bimbingan orang dewasa, termasuk tingkatan akademi dan universitas dan juga pelayanan-pelayanan masyarakat bagi para pemuda dan orang-orang dewasa yang sudah keluar dari sekolah. Proses bimbingan haruslah dilakukan oleh guru-guru serta orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam hal itu. Program bimbingan hendaklah definitif, mudah dipahami bagaimana prosedurnya, dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan. Semua fase program bimbingan harus terkoordinasi. Didalam sekolah, pada umumnya ada beberapa organisasi bimbingan, seperti: Bagian pencegahan dan pemeliharaan; Bagian penasihat akademik dan hubungan sekolah; Bagian penyuluhan dan percobaan; dan lain-lain.

10)  HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah tergantung pada masyarakat. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan, kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi. Masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukanya.
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk: Memelihara kelangsungan hidup sekolah; Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan; Memperlancar proses belajar-mengajar; Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah. Dan apabila ditinjau dari kebutuhan masyarakat, tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu: Meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat; Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan masalah dalam masyarakat; Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat; Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuanya.

KOMENTAR PEMBACA
1)      Sulit untuk dipahami karena penyampaian materinya banyak menggunakan istilah asing yang  membuat pembaca menjadi kesulitan untuk memahaminya.
2)      Tidak ada rangkuman dalam tiap bab, sehingga membutuhkan waktu untuk membacanya agar bisa memahami teks.

3)      Kelebihan buku ini adalah dilengkapi dengan resensi di setiap akhir bab yang menunjukkan bahwa buku ini banyak menggunakan sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar